Aji Muhammad Idris GudangMovies21 Rebahinxxi LK21

    Sultan Aji Muhammad Idris adalah Sultan ke-14 dari Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura yang memerintah mulai tahun 1735 hingga tahun 1778. Sultan Aji Muhammad Idris adalah sultan pertama yang menggunakan nama Islam semenjak masuknya agama Islam di Kesultanan Kutai Kartanegara pada abad ke-17.


    Keturunan


    Sultan Adji Muhammad Idris memiliki Permaisuri beserta Selir dan mempunyai 7 orang putra putri :
    KDYMM Ratu Permaisuri
    KDYMM Seri Paduka Baginda Ratu Permaisuri Andi Rianjeng atau Andin Duyah atau Aji Putri Doyah gelar I Doya Aji Putri Agung Putri dari Andi Petta To Sibengareng Bin Andi La Maddukelleng Dan Andin Anjang Binti Sultan Aji Muhammad Alamsyah dari Paser melahirkan :

    Aji Putri Intan alias Aji Kengsan gelar Adji Putri Intan gelar Petta Laburanti digilirang Paniki Wajo.
    Aji Imbut gelar Sultan Aji Muhammad Muslihudin alias Meruhum Aji Kembang Mawar menjadi Sultan ke 15 di Kesultanan Kutai Kartanegara memindahkan pusat pemerintahan dari Pamerangan Jembayan ke Tepian Pandan Tenggarong.
    Aji Pangeran Berajanata
    KDYMM Ratu Mahadewi
    KDYMM Seri Paduka Baginda Ratu Mahadewi Dayang Sungka Binti Tan Panjang Bin Adipati Maharaja Marga Nata Kusuma adalah Adipati Kerajaan Kutai Mulawarman di wilayah Muara Gelumbang Ma-Bengkal, melahirkan:

    Aji Pangeran Megan gelar Aji Pangeran Maharaja Nata Kusuma menjadi Adipati di Muara Gelumbang dan Muara Bengkal.
    Aji Pangeran Amjah Mas Aria Gelar Aji Pangeran Sri Bangun I Menjadi Adipati Kota Bangun inilah disebut dengan Raja Seri Bangun.
    Selir Sang Nata
    Aji Endot merupakan Selir dari Sultan Aji Muhammad Idris dan melahirkan:

    Aji Rembati
    Aji Siti Berawan
    Dari Selir lainnya, Sultan Aji Muhammad Idris berputri:

