- Source: Alfred Nobel
- Alfred Nobel
- Penghargaan Nobel
- Daftar penerima Nobel
- Penghargaan Nobel Kesusastraan
- Penghargaan Nobel Fisika
- Daftar penerima Nobel Perdamaian
- Penghargaan Nobel Perdamaian
- Daftar penerima Nobel Fisiologi atau Kedokteran
- Daftar penerima Nobel Kimia
- Penghargaan Nobel Fisiologi atau Kedokteran
- Alfred Nobel
- Nobel Memorial Prize in Economic Sciences
- Nobel Prize
- Nobel Peace Prize
- Nobel Prize in Physics
- Nobel Prize in Literature
- List of Nobel Memorial Prize laureates in Economic Sciences
- List of Nobel laureates
- Nobel Foundation
- Nobel Prize in Chemistry
Lara Croft: Tomb Raider – The Cradle of Life (2003)
Artikel: Alfred Nobel GudangMovies21 Rebahinxxi
Alfred Bernhard Nobel (Swedia: [ˈǎlfrɛd nʊˈbɛlː] ; 21 Oktober 1833 – 10 Desember 1896) ialah seorang kimiawan, insinyur, dan pebisnis asal Swedia yang menemukan dinamit. Dalam surat wasiatnya, dia memberikan hartanya untuk membuat Penghargaan Nobel.
Latar Belakang
Alfred lahir pada tanggal 21 Oktober 1833 di Stockholm, Swedia. Ayahnya bernama Immanuel Nobel dan ibunya bernama Andriette Ahlsell Nobel. Ayah Alfred ialah seorang insinyur dan penemu; ia membangun jembatan, bangunan, dan mengadakan percobaan dengan bermacam cara dalam peledakan batu. Alfred memiliki dua orang kakak lelaki, yakni Robert (lahir 1829) dan Ludvig (lahir 1831).
Pada tahun yang sama saat Alfred lahir, bisnis ayahnya merugi dan ditutup. Pada tahun 1837, Immanuel Nobel memutuskan untuk mengadu nasib di manapun dan pindah ke Finlandia dan Rusia. Ibu Alfred tetap tinggal di Stockholm merawat keluarganya. Ibu Alfred - yang berasal dari keluarga kaya - mulai membuka toko grosir. Dari situ ia bisa menghidupi keluarganya.
Pindah ke Rusia
Sementara itu, bisnis Imannuel Nobel di St. Petersburg, Rusia mulai menanjak. Ia telah membuka sebuah bengkel mesin yang memasok peralatan untuk prajurit Rusia. Ia juga membuat Tsar Rusia dan para jenderalnya percaya bahwa ranjau laut bisa dipakai untuk menghalau kapal musuh yang menyerang St. Petersburg. Ranjau-ranjau itu menghalau AL Kerajaan Inggris memasuki lapangan tembak St. Petersburg selama Perang Krim (1853-1856).
Karena berhasil di Rusia, kini Imannuel bisa memindahkan keluarganya ke St. Petersburg (tahun 1842). Pada tahun 1843, Andriette melahirkan putra yang diberi nama Emil. Para putra Nobel mendapat pendidikan dari guru privat. Mereka menerima berbagai pelajaran seperti ilmu alam, bahasa, dan sastra. Pada usia 17, Alfred lancar berbahasa dan menulis dalam bahasa Swedia, Rusia, Prancis, Inggris, dan Jerman.
Perjalanan ke luar negeri
Alfred sangat tertarik dengan bidang bahasa, kimia, dan fisika. Ayahnya menginginkannya mengikuti jejaknya dan tak menghargai bakat Alfred dalam puisi. Ia memutuskan mengirim putranya ke luar negeri untuk belajar dan menjadi insinyur kimia.
Di Paris, Alfred bekerja di laboratorium pribadi Profesor TJ Pelouze, kimiawan terkenal. Di sana ia bertemu kimiawan Italia, Ascanio Sobrero. Setelah tiga tahun pertama, Sobrero telah menemukan nitrogliserin, cairan berdaya ledak tinggi, yang dianggap terlalu berbahaya untuk digunakan.
Alfred menjadi sangat tertarik pada nitrogliserin dan penggunaannya dalam pembangunan kerja. Saat ia kembali ke Rusia setelah studinya, ia bekerja bersama ayahnya untuk mengembangkan nitrogliserin sebagai bahan peledak yang berguna secara komersial dan teknis.
Kembali ke Swedia
Setelah Perang Krim berakhir, bisnis ayah Alfred mundur dan ia memutuskan kembali ke Swedia. Kedua kakak Alfred, Robert dan Ludvig, tinggal di Rusia untuk mencoba mengelola peninggalan bisnis keluarganya. Merekapun sukses dan meneruskan mengembangkan industri minyak di selatan Rusia.
