- Source: The Tarix Jabrix
The Tarix Jabrix adalah film drama komedi Indonesia yang dirilis pada tahun 2008. Film yang disutradarai oleh Iqbal Rais ini dibintangi oleh The Changcuters, Carissa Putri, Francine Roosenda dan Ario Bayu. Sekuel film ini berjudul The Tarix Jabrix 2 dan The Tarix Jabrix 3 dirilis pada tahun 2009 dan 2011.
Plot
Film ini dimulai dari sebuah wawancara dengan narasumber anggota geng motor yang unik. Mereka memperkenalkan diri dan menceritakan latar belakang mereka. Mulai dari ketua anggotanya, Caca Sutarya atau biasa dipanggil Cacing (Tria The Changcuters), yang merupakan seorang lelaki yang enerjik dan ingin menjadi anggota The Road Devil, geng motor yang paling brutal dan ditakuti di kota Bandung, tetapi ia tidak sampai hati untuk melakukan ujian yang diberikan oleh sang ketua (Eddi Brokoli) karena tidak sesuai dengan hati nuraninya dan sangat berbakti kepada ibunya (Inggrid Widjanarko). Anggota kedua, Dadang Modip (Erick The Changcuters), merupakan putra Pak Rohim (Sellen Fernandez), pemilik bengkel Sugema, yang selalu lupa setelah ia tidur sehingga ia selalu dijahili oleh teman-temannya. Anggota ketiga dan keempat, Coki (Qibil The Changcuters) dan Ciko (Alda The Changcuters), merupakan saudara kembar dengan keluarga yang sangat bahagia. Orang tua mereka memberikan hadiah ulang tahun berupa motor Vespa. Anggota terakhir, Mulder (Dipa The Changcuters), merupakan putra tunggal dari keluarga yang berada. Ayahnya (Joe Project P) memberikan mobil kepada Mulder, tetapi Mulder menginginkan motor, membuat ayahnya kesal.
Di sekolah, Cacing dan teman-temannya berencana untuk menjahili Bony (Cecep Reza) dengan membakar celananya diam-diam di kelas, tetapi Cacing terpesona dengan Callista (Carissa Putri), seorang gadis primadona sekolah, saat membakar celana Bony hingga Cacing dihukum melapor ke kepala sekolah seminggu sekali. Namun, sepulang sekolah, mereka berlima melihat Callista dijemput oleh kekasihnya, Valdin (Andrew Ralph Roxburgh). Diketahui Valdin merupakan anggota geng motor The Smokers yang diketuai oleh Max (Ario Bayu), kakak Callista. Setelah Valdin dan Callista menemui Max, Max mengumumkan bahwa geng motornya berhasil mengalahkan geng The Road Devil dan memperkenalkan anggota barunya yang bernama Martin (Alblen Filindo Fabe). Di pinggir jalan, Cacing dan teman-temannya membentuk geng motor dengan nama The Tarix Jabrix yang memiliki visi dan misi untuk mematuhi lalu lintas dan berbakti kepada orang tua dengan markasnya di bengkel Sugema. Di bengkel, seorang siswa magang bernama Mayang (Francine Roosenda) melamar sebagai karyawan untuk memperbaiki motor hingga Dadang dan teman-temannya tertarik padanya. Masalah geng The Tarix Jabrix yang utama adalah Ciko yang tidak bisa mengendarai motor saat Coki sebenarnya tidak memiliki SIM, sehingga mereka bersama-sama pergi ke kantor polisi untuk mengajukan SIM Coki. Setelah seharian di kantor polisi, mereka sempat berhenti di tepi jalan dan bertemu dengan Valdin dan anggota geng The Smokers, tetapi knalpot motor Cacing yang berisik dan mengeluarkan asap tebal ke arah geng The Smokers membuat mereka marah dan kesal.
