Yosua 24 (disingkat Yos
24) adalah pasal kedua puluh empat (dan terakhir) Kitab
Yosua dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen yang memuat riwayat
Yosua dalam memimpin orang Israel menduduki tanah Kanaan. Pasal ini berisi pidato perpisahan
Yosua dan kematiannya, serta kematian Imam Besar Eleazar.
Teks
Naskah sumber utama: Masoretik, Septuaginta dan Naskah Laut Mati.
Pasal ini dibagi atas 33 ayat.
Talmud mengatakan bahwa pasal ini, sebagaimana seluruh pasal sebelumnya, ditulis oleh
Yosua kecuali ayat-ayat terakhirnya (
24:29-33) yang ditambahkan oleh Imam Besar Pinehas bin Eleazar.
Waktu
Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi pada masa tua sampai kematian
Yosua dan Imam Besar Eleazar bin Harun setelah orang Israel menempati tanah Kanaan (~1375 SM).
Tempat
Bangsa Israel berkumpul di Sikhem.
Struktur
Terjemahan Baru (TB) membagi pasal ini (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
Yosua 24:1–13 = Pengulangan riwayat penyertaan TUHAN atas orang Israel
Yosua 24:14–28 = Pembaruan perjanjian di Sikhem
Yosua 24:29–31 = Kematian
Yosua (Hakim–hakim 2:6–9)
Yosua 24:32 = Tulang-tulang Yusuf dikuburkan
Yosua 24:33 = Kematian Eleazar
Sejarah orang Israel
(sumber:
Yosua 24:2–13)
Yosua mengawali pidato perpisahannya di hadapan para wakil suku-suku Israel dengan mengulangi perkataan TUHAN mengenai sejarah orang Israel:
ayat 2: Terah, ayah Abraham dan Nahor, asalnya diam di sebelah timur sungai Efrat dan mereka beribadah kepada allah lain.
ayat 3: Abraham dipanggil TUHAN pergi dari rumah bapanya dan menjelajahi seluruh tanah Kanaan serta dibuat banyak keturunannya terutama Ishak, ahli warisnya.
ayat 4: Kepada Ishak TUHAN memberikan Yakub dan Esau. Kepada Esau Tuhan memberikan pegunungan Seir menjadi miliknya, sedang Yakub serta anak-anaknya pergi ke Mesir.
ayat 5: Musa serta Harun diutus TUHAN dan TUHAN menulahi Mesir, kemudian membawa orang Israel keluar.
Ayat 6-7: Setelah TUHAN membawa orang Israel keluar dari Mesir dan sampai ke laut, lalu orang Mesir mengejar dengan kereta dan orang berkuda ke Laut Teberau, sebab itu berteriak-teriaklah orang Israel kepada TUHAN, maka diadakan-Nya gelap antara orang Israel dan orang Mesir serta didatangkan-Nya air laut atas mereka, sehingga mereka diliputi.
Ayat 7: Sesudah itu lama orang Israel diam di padang gurun.
Ayat 8: Kemudian TUHAN membawa orang Israel ke negeri orang Amori yang diam di seberang sungai Yordan, dan ketika mereka berperang melawan orang Israel, TUHAN menyerahkan mereka, sehingga orang Israel menduduki negerinya, sedang mereka dipunahkan TUHAN di hadapan orang Israel.
Ayat 9-10: Ketika Balak bin Zipor, raja Moab, bermaksud bangkit berperang melawan orang Israel, ia menyuruh memanggil Bileam bin Beor untuk mengutuki orang Israel, tetapi Tuhan tidak mau mendengarkan Bileam, sehingga iapun memberkati orang Israel. Demikianlah Tuhan melepaskan orang Israel dari tangannya.
Ayat 11: Setelah orang Israel menyeberangi sungai Yordan dan sampai ke Yerikho, berperanglah melawan mereka warga-warga kota Yerikho, orang Amori, orang Feris, orang Kanaan, orang Het, orang Girgasi, orang Hewi dan orang Yebus, tetapi mereka itu diserahkan Tuhan ke dalam tangan orang Israel.
