- Source: The Evil Empire: 101 Ways That England Ruined the World
The Evil Empire: 101 Ways That England Ruined the World (bahasa Indonesia: Imperium Durjana: 101 Cara Inggris Merusak Dunia) adalah buku yang ditulis oleh Steven Grasse, kepala eksekutif agensi pemasaran Philadelphia Quaker City Mercantile. Buku ini pertama kali diterbitkan pada April 2007 oleh Quirk Books. Dalam buku tersebut, penulis berpendapat bahwa banyak masalah dunia disebabkan oleh Imperium Britania dan juga mengkritisi kebudayaan Britania.
Sinopsis
Buku ini berfokus pada sejarah Imperium Britania yang disembunyikan, menunjukkan cara Britania memerintah dunia melalui uang dan kekerasan. Dominasi Britania terhadap dunia menabur benih untuk beberapa bencana terburuk yang menimpa umat manusia. Meskipun Britania tidak bertanggung jawab atas semua peristiwa secara langsung, campur tangan negeri itu terhadap masalah pihak lain dinilai sering merugikan. Grasse menunjukkan bagaimana Imperium Britania bertanggung jawab atas wabah kelaparan besar di Irlandia, kekejaman yang dilakukan oleh 'Black and Tans' selama Perang Kemerdekaan Irlandia, rasisme, Perebutan Afrika, Perang Irak, Konflik Israel–Palestina, Garis Durand dan balas dendam terhadap keluarga Kerajaan Afganistan dan perebutan wilayah yang kaya logam tanah jarang, pemanasan global, kemiskinan dunia, Maut Hitam, Islamofasisme, Perang Candu Pertama dan Perang Candu Kedua terhadap Tiongkok pada zaman Dinasti Qing, Perang Dunia Pertama dan Perang Vietnam. Peristiwa lain yang dituduhkan oleh buku ini terhadap Britania, antara lain Perang Dunia Kedua, sebagai pemimpin dari Amerika Serikat dan perdagangan narkoba. Semua insiden tersebut memiliki dampak negatif yang terus berpengaruh terhadap dunia. Grasse berpendapat bahwa pemerintahan Britania tidak lebih baik, bahkan lebih buruk daripada imperialisme yang dipraktikkan oleh negara-negara lain, sehingga muncul dugaan kuat bahwa peradaban Britania tetap tidak terganggu sampai sekarang.
Argumen lain yang dibuat dalam buku ini melibatkan popularitas homoseksualitas di kalangan bangsawan Britania, Alkitab Versi Raja James merupakan ajaran sesat yang disengaja, dan hoaks Manusia Piltdown merupakan upaya yang disengaja oleh akademisi Britania untuk membuktikan bahwa mereka adalah ras yang unggul.
Tanggapan
Jonah Bloom dari Advertising Age mengatakan bahwa "sangat sedikit yang akan menganggap buku ini serius". Michael Henderson, sebagai jurnalis The Daily Telegraph, setuju bahwa Britania terkadang memperburuk keadaan di Irlandia dan Africa saat zaman kolonialisme, tetapi menganggap bahwa Britania telah memberikan banyak kontribusi terhadap Abad Pencerahan, Revolusi Industri, zaman Romantisisme. Secara keseluruhan, ia berpendapat bahwa buku itu konyol, dan harus ditanggapi tidak serius.
New Statesman dan Publishers Weekly sama-sama menilai dan meninjau buku ini, menyatakan bahwa buku ini disusun dengan premis rapi tetapi keterlaluan, munafik, dan hanya salah menduga-duga, pembaca harus memahami perasaan dibombardir dengan kritik yang kurang bukti atas nama bangsanya. Tetapi untuk melawan tuduhan tersebut diperlukan sentuhan ringan untuk melunakkan pelecehan itu. Sebaliknya, Grasse membuat materi dalam buku ini dengan sangat hati-hati, berdasarkan dogma moral dan pilihan politiknya sendiri."
Referensi
Bibliografi
Grasse, Steven A.; Rimbaud, Penny (2007). Evil Empire: 101 Ways That England Ruined the World. Quirk Books. ISBN 9781594741739.
Pranala luar
Situs web resmi
The Evil Empire di Google Books
Kata Kunci Pencarian:
- The Evil Empire: 101 Ways That England Ruined the World
- The Evil Empire: 101 Ways That England Ruined the World
- Evil Empire
- Steven Grasse
- Piltdown Man
- Anti-British sentiment
- UK–US extradition treaty of 2003
- Edmund Burke
- The Empire Strikes Back
- Zoroastrianism
- Gondor