Wahyu 8 (disingkat "Why
8") adalah bagian dari
Wahyu kepada Yohanes, kitab terakhir dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Pengarangnya diyakini adalah Yohanes bin Zebedeus, seorang dari Keduabelas Rasul Yesus Kristus. Berisi penglihatan Yohanes akan peristiwa yang terjadi di sorga setelah keenam meterai pertama dibuka sampai peniupan empat dari tujuh sangkakala.
Teks
Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Yunani Koine.
Sajumlah naskah kuno tertua yang memuat bagian pasal ini dalam bahasa Yunani kuno adalah
Papirus 115 (~ 275 M; terlestarikan: ayat 3-
8, 11-13)
Codex Sinaiticus (~330-360 M)
Codex Alexandrinus (~400-440 M)
Codex Ephraemi Rescriptus (~450 M; terlestarikan: ayat 1-4)
Pasal ini dibagi atas 13 ayat.
Struktur
Terjemahan Baru (TB) membagi pasal ini
Wahyu 8:1–5 = Meterai ketujuh dibuka; kesunyian di sorga
Wahyu 8:6–13 = Keempat sangkakala yang pertama
Ayat 1
Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya. (TB)
Ayat 2
Lalu aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala. (TB)
Pembukaan meterai yang ketujuh memulaikan tujuh sangkakala hukuman; jadi, sangkakala hukuman itu adalah meterai yang ketujuh. Sangkakala hukuman adalah hukuman yang bersifat sebagian (
Wahyu 8:1–9:21;
Wahyu 11:15–19), sementara hukuman dari ketujuh cawan itu (
Wahyu 16:1–21) lebih hebat lagi. Sangkakala hukuman yang ketujuh akan mengumumkan tujuh cawan hukuman (
Wahyu 16:1–21). Kesenyapan di sorga terjadi karena kengerian kedatangan hukuman-hukuman atas dosa.
Ayat 3
Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu. (TB)
Doa-doa orang kudus yang disinggung berulang-ulang (
Wahyu 5:
8;
Wahyu 8:3–4) menunjukkan bahwa doa syafaat dari orang percaya sangat penting dalam pembinasan kejahatan dan penegakan kebenaran di atas bumi (
Wahyu 5:
8)
1) Yohanes menyebut doa-doa dari semua orang kudus. Demikianlah, doa orang kudus dari masa kesengsaraan besar di bumi digabung dengan doa orang kudus di sorga (bandingkan
Wahyu 6:9–11). Orang kudus di sorga menaruh perhatian besar terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi di bumi.
2) Perhatikanlah bahwa dalam satu arti Allah menyimpan doa-doa kita. Sekalipun Tuhan tampaknya tidak menjawab semua doa kita secara langsung, Ia tidak mengesampingkannya, melainkan Ia menyimpannya bagi suatu saat yang tepat untuk menggenapinya.
Ayat 11
Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit. (TB)
Lihat pula
Kitab Daniel
Bagian Alkitab yang berkaitan:
Wahyu 4,
Wahyu 5,
Wahyu 6,
Wahyu 7,
Wahyu 9
Referensi
Pranala luar
(Indonesia) Teks
Wahyu 8 dari Alkitab SABDA
(Indonesia) Audio
Wahyu 8
(Indonesia) Referensi silang
Wahyu 8
(Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk
Wahyu 8
(Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk
Wahyu 8