- Source: Xu Xiangqian
Xu Xiangqian (8 November 1901 – 21 September 1990) adalah seorang pemimpin militer Komunis Tiongkok dan salah satu dari Sepuluh Marsekal Tentara Pembebasan Rakyat. Ia putra seorang tuan tanah kaya, tapi bergabung dengan Tentara Revolusioner Nasional di bawah pimpinan Chiang Kai-shek pada tahun 1924 yang bertentangan dengan keinginan orang tuanya. Ketika Kuomintang mulai melawan Komunis pada tahun 1927, Xu meninggalkan pihak Chiang dan bergabunng dengan pasukan Komunis yang bermarkas di Sichuan di bawah otoritas politik Zhang Guotao. Setelah Zhang disingkirkan pada awal tahun 1930-an, Xu bertahan secara politis dan bergabung dengan Tentara Merah, di bawah kepemimpinan Mao Zedong.
Dalam Perang Tiongkok-Jepang Kedua (1937-1945) Xu bertugas di beberapa unit militer di wilayah-wilayah yang dikuasai Komunis di Tiongkok Utara dan memimpin pembangunan beberapa daerah basis. Ketika Perang Saudara Tiongkok berlangsung, pada tahun 1947, Xu aktif di Tiongkok Utara. Pasukan di bawah komandonya berhasil merebut kota Taiyuan pada akhir perang tahun 1949.
Setelah Republik Rakyat Tiongkok berdiri pada tahun 1949, Xu diakui sebagai salah satu dari "Sepuluh Marsekal" Tiongkok. Ia memegang sejumlah jabatan politik dan militer dan selamat dari Revolusi Kebudayaan, meskipun mencoba untuk meredakan efek yang lebih merusak. Ia adalah seorang pendukung penting Deng Xiaoping dan kembalinya Deng dalam kekuasaan politik pada tahun 1976. Ia pensiun pada tahun 1985.
Biografi
= Awal karier militer
=Xu lahir di County Wutai, Shanxi sebagai putra seorang tuan tanah yang kaya dan berpendidikan yang telah lolos ujian abdi negara untuk Dinasti Qing. Xu mengenyam pendidikan di Kolese Taiyuan dan lulus pada tahun 1923. Setelah lulus, ia sempat berkarier sebagai guru sekolah. Kemudian, meskipun tidak disetujui oleh orang tuanya, ia masuk dalam Akademi Militer Whampoa pada tahun 1924. Setelah lulus dari akademi itu, ia menjadi perwira dengan berbagai jabatan dalam Tentara Revolusioner Nasional antara tahun 1925 dan 1927. Pada tahun 1926 ia mengambil bagian dalam Ekspedisi Utara Chiang Kai-shek untuk memulihkan Tiongkok Timur dari perebutan oleh beberapa panglima perang. Setelah ekspedisi tersebut sukses, ia pindah ke Wuchang, tempat ia mengajar di sebuah akademi militer. Saat mengajar di Wuchang, ia bergabung dengan Partai Komunis Tiongkok.
Setelah aliansi Nasionalis-Komunis berakhir pada tahun 1927, Xu masuk dalam gerakan bawah tanah. Ia tidak terlibat dalam Pemberontakan Nanchang, tetapi tidak lama setelah itu, ia ikut memimpin dalam Pemberontakan Guangzhou. Bukannya menjadi sekutu Mao Zedong, ia malah menjadi salah seorang komandan militer dari pemimpin Komunis rival Mao, Zhang Guotao. Pasukan yang dikomandani Xu di bawah Zhao disebut "Tentara Baris Depan ke-4". Ia menjabat sebagai komandan utama Zhang dengan Ye Jianying sebagai Kepala Staf.
Pada tahun 1934, Chiang Kai-shek berhasil mengalahkan pasukan sekutu Zhou Enlai dan Mao Zedong dan memaksa mereka melakukan Mars Panjang. Zhang Guotao telah memerintahkan untuk menyerang mereka, tapi Xu menolak. Penolakan Xu itu mungkin nantinya menjadi pertimbangan Mao untuk menerima Xu masuk ke pihaknya, setelah Tentara Barisan Depan ke-4 itu akhirnya dikalahkan oleh Chiang. Zhang disingkirkan setelah kembali ke daerah sekitar Yan'an yang dikendalikan oleh Mao, tapi Xu diizinkan untuk bergabung kembali dengan Tentara Merah di bawah kepemimpinan Mao. Di bawah Mao, jabatan pertamanya adalah sebagai wakil komandan divisi ke-129, yang secara efektif berarti turun pangkat.
Dalam Perang Tiongkok-Jepang Kedua (1937-1945), Xu dipindahkan dari divisi ke-129 ke beberapa posisi yang berbeda. Ia sempat menghabiskan waktu dengan Luo Ronghuan membangun pangkalan-pangkalan Komunis di daerah-daerah yang dikendalikan Shangdong sebelum dipindahkan ke Tentara Pertahanan Bersatu pimpinan He Long, tempat ia menjabat sebagai wakil komandan. Pangkalan-pangkalan Komunis yang dibantu Xu terbukti berguna setelah Perang Dunia II berakhir tahun 1945 dan saat terjadinya Perang Saudara Tiongkok. Pada awal perang, ketika Kuomintang memaksa markas Komunis di Shaanxi untuk pindah, markas itu dipindahkan ke pangkalan yang didirikan oleh Xu.
