- Source: Tragedi Halloween Itaewon
Pada malam tanggal 29 Oktober 2022, sebuah insiden penghimpitan kerumunan terjadi saat perayaan Festival Halloween di kawasan Itaewon, Seoul, Korea Selatan. Akibat dari peristiwa ini, setidaknya terdapat 156 korban jiwa, termasuk aktor Lee Ji-han, dan 172 orang cedera.
Penghimpitan kerumunan ini adalah tragedi paling mematikan di Korea Selatan sejak tenggelamnya MV Sewol pada tahun 2014, yang menewaskan 306 orang. Peristiwa ini juga merupakan acara dengan korban jiwa terbesar di Seoul sejak runtuhnya pusat perbelanjaan Sampoong pada tahun 1995, yang menewaskan 502 orang dan melukai 937 orang.
Latar belakang
Distrik Itaewon yang terletak di pusat kota Seoul, adalah sebuah titik populer untuk lokasi berkumpul karena di lokasi ini terdapat banyak bar dan klub malam. Diperkirakan, sekitar 100.000 orang menghadiri perayaan Halloween di Itaewon pada 29 Oktober 2022. Acara ini menjadi perayaan yang memiliki pengunjung terbanyak sejak pandemi Covid-19, dan menjadi acara pertama sejak awal pandemi yang tidak diwajibkan menggunakan masker.
Secara topografis konformasi kawasan ini dicirikan oleh jalan-jalan dan gang-gang yang sangat sempit tanpa jalur keluar. Jalan tempat terjadinya tabrakan itu terhubung dengan Itaewon-ro, jalan utama distrik itu, dengan jalur menanjak dan akhirnya bertemu dengan jalan lain, yang menyebabkan orang-orang berdesakan dan terdesak di sepanjang ruas jalan yang sempit. Jalur yang panjangnya hanya sekitar 45 meter (150 ft) dan lebar yang hanya mencapai 3,2 meter (10 ft) itu menghambat petugas layanan gawat darurat yang berusaha memasuki jalan tersebut.
Penghimpitan kerumunan
Sebelum terjadi penumpukan massa, pihak kepolisian mengalami kesulitan mengendalikan kerumunan festival. Seorang peserta melaporkan bahwa keramaiannya "setidaknya 10 kali lebih ramai dari biasanya". Seorang lainnya yang tiba lebih awal di malam hari, pada pukul 19:00 waktu setempat, mengklaim bahwa butuh waktu lebih dari 10 menit untuk mencapai tempat ketemuannya yang berjarak sekitar satu menit dari stasiun Itaewon, karena banyaknya orang yang berkumpul. Saksi mata mengatakan bahwa jalanan, termasuk gang sempit menurun di dekat Hamilton Hotel, penuh sesak dengan pengunjung pesta.
Penghimpitan kerumunan terjadi pada pukul 22:15 waktu setempat (WSK), di sepanjang gang dekat pintu keluar pertama stasiun Itaewon dan Hamilton Hotel. Kelompok media lokal mengatakan bahwa orang-orang berkerumun di sebuah bar karena rumor tentang hadirnya seorang selebriti tak teridentifikasi, atau bahwa permen yang mengandung narkoba sedang didistribusikan di klub.
Petugas gawat darurat mengatakan sedikitnya 81 panggilan dibuat oleh orang-orang yang mengalami kesulitan bernafas. Menyusul panggilan yang dibuat ke pemadam kebakaran pada pukul 22:15, empat ambulans segera dikirim. Karena ramainya kerumunan orang, ambulans mengalami kesulitan untuk mencapai tempat kejadian. Satu telepon yang masuk beberapa menit sebelum datangnya responden pertama pada pukul 22:17, mengatakan; "Menurutku kami akan terhimpit di sini .... semua orang menjadi gila." Video media sosial menunjukkan bahwa ratusan orang terkompresi begitu rapat dan terkunci satu sama lain sehingga responden pertama tidak dapat menarik keluar para individu, menyebabkan tertundanya pertolongan pertama dan resusitasi yang sangat krusial.
