- Source: Tumbang Jojang, Seribu Riam, Murung Raya
- Tumbang Jojang, Seribu Riam, Murung Raya
- Kabupaten Murung Raya
- Seribu Riam, Murung Raya
- Tumbang Naan, Seribu Riam, Murung Raya
- Muara Joloi II, Seribu Riam, Murung Raya
- Parahau, Seribu Riam, Murung Raya
- Tumbang Tohan, Seribu Riam, Murung Raya
- Takajung, Seribu Riam, Murung Raya
- Muara Joloi I, Seribu Riam, Murung Raya
- Tumbang
Tumbang Jojang adalah sebuah nama desa di wilayah Seribu Riam, Kabupaten Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia.
Desa Parit terletak di pinggiran Sungai Busang yang berdiri sekitar tahun 1960 yang penduduknya berasal dari Suku Dayak Uheng Kereho dengan penduduk kurang lebih 50 kepala keluarga. Nama desa ini diambil dari tambang emas lokal (Parit) yang mana pada waktu itu dipimpin oleh seorang kepala desa bernama KUJAT ARUN dari periode 1960 sampai dengan 1980. Karena letak geografis desa dan sulitnya mendapat bahan makanan dan lain-lain, maka pada 1980 itu juga Desa Parit dipindah ke Tumbang Jojang, yang sampai sekarang dinamakan Desa Tumbang Jojang.
Desa Tumbang Jojang berdiri tahun 1981 yang berasal dari Suku Dayak Kareho Kalimantan Barat Hulu. Nama desa Tumbang Jojang diambil dari nama sungai yaitu Sungai Jojang yang letaknya bersebrangan dengan desa. Suku Kareho datang untuk mencari rotan buyung dan kayu lokal, dimana pada saat itu harga rotan sekitar Rp 25.000,00/kwintal dan harga kayu lokal sebesar Rp 1,00 . Dalam perkembangannya banyak suku-suku lain yang datang ke Desa Tumbang Jojang diantaranya Suku Bakumpai, Kahayan, Uut Danum, Mentebah, Siang, Jawa dan Banjar.
Pada tahun 1981 Desa Tumbang Jojang dipimpin oleh Kepala Desa yang pertama yaitu SARI JAMA. Pada saat itu Penduduk Desa Tumbang Jojang Berjumlah 75 Kepala Keluarga, sejak tahun 1981 hingga 2010 Desa Tumbang Jojang mengalami pergantian kepala desa sebanyak 5 kali . Kepala Desa yang pertama memimpin desa dari tahun 1981 sampai 1994 , periode kedua dipimpin oleh Misran .J dari tahun 1995 sampai dengan tahun 2000, periode ketiga dipimpin oleh Ibrahim Aji dari tahun 2000 sampai 2005, periode berikutnya yaitu Japray Eli yang memimpin desa sejak 2005 sampai tahun 2006, berikutnya desa tumbang jojang dipimpin oleh bapak Tapah yang mana pada waktu itu sebagai pejabat sementara kepala desa (PJs) dari tahun 2007 sampai 2009, dan yang terakhir hingga saat ini dipimpin oleh bapak Asdi Mujib dengan periode kepemimpinan dari tahun 2010 sampai 2015.
Tabel 1.1 Daftar Nama Kepala Desa Tumbang Jojang
Tabel 1.2 Sejarah Pembangunan Desa
II. PROFIL DESA
1. Letak dan Luas Wilayah
Desa Tumbang Jojang adalah salah satu desa di Kecamatan Seribu Riam, Kabupaten Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah. Desa ini berbatasan langsung dengan desa lainnya baik yang berada di Kecamatan Seribu Riam. Adapun batas-batas Desa Tumbang Jojang adalah sebagai berikut.
1. Sebelah Utara : Tanjung Lokang Kalimantan Barat
2. Sebelah Selatan : Desa Kalasin Kecamatan Uut Murung
3. Sebelah Timur : Desa Kampung Baru Kalimantan Timur
4. Sebelah Barat : Desa Parahau
Desa Tumbang Jojang merupakan salah satu dari 7 desa di wilayah Kecamatan Seribu Riam yang terletak ± 70 KM kearah timur dari kantor Kecamatan Seribu Riam dan ± 230 KM dari kantor Kabupaten Murung Raya, secara administrasi desa tumbang jojang memiliki luas wilayah (tidak terdata) KM².