    Aji Galuh Besar


    Cucu


    Aji Putri Intan Gelar Petta Laburanti Digilirang Paniki Wajo menikah dengan La Maliungeng Arung Paniki, Putra dari La Parusi Petta Buranti: Belum diketahui keturunannya
    Sultan Aji Muhammad Muslihuddin berputra-putri dari 2 isteri :
    KDYMM Seri Paduka Baginda Ratu Permaisuri Aji Ratu Tatin berputra :
    Aji Kuncar gelar Sultan Aji Muhammad Salehuddin I
    Aji Pangeran Praboe Kusuma Ningrat
    KDYMM Seri Paduka Baginda Ratu Mahadewi Ratu Pua Areng Putri Raja Bugis berputra-putri :
    Aji Kondang
    Aji Kupang
    Aji Unuk
    Aji Seman
    Aji Pangeran Beranata, nama isteri belum diketahui dan berputri :
    KDYMM Seri Paduka Baginda Ratu Leko Aji Ratu Zuziah. Isteri Ketiga dari Sultan Aji Muhammad Salehuddin I .
    Aji Pangeran Megan Gelar Aji Pangeran Marga Nata Kesuma menjadi Adipati Di Muara Gelumbang dan Muara Bengkal : Belum diketahui keturunannya
    Aji Pangeran Amjas Mas Aria gelar Aji Pangeran Seri Bangun I menjadi Adipati Kota Bangun inilah disebut sebagai Raja Seri Bangun berputra dari 1 orang isteri :
    Nama Isteri belum diketahui asalnya dari Orang Keluaran berputra :
    Aji Pangeran Raga gelar Aji Pangeran Seri Bangun II atau Aji Pangeran Singa Merdan menjadi Adipati Kota Bangun beristeri Sim Luan Nio dan berputri : YM Selir Sang Nata Aji Soja Ibunda Aji Pangeran Mangkunegara (Selir Sultan Sultan Aji Muhammad Sulaiman)
    Aji Rembati menikah dengan Aji Pangeran Dipati Kusumaningrat Bin Pangeran Suryanata Bin Ratu Agung Bin Aji Geger Gelar Sultan Aji Muhammad Alamsyah (Adipati Kerakup di Kesultanan Kutai Kartanegara) dari Kesultanan Paser (dimakamkan di Kerakup, Muara Kedang, Bongan) berputra:
    Aji Pangeran Lemper salah satu Adipati diwilayah Kesultanan Kutai Kartanegara dan diangkat oleh Sultan Aji Muhammad Muslihuddin pada tahun 1780 menjadi Adipati Lemper.
    Aji Pangeran Kuning gelar Aji Pangeran Lemiang merupakan salah satu Adipati diwilayah Kesultanan Kutai Kartanegara dan diangkat oleh Sultan Aji Muhammad Muslihuddin sebagai Adipati Lemiang pada tahun 1760 (dimakamkan di Lemiang, Bongan, Kutai Barat), berputra:
    Aji Galeng merupakan Panembahan Telake Balik diangkat pada tahun 1821 oleh Sultan Aji Muhammad Salehuddin I dan Panglima Sepangan Raja dizaman Sultan Aji Muhammad Salehuddin I berputra-putri:
    Aji Muda merupakan salah satu Adipati diwilayah Kesultanan Kutai Kartanegara dan diangkat oleh Sultan Aji Muhammad Sulaiman menjadi Adipati Sebakung dan Adipati Paser Telake-Balik
    Aji Sumegong Gelar Panglima Djaga Tuwo salah satu Adipati diwilayah Kesultanan Kutai Kartanegara dan diangkat oleh Sultan Aji Muhammad Sulaiman menjadi Adipati Sepaku
    Aji Buwo merupakan salah satu Adipati diwilayah Kesultanan Kutai Kartanegara dan diangkat oleh Sultan Aji Muhammad Sulaiman menjadi Adipati Sebakung
    Aji Siti Berawan, merupakan salah satu pahlawan perempuan terkenal di Kesultanan Kutai karena Aji Siti Berawan sangat terkenal jiwa kepahlawananya, dia memimpin Benuaq Sungai Ohong memerangi Suku Hiban di perbatasan Kerajaan di Banjarmasin dan Sungai Buhang (Kalsel), setelah wafatnya dikebumikan di Kampung Lakum di Perigi (Tanjung Isui).
    Aji Galuh Besar menikah dengan Raja Berau Ke 14 yakni Sultan Muhammad Zainal Abidin. Dari pernikahan ini tidak mendapatkan keturunan dan Aji Galuh Besar bercerai secara resmi dengan Sultan Muhammad Zainal Abidin. Kemudian Aji Galuh Besar pulang ke Kesultanan Kutai Kartanegara.


    Pertempuran


    Sultan Aji Muhammad Idris yang merupakan menantu dari Sultan Wajo La Madukelleng berangkat ke tanah Wajo, Sulawesi Selatan untuk turut bertempur melawan VOC bersama rakyat Bugis. Dengan gagah berani Sultan Aji Muhammad Idris menggepur VOC dan akhirnya beliau gugur sebagai syuhada di medan perang, Pemerintahan Kesultanan Kutai Kartanegara untuk sementara dipegang oleh Dewan Perwalian.