Saat ruang berhasil dibuka dan orang-orang dikeluarkan, puluhan korban yang tidak sadarkan diri bermunculan. Paramedis, polisi, pengamat serta korban selamat melakukan CPR pada para korban tersebut. Foto-foto dan video di media sosial menunjukkan kemelut saat para peserta festival yang mengenakan kostum berusaha me-resusitasi korban yang cedera. Dengan gagalnya resusitasi CPR, mayat-mayat akhirnya dibaringkan di jalanan oleh para petugas medis dan polisi dan ditutupi dengan selimut dan pakaian saat skala mematikan dari peristiwa tersebut mulai tampak. Beberapa mayat pun dibawa pergi dengan ambulans.
Sebanyak 83 ambulans tambahan tiba di lokasi pada pukul 23:45. Penerimaan telepon dan internet untuk sementara mengalami gangguan dan tidak dapat digunakan di distrik tersebut karena banyaknya komunikasi yang dilakukan. Banyak dari korban diangkut ke Rumah Sakit Universitas Soonchunhyang dekat Itaewon. Sebuah pesan darurat diterbitkan ke ponsel-ponsel di Yongsan, mendesak orang-orang untuk segera pulang ke rumah karena "kecelakaan darurat di dekat Hamilton Hotel di Itaewon". Badan Pemadam Kebakaran Nasional mengatakan 848 personel darurat, termasuk 346 petugas pemadam kebakaran di seluruh penjuru negeri, telah dikerahkan ke tempat kejadian. Unit polisi militer Angkatan Darat Amerika Serikat dari Pasukan Amerika Serikat Korea, yang sedang melakukan patroli rutin di daerah tersebut bersama petugas dari Badan Kepolisian Nasional, membantu memberikan pertolongan pertama dan menjaga ketertiban umum di tempat kejadian.
Bahkan setelah tempat kejadian ditutup oleh polisi, sejumlah bar terus beroperasi. Tanpa menyadari krisis yang sedang berlangsung, banyak orang terus menggelar pesta.
Korban
Kantor Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan mengatakan setidaknya ada 156 korban jiwa, di mana jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah. Korban jiwa diketahui terdiri dari 101 perempuan dan 55 laki-laki. Empat korban adalah remaja, 96 orang berusia dua puluhan, 32 orang berusia tiga puluhan, sembilan orang berusia empat puluhan, dan 13 orang belum teridentifikasi. Dua puluh enam orang asing termasuk di antara korban yang tewas. Selain itu, tiga orang yang bertugas di Angkatan Bersenjata Korea Selatan juga termasuk di antara korban tewas.
Setidaknya 152 orang lainnya dikonfirmasi cedera, termasuk 30 orang dalam kondisi serius. Badan Pemadam Kebakaran Nasional dan Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan mengatakan bahwa hampir 100 orang cedera, dengan 50 orang mendapatkan perhatian medis karena mengalami henti jantung.
Selain Lee Ji-han, public figure lain yang meninggal akibat tragedi tersebut diantaranya Penata busana asal Malaysia Raghu Jordagan (alias Rhau), serta artis dan produsen film asal Australia Grace Rached.
= Identifikasi
=Tambahan 4.024 laporan orang hilang masuk keesokan harinya. Polisi mengatakan bahwa mereka akan mengidentifikasi para korban dan menyampaikan informasi kepada anggota keluarga.
Hingga sore hari tanggal 30 Oktober, sekitar 90 persen korban telah diidentifikasi. Sisa 10 persen (12 mayat) adalah remaja lokal atau warga negara asing. Para petugas mengatakan bahwa pada awalnya sulit untuk mengidentifikasi korban yang meninggal karena kostum Halloween mereka dan karena banyak yang tidak membawa tanda pengenal. Pusat Layanan Masyarakat Hannam-dong berfungsi sebagai pusat orang hilang sementara. Petugas yang biasanya menangani akta kelahiran atau pendaftaran rumah turut membantu dalam mengidentifikasi korban. Para pekerja di pusat tersebut menjawab panggilan telepon dari masyarakat mengenai orang hilang. Sejak pukul 05:30 pada tanggal 30 Oktober, pusat layanan mencatat setidaknya 3.580 jam panggilan telepon.