2. Iklim
Iklim Desa Tumbang Jojang sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Tumbang Jojang Kecamatan Seribu Riam.
III. Keadaan Penduduk
1. Jumlah Penduduk
Desa tumbang jojang memiliki jumlah penduduk 807 jiwa, yang tersebar dalam 4 wilayah RT dan 1 Dusun dengan perincian sebagai berikut.
Tabel Jumlah Penduduk Desa Tumbang Jojang.
2. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan masyrakat Tumbang Jojang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Keadaan bangunan gedung SDN yang dulu 3 unit yang terdiri dari 5 ruangan . Kondisi sekarang ada 5 unit ruang yang bisa dipakai untuk proses belajar namun harus diberi sekat untuk kelas 5 dan 6 . Tenaga pengajar (guru) SD saat ini sebanyak 6 orang.
3. Mata Pencaharian
Usaha masyarakat Desa Tumbang Jojang yang selama ini dilakukan adalah bertani, pedagang, PNS, penambang tradisional dan buruh sarang walet. Karena Desa Tumbang Jojang merupakan desa pertanian maka sebagian penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.
Mata pencaharian masyarakat desa tumbang jojang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel Mata Pencaharian
Masyarakat Desa Tumbang Jojang juga memiliki keterampilan untuk membuat makanan dari ikan seperti ikan kering, wadi ikan dan mengolah buah durian menjadi dodol (lempok) dan juga tampuyak.
4. Pola Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Desa Tumbang Jojang sebagian besar diperuntukan untuk lahan pertanian ladang berpindah, sedangkan sisanya merupakan hutan adat, hutan kas desa, hutan lindung dan HPH.
Sektor pertanian masyarakat sampai saat ini hanya cukup untuk dikonsumsi sendiri, hal yang menjadi faktor kendala sulitnya perkembangan usaha pertanian di Desa Tumbang Jojang adalah sebagai berikut.
a. Minimnya penyuluhan untuk masyrakat, hal ini sangat penting untuk digalakan kembali agar dapat membina para petani dan memberi inovasi baru dalam pengembangan pertanian yang berkelanjutan.
b. Belum ada inovasi dalam penggunaan bibit padi yang memiliki masa panen yang lebih pendek.
c. Susahnya pengadaan pupuk dan pestisida sehingga tanaman padi tumbuhnya tidak subur dan banyak terserang hama. Para petani belum memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam pembuatan pupuk dan pestisida organik.
d. Kesulitan petani untuk mengangkut hasil panen.
e. Adanya larangan pembakaran lahan.
5. Sarana dan Prasarana Desa
Kondisi sarana dan prasarana umum Desa Tumbang Jojang secara garis besar adalah sebagai berikut.
6. Keadaan Sosial Budaya
Jika dilihat dari data kependudukan dan profil Desa Tumbang Jojang, jumlah kepala keluarga sebanyak 199 kepala keluarga yang tersebar di 4 RT dan 1 dusun. Jumlah penduduknya 807 Jiwa, terdiri dari 433 laki-laki dan 347 orang perempuan. Suku yang ada terdiri dari Suku dayak dusun 3 orang, dayak bakumpai 83 orang, dayak kareho 635 orang, dayak kahayan 21 orang, dayak siang 3 orang, dayak bahau 2 orang, dayak uut danum 14 orang, banjar 9 orang, jawa 13 orang. Kemajemukan suku di Desa Tumbang Jojang tentunya menggambarkan berbagai aktivitas kegiatan sosial, kegiatan keagamaan, dan adat budaya yang berbeda. Namun demikian semuanya berjalan harmonis. Masyarakat Desa Tumbang Jojang sangat terbuka dengan masyarakat luar, baik tamu ataupun pendatang dan bahkan yang ingin bermukim menjadi Warga Desa.
Jika dilihat dari potensi wilayahnya, ketersediaan SDA sangat mendukung kegiatan usaha masyarakat. Usaha produktif masyrakat adalah bertani ladang palajiwa dan berkebun karet, serta mencari ikan.
Pranala luar
Web desa Tumbang Jojang [1]