Telur besi (Hanzi: 鐵蛋; Pinyin: tiědàn) merupakan sebuah makanan tradisional dari
Telur asal Taiwan. Makanan tersebut berupa
Telur rebus berwarna gelap yang diperoleh melalui perebusan berulang-ulang menggunakan rempah-rempah yang kemudian dikeringkan. Teksturnya kenyal dan sangat gurih dibandingkan dengan
Telur rebus biasa. Rasanya berpadu antara manis, pedas, dan sedikit asin serta rasa
Telur pekat yang enak ditemani minuman seperti teh atau cemilan pesta.
Telur besi biasanya dibuat dari
Telur ayam, puyuh, bebek, dan merpati serta
Telur besi dari
Telur puyuh sangat populer.
Telur besi dapat ditemukan hingga di Afrika dan Timur Tengah.
Asal-usul
= Huang Zhangnian
=
Telur besi berasal dari distrik Tamsui di kota New Taipei. Tidak diketahui secara jelas asal usul ditemukannya
Telur besi. Namun diperkirakan seorang penjual makanan dekat dermaga New Taipei bernama Huang Zhangnian secara tidak sengaja membuatnya. Ketika toko sedang sepi pelanggan, Huang terus-menerus memasak
Telur dagangannya dalam kuah kecap agar tetap hangat. Proses memasak dan mengangin-anginkan
Telur berulang-ulang ini menghasilkan
Telur yang kenyal dan berwarna gelap karena kehilangan albumin. Ternyata
Telur tersebut sangat diminati oleh pelanggan sehingga sang pemilik menjualnya dengan nama Apotiedan (阿婆鐵蛋) yang berarti “
Telur besi nenek”.
Ketika orang dari laut datang untuk membelinya, mereka selalu berkata dengan santai: “Nenek, saya ingin membeli
Telur besi”, “Nenek, saya ingin
Telur besi”, “Nenek, beli
Telur besi”, “Nenek,
Telur besi”, sehingga “Apotiedan” telah menjadi identik dengan
Telur hitam kecil ini. Pada saat ulang tahun ke-72 Republik China, sebuah laporan berjudul “
Telur besi Apo, Saya Ingin Mendapatkannya” di Harian Minsheng menjadi begitu terkenal bahkan hingga media Jepang datang untuk mewawancarai Huang.
= Yang Biyun
=
Yang Biyun, seorang pemilik restoran sarapan dan menjual
Telur besi menyatakan, tidak sengaja mengasinkan
Telur terlalu lama dan
Telur menjadi lebih keras dan lebih gelap sehingga sangat enak. Setelah itu, Yang Biyun menyebut
Telur ini “
Telur besi”. Yang Biyun awalnya ingin menamainya “
Telur besi Yuanzu”, tetapi ada produk lain yang sudah menggunakan kata Yuanzu. Agar tidak melanggar hak paten dengan nama yang sama dengan Yuanzu, Yang Biyun menyebut
Telur besi ini sebagai “
Telur besi Nenek”.
Proses dan perkembangan
Produksi
Telur besi sangat memakan waktu. Setiap hari,
Telur direbus menggunakan air garam yang mengandung kecap dan formula lima rempah. Setelah tiga jam proses perebusan kemudian dikeringkan dengan kipas angin listrik. Proses ini harus dilakukan setiap hari dan berlangsung selama seminggu untuk membuat
Telur besi yang sempurna. Selain itu, hal yang harus diperhatikan ketika merebus pertamanya ialah panas apinya harus dijaga agar tetap rendah sehingga tidak ada
Telur yang pecah. Kemudian ditambahkan sedikit cuka ke dalam air rebusan. Ini akan sangat membantu dalam mengupas kulit
Telur.
Telur yang dipilih ialah
Telur bulat agar
Telur tidak menjadi keriput saat menyusut, dan akan diasinkan sekali di pagi hari dan sekali malam hari, dan ini akan diulang-ulang.
Lebih dari sepuluh tahun yang lalu,
Telur besi yang dibeli harus segera dimakan atau harus didinginkan agar lebih awet. Sejak adanya mesin pengemas vakum, umur simpan telah diperpanjang hingga tiga bulan. Saat ini telah dikembangkan juga
Telur besi rasa pedas. Di Jalan Tamsui banyak terdapat usaha yang menjual
Telur besi. Pada saat membeli akan tercantum warna
Telur besi dengan warna kopi dan tulisan “
Telur besi Apo” di bagian luar kemasan untuk menghormati penemunya.
Referensi