Setelah kembalinya keluarga Nobel ke Swedia 1863, Alfred memusatkan diri mengembangkan nitrogliserin sebagai bahan peledak. Sayangnya, percobaan ini menyebabkan bencana yang membunuh beberapa orang termasuk adiknya, Emil. Pemerintah Swedia memutuskan melarang percobaan ini dalam batas kota Stockholm. Alfred tak berhenti dan melanjutkan percobaannya di tongkang di atas Danau Mälaren. Pada tahun 1864, ia bisa memulai pembuatan massal nitrogliserin, tetapi ia tak menghentikan percobaan dengan bermacam bahan tambahan untuk mengamankan produksi.
Penemu dinamit
Alfred menemukan—melalui percobaannya—bahwa campuran nitrogliserin dengan tanah halus Kieselguhr akan mengubah cairan menjadi pasta yang bisa dibentuk ke dalam batang, yang kemudian dimasukkan dalam lubang bor. Penemuan ini terjadi pada tahun 1866. Alfred mendapatkan hak paten atas bahan ini pada tahun berikutnya. Ia menamainya dinamit. Ia juga menemukan detonator atau sumbat peledak yang bisa dinyalakan dengan cahaya sumbu.
Penemuan ini dibuat saat bor bermahkota intan dan bor angin mulai dipakai secara umum. Digunakan bersama-sama, penemuan-penemuan itu membantu mengurangi kerugian banyak pekerjaan konstruksi seperti pemboran saluran, peledakan batu, pembangunan jembatan, dan sebagainya.
Pabrik di banyak tempat
Dinamit dan sumbat detonator laku dalam industri pembangunan. Karena itu, Alfred bisa membangun pabrik di 90 tempat berbeda. Ia tinggal di Paris tetapi sering bepergian ke pabrik-pabriknya di lebih dari 20 negara. Ia pernah digambarkan sebagai “pengembara terkaya Eropa”. Ia bekerja intensif di San Remo (Italia), Hamburg (Jerman), Ardeer (Skotlandia), Paris dan Sevran (Prancis), Karlskoga dan Stockholm (Swedia). Ia juga mencoba membuat karet dan kulit sintetis serta sutra tiruan. Selain itu, ia juga membuat gelatin, balistit, batu permata tiruan, dan lain-lain. Sampai kematiannya pada tahun 1896, ia telah mendapatkan 355 paten.
Bertha von Suttner
Alfred tak pernah menikah, namun ia memiliki sahabat wanita. Suatu hari, ia mengumumkan di koran untuk merekrut sekretaris. Wanita Austria-Hungaria yakni Bertha Kinsky von Chinic und Tettau mengambil pekerjaan itu. Setelah bekerja dalam waktu yang singkat, Bertha kembali ke Austria untuk menikah dengan Pangeran Arthur von Suttner.
Alfred dan Bertha Sophie Felicitas Baronin von Suttner menjadi kawan tetap dan berkirim surat selama bertahun-tahun. Berthapun aktif dalam pergerakan perdamaian. Ia menulis buku Buanglah Senjatamu. Saat menulis surat wasiatnya untuk menetapkan Hadiah Nobel, Alfred Nobel memasukkan hadiah untuk badan ataupun perseorangan yang memajukan perdamaian.
Pemakaian Senjata Secara Brutal dan Pencurian Penemuan
Hidup Alfred Nobel bisa dibilang sangat banyak rintangan. Pada saat ia meneliti di Paris bersama salah satu anak muda bernama Fehrenbach. Pada saat itu Nobel baru saja mengenalkan penemuan barunya, Serbuk Tanpa Asap. Namun, seorang yang mengaku dirinya Poltasia menanyakan bagaimana membuatnya. Maka, walau Nobel sadar itu adalah penggila perang yang akan menggunakan itu sembarangan, dia memberitahu cara membuatnya. Tapi, saat Poltasia itu hendak pergi, di depan rumah Nobel sudah ada polisi yang "sebenarnya" dan yang menyakitkan, para penggila perang yang lain mencoba untuk membuatnya dan menggunakannya secara brutal. Nobel marah karena barang temuannya tidak digunakan untuk perdamaian. Setelah mengalami itu, hal mengerikan kembali terjadi. Nobel dituduh menjiplak Serbuk Tanpa Asap milik orang lain. Nobel di penjara 2 bulan dan pabrik Nobel yang memproduksi Serbuk Tanpa Asap ditutup. Setelah Nobel keluar dari penjara, dia memutuskan untuk meneliti di San Remo. Nobel menghawatirkan Fehrenbach saat di San Remo. Lagi-lagi, badai datang ke kehidupan Nobel. Nobel membentuk sebuah Komite bernama Komite Serbuk Mesiu. Salah satu anggotanya adalah penemu asal Inggris, James Dewar, penemu botol vakum. Nobel selalu mengumumkan temuannya ke Komite. Maka, karena James adalah anggota komite, dia tahu cara membuat Serbuk Tanpa Asap. Maka, James menghianati teman dekatnya sendiri dengan membuat Serbuk Tanpa Asap yang dipatenkan dengan nama Cordite. Nobel yang menderita penyakit pengerasan arteri terguncang dan memutuskan untuk jalan-jalan di pantai.