Sehari kemudian, ketika Callista menelepon Valdin sepulang sekolah, ia mendengar suara perempuan yang bersama Valdin di telepon, memaksanya untuk pulang bersama Cacing. Mereka berdua menjadi sangat dekat ketika Valdin bersama perempuan lain (Tyas Mirasih) melihat mereka berdua pulang bersama. Kedekatan Callista dan Cacing membuat hubungan Callista dan Valdin renggang hingga Valdin tidak terima. Akhirnya, geng The Tarix Jabrix berseteru dengan The Smokers hingga polisi datang. Cacing dan geng The Tarix Jabrix memberitahu Callista bahwa salah satu anggota geng The Smokers yang membawa heroin dan disaksikan oleh Dadang yang sedang bersembunyi di gang. The Tarix Jabrix kemudian berinisiatif untuk menyelidiki kasus ini setelah Callista bersikeras memberitahu bahwa The Smokers adalah geng motor yang bersih. Callista kemudian marah kepada Max atas perilaku geng The Smokers, tetapi geng The Tarix Jabrix tiba-tiba datang ke markas geng The Smokers. Geng The Tarix Jabrix, yang ketakutan karena jumlah geng lawan sangat banyak, melarikan diri, tetapi Ciko berhasil ditangkap dan motor mereka disita oleh mereka. Malamnya, geng The Tarix Jabrix yang tersisa berencana untuk menyelamatkan Ciko. Mereka melihat Ciko dikurung di toilet dan Martin sedang menghirup heroin. Ketika mereka melepaskan Ciko, geng The Smokers datang dan menantang mereka untuk membuktikan bahwa salah satu anggota geng The Smokers menghirup heroin. Mulder berhasil membuktikan bahwa Martin membawa heroin dan akhirnya, Max mengusir Martin dan meminta maaf kepada geng The Tarix Jabrix, tetapi Valdin yang masih tidak menyukai geng The Tarix Jabrix, terutama Cacing, karena mendekati Callista, membuat Max mengadakan balapan antara Cacing dan Valdin, di mana jika Valdin kalah, ia harus menyerahkan motornya kepada Cacing dan menjauh dari Callista, tetapi jika Cacing kalah, motor Cacing diambil oleh geng lawan untuk dibuang atau dibakar, tetapi Cacing masih bisa mendekati Callista jika Callista menyukainya, membuat Valdin kesal dan kecewa.
Malamnya, pihak kepolisian datang ke rumah Mulder untuk berterima kasih atas penyelidikan kasus narkotika karena ia menjadi saksi kasus itu. Mulder, yang bersembunyi karena takut berhadapan dengan orang tuanya, merasa lega. Sementara di bengkel Sugema, geng The Tarix Jabrix mencoba untuk memperbaiki motor yang digunakan untuk balapan dengan Valdin, tetapi buku catatan milik Dadang hilang dan mereka sangat putus asa karena hilangnya buku itu. Mayang, yang datang karena barang pribadinya tertinggal di bengkel, datang dan bersedia membantu mereka memperbaiki motor Cacing. Keesokan harinya, Mayang dan geng The Tarix Jabrix kembali ke bengkel untuk menguji motor tersebut, tetapi knalpotnya terlepas dari motor hingga motor tersebut tidak dapat digunakan. Mereka sangat senang karena Mulder membawa motor baru hadiah dari orang tuanya yang dapat digunakan untuk balapan. Mereka dan Mayang pergi ke lokasi balapan yang sudah ditentukan dan bertemu dengan geng The Smokers. Cacing dan Valdin memulai balapan satu putaran yang diketuai oleh Max. Di tengah balapan, Valdin menghindari kucing yang berada di tengah jalan hingga oleng, memudahkan Cacing menuju garis akhir. Cacing menang dan Valdin yang kalah sangat kesal. Film ini berakhir dengan geng The Tarix Jabrix yang melakukan sesi pemotretan sampul depan majalah motor setelah sesi wawancara di awal film.
Pemeran
Tria The Changcuters sebagai Cacing (Caca Sutarya)
Erick The Changcuters sebagai Dadang Modip
Qibil The Changcuters sebagai Coki Nurhidayat
Alda The Changcuters sebagai Ciko Nurhidayat
Dipa The Changcuters sebagai Mulder (Mulyana Drajat)
Carissa Putri sebagai Callista Ryon
Francine Roosenda sebagai Mayang
Ario Bayu sebagai Max (Maxime Ryon)
Andrew Ralph Roxburgh sebagai Valdin (Valdino Santos)
Alblen Filindo Fabe sebagai Martin
Eddi Brokoli sebagai ketua geng Road Devil
Joe Project P sebagai ayah Mulder
Iga Mawarni sebagai ibu Mulder
Sam Bimbo sebagai ayah Ciko dan Coki
Ferina Widodo sebagai ibu Ciko dan Coki
Sellen Fernandez sebagai Pak Rohim Sugema
Inggrid Widjanarko sebagai ibu Cacing
Dhawiya Zaida sebagai gadis gemuk
Candil sebagai waria
Tyas Mirasih sebagai teman wanita Valdin
Epy Kusnandar sebagai sopir Mulder
Cecep Reza sebagai Bony
Penghargaan
Referensi
Pranala luar
The Tarix Jabrix di IMDb (dalam bahasa Inggris)
(Indonesia) 'THE TARIX JABRIX', Geng Motor Tak Selamanya Brutal @ KapanLagi.com
(Indonesia) The Tarix Jabrix: Geng Motor Paling Santun @ Detik.com
Kata Kunci Pencarian:
- The Tarix Jabrix
- The Tarix Jabrix 3
- The Tarix Jabrix 2
- The Changcuters
- Candil (penyanyi)
- Chand Parwez Servia
- Cesa David Luckmansyah
- Mencoba Sukses Kembali
- Mencoba Sukses
- Iqbal Rais
- The Tarix Jabrix 2
- Carissa Putri
- The Changcuters
- Judika
- Ario Bayu
- Chika Jessica
- Umay Shahab
- Duma Riris Silalahi
- Kamidia Radisti
- List of Indonesian films