Investigasi
Pihak berwenang tidak secara langsung merilis apa yang menjadi penyebab insiden ini, tetapi kepala Departemen Pemadam Kebakaran Yongsan-gu, Choi Seong-bum, mengatakan bahwa diduga terjadi penghimpitan kerumunan dan banyak orang yang tumbang. Penyelidikan resmi telah dimulai oleh pemerintah, dan mereka menjanjikan metode baru untuk mencegah insiden serupa.
Polisi memperkirakan bahwa 100.000 orang hadir di wilayah tersebut tetapi hanya 137 petugas yang hadir, dan mereka terutama berfokus pada kejahatan narkoba daripada pengendalian kerumunan massa. Polisi menyatakan bahwa mereka tidak memiliki rencana pengendalian massa karena malam itu tidak memiliki pusat penyelenggara. Pemerintah mengatakan bahwa tidak mungkin untuk memprediksi kerumunan yang luar biasa, tetapi para ahli pencegahan bencana dan perencanaan kota membantah posisi pemerintah. Mereka menunjukkan bahwa pihak berwenang mengetahui kerumunan besar karena pelonggaran protokol kesehatan COVID-19, namun mereka mengerahkan beberapa petugas.
Menurut media lokal, meskipun Seoul dilengkapi dengan sistem pemantauan real-time yang menggunakan data ponsel untuk memprediksi jumlah kerumunan, sistem tersebut tidak diaktifkan pada malam tragedi tersebut. Hanya 137 petugas yang dikerahkan ke Itaewon untuk perayaan Halloween di hadapan 100.000 peserta, sementara itu 6.500 pihak berwenang lainnya dikerahkan ke aksi demonstrasi lain yang terjadi di ibukota Korea Selatan, yang dihadiri oleh 25.000 orang. Namun aksi demonstrasi berakhir paling lambat sekitar pukul 19.00 waktu setempat, dan kejadian ini terjadi setelah pukul 22.00 waktu setempat.
Tanggapan
= Lokal
=Presiden Yoon Suk-yeol mengadakan rapat darurat. Ia menganjurkan untuk penanganan korban yang cepat dan meninjau kembali keamanan dari tempat festival. Ia berpidato pada keesokan pagi nya, dan kemudian mengunjungi tempat kejadian. Masa berkabung nasional ditetapkan oleh Presiden Yoon hingga 5 November, dan memerintahkan bendera di gedung-gedung pemerintahan untuk dikibarkan setengah tiang. Wali Kota Seoul, Oh Se-hoon, yang sedang dalam perjalanan dinas ke Eropa, kembali ke Seoul.
Pada tanggal 31 Oktober, sekitar 4.038 orang, termasuk walikota Seoul, perdana menteri dan presiden, menghadiri sebuah peringatan berkabung di Seoul Plaza. Peringatan didirikan di 17 kota termasuk Busan, Daegu dan Incheon. Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan mengatakan bantuan psikologis akan diberikan di stan konseling di peringatan di Seoul. Bantuan psikologis juga diberikan untuk sekolah tempat para korban belajar. pemerintah berjanji untuk menyediakan dana hingga 15 juta won (Rp.164,22 juta) untuk biaya pemakaman, dan 20 juta won (Rp.218,96 juta) untuk kompensasi.
Pada beberapa hari setelah tragedi Itaewon, di tengah meningkatnya kritik atas manajemen sebuah event, Menteri Dalam Negeri Korea Selatan Lee Sang-min menyatakan permohonan maaf dan Kepala Kepolisian Nasional Yoon Hee-keun mengatakan "Ada beberapa laporan ke polisi sebelum insiden terjadi dan diketahui bahwa massa telah berkumpul, menunjukkan urgensi bahaya. Namun, manajemen informasi tidak cukup dan tidak ada reaksi yang memadai dari polisi". Yoon kemudian membungkuk sebagai tanda permintaan maaf.