Ayat 12: Kemudian Tuhan melepaskan tabuhan mendahului orang Israel dan binatang-binatang ini menghalau mereka pergi dari tanah itu, seperti kedua raja orang Amori (Sihon dan Og) yang dikalahkan pada zaman Musa, bukan oleh pedang maupun oleh panah orang Israel, melainkan perbuatan Tuhan.
Ayat 13: Akhirnya Tuhan memberikan orang Israel negeri yang diperoleh tanpa bersusah-susah, juga kota-kota yang didirikan bangsa lain, tetapi didiami orang Israel; juga kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun yang ditanami bangsa lain, yang dimakan hasilnya oleh orang Israel.
Ayat 12
Kemudian Aku melepaskan tabuhan mendahului kamu dan binatang-binatang ini menghalau mereka dari depanmu, seperti kedua raja orang Amori itu. Sesungguhnya, bukan oleh pedangmu dan bukan pula oleh panahmu. (TB)
"Tabuhan mendahului kamu dan binatang-binatang ini menghalau mereka dari depanmu": Merupakan pelaksanaan firman Allah dalam Keluaran 23:28 dan Ulangan 7:20. Sekarang ini ada 4 jenis spesies tabuhan (bahasa Ibrani: צִרְעָה, ẓir'ah, tsirah; bahasa Inggris: hornet) di Palestina, yang paling umum adalah Vespa orientalis. Banyaknya jumlah tabuhan di Palestina pada zaman dahulu mungkin diindikasikan dengan nama daerah "Zoreah" atau "Zorah" (bahasa Ibrani: צָרְעָה, tsor'ah; Zora;
Yosua 15:33). Tabuhan ini dapat menyerang bersama-sama dengan jumlah sangat besar pada manusia, sebagaimana jenis Vespa sp, lainnya, misalnya tabuhan raksasa Asia (Vespa mandarinia; Asian giant hornet).
Ayat 15
Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada
TUHAN,
pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah;
allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau
allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini.
Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!" (TB)
Yosua menantang orang Israel untuk memilih kepada siapa mereka beribadah:
Tuhan Yahweh (YHWH), yang terus menuntun mereka (masa kini)
allah-allah nenek moyang mereka (masa lampau)
allah-allah bangsa yang tadinya diam di tanah Kanaan (masa depan)
Yosua sendiri menyatakan bahwa ia dan keluarganya hanya akan beribadah kepada Tuhan YHWH. Soal pilihan pribadi memang termasuk dalam keselamatan yang disediakan Allah. Setiap orang percaya harus senantiasa memilih siapa yang akan dilayaninya. Seperti dengan
Yosua dan orang-orang Israel, melayani Tuhan bukan suatu pilihan sekali saja (bandingkan
Yosua 1:16–18; Ulangan 30:19–20); kita harus berkali-kali memutuskan untuk bertekun di dalam iman dan menaati Tuhan.
Ayat 26
Yosua menuliskan semuanya itu dalam kitab hukum Allah, lalu ia mengambil batu yang besar dan mendirikannya di sana, di bawah pohon besar, di tempat kudus TUHAN.
"Batu besar" (bahasa Ibrani matzevot): Ditemukan kembali oleh sarjana Jerman, Ernst Sellin, pada waktu penggalian di Sikhem kuno tahun 1926-1928, berdiri tegak di depan reruntuhan gedung tempat ibadah yang dirujuk dalam ayat ini sebagai "tempat kudus Tuhan". Penerusnya sempat membuang batu itu, sehingga patah sebagian, tetapi peneliti berikutnya menyadari nilai pentingnya dan mengembalikan ke tempatnya saat ini. Batu ini disebut "Tugu Perjanjian" dalam Hakim-hakim 9:6.
"Pohon besar" adalah suatu pohon tarbantin tua dan besar yang mempunyai sejarah khusus bagi orang Israel karena di bawahnya Yakub menanam segala dewa asing yang dipunyai keluarga serta rombongannya termasuk anting-anting yang ada pada telinga mereka, "di bawah pohon besar itu yang terletak dekat Sikhem" (Kejadian 35:4). Pada masa setelah Gideon meninggal, seluruh warga kota Sikhem dan seluruh Bet-Milo menobatkan Abimelekh bin Gideon menjadi raja dekat pohon yang sama, yang diidentifikasikan sebagai "pohon tarbantin di tugu peringatan yang di Sikhem" (Hakim-hakim 9:6).