    Wafat


    Pada tahun 1739, Sultan Aji Muhammad Idris gugur di medan perang. Sepeninggal Sultan Aji Muhammad Idris, terjadilah perebutan tahta kerajaan oleh Aji Kado. Putera mahkota kerajaan Aji Imbut yang saat itu masih kecil kemudian dilarikan ke Wajo. Aji Kado kemudian meresmikan namanya sebagai Sultan Kutai Kartanegara dengan menggunakan gelar Sultan Aji Muhammad Aliyeddin.
    Sultan Aji Muhammad Idris dimakamkan bersama mertua sekaligus rekan seperjuangan beliau, yakni La Madukelleng di Wajo. Sultan Aji Muhammad Idris salah satu Pahlawan yang dikenang oleh masyarakat Wajo atas perjuangan beliau dan kawula Kutai mengusir penjajah dari tanah Wajo. Masyarakat setempat pun menggelari Sultan Aji Muhammad Idris sebagai La Darise Denna Parewosi Petta Arung Kutek Petta Matinroe ri Kawane, yang berarti “Idris, kakak Parewosi, tuan kita, Sultan Kutai yang beradu tidur di Kawane.”


    Leluhur




    Penghargaan


    Penganugerahaan Gelar Pahlawan Nasional Oleh Pemerintah Republik Indonesia Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 109/TK/TH 2021 tanggal 25 Oktober 2021.


    Pranala luar


    Kesultanan Kutai Kartanegara Diarsipkan 2010-01-03 di Wayback Machine.
    ^ Lompat ke:a b c "Ensiklopedia Kebudayaan Sumbawa, Pemerintahan Sultan Bagian 1". Universitas Teknologi Sumbawa. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-18. Diakses tanggal 18 Mei 2019.
    ^ Lompat ke:a b c "Ensiklopedia Kebudayaan Sumbawa, Pemerintahan Sultan Bagian 2". Universitas Teknologi Sumbawa. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-18. Diakses tanggal 18 Mei 2019.
    https://www.scribd.com/doc/190123982/Hikayat-Banjar
    ^ Lompat ke:a b Ras, Johannes Jacobus (1968). Hikajat Bandjar: A study in Malay historiography (dalam bahasa Inggris). Bibliotheca Indonesica, Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (Netherlands), Martinus Nijhoff.
    Ras, Johannes Jacobus (1990). Hikayat Banjar (dalam bahasa Melayu). Diterjemahkan oleh Siti Hawa Salleh. Lot 1037, Mukim Perindustrian PKNS - Ampang/Hulu Kelang - Selangor Darul Ehsan, Malaysia: Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka. ISBN 983-62-1240-X
    Rosyadi, Sri Mintosih, Soeloso, Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara (Indonesia) (1993). Hikayat Banjar dan Kotaringin. Indonesia: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara. hlm. 139.
    Cense, Anton Abraham (1928). De kroniek van Bandjarmasin (dalam bahasa Belanda). C.A. Mees. hlm. 5
    ^ Lompat ke:a b Ras, Johannes Jacobus (1968). Johannes Jacobus Ras, ed. Hikajat Bandjar: A Study in Malay Historiography (dalam bahasa Inggris). Martinus Nijhoff
    Ras, Johannes Jacobus (1968). Bibliotheca Indonesica (dalam bahasa Inggris). 1. Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde.
    Rogayah A. Hamid, Etty Zalita Zakaria. Inti sari karya klasik (dalam bahasa Melayu). 1. Malaysia: Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, Kementerian Pendidikan Malaysia ISBN 9789836295064.
    Hikayat Banjar, Siri karya sastera klasik untuk remaja (dalam bahasa Melayu). Malaysia: Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, Kementerian Pendidikan Malaysia. 2004. ISBN 9789836280145
    ^ Lompat ke:a b Tijdschrift voor Nederlandsch Indië (1861). "Tijdschrift voor Nederlandsch Indië (Geschiedkundige aanteekcningen omtrent zuidelijk Borneo)". 23. Ter Lands-drukkerij: 199
    Museum Negeri Lambung Mangkurat". Hikayat Banjar Volume 1 dari Seri penerbitan Museum Negeri Lambung Mangkurat. Indonesia: Museum Negeri Lambung Mangkurat. 1981.
    Tijdschrift voor Nederlandsch Indië (1861). "Tijdschrift voor Nederlandsch Indië (Geschiedkundige aanteekcningen omtrent zuidelijk Borneo)". 51. Ter Lands-drukkerij: 199.
    Tijdschrift voor Nederlandsch Indië (1861). "Tijdschrift voor Nederlandsch Indië (Geschiedkundige aanteekcningen omtrent zuidelijk Borneo)". 51. Becht: 199.
    ^ http://bugies-macazzart.blogspot.com/2012/06/silsilah-raja-tallo-vii.html
    ^ Hoëvel, Wolter Robert (1861). "Wolter Robert Hoëvel". Tijdschrift voor Nederlandsch Indië (dalam bahasa Belanda). 23. Ter Lands-drukkerij. hlm. 199.
    William Cummings, ed. (2011). The Makassar Annals (dalam bahasa Inggris). 35. Diterjemahkan oleh William Cummings. Indonesia: BRILL. hlm. 162. ISBN 9789004253629.
    "Koninklijk Instituut voor de Taal-, Land- en Volkenkunde van Nederlandsch-Indië". Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde van Nederlandsch-Indië (dalam bahasa Belanda). 28. Martinus Nijhoff. 1880. hlm. 163.

