- Abdurrahman Alkadrie dari Pontianak
- Kesultanan Pontianak
- Syarif Hamid II dari Pontianak
- Kota Pontianak
- Maman Abdurrahman (politikus)
- Syarief Abdullah Alkadrie
- Syarif Abubakar Alkadrie
- Suku Pontianak
- Kuntilanak
- Masjid Jami Pontianak
- Pontianak
- List of Arab Indonesians
- Arab Indonesians
- Indian Ocean slave trade
- History of slavery in the Muslim world
abdurrahman alkadrie dari pontianak
Abdurrahman Alkadrie dari Pontianak GudangMovies21 Rebahinxxi LK21
Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie bin Husain Al-Qadri
Nama Marga (Alkadrie'/Al-Qadri'/Al-Kadrie') adalah pendiri dan sultan pertama Kerajaan Pontianak. Ia dilahirkan pada tahun 1142 Hijriah / 1729/1730 M, putra Husin bin Ahmad Al-Qadri, seorang penyebar Islam berasal dari Arab.
Tiga bulan setelah ayahnya wafat pada tahun 1184 Hijriah di Kerajaan Mempawah, Syarif Abdurrahman bersama dengan saudara-saudaranya bermufakat untuk mencari tempat kediaman baru. Mereka berangkat dengan 14 perahu Kakap menyusuri Sungai Peniti.
Waktu dzuhur mereka sampai di sebuah tanjung, Syarif Abdurrahman bersama pengikutnya menetap di sana. Tempat itu sekarang dikenal dengan nama Kelapa Tinggi Segedong.Ratoe Sarib Anom binti Sultan Banjar diperistri oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie
Namun Syarif Abdurrahman mendapat firasat bahwa tempat itu tidak baik untuk tempat tinggal dan ia memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mudik ke hulu sungai. Tempat Syarif Abdurrahman dan rombongan shalat dzuhur itu kini dikenal sebagai Tanjung Dhohor.
Ketika menyusuri Sungai Kapuas, mereka menemukan sebuah pulau, yang kini dikenal dengan nama Batu Layang. Di pulau inilah nantinya Syarif Abdurrahman beserta keturunannya dimakamkan. Di pulau itu mereka mulai mendapat gangguan hantu Pontianak atau Kuntilanak. Syarif Abdurrahman lalu memerintahkan kepada seluruh pengikutnya agar memerangi hantu-hantu itu. Setelah itu, rombongan kembali melanjutkan perjalanan menyusuri Sungai Kapuas.
Menjelang subuh 14 Rajab 1184 Hijriah atau 23 Oktober 1771, mereka sampai pada persimpangan Sungai Kapuas dan Sungai Landak. Setelah delapan hari menebas pohon di daratan itu, maka Syarif Abdurrahman lalu membangun sebuah rumah dan balai, dan kemudian tempat tersebut diberi nama Pontianak. Di tempat itu kini berdiri Masjid Jami dan Keraton Kadariah.
Akhirnya pada tanggal 8 bulan Sya'ban 1192 Hijriah,bertepatan dengan hari Senin dengan dihadiri oleh Raja Muda Riau, Raja Mempawah, Landak, Kubu dan Matan, Syarif Abdurrahman dinobatkan sebagai Sultan Pontianak dengan gelar Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie bin Husain Al-Qadri.
Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie bin Husain Al-Qadri mangkat tahun 1807.
Di bawah kepemimpinannya, kerajaan Pontianak berkembang sebagai kota pelabuhan dan perdagangan yang cukup disegani.
Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie bin Husain Al-Qadri memiliki 66 putra dan putri.
Kekerabatan dengan Raja-raja Kalimantan
Catatan kaki
Pranala luar
Video di YouTube 3 SITUS PENTING SEJARAH PONTIANAK | Istana Masjid & Makam Kadriah
https://ericopieter.blogspot.com/2014/11/klaim-ganda-takhta-sultan-pontianak.html?fbclid=IwAR2Aot7PoXOGF8lAOvop8Zv_h7exV5iQLYE82z0usGYfJ-LaE-oT6raHuZA
https://dinosman-pdas.blogspot.com/2008/08/jejak-sejarah-kesultanan-pontianak.html?fbclid=IwAR0TysEOtn8wa48FTfzR1J-8ajDhr5hFVBOewFHdlmIxXLgZjpSIjK0XgKQ
https://istanakadriah.blogspot.com/2007/08/sejarah-hukum-daerah-istimewa.html?fbclid=IwAR2aRm9Hoig5xSTp3o3tCqY7LM9KnzhGPm2GMxjDsprpEtczY0iL7hVRgM4
(Indonesia) Husein al-Qadri - Penyebar Islam Kalimantan Barat Diarsipkan 2008-10-21 di Wayback Machine.
(Indonesia) Husein al-Qadri