= Internasional
=Pemimpin dunia, pejabat, dan lembaga yang mengucapkan belasungkawa untuk peristiwa ini, antara lain:
Presiden Indonesia, Joko Widodo, mengungkapkan "Kesedihan yang mendalam untuk insiden di Seoul. Ucapan duka cita dari saya untuk mereka yang kehilangan yang tersayang. Indonesia berduka bersama rakyat Korea Selatan dan berharap pemulihan dapat dilakukan dengan cepat."
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengungkapkan "Kami berdukacita bersama rakyat Korea Selatan dan sangat berharap pemulihan bagi yang terluka bisa dilakukan dengan cepat."
Pasukan Amerika Serikat di Korea mengucapkan duka cita dan merasa dekat dengan Itaewon karena pernah bermarkas di Itaewon bertahun-tahun sebelum berpindah ke markas baru di bagian selatan kota
Penasihat Keamanan Nasional, Jake Sullivan, mengungkapkan harapan untuk pemulihan yang cepat dalam tragedi yang menyayat hati ini, dan Amerika Serikat selalu siap untuk memberikan dukungan dan bantuan untuk Korea Selatan.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Anthony Blinken, mengungkapkan turut berduka cita untuk keluarga dan teman para korban.
Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, mengungkapkan "Pikiran kami bersama mereka yang terdampak dan untuk seluruh warga Korea Selatan di waktu yang sulit ini."
Presiden Rusia, Vladimir Putin : "Turut berduka cita sehubungan dengan jumlah korban yang besar sebagai hasil dari insiden tragis di Seoul."
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengungkapkan "Ucapan duka cita yang tulus dari kami untuk semua yang terdampak tragedi ini."
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau : "Atas nama rakyat Kanada, kami turut berduka cita untuk rakyat Korea Selatan hari ini."
Ketua kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell : "Merasakan kesedihan yang mendalam terhadap kejadian mengerikan di Seoul. Apa yang dimaksudkan sebagai perayaan berubah menjadi tragedi yang merenggut banyak dari mereka yang masih berusia muda. Kami bersama rakyat Korea Selatan di waktu yang sulit ini".
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengungkapkan "Saya turut berduka cita kepada warga Seoul dan rakyat Korea Selatan dalam bencana Itaewon. Prancis ada di sisi anda."
Kanselir Jerman, Olaf Scholz, menulis di akun Twitter nya bahwa turut bersedih atas kejadian di Seoul dan hari yang sedih untuk Korea Selatan.
Presiden Singapura, Halimah Yacob, mengungkapkan "Saya sungguh sedih dan terkejut mendengar kehilangan yang tragis dalam insiden di perayaan Halloween di Seoul. Banyak dari para korban adalah para remaja dan masih muda, banyak yang cedera dan sebagiannya sangat serius. Sulit membayangkan trauma dan duka yang dialami para keluarga, teman, dan yang menyayangi mereka yang menjadi korban. Doa saya untuk rakyat Korea Selatan dalam waktu yang sulit ini, dan saya berharap pemulihan yang cepat untuk para korban luka."
Presiden RRT, Xi Jinping : "Atas nama pemerintah dan rakyat Tiongkok, saya berduka untuk para korban."
Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, mengungkapkan bahwa ia bersedih setelah insiden yang menewaskan lebih dari 150 orang.
Menteri Luar Negeri India, S. Jaishankar : "Terkejut dan sedih terhadap banyaknya korban berusia muda dalam insiden di Seoul."
Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, mengungkapkan "Pikiran kami bersama korban dan keluarga dari tragedi tragis di Seoul. Italia bersama seluruh rakyat Korea dalam rasa sakit yang hebat dan kesedihan yang mendalam ini."
Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki : "Atas nama pemerintahan Polandia, kami turut bersimpati untuk pihak berwenang di Korea Selatan"
Kementerian Luar Negeri Republik Turki, mengungkapkan ucapan duka cita kepada rakyat dan pemerintah Korea Selatan.
= Bisnis
=Perusahan ritel Korea Selatan menarik beberapa produk, dan perusahaan hiburan membatalkan beberapa acara di taman-taman hiburan seperti Everland dan Lotte World. Kedai Starbucks membatalkan promo Halloween dan penjualan produk yang berhubungan dengan Halloween hingga 1 November. Rantai waralaba toko serba ada termasuk CU dan GS25 menghentikan penjualan produk bertema Halloween. SM Entertainment mengumumkan acara terjadwal yang berhubungan dengan Halloween dibatalkan.
Setelah ditetapkannya masa berkabung selama satu pekan, lembaga penyiaran terkemuka di Korea Selatan seperti KBS, MBC, SBS, tvN dan JTBC menghentikan sementara seluruh program musik dan hiburan mulai 30 Oktober, dan digantikan oleh liputan peristiwa.
MBC juga membatalkan presentasi produksi Piala Dunia Qatar 2022 yang dijadwalkan akan dilakukan pada 1 November. Di industri musik, konser dibatalkan dan jadwal rilis album ditunda.
Penggambaran di media
Media sosial dan situs online di Korea Selatan mengeluarkan pernyataan kepada para pengguna untuk menahan diri dari menyebarkan rekaman video atau informasi lain tentang tragedi tersebut.
Layanan pesan yang banyak digunakan KakaoTalk mengeluarkan pemberitahuan kepada semua pengguna yang meminta mereka untuk berhati-hati dengan informasi tentang tragedi Itaewon, sementara Naver dan Twitter juga mengeluarkan pernyataan serupa. Sebuah pernyataan resmi oleh Asosiasi Neuropsikiatri Korea secara khusus menyoroti "video dan foto mengerikan" dari tragedi yang dibagikan tanpa penyaringan apa pun yang dapat menyebabkan kerusakan pada orang lain. Tragedi dan peristiwa yang mengarah ke sana juga dibagikan di internet melalui setidaknya satu live streaming TikTok. Pada 2 November 2022, terdapat sepuluh kali lipat peningkatan di google korea akan pencarian terhadap Pusat Penanganan Bencana dan Trauma Nasional dibandingkan satu minggu sebelumnya. Disamping itu, pencarian untuk frasa terkait pusat trauma dan gejala trauma juga meningkat sebanyak enam kali lipat.
Video dari bencana dan pascabencana direkam dan/atau disiarkan secara langsung dan diposting di berbagai platform media sosial, dengan setidaknya satu siaran langsung dari acara dan bencananya sempat dapat ditonton di TikTok. Meskipun stasiun berita umumnya mengedit rekaman video dari bencana dan mengaburkan kontennya, namun video yang direkam oleh mereka yang awalnya berada di tempat kejadian dan dibagikan di platform media sosial, tidak disensor. Beberapa video di sejumlah situs media sosial masih menampakkan wajah orang-orang beberapa hari setelah bencana. Ini menimbulkan reaksi dari Komisi Perlindungan Informasi Pribadi Korea Selatan, yang berencana akan mencari rekaman-rekaman yang di dalamnya terdapat informasi pribadi seseorang dan menghapusnya, kebijakan yang serupa juga sebelumnya telah dijanjikan oleh Twitter dan dua media platform ternama di Korea Selatan.
Referensi
≈
Kata Kunci Pencarian:
- Tragedi Halloween Itaewon
- Tragedi Stadion Kanjuruhan 2022
- Insiden desak-desakan San Salvador 2023
- The Fabulous
- Xdinary Heroes
- Men of Plastic
- Irris
- Penghimpitan dan keambrukan kerumunan
- 2022
- 2020-an
- List of fatal crowd crushes
- Kanjuruhan Stadium disaster
- 2022