Teori peran adalah sebuah sudut pandang dalam sosiologi dan psikologi sosial yang menganggap sebagian besar aktivitas harian diperankan oleh kategori-kategori yang ditetapkan secara sosial (misalnya ibu, manajer, guru). Setiap
peran sosial adalah serangkaian hak, kewajiban, harapan, norma, dan perilaku seseorang yang harus dihadapi dan dipenuhi. Model ini didasarkan pada pengamatan bahwa orang-orang bertindak dengan cara yang dapat diprediksikan, dan bahwa kelakuan seseorang bergantung pada konteksnya, berdasarkan posisi sosial dan faktor-faktor lain. Teater adalah metafora yang sering digunakan untuk mendeskripsikan
Teori peran.
Meski kata '
peran' sudah ada di berbagai bahasa Eropa selama beberapa abad, sebagai suatu konsep sosiologis, istilah ini baru muncul sekitar tahun 1920-an dan 1930-an. Istilah ini semakin menonjol dalam kajian sosiologi melalui karya teoretis Mead, Moreno, dan Linton. Dua konsep Mead, yaitu pikiran dan diri sendiri, adalah pendahulu
Teori peran.
Tergantung sudut pandang umum terhadap tradisi teoretis, ada serangkaian "jenis" dalam
Teori peran.
Teori ini menempatkan persoalan-persoalan berikut mengenai perilaku sosial:
Pembagian buruh dalam masyarakat membentuk interaksi di antara posisi khusus heterogen yang disebut
peran;
peran sosial mencakup bentuk perilaku "wajar" dan "diizinkan", dibantu oleh norma sosial, yang umum diketahui dan karena itu mampu menentukan harapan;
peran ditempati oleh individu yang disebut "aktor";
Ketika individu menyetujui sebuah
peran sosial (yaitu ketika mereka menganggap
peran tersebut "sah" dan "konstruktif"), mereka akan memikul beban untuk menghukum siapapun yang melanggar norma-norma
peran;
Kondisi yang berubah dapat mengakibatkan suatu
peran sosial dianggap kedaluwarsa atau tidak sah, yang dalam hal ini tekanan sosial berkemungkinan untuk memimpin perubahan
peran;
Antisipasi hadiah dan hukuman, serta kepuasan bertindak dengan cara prososial, menjadi sebab para agen patuh terhadap persyaratan
peran.
Dalam hal perbedaan dalam
Teori peran, di satu sisi ada sudut pandang yang lebih fungsional, yang dapat dibedakan dengan pendekatan tingkat lebih mikro berupa tradisi interaksionis simbolis. Jenis
Teori peran ini menyatakan bagaimana dampak tindakan individu yang saling terkait terhadap masyarakat, serta bagaimana suatu sudut pandang
Teori peran dapat diuji secara empiris.
Kunci pemahaman
Teori ini adalah bahwa konflik
peran terjadi ketika seseorang diharapkan melakukan beberapa
peran sekaligus yang membawa pertentangan harapan.
Bahan bacaan
Mead, George H. (1934). Mind, Self, and Society. Chicago: University of Chicago Press.
Parsons, Talcott (1951). The Social System.
Robert K. Merton, Social Theory and Social Structure, 1949
Ralf Dahrendorf, Homo sociologicus, 1958 (in German, many editions)
Rose Laub Coser, “The Complexity of Roles as a Seedbed of Individual Autonomy”, in: The Idea of Social Structure: Papers in Honor of Robert K. Merton, 1975
Lihat pula
Behaviorisme
Sudut pandang dramaturgi
Hedonisme
Konformitas
Studi permainan
Catatan kaki