Tilapia adalah nama umum untuk jenis ikan cichlid yang ratusan ragamnya dari suku tilapiine cichlid, termasuk ikan nila dan mujair.
Tilapia umumnya ikan air tawar, hidup di aliran-aliran, kubangan, danau, sungai dangkal. dan jarang dijumpai di air payau. Sepanjang sejarah bernilai penting untuk perikanan artisan di Afrika dan Levant, serta meningkat perannya dalam akuakultur dan akuaponik.
Tilapia dapat menjadi spesies invasif yang bermasalah pada habitat air hangat baru, yang masuk baik disengaja maupun tidak, tetapi umumnya tidak pada iklim sedang karena tidak mampu hidup di air yang dinginnya di bawah 21 °C (70 °F).
Sejarah
Tilapia adalah salah satu dari tiga jenis ikan utama yang ditangkap pada zaman Alkitabiah di Danau Galilea. Pada waktu itu dikenal dengan nama musht, atau sekarang dengan julukan "Ikan Santo Petrus" ("St. Peter's fish"). Nama ini muncul dari kisah yang dicatat pada Injil Matius mengenai Santo Petrus memancing seekor ikan yang di mulutnya ada sekeping uang bernilai empat dirham untuk membayar bea Bait Allah baginya dan bagi Yesus Kristus, meskipun nas itu tidak menyebut jenis ikannya. Meskipun nama
Tilapia juga dipakai untuk menyebut ikan Zeus faber, yang tidak dijumpai di daerah itu, beberapa spesies
Tilapia (Sarotherodon galilaeus galilaeus dan lain-lain) juga hidup dalam Danau Galilea, di mana kisah dalam Injil Matius itu terjadi. Spesies ini menjadi sasaran peternakan ikan artisan skala kecil di wilayah tersebut selama beribu-ribu tahun.
Ciri
Tilapia berciri khas bagian samping yang tertekan tipis dan dalam. Sebagaimana jenis cichlid lain, bagian tulang pharyngeal bawah terpadu menjadi satu struktur gigi tunggal. Suatu kumpulan otot kompleks menggerakkan tulang pharyngeal atas dan bawah menjadi rahang kedua untuk mencerna makanan (bandingkan dengan jenis belut moray), mengizinkan pembagian kerja antara "rahang sejati" (mandible) dan "rahang pharyngeal". Dengan demikian mereka merupakan pemakan yang efisien yang dapat menangkap dan memproses berbagai jenis luas makanan. Mulutnya bersifat protrusible, biasanya dibatasi dengan moncong yang lebar dan sering kali menebal. Rahangnya mempunyai gigi konikal. Secara khas,
Tilapia memiliki sirip dorsal panjang, dan garis lateral yang sering terputus pada akhir sirip dorsal, serta muncul lagi dua atau tiga baris sisik di bawahnya.
Spesies
Tilapia merupakan nama umum yang digunakan untuk berbagai jenis cichlid dari tiga genus berbeda: Oreochromis, Sarotherodon dan
Tilapia. Anggota-anggota kedua genus lain dulunya termasuk ke dalam
Tilapia tetapi kemudian dipisahkan menjadi genus sendiri. Namun, semua spesies masih biasa disebut "
Tilapia" tanpa memperdulikan nomenklatur taksonomi sesungguhnya.
Templat:Common fish
= Spesies komersial
=
Jenis tilapiine dari Afrika Utara merupakan ikan cichlid komersial terpenting. Tumbuhnya cepat, tahan densitas stoking serta mudah beradaptasi, spesies tilapiine banyak dibudidayakan di berbagai tempat di Asia dan menjadi akuakultur yang semakin umum di tempat-tempat lain.
Akuakultur
Produksi peternakan
Tilapia adalah sekitar 1.500.000 ton (1.500.000 ton panjang; 1.700.000 ton pendek) setiap tahunnya dengan nilai US$1.8 miliar, hampir setara dengan salmon dan trout.
Bahan makanan
Seluruh bagian ikan
Tilapia dapat diproses sebagai makanan menjadi potongan daging ikan (fillet) tanpa kulit, tanpa tulang (Pin-Bone Out, atau PBO): dengan hasil dari 30 persen sampai 37 persen, tergantung dari ukuran fillet dan trim akhir. Penggunaan
Tilapia dalam industri makanan komersial membawa kepunahan garis keturunan murni genetik. Kebanyakan
Tilapia liar saat ini adalah hibrida dari beberapa spesies.
Amerika Serikat menghasilkan 1,5 juta ton
Tilapia pada tahun 2005, dengan proyeksi 2,5 juta ton pada tahun 2010.
Penggunaan lain
Tilapia menjadi alat kontrol alamiah biologis bagi banyak persoalan tanaman akuatik.
Tilapia makan tanaman akuatik yang terapung, misalnya duckweed watermeal (Lemna sp.), banyak tanaman terendam yang "tidak diinginkan" dan kebanyakan bentuk ganggang. Di Amerika Serikat dan negara-negara seperti Thailand, ikan ini menjadi metode terpilih untuk mengontrol jumlah tanaman, mengurangi penggunaan pembasmi ganggang (algaecide) dari jenis bahan kimia berbahaya atau mengandung logam berat.
Di Kenya,
Tilapia membantu kontrol nyamuk yang membawa parasit Malaria. Ikan ini suka makan larva nyamuk, sehingga mengurangi jumlah nyamuk betina, suatu vektor penyakit yang berbahaya.
Tilapia juga merupakan sumber makanan berlimpah untuk para predator akuatik.
Lihat pula
Budi daya ikan
Ikan nila
Tilapia in aquaculture
Yesus membayar bea untuk Bait Allah
Referensi
Pustaka tambahan
Logan, Cheryl A.; Alter, S. Elizabeth; Haupt, Alison J.; Tomalty, Katharine; Palumbi, Stephen R. (2008). "An impediment to consumer choice: Overfished species are sold as Pacific red snapper". Biological Conservation. 141 (6): 1591–1599. doi:10.1016/j.biocon.2008.04.007. ISSN 0006-3207.
FAO Fishery Information, Data and Statistics Service (1993). "Aquaculture production (1985-1991)". FAO Fisheries Circular. Food and Agriculture Organization of the United Nations. 815: 20–21.
Trewavas, Ethelwynn (1983). Tilapiine fish of the genera Sarotherodon, Oreochromis and Danakilia. London: British Museum (Natural History). ISBN 0-565-00878-1.
McCrary, Jeffrey K; Castro, Mark; McKaye, Kenneth R. (2005). "Mercury in Fish From Two Nicarguan Lakes: A Recommendation for Increased Monitoring of Fish for International Commerce" (PDF). Environmental Pollution. hlm. 513–518. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-10-03. Diakses tanggal 2014-03-07.
Pranala luar
Another Side of
Tilapia, the Perfect Factory Fish New York Times article
How to Raise
Tilapia in the Backyard
Tilapia Health, Diagnosis, and Treatment Advice
Tilapia Nutrition Information from USDA SR 22 database
Tilapia Nutrition Information Diarsipkan 2014-03-08 di Wayback Machine.
Templat:
Tilapia
Templat:Commercial fish topics