- Source: Utha Likumahuwa
Doa Putra Ebal Johan Likumahuwa, (1 Agustus 1955 – 13 September 2011) lebih dikenal sebagai Utha Likumahuwa adalah seorang penyanyi Indonesia keturunan Ambon, Maluku.
Karier
Sebelum menjadi penyanyi, Utha yang merupakan adik musisi Benny Likumahuwa hijrah ke Bandung pada 1970-an untuk bermusik. Di sana, ia membentuk band bernama Big Brother. Dinamakan demikian karena para personelnya memilki saudara yang lebih dulu menjadi pemusik. Dalam band ini, Utha tak langsung memilih posisi vokalis, melainkan sebagai penabuh drum.
Utha baru memantapkan diri menjadi penyanyi setelah bergabung menjadi vokalis di Jopie Item Combo. Kelompok jazz rock ini sering manggung di Captain Bar Mandarin Hotel, Jakarta. Popularitasnya mulai menanjak usai bermain di pangung-panggung malam. Apalagi, Utha berhasil menjuarai Lomba Cipta Lagu Remaja Prambors, menyanyikan “Tembang Pribumi” karya Christ Kayhatu pada 1981.
Setelah menelurkan debut album Nada & Apresiasi (1982) yang dirilis oleh Granada Records, komposer Addie MS ditawari proyek untuk album selanjutnya yang bertajuk Aku Pasti Datang (1985).
Addie bereksperimen dengan meminta Utha bernyanyi di hadapan delapan mikrofon dari berbagai merek di studio. Setelah mencobanya satu persatu, Addie menemukan mikrofon paling tepat untuk karakter suara Utha. Addie memilih mikrofon merek Shure SM58. Naluri Addie terbukti, karena album Aku Pasti Datang meledak di pasaran. Sejak momen tersebut, Utha Likumahuwa selalu menggunakan mikrofon pilihan Addie setiap kali melakukan rekaman.
Keluarga
Utha menikah dengan Debbi Farida Likumahuwa dan dikaruniai dua anak, Inne Likumahuwa dan Abraham Likumahuwa, dan 6 orang cucu, Guruh Eka , Gilang Dwi, Ganang Tri, Gayatri Catur, Drew Likumahuwa, dan Dagny Likumahuwa. Setelah lama malang melintang di dunia hiburan, Utha lebih banyak aktif dalam dunia pelayanan rohani.
Utha adalah paman dari Barry Likumahuwa dan adik dari Benny Likumahuwa.
Penampilan
Pada tanggal 21 Juni 2006, Utha dan penyanyi jazz lainnya mengadakan konser di Kediri, Jawa Timur, untuk membantu para korban gempa di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Prestasi
1989 - Penampilan terbaik kedua pada ASEAN Pop Song Festival 1989 di Manila, lagu Sesaat Kau Hadir karya cipta Budi Bachtiar dan Adi Murdianto menjadi lagu terbaik pertama di Festival tersebut. Lagu ini kemudian diterjemahkan menjadi bahasa Tagalog dan dinyanyikan oleh penyanyi Filipina Gino Padilla pada tahun 1991(dipopulerkan kembali oleh Ronnie Liang pada tahun 2007) dengan judul Gusto Kita
1989 - Juara 2 Asia Pacific Singing Contest di Hongkong
1990 - juara 2 Asia Pacific Broadcasting Union/ABU Golden Kite World Song Festival di Kuala Lumpur duet bersama Trie Utami dengan lagu Mungkinkah Terjadi karya cipta Jorgy Thito
Meninggal dunia
Utha mendapat serangan stroke saat berkunjung ke rumah saudaranya di Pekanbaru pada bulan Juni 2011.
Setelah menjalani pemeriksaan, ternyata Utha diketahui juga mengidap diabetes dan gangguan jantung. Berdasarkan diagnosis dokter, otaknya mengalami penyumbatan pembuluh darah, yang memicu stroke. Setelah serangan tersebut, tubuh bagian kanan Utha tidak berfungsi alias lumpuh. Tim dokter spesialis RS Santa Maria Pekanbaru sempat menyatakan penyanyi senior itu terancam tak bisa bernyanyi lagi karena sakit yang dideritanya.
Pada 13 September 2011, Utha Likumahuwa meninggal dunia di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan. Utha dimakamkan pada 14 September 2011 di TPU Cipaku, Kota Bogor, Jawa Barat.
Diskografi
= Album
=1982 - Nada Dan Apresiasi
1982 - Dengarlah Suara Kami
1983 - Bersatu Dalam Damai
1985 - Aku Pasti Datang
1986 - Aku Tetap Cinta
1987 - Dansa suka - suka
1988 - Puncak Asmara
1990 - Untuk Apa Lagi
1991 - Masih Ada Waktu
1992 - Classic
1996 - Tak Sanggup Lagi
= Kompilasi
=1994 - 12 Lagu Best Seller Utha Likumahuwa
1994 - Kuingin : The Best Of
2007 - Koleksi Klasik
= Lain Lain
=1981 - Menyanyikan lagu "TEMBANG PRIBUMI" karya Christ Kayhatu, Yongky A. dalam Lomba Cipta Lagu Remaja 1981
1984 - Menyanyikan lagu "BIRU SELINTAS RINDU" dalam album Festival Lagu Populer Indonesia 1984
1985 - Menyanyikan lagu "ANAK-ANAK TERANG", "PERDAMAIAN" dalam album Suara Persaudaraan
1986 - Menyanyikan lagu "AKIRA" dalam album Dodo Zakaria - Mallisa
1987 - Menyanyikan lagu "BERI SETENGAH SAJA", "TANAMOER DISCO", "KARUNIA" dalam album Oddie Agam - Beri 1/2 Saja
1987 - Menyanyikan lagu "DANSA SUKA SUKA" dalam album Sepuluh Bintang Khatulistiwa
1987 - Menyanyikan lagu "SESAAT KAU HADIR" dalam album Festival Lagu Populer Indonesia 1987
1989 - Menyanyikan lagu "BIAS WARNA" dalam album Festival Lagu Populer Indonesia 1989
1989 - Menyanyikan lagu "SEJUTA MIMPI" dalam album Dasa Tembang Tercantik LCLR Prambors 1988/1989
1989 - Album Titi DJ & Indra Lesmana "Dunia Boleh Tertawa lagu "Ingin Jumpa" karya Rezky Ichwan & Ferina duet bersama Vonny Sumlang
1997 - Menyanyikan lagu "BERSATU DALAM DAMAI" dalam album Melody Memory Th 70an
Rujukan
Kata Kunci Pencarian:
- Utha Likumahuwa
- Benny Likumahuwa
- Masih Ada Waktu (album Utha Likumahuwa)
- The Best of Utha Likumahuwa
- Puncak Asmara (album Utha Likumahuwa)
- 12 Lagu Best Seller Utha Likumahuwa
- Barry Likumahuwa
- Aku Tetap Cinta (album Utha Likumahuwa)
- Dodo Zakaria
- Festival Lagu Populer Indonesia 1987
- Utha Likumahuwa
- Java Jazz Festival
- 1994 in music
- Collaborating Harmony: Dwiki Dharmawan
- Yopie Latul
- Ronnie Liang
- Indo pop
- List of songs written by Dwiki Dharmawan