"Tempat kudus TUHAN": dikenal sebagai "Kuil El-Berit" yang juga tempat "Menara Sikhem" dalam Hakim–hakim 9:46, dan menurut sarjana Jerman, Albrecht Alt, merupakan tempat orang Israel memperbarui perjanjian dengan Allah di Sikhem di antara gunung Ebal dan Gerizim, sehingga memberikan nama "El-Berith", (El-Berith; "Allah Perjanjian"; bahasa Inggris: God of the covenant).
Ayat 29
Dan sesudah peristiwa-peristiwa ini, maka matilah
Yosua bin Nun, hamba TUHAN itu, ketika berumur seratus sepuluh tahun. (TB)
bahasa Ibrani (dibaca dari kanan ke kiri)
ויהי אחרי הדברים האלה וימת יהושע בן־נון עבד יהוה בן־מאה ועשר שנים׃
Transliterasi Ibrani
way·hi a·ha·ri ha·de·va·rim ha·'e·leh wai·ya·mat ye·ho·w·syu·a' bin-nun e·bed YHWH ben-me·'ah wa·'e·ser sya·nim.
Pertama kalinya
Yosua disebut sebagai "hamba YHWH" (bahasa Ibrani: עבד יהוה, e·bed YHWH, "abdi TUHAN"), menunjukkan bahwa
Yosua telah berhasil mencapai taraf pengabdian yang tadinya dilakukan Musa. Kitab
Yosua telah menjadi satu untaian penuh, di mana di awal sekali (pasal 1:1) Musa disebut sebagai "hamba YHWH" dan
Yosua hanya sebagai "abdi Musa" ("abdi" di sini dalam bahasa Ibrani: משרת, mə·syā·rêṯ, berarti "asisten" atau "pembantu" dalam pelayanan ibadah, bukan "hamba" biasa).
Ayat 30
Lalu ia dikuburkan di daerah milik pusakanya, di Timnat-Serah yang di pegunungan Efraim, di sebelah utara gunung Gaas. (TB)
Referensi silang: Hakim-hakim 2:9
Ayat 32
Tulang-tulang Yusuf, yang dibawa orang Israel dari Mesir, dikuburkan mereka di Sikhem, di tanah milik yang dibeli Yakub dengan harga seratus kesita dari anak-anak Hemor, bapa Sikhem, dan yang ditentukan bagi bani Yusuf menjadi milik pusaka mereka. (TB)
Catatan ini menutup suatu riwayat unik yang bermula dari Kitab Kejadian pasal 50:
24-25 di mana Yusuf meminta saudara-saudara dan keluarganya untuk bersumpah agar tulang-tulangnya dikuburkan di tanah Kanaan, bilamana mereka meninggalkan Mesir untuk menempati tanah perjanjian itu. Sewaktu berangkat keluar dari Mesir, Musa membawa tulang-tulang Yusuf bersamanya (Keluaran 13:19). Di akhir Kitab
Yosua dicatat, bahwa tulang-tulang Yusuf akhirnya dikuburkan di tanah milik suku Efraim, yaitu bagian dari bani Yusuf. Sampai sekarang makam Yusuf di dekat bekas kota Sikhem ini masih dipelihara. Dengan demikian tulang-tulang Yusuf ini menjadi mata rantai yang mengikat Kitab Kejadian, Kitab Keluaran sampai ke Kitab
Yosua, semacam jaminan bahwa keluarga Yakub, yaitu umat Israel, pasti dibawa TUHAN menempati tanah Kanaan.
Lihat pula
Sikhem
Bagian Alkitab yang berkaitan: Kejadian 35, Kejadian 50, Bilangan 32, Ulangan 11, Ulangan 31,
Yosua 22, Hakim-hakim 2, Hakim-hakim 9, Kisah Para Rasul 13, Ibrani 13.
Referensi
Pranala luar
(Indonesia) Teks
Yosua 24 dari Alkitab SABDA
(Indonesia) Audio
Yosua 24
(Indonesia) Referensi silang
Yosua 24
(Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk
Yosua 24
(Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk
Yosua 24