Kematian dan Hadiah Nobel
Alfred meninggal di San Remo, Italia pada 10 Desember 1896. Dalam surat wasiat dan testamen terakhirnya, ia menulis bahwa banyak dari kekayaannya bisa dipakai memberi hadiah kepada yang telah melakukana komite, usaha kemanusiaan di bidang fisika, kimia, sastra, perdamaian, fisiologi dan obat-obatan.
Tak semua orang menyukai hal ini. Surat wasiatnya ditentang sanaknya dan dipersoalkan pihak berwenang di sejumlah negara, dan memakan empat tahun bagi pengawasnya meyakinkan semua pihak untuk memenuhi harapan Alfred.
Pada tahun 1901, hadiah pertama Nobel dalam fisika, kimia, sastra, fisiologi dan obat-obatan dibagikan di Stockholm, Swedia dan Hadiah Nobel Perdamaian di Kristiania (sekarang Oslo), Norwegia.
Lihat pula
Penghargaan Nobel
Penghargaan Nobel dalam Fisika
Penghargaan Nobel dalam Kimia
Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran
Penghargaan Nobel dalam Sastra
Penghargaan Perdamaian Nobel
Penghargaan Bank Swedia dalam Ilmu Ekonomi untuk mengenang Alfred Nobel
Pranala luar
(Inggris) Isi dokumen paten dinamit yang dikeluarkan kantor paten AS
(Inggris) Alfred Nobel di situs Penghargaan Nobel
(Inggris) The Nobel e-Museum
(Inggris) Biografi Diarsipkan 2002-10-09 di Wayback Machine. di situs Nobel Perdamaian
(Inggris) Arsip Internet Penghargaan Nobel
Kata Kunci Pencarian:
Artikel Terkait "alfred nobel"
Alfred Nobel - Wikipedia
Alfred Bernhard Nobel (/ n oʊ ˈ b ɛ l / noh-BEL, Swedish: [ˈǎlfrɛd nʊˈbɛlː] ⓘ; 21 October 1833 – 10 December 1896) was a Swedish chemist, inventor, engineer and businessman. He is known for inventing dynamite as well as having bequeathed his fortune to establish the Nobel Prizes. [1]
Alfred Nobel | Biography, Inventions, & Facts | Britannica
16 Jan 2025 · Alfred Nobel (born October 21, 1833, Stockholm, Sweden—died December 10, 1896, San Remo, Italy) was a Swedish chemist, engineer, and industrialist who invented dynamite and other more powerful explosives and who also founded the Nobel Prizes.
Alfred Nobel - his life and work - NobelPrize.org
Alfred Nobel died in San Remo, Italy, on 10 December 1896. When his will was opened it came as a surprise that his fortune was to be used for Prizes in Physics, Chemistry, Physiology or Medicine, Literature and Peace.
The man behind the prize – Alfred Nobel - NobelPrize.org
Alfred Nobel was an inventor, entrepreneur, scientist and businessman who also wrote poetry and drama. His varied interests are reflected in the prize he established and which he lay the foundation for in 1895 when he wrote his last will, leaving much …
Alfred Nobel - Biography
28 Nov 2023 · Swedish chemist Alfred Nobel invented dynamite and other explosives. He used his enormous fortune from 355 patents to institute the Nobel Prizes.
Alfred Nobel's life - NobelPrize.org
Alfred Nobel’s interests are reflected in the prize he established. Learn more about his life and his interests – science, inventions, entrepreneurship, literature and peace work. “Isn’t it the irony of fate that I have been prescribed N/G 1 (nitroglycerine) to be taken internally!”
Alfred Nobel - Science History Institute
Alfred Nobel The founder of the prestigious Nobel Prizes made his fortune with a big bang by inventing dynamite, a stabilized form of nitroglycerin. Print Republish Google Classroom
Alfred Nobel - Nobel Peace Prize
Alfred Nobel patented the nitroglycerine-based explosive dynamite in 1867. In the following year, he received an honorary award from the Royal Swedish Academy of Sciences for "important inventions for the practical use of mankind".
Who was Alfred Nobel? | Nobel Peace Center
Why did Alfred Nobel — a scientist and the inventor of dynamite — create a prize for peace? Rumour has it that he felt guilty about his invention being used in weapons production. But the truth lies elsewhere and is named Bertha von Suttner.
Alfred Nobel
founder of the Nobel Prizes.