Terentang adalah nama segolongan pohon dari genus Campnosperma, anggota famili Anacardiaceae. Marga ini terdiri dari sekitar 14 spesies, 5 di antaranya didapati di Asia Tenggara. Nama-nama daerahnya, antara lain, antumbus, ambacang rawang (Smt.); hamtangen (Klm.); dalipo (Slw.); hotong otan (Maluku); dan kaauwe (Papua).
Terentang tidak didapati di Jawa, Nusa Tenggara, dan Filipina.
Spesies
Berikut merupakan daftar spesies
Terentang menurut The Plant List:
Campnosperma auriculatum (Blume) Hook.f.;
Terentang putih
Campnosperma brevipetiolatum Volkens; dalipo, taniruana
Campnosperma coriaceum (Jack) Hallier f.;
Terentang malung,
Terentang merah
Campnosperma gummifera (Benth.) Marchand
Campnosperma lepidotum Capuron ex Randrianasolo & J.S.Mill.
Campnosperma micranteium Marchand
Campnosperma montanum Lauterb.; hotong otan, kaauwe
Campnosperma panamense Standl.
Campnosperma parvifolium Capuron ex J.S.Mill. & Randrianasolo
Campnosperma schatzii Randrianasolo & J.S.Mill.
Campnosperma seychellarum Marchand
Campnosperma squamatum Ridl.;
Terentang daun kecil
Campnosperma zacharyi Randrianasolo & Lowry
Campnosperma zeylanicum Thwaites
Spesies tipe untuk marga ini adalah Campnosperma zeylanicum.
Ekologi
Terentang acap didapati di hutan dataran rendah yang berawa; membentuk tegakan murni atau dominan bercampur dengan jenis kayu-kayu lain. Di dataran rendah Papua,
Terentang hidup di rawa-rawa yang menggenang bercampur dengan sagu (Metroxylon sagu), pandan (Pandanus spp.) dan lain-lain. Namun pohon-pohon ini juga dapat tumbuh baik di hutan-hutan pada tanah berdrainase baik, khususnya di lembah-lembah atau di tepi sungai, hingga ketinggian 1.600 m dpl.
Kegunaan
Terentang menghasilkan kayu lunak yang berbobot ringan; dengan kerapatan yang berkisar antara (310-)350-500(-600) kg/m³ (rata-rata 435 kg/m³) pada kadar air 15%. Kayu terasnya merah muda, berangsur menjadi kelabu-merah muda jika kena cahaya; tidak jelas terbedakan dari gubalnya. Tekstur kayunya sangat halus dan rata. Meskipun tahan terhadap serangan kumbang bubuk, kayu
Terentang tergolong tidak awet, dengan ketahanan hanya sekitar 5-6 bulan apabila digunakan bersinggungan dengan tanah di daerah tropis.
Karena sifat-sifatnya itu, kayu
Terentang biasanya hanya digunakan untuk membuat peti mati, papan tulis, papan gambar, laci, papan untuk rak, kotak cerutu, kotak korek api, dan lain-lain penggunaan ringan. Juga dipakai sebagai bahan peti-peti pengepak, tungkai dan lengan palsu, dan bahan sandal wanita. Kayu
Terentang dapat dikupas dengan baik menjadi venir, atau dikeping untuk dijadikan bubur kayu (pulp) bahan kertas.
Catatan kaki
Pranala luar
Commercial Timbers: Campnosperma spp. Diarsipkan 2012-10-08 di Wayback Machine. (sifat-sifat kayu)