- Source: Waru laut
Waru laut atau baru laut (Thespesia populnea), adalah sejenis pohon tepi pantai anggota suku kapas-kapasan atau Malvaceae. Perdu atau pohon kecil ini menyebar luas di pantai-pantai tropis di seluruh dunia, meski diyakini memiliki asal usul dari Dunia Lama, dengan kemungkinan dari India.
Disebut dengan nama Portia Tree dalam bahasa Inggris, pohon ini dikenal sebagai baru laut (Simeulue), waru laut, waru lot (Jw., Sd.), baru lot, beru lot (Md.), dan lain-lain.
Pengenalan
Pohon kecil, tinggi 2–10 m. Tumbuh di pantai berpasir atau di bagian belakang dari hutan pasang yang tidak berawa. Daun bertangkai panjang, bundar telur bentuk jantung dengan tepi rata, 7–24 × 5–16 cm; seperti kulit; bertulang daun menjari, dengan kelenjar kulit kecil di antara pangkal tulang daun utama di sisi bawah daun. Daun muda bersisik coklat rapat.
Bunga berdiri sendiri, di ketiak daun, naik dahulu kemudian tunduk, bertangkai panjang dan bersisik. Daun kelopak tambahan 3, amat kecil dan lekas rontok. Kelopak seperti cawan, panjang 12–14 mm, dengan gigi yang sangat kecil. Mahkota bentuk lonceng, 6–7 cm, kuning muda dan akhirnya merah, dengan noda (bercak) ungu pada pangkalnya. Bergetah kuning. Buah kotak bentuk bola pipih sampai bentuk telur lebar, diameter 2,5–4,5 cm, tidak membuka atau membuka lambat. Bijinya berambut.
= Jenis yang serupa
=Hibiscus tiliaceus L. juga dinamai waru laut karena habitat alaminya memang di pantai. Kadang-kadang H. tiliaceus ditemukan bersama Thespesia populnea. Hibiscus similis Bl. (waru gunung atau waru gombong), yang lebih sering ditanam, memiliki bentuk pohon, daun, bunga dan buah yang serupa dengan H. tiliaceus, dengan hanya sedikit perbedaan. Kedua jenis Hibiscus dibedakan dari T populnea karena memiliki daun yang berbulu halus, dengan kelenjar minyak di sisi bawah di pangkal tulang daun. Bentuk dan warna bunganya serupa, namun tangkai putiknya berbagi di ujungnya.
Kegunaan
Kayu terasnya berwarna coklat bergaris-garis hitam, indah warnanya, ringan, dan tak begitu keras. Kayu ini baik digunakan sebagai bahan pembuat kereta atau pedati pada masa lalu, gagang (popor) bedil, kotak-kotak, dan sebagainya. Kayu teras ini pun baik sebagai obat; di antaranya sebagai obat demam, radang selaput dada (pleuritis), kolera, dan sakit mulas karena kolik. Dari kulit batangnya juga dapat diperoleh serat untuk tali, meski jarang digunakan.
Daun-daunnya dimanfaatkan dalam masakan untuk menerbitkan rasa masam. Buahnya yang masak, ditumbuk dan dimasak dengan minyak, digunakan untuk membunuh kutu kepala.
Di India selatan, kayu teras waru laut digunakan untuk membuat thavil, sejenis alat musik. Disukai karena warnanya yang kecoklatan, kekuningan atau kemerahan, kayu ini di Hawaii dimanfaatkan dalam pelbagai kerajinan. Kayu teras waru laut memiliki BJ yang bervariasi antara 0,55 – 0,89.
Catatan kaki
Pranala luar
Media tentang Thespesia populnea di Wikimedia Commons
"Milo". Canoe Plants of Ancient Hawaiʻi. Ka ʻImi Naʻauao O Hawaiʻi Nei.
"Thespesia populnea (L.) Sol. Ex Corr". Database of Indian Plants. Pandanus Project.
Thespesia populnea at website: Australian native hibiscus and hibiscus-like species.
Kata Kunci Pencarian:
- Waru
- Waru laut
- Waru (disambiguasi)
- Cagar Alam Pangandaran, Jawa Barat
- Thespesia
- Pulau Sambargalang
- Pulau Sangiang
- Waru, Waru, Sidoarjo
- Bapak pucung kapas
- Taman Wisata Alam Laut Pulau Kasa
- Waru language
- Thespesia populnea
- Loncong language
- Nusa Laut language
- Waru railway station
- Ambai language
- Serui-Laut language
- Malayic languages
- List of ethnic groups of Southwest Papua
- List of languages by total number of speakers in Indonesia