- Source: Thae Yong-ho
Thae Yong-ho (Hangul: 태영호; Hanja: 太永浩; Pengucapan Korea: [tʰɛ.jʌŋ.ɦo], lahir 25 Juli 1962) adalah politisi Korea Selatan, anggota Majelis Nasional Korea Selatan daerah pemilihan Gangnam, mantan diplomat Korea Utara Ia pernah bertugas sebagai wakil duta besar Korea Utara untuk Britania Raya sebelum akhirnya memutuskan untuk mengungsi ke Korea Selatan pada bulan Agustus tahun 2016. Ia menjadi salah satu tokoh dengan pangkat tertinggi yang meninggalkan Korea Utara selain Politisi Korea Utara dan perancang ideologi Juche Hwang Jang-yop yang terlebih dahulu membelot pada 1997.
Thae Yong-ho menentang dan mengkritik keras rezim Korea Utara yang dipimpin oleh Kim Jong-un. Setelah pindah ke Korea Selatan bersama keluarganya, ia mendukung terciptanya Reunifikasi Korea, yang mungkin dapat terjadi jika rakyat Korea Utara melakukan revolusi untuk menumbangkan Dinasti Kim.
Kehidupan awal
Di usia muda, Thae belajar Bahasa Inggris di Tiongkok. Lalu ia menuntut ilmu di Universitas Pyongyang jurusan Studi Asing. Ia mulai bekerja pada 1980-an.
Thae Yong-ho merupakan diplomat Korea Utara yang berpangkat tertinggi kedua di London yang telah hidup di sana selama 10 tahun. Menurut laporan BBC, Thae adalah penikmat makanan India, juga senang bermain golf dan tenis. Selain bisa berbicara dalam Bahasa Inggris, Thae juga bisa berbicara Bahasa Mandarin.
Sebagai diplomat, ia dipercaya pemerintah Korea Utara untuk 'mempromosikan' negara tersebut. Selain itu, ia juga menangani berbagai urusan pribadi Keluarga Kim, antara lain menemani saudara laki-laki Kim Jong-un, Kim Jong-chul menonton konser Eric Clapton di London pada tahun 2015. Selama masa kerjanya di London, ia tinggal di apartemen dua lantai di West London.
Meninggalkan Korea Utara
Ia membelot setelah masa tugasnya berakhir sebagai wakil duta besar dimana ia dijadwalkan akan kembali ke negaranya. Ia memutuskan untuk membelot ke Korea Selatan bersama keluarganya. Motifnya membelot ke Korea Selatan adalah muak akan rezim Kim. Ia ingin tinggal di negara yang liberal dan demokratis. Selain itu ia juga mengkhawatirkan masa depan keluarganya, terutama anak-anaknya yang terbiasa hidup di Inggris, jika melanjutkan hidup di Korea Utara.
Thae menjadi tokoh Korea Utara dengan pangkat tertinggi yang membelot dalam 20 tahun terakhir.
Sebelum Thae membelot, ia disebut-sebut oleh para pengamat sebagai elit Korea Utara terbaik pada masanya. Menyusul kepergian Thae, Korea Utara semakin memperketat pengawasan perbatasannya dengan Tiongkok. Reaksi dan ancaman yang keras diserukan terhadap para pembelot, terutama yang berpangkat tinggi. Pemerintah Korea Utara menyebut Thae sebagai "sampah", dan menuduhnya sebagai koruptor dan pedofil, namun tidak berhasil mengajukan petisi kepada Pemerintah Inggris untuk mengekstradisinya kembali ke Korea Utara untuk membuktikan 'tuduhan' tersebut.
Setelah menjalani pemeriksaan oleh badan intelejen Korea Selatan, Thae telah menjalani hidup di Seoul. Ia menyatakan dedikasinya untuk membantu terwujudnya Reunifikasi Korea dan mengakhiri rezim Korea Utara. Menyusul kematian Kim Jong-nam dan eksekusi Jang Song-thaek, Thae berpikir ia akan menjadi target Kim Jong-un berikutnya.
Ia telah menjadi pembicara umum untuk menjelaskan kenyataan tentang Korea Utara serta mempersempit perbedaan-perbedaan antara kedua negara tetangga. Ia menyerukan agar diplomat Korea Utara yang lain membelot ke Seoul guna mencapai Reunifikasi Korea. Menurutnya "adalah sebuah kewajiban, bukan pilihan" bagi diplomat seperti dirinya dan pembelot lain untuk datang ke Korea Selatan membantu terciptanya reunifikasi.
Karier politik
Pada Februari 2020, Thae maju sebagai anggota Majelis Nasional dalam Pemilu Korea Selatan 2020 melalui partai United Future Party. Dalam kampanyenya, ia maju dari daerah pemilihan Gangnam serta menggunakan nama Thae Ku-min (태구민), Ku-min berarti "menyelamatkan rakyat [Korea Utara]". Thae mendapat 58,4% suara.
Kehidupan pribadi
Thae Yong-ho menikah dengan putri petinggi Korea Utara bernama O Hye-son. Mereka mempunyai dua orang putra. Keduanya sempat menjalani pendidikan di Inggris dan diketahui mempunyai prestasi yang amat baik. Salah satu alasan Thae membelot adalah demi pendidikan anak-anaknya.
Ia memiliki saudara laki-laki dan perempuan yang masih berada di Korea Utara. Menyusul kepergiannya, Thae mengkhawatirkan keduanya akan dihukum oleh pemerintah Korea Utara, namun ternyata tidak. Dalam wawancara dengan CNN yang dirancang oleh pemerintah Korea Utara, kedua saudaranya mengutuk pembelotan Thae Yong-ho. Namanya telah dihapus dari keluarga besar Thae.
Referensi
Pranala luar
Wawancara Thae Yong-ho: Interview with a North Korean defector - 101 East
Kata Kunci Pencarian:
- Thae Yong-ho
- Daily NK
- Orang Korea di Tiongkok
- Pemilihan umum Parlemen Korea Utara 2014
- Sepak bola putra pada Pesta Olahraga Asia 2018
- Kim Chaek
- Tochigi SC
- Daftar transfer J2 League musim dingin 2018–2019
- Daftar transfer J3 League musim dingin 2019–2020
- Daftar transfer J1 League musim dingin 2018–2019
- Tae Yong-ho
- Megumi Yokota
- Yong-ho
- Tae (Korean surname)
- Kim Yo Jong
- Unhasu Orchestra
- Young-ho
- 2024 South Korean legislative election
- Hyon Hak-bong
- Hyon Yong-chol