Teisme secara luas didefinisikan sebagai kepercayaan terhadap keberadaan Tuhan atau dewa-dewi. Dalam pengertian awam, atau bila dibandingkan dengan deisme, istilah tersebut mendeskripsikan konsep ketuhanan klasik yang ditemukan dalam monoteisme (yang juga disebut sebagai
Teisme klasik)—atau dewa-dewi yang ditemukan dalam agama-agama politeistik—suatu kepercayaan terhadap Tuhan maupun dewa-dewi tanpa menafikan keberadaan wahyu sebagaimana yang terdapat dalam deisme.
Sebutan
Teisme pertama digunakan oleh Ralph Cudworth (1617-1688), dan digunakan sebagai lawan kata ateisme, sebutan yang dicetuskan sekitar tahun 1587.
Jenis
Teisme dapat terbagi-bagi menjadi beragam pemikiran yang berkaitan dengan cara pendekatan dalam mengenal Tuhan. Beberapa pemikiran mengenai
Teisme ini dipelopori oleh tokoh-tokoh tertentu. Beberapa diantaranya iala
Teisme rasionalisme oleh René Descartes,
Teisme eksistensialisme oleh Søren Kierkegaard,
Teisme fenomenologi oleh Peter Koestenbaum, dan
Teisme empirisme oleh Thomas Reid. Selain itu,
Teisme juga dapat dibedakan berdasarkan kaitan antara Tuhan dengan alam semesta. Ada yang meyakini bahwa alam bersifat nyata dan ada yang meyakini bahwa alam semesta hanya bagian dari pemikiran dan gagasan. Ada pula yang meyakini bahwa Tuhan menciptakan alam semesta dan selalu mengawasinya, dan ada yang mempercayai bahwa alam semesta terpisah dari Tuhan. Selain itu, terdapat jenis
Teisme yang didasari oleh jumlah pribadi Tuhan. Dalam jenis ini,
Teisme terbagi antara Yahudi dan Islam yang meyakini Tuhan itu esa, dan Kekristenan yang meyakini bahwa Tuhan itu tritunggal.
Referensi
Lihat pula
Teisme terbuka
Evolusi teistik
Pranala luar