Fosforus triklorida adalah senyawa kimia yang tersusun atas atom P dan Cl. Senyawa ini termasuk senyawa nonlogam. Rumus molekul
Fosforus triklorida adalah PCl3. Pada suhu kamar, PCl3 berupa gas/asap cair. Senyawa ini termasuk senyawa polar karena momen dipolnya tidak sama dengan nol.
Warna
Fosforus triklorida mulai tidak berwarna hingga kuning cerah. Titik didihnya 76.1 °C dan titik leburnya -93.6 °C. Masa molar PCl3 adalah 137.33 gram/mol dan kerapatannya 1.575 gram/cm3 pada suhu 20 °C. Senyawa ini dapat larut pada dietil eter, kloroform, benzena, karbon disulfida dan karbon tetraklorida.
Pembentukan
Fosforus triklorida terbentuk dari fosfor putih dan klorin dengan reaksi sebagai berikut.
P4 + 6Cl2 → 4PCl3
Reaksi pembentukan fosfor
triklorida termasuk reaksi eksoterm.
Geometri Molekul
Atom P menjadi atom pusat dengan 4 pasang elektron di sekelilingnya. Dengan demikian, bentuk penyusunan pasangan elektron PCl3 adalah tetahedral. Adapun bentuk geometri molekulnya adalah trigonal piramida karena terdapat sepasang elektron bebas pada atom pusat.
Reaksi
= Reaksi dengan Air
=
Reaksi
Fosforus triklorida dengan air termasuk reaksi eksoterm. Senyawa ini bereaksi hebat dengan air dan menghasilkan gas hidrogen klorida serta asam fosfit. Berikut reaksinya.
PCl3 + 3H2O → H3PO4 + 3HCl
Reaksi
Fosforus triklorida dengan air ini dimanfaatkan dalam produksi asam fosfit di dunia industri.
= Reaksi dengan Alkohol
=
Reaksi
Fosforus triklorida dengan alkohol menghasilkan kloroalkana dengan reaksi sebagai berikut.
3R-OH + PCl3 → 3R-Cl + H3PO3
= Reaksi Redoks
=
Reaksi oksidasi-reduksi fosfor
triklorida menghasilkan
Fosforus pentaklorida.
PCl3 + Cl2 → PCl5
Kegunaan
Fosforus triklorida digunakan untuk menghasilkan bahan kimia lain. Biasanya senyawa ini digunakan untuk produksi pestisida. Selain itu, PCl3 juga digunakan dalam produksi aditif plastik, minyak pelumas dan cat.
Bahaya
Fosforus triklorida bersifat merusak dan beracun jika dicerna, dihirup, bersentuhan dengan kulit atau mata. Berikut beberapa efek berbahaya PCl3 untuk kesehatan.
Dapat mengakibatkan iritasi, sakit perut, membakar mulut dan kerongkongan serta dapat mengakibatkan kematian bila dicerna.
Merusak sistem pernapasan bila dihirup, seperti iritasi paru-paru, napas pendek, membuat hidung dan tenggorokan terasa gatal serta bersin. Konsentrasi PCl3 yang terlalu tinggi dapat mengakibakan kerusakan paru-paru yang sangat fatal.
Membakar kulit karena menghasilkan asam dari proses hidraulis.
Jika mengenai mata dapat mengakibatkan iritasi bahkan kebutaan.
Referensi