Setelah Perang Saudara Tiongkok, Xu terlibat dalam beberapa pertempuran di Tiongkok Utara. Bertentangan dengan taktik umum dari kebanyakan komandan Komunis selama Perang Saudara, yang sering menyerang hanya setelah membangun kekuatan pertahanan, Luo sering menghadapi lawan yang secara kuantitas sama atau lebih besar dan menang. Pada tahun 1948 dan 1949 Luo mengalahkan pasukan Yan Xishan, seorang panglima perang Shanxi yang bersekutu dengan Kuomintang.
= Karier politik
=Setelah Komunis memenangkan perang saudara pada tahun 1949, Xu menjabat sebagai Kepala Staf Tentara Pembebasan Rakyat. Pada tahun 1954 ia diangkat menjadi wakil ketua Komisi Militer Pusat dan ia dinobatkan sebagai salah satu dari "Sepuluh Marsekal" pada tahun 1955. Ia menjadi wakil perdana menteri Tiongkok pada tahun 1965.
Xu mengalami penganiayaan politik oleh Pengawal Merah pada tahun 1967. Ia dituduh menentang kepemimpinan Lin Biao dan mencoba untuk meredakan beberapa efek yang lebih radikal dari Revolusi Kebudayaan. Ia bertahan secara politis dan dalam tahun yang sama, ia diizinkan untuk bergabung dengan Politburo dan Kelompok Revolusi Budaya. Dua tahun kemudian, ia bergabung dengan Komite Sentral.
Xu melindungi Deng Xiaoping ketika Deng disingkirkan dari pemerintahan pada tahun 1976. Kemudian dalam tahun yang sama, ia menjadi salah satu pendukung militer kudeta Hua Guofeng terhadap Kelompok Empat yang pada akhirnya membawa Deng kembali berkuasa dan secara resmi mengakhiri Revolusi Kebudayaan.
Saat menjabat sebagai Menteri Pertahanan dari tahun 1978 hingga 1981, Xu menyarankan pengembangan Tentara Pembebasan Rakyat dengan pelatihan dan perlengkapan yang baik, serta mendorong penggunaan teknologi militer asing. Pandangan ini muncul dari doktrin politik Maois dan Xu secara dramatis memprediksi ada konflik yang akan segera terjadi dengan Uni Soviet dalam rangka untuk membangkitkan dukungan politik terhadap ide-idenya.
Pada tahun 1978, Xu hampir terbunuh dalam kecelakaan demonstrasi HJ-73 ATGM ketika rudal tiba-tiba tidak berfungsi dan berbalik 180 derajat setelah meluncur beberapa ratus meter, terbang berlawanan arah menuju panggung pengamat, tempat Xu dan perwira-perwira tinggi Tiongkok lainnya sedang duduk, dan mendarat tepat di depan panggung. Beruntung, rudal itu gagal meledak, dan tidak ada korban hingga demonstrasi selesai. Xu awalnya tidak berencana menghadiri demonstrasi itu, tapi karena Ye Jianying dan Nie Rongzhen, yang awalnya akan hadir, dirawat di rumah sakit pada saat itu, sebagai gantinya Xu diundang.
Pada tahun 1979 Xu memimpin persiapan untuk operasi Tentara Pembebasan Rakyat dalam Perang Tiongkok-Vietnam.
Setelah mengundurkan diri sebagai Menteri Pertahanan pada tahun 1981, Xu tetap aktif di dunia politik. Ia bekerja di Politburo dan Komite Sentral, serta menjabat Wakil Ketua Komisi Militer Pusat. Ia dipaksa untuk mundur dari posisinya, bersama Nie Rongzhen dan Ye Jianying, pada tahun 1985.
Xu meninggal pada tahun 1990. Berita resmi kematiannya menyatakan bahwa "hidupnya sangat berjaya... Xu adalah seorang Komunis yang luar biasa, revolusioner proletar, seorang ahli strategi, dan salah seorang pendiri Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok."
Referensi
= Kutipan
== Sumber
=Associated Press. "Xu Xiangqian; Chinese Red Army Marshal". Los Angeles Times. September 22, 1990. Retrieved August 31, 2014.
Kristof, Nicholas D. "Xu Xiangqian, a Long March Veteran, Dies at 88". New York Times. September 22, 1990. Retrieved August 31, 2014.
Lew, Christopher R. The Third Chinese Revolutionary War, 1945-1949: An Analysis of Communist Strategy and Leadership. The USA and Canada: Routelage. 2009. ISBN 0-415-77730-5.
Wortzel, Larry M., & Higham. Robin D.S. Dictionary of Contemporary Chinese Military History. Westport, CT: Greenwood Press. 1999. ISBN 0-313-29337-6.
Kata Kunci Pencarian:
- Xu Xiangqian
- Daftar presiden Republik Rakyat Tiongkok
- Medali Pembebasan
- Medali 1 Agustus
- Medali Kemerdekaan dan Kebebasan
- Perang Saudara Tiongkok
- Perang Tiongkok–Vietnam
- Tentara Merah Buruh dan Petani Tiongkok
- Kapal perusak Tiongkok Anshan (101)
- Perang Tiongkok–Jepang Kedua
- Xu Xiangqian
- Xu (surname 徐)
- Xi Zhongxun
- Deng Xiaoping
- Liu Bocheng
- January Storm
- Minister of National Defense (China)
- Chen Yun
- List of field marshals
- Xu Shiyou