Kata Kunci Pencarian:

aji muhammad idrissultan aji muhammad idris berasal darisultan aji muhammad idris samarindasultan aji muhammad idris islamic state university samarindauin sultan aji muhammad idris samarindabiografi sultan aji muhammad idrisuin sultan aji muhammad idris samarinda kampus iiperjuangan sultan aji muhammad idrismakam sultan aji muhammad idrisfoto sultan aji muhammad idris
Harus Bersatu Perjuangkan Sultan Aji Muhammad Idris Jadi Pahlawan ...

Harus Bersatu Perjuangkan Sultan Aji Muhammad Idris Jadi Pahlawan ...

Meet Idris Muhammad — Mohammed Schools of Atlanta

Meet Idris Muhammad — Mohammed Schools of Atlanta

MUHAMMAD IDRIS - NYSC corp member - AFCSC DSS JAJI | LinkedIn

MUHAMMAD IDRIS - NYSC corp member - AFCSC DSS JAJI | LinkedIn

Idris Muhammad Dies at Age 74 | Modern Drummer Magazine

Idris Muhammad Dies at Age 74 | Modern Drummer Magazine

Sultan Aji Muhammad Idris Sultan Penyandang Nama Nuansa Islam

Sultan Aji Muhammad Idris Sultan Penyandang Nama Nuansa Islam

Terpilihnya Sultan Aji Muhammad Idris Sebagai Pahlawan Nasional - Dinas ...

Terpilihnya Sultan Aji Muhammad Idris Sebagai Pahlawan Nasional - Dinas ...

Info Jurusan Kuliah UINSI Sultan Aji Muhammad Idris - BRAIN Personalities

Info Jurusan Kuliah UINSI Sultan Aji Muhammad Idris - BRAIN Personalities

Info Jurusan Kuliah UINSI Sultan Aji Muhammad Idris - BRAIN Personalities

Info Jurusan Kuliah UINSI Sultan Aji Muhammad Idris - BRAIN Personalities

Biodata Sultan Aji Muhammad Idris, Pahlawan Nasional Indonesia | Waca ...

Biodata Sultan Aji Muhammad Idris, Pahlawan Nasional Indonesia | Waca ...

Sultan Aji Muhammad Idris Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional ...

Sultan Aji Muhammad Idris Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional ...

OFFICIALLY UIN SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS – FAKULTAS SYARIAH

OFFICIALLY UIN SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS – FAKULTAS SYARIAH

Sultan Aji Muhammad Idris Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional ...

Sultan Aji Muhammad Idris Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional ...