- Bahasa-bahasa di Kekaisaran Romawi
- Bahasa-bahasa di Afrika
- Bahasa Inggris
- Bahasa Spanyol
- Bahasa Prancis
- Bahasa Portugis
- Bahasa Javindo
- Bahasa Melayu
- Rumpun bahasa Austronesia
- Bahasa
- Ma'anyan people
- Fatimah Busu
- Makassar people
- Kris
- Phoa Tjoen Hoay
- Eat Bulaga! Indonesia
- Anggun
- List of national and state libraries
- Wede
- List of country-name etymologies
bahasa bahasa di afrika
Bahasa-bahasa di Afrika GudangMovies21 Rebahinxxi LK21
bahasa" target="_blank">Bahasa-bahasa" target="_blank">bahasa di benua Afrika diperkirakan mencapai 1.250 hinggga 2.100 macam bahasa" target="_blank">bahasa, kadang-kadang ada yang meyakini jumlahnya melebihi 3.000 bahasa" target="_blank">bahasa yang dituturkan oleh penduduk asli di benua Afrika. bahasa" target="_blank">Bahasa-bahasa" target="_blank">bahasa tersebut terbagi menjadi enam macam rumpun bahasa" target="_blank">bahasa yang penyebarannya terbilang luas, di antaranya yakni:
Rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Afro-Asia Cakupan penyebaran jenis rumpun ini meliputi sepanjang daerah Asia Barat, Afrika Utara, Tanduk Afrika dan sejumlah daerah di tapal batas Afrika(atau Sahel).
Rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Austronesia Dituturkan di negara Madagaskar saja.
Rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Indo-Eropa Dituturkan di Afrika Selatan dan Namibia (bahasa" target="_blank">Bahasa Afrikaans, bahasa" target="_blank">bahasa Inggris dan bahasa" target="_blank">bahasa Jerman), rumpun bahasa" target="_blank">bahasa ini pun dijadikan sebagai bahasa" target="_blank">bahasa pengantar sewaktu pernah menjadi tanah jajahan Inggris (bahasa" target="_blank">Bahasa Inggris menjadi bahasa" target="_blank">bahasa pengantar saat itu), tanah jajahan Prancis (bahasa" target="_blank">Bahasa Prancis menjadi bahasa" target="_blank">bahasa pengantar saat itu), tanah jajahan Portugal (bahasa" target="_blank">Bahasa Portugis sebagai bahasa" target="_blank">bahasa yang dituturkan saat itu), tanah jajahan Spanyol (bahasa" target="_blank">Bahasa Spanyol menjadi bahasa" target="_blank">bahasa pengantar saat itu) serta dituturkan pula di daerah kantong milik Spanyol yang berdekatan dengan Maroko yaitu kota Ceuta dan Melilla.
Rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Khoisan Tengah (atau bahasa" target="_blank">bahasa Khoe) Keberadaan awalnya dipastikan berpangkal dari kawasan gurun Kalahari pada wilayah Namibia dan Botswana.
Rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Niger–Kongo Meliputi daerah Afrika bagian barat, Afrika Pusat, Afrika Tenggara dan Afrika bagian Selatan.
Rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Nilo-Sahara Wilayah rumpun bahasa" target="_blank">bahasa ini terentang dari Tanzania hingga Sudan dan terentang dari Chad hingga Mali. Bagian ini masih sedang dimusyawarahkan.
Terdapat rumpun bahasa" target="_blank">bahasa kecil lainnya dan bahasa" target="_blank">bahasa terkucil (language isolate atau isolated language) dan juga bahasa" target="_blank">bahasa lain yang belum juga disesuaikan dengan kelompok rumpun bahasanya masing-masing. Selain yang demikian, benua Afrika pun menyimpan banyak bahasa" target="_blank">bahasa isyarat yang pancaragam sekaligus pemakaiannya yang tersebar luas dan banyak di antaranya yang termasuk bahasa" target="_blank">bahasa terkucil.
Jumlah bahasa" target="_blank">bahasa-bahasa" target="_blank">bahasa yang dituturkan oleh kalangan antarsuku mencapai hingga ratusan banyaknya. bahasa" target="_blank">Bahasa Arab, bahasa" target="_blank">bahasa Somalia, bahasa" target="_blank">bahasa Berber, bahasa" target="_blank">bahasa Amhar, bahasa" target="_blank">bahasa Oromo, bahasa" target="_blank">bahasa Kiswahili, bahasa" target="_blank">bahasa Hausa, bahasa" target="_blank">bahasa Manden, bahasa" target="_blank">bahasa Fulani dan bahasa" target="_blank">bahasa Yoruba dituturkan sebanyak puluhan juta orang–khususnya di Afrika. Jika dikira-kira secara serentak terhadap kekelompokan logat-logat bahasa" target="_blank">bahasa di benua Afrika yang jumlahnya terus mencapai ratusan bahasa" target="_blank">bahasa yang mirip, ada 12 macam bahasa" target="_blank">bahasa yang dituturkan sebanyak 75 seperseratus (75%) dan ada 15 macam bahasa" target="_blank">bahasa dituturkan sebanyak 85 seperseratus (85%) dari seluruh penduduk benua Afrika sebagai bahasa" target="_blank">bahasa pribumi atau sebagai bahasa" target="_blank">bahasa tambahan.
Keberagaman kebahasaan tertinggi dari sekian banyaknya negara-negara benua Afrika (Nigeria adalah salah satunya di mana lebih dari 500 bahasa" target="_blank">bahasa salah satu pemusatan keberagaman kebahasaan yang terhebat di dunia) telah menjadikan kebijakan bahasa" target="_blank">bahasa sebagai pokok persoalan yang amat diperlukan sejak zaman pascapenjajahan di benua Afrika. Mulai tahun-tahun terakhir ini, banyak negara Afrika yang telah mulai meningkatkan kesadaran akan nilai warisan bahasa" target="_blank">bahasa asli mereka. Pada dewasa kini, kebijakan bahasa" target="_blank">bahasa yang pembentangannya terus dilakukan ini lebih berkutat dalam bentuk bahubahasa. Contoh nyata hal tersebut ialah dengan dijadikannya semua bahasa" target="_blank">bahasa asli orang Afrika sebagai bahasa" target="_blank">bahasa-bahasa" target="_blank">bahasa resmi di Uni Afrika. Serikat Afrika menyampaikan pemakluman bahwa tahun 2006 dijadikan sebagai "Tahun bahasa" target="_blank">Bahasa-bahasa" target="_blank">Bahasa Penduduk Afrika", tetapi bahasa" target="_blank">bahasa-bahasa" target="_blank">bahasa yang dipergunakan dan dituturkan adalah bahasa" target="_blank">bahasa-bahasa" target="_blank">bahasa yang lebih tenar di seluruh dunia;lebih mengesampingkan bahasa" target="_blank">bahasa-bahasa" target="_blank">bahasa asli mereka. Hal-hal sedemikian terjadi seperti di radio, koran dan pendidikan sekolah dasar. Selan itu, ada beberapa bahasa" target="_blank">bahasa yang dituturkan secara meluas dijadikan sebagai bahasa" target="_blank">bahasa dalam negeri disana melalui pertimbangan dan jumlah bahasa" target="_blank">bahasa resmi pada tingkat dalam negeri di sana pun bisa dihitung oleh jari.
Rumpun bahasa" target="_blank">Bahasa
Hampir semua bahasa" target="_blank">bahasa yang di tuturkan di benua Afrika tergolong kepada salah satu dari tiga jenis rumpun bahasa" target="_blank">bahasa terbesar, yakni rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Afro-Asia, rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Nilo-Sahara dan rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Niger–Kongo sedangkan bahasa" target="_blank">bahasa-bahasa" target="_blank">bahasa yang lain tergolong kepada rumpun-rumpun bahasa" target="_blank">bahasa yang penyebarannya tidak meluas seperti bahasa" target="_blank">bahasa Ubangi (kadang-kadang bahasa" target="_blank">bahasa Ubangi tergolong kepada rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Niger-Kongo). Setelah itu, ada lagi rumpun bahasa" target="_blank">bahasa lainnya yang salah satunya adalah bahasa" target="_blank">bahasa Khoisa. Bahkan, termasuk pulalah rumpun bahasa" target="_blank">bahasa nir-Afrika seperti bahasa" target="_blank">bahasa Indo-Eropa dan bahasa" target="_blank">bahasa Austronesia; masing-masing kedua rumpun bahasa" target="_blank">bahasa nir-Afrika ini hadir lebih belakangan yakni sejak 2.600 dan 1.500 tahun silam. Di samping itu, bahasa" target="_blank">bahasa-bahasa" target="_blank">bahasa orang Afrika pun meliputi jenis bahasa" target="_blank">bahasa lain seperti bahasa" target="_blank">bahasa isyarat dan bahasa" target="_blank">bahasa tanpa penggolongan.
Rumpun-rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Afro-Asia yang paling dini adalah yang terhimpun kepada budaya Kapsia, rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Nilo-Sahara dikait-kaitkan dengan zaman batu madya dan zaman batu muda di kota Khartoum, Sudan dan rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Niger-Kongo memiliki hubungan timbal balik dengan kebiasaan orang Afrika bagian barat dan tengah yang memiliki budaya bertani berbantuan cangkul. Secara banglas, rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Afro-Asia masih dikelompokkan secara tak tetap dengan adirumpun bahasa" target="_blank">bahasa Nostratik dan rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Nilo-Sahara dengan Niger-Kongo bercampur baur menjadi adirumpun danawa Niger-Sahara (Niger-Saharan macrophyllum).
= Rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Afro-Asia
=Di benua Afrika, rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Afro-Asia dituturkan di sepanjang Afrika Utara, Tanduk Afrika, Asia Barat dan sebagian wilayah Sahel. Lebih kurang, terdapat 375 bahasa" target="_blank">bahasa berkelompokkan Afro-Asia yang dituturkan oleh lebih dari 350 juta jiwa. bahasa" target="_blank">Bahasa-bahasa" target="_blank">bahasa yang termasuk anak rumpun utama bahasa" target="_blank">bahasa Afro-Asia yakni seperti bahasa" target="_blank">bahasa Berber, bahasa" target="_blank">bahasa Chad, bahasa" target="_blank">bahasa Kush dan bahasa" target="_blank">bahasa Semit. Mengenai tempat pertama asal usul perluasan bahasa" target="_blank">bahasa Afro-Asia, masih belum bisa dipastikan secara tegas. Bagaimanapun juga, anak rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Afro-Asia yang penyebarannya membesar yaitu rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Semit (termasuk bahasa" target="_blank">bahasa Arab, bahasa" target="_blank">bahasa Amhar dan bahasa" target="_blank">bahasa Ibrani di antara bahasa" target="_blank">bahasa Semit lainnya) diduga kuat tampak sudah lama berkembang di Semenanjung Arab. Rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Semit termasuk cabang satu-satunya dari bahasa" target="_blank">bahasa Afro-Asia di antara bahasa" target="_blank">bahasa Afro-Asia lainnya yang dituturkan pada wilayah-wilayah nir-Afrika.
Beberapa bahasa" target="_blank">bahasa Afro-Asia yang paling banyak dituturkan ialah terdiri dari bahasa" target="_blank">bahasa Arab (tergolong ke dalam bahasa" target="_blank">bahasa Semit dan penyebarannya lebih belakangan dari Asia Barat), bahasa" target="_blank">bahasa Somalia (rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Kush), bahasa" target="_blank">bahasa Berber atau bahasa" target="_blank">bahasa Tamazight (rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Berber), bahasa" target="_blank">bahasa Hausa (rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Chad), bahasa" target="_blank">bahasa Amhar (rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Semit) dan bahasa" target="_blank">bahasa Oromo (rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Kush). Ditilik berdasarkan siapa saja rumpun bahasa" target="_blank">bahasa yang masih bertahan lama di dunia, rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Afro-Asia telah membukukan sejarah paling panjang karena anggota bahasa" target="_blank">bahasa Afro-Asia lain seperti bahasa" target="_blank">bahasa Akkadia sejak zaman negeri di antara dua sungai dan bahasa" target="_blank">bahasa Mesir Kuno.
= Rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Nilo-Sahara
=Rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Nilo-Sahara tersusun atas ratusan bahasa" target="_blank">bahasa yang beragam. Wilayah berpenuturan rumpun bahasa" target="_blank">bahasa ini terbentang dari lembah Nil hingga Tanzania bagian utara. Rumpun bahasa" target="_blank">bahasa ini juga mencakup wilayah Nigeria dan Kongo karena keberadaan rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Songhai yang terletak pada sepanjang sungai Niger bagian tengahnya sebagai lingkungan daerah pisahan dari rumpun bahasa" target="_blank">bahasa ini. Adanya keterkaitan kemiripan asal usul dari sesama rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Nilo-Sahara ini belum bisa mendapat kebenaran yang jelas serta tak dapat disangsikan. Lagipula, para ahli bahasa" target="_blank">bahasa pun masih terlihat jarang yang sepihak atau setuju terhadap hal yang demikian. bahasa" target="_blank">Bahasa-bahasa" target="_blank">bahasa yang berkerabat dengan Nilo-Sahara ini sama-sama menunjukkan ilmu bentuk kata yang terlalu pelik. Apabila bahasa" target="_blank">bahasa-bahasa" target="_blank">bahasa tersebut ada sangkut pautnya satu dengan yang lain, maka sebagian besar cabang bahasa" target="_blank">bahasa Nilo-Sahara ini tidak diragukan lagi telah pernah mengupayakan penataan kembali terhadap kehidupan mereka setelah merantau dari asal usul leluhur mereka itu juga ke berbagai tempat. Tercantumkannya bahasa" target="_blank">bahasa Songhai ke dalam rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Nilo-Sahara masih sedang dipertanyakan dan banyak pernyataan ketidakyakinan yang muncul menanggapi bahasa" target="_blank">bahasa-bahasa" target="_blank">bahasa lain yang diragukan termasuk ke dalam rumpun bahasa" target="_blank">bahasa ini seperti bahasa" target="_blank">bahasa Koman, bahasa" target="_blank">bahasa Gumuz dan bahasa" target="_blank">bahasa Kadu.
Ada beberapa bahasa" target="_blank">bahasa Nilo-Sahara yang lebih terkenal seperti bahasa" target="_blank">bahasa Kanuri, bahasa" target="_blank">bahasa Fur, bahasa" target="_blank">bahasa Songhai, bahasa" target="_blank">bahasa Nubian dan rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Nilotik yang meliputi bahasa" target="_blank">bahasa Dholuo, bahasa" target="_blank">bahasa Dinka dan bahasa" target="_blank">bahasa Maa. Ciri-ciri rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Nilo-Sahara yakni memiliki ragam suara yang bermacam-macam.
= Rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Niger–Kongo
=Rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Niger–Kongo merupakan rumpun bahasa" target="_blank">bahasa terbesar yang dituturkan di benua Afrika dan bisa saja terbesar di dunia berdasarkan segi jumlah bahasanya. Salah satu kekhasan yang paling berlainan lagi penting dari rumpun bahasa" target="_blank">bahasa ini yakni tata kelas kata benda yang rumit disertai dengan daftar kata-kata abjad menurut tata bahasa" target="_blank">bahasa (grammatical concordance atau alphabetical index of the grammar). Secara galibnya, bahasa" target="_blank">bahasa yang termasuk rumpun ini merupakan memiliki ragam suara yang bermacam-macam seperti bahasa" target="_blank">bahasa Yoruba, bahasa" target="_blank">bahasa Igbo, bahasa" target="_blank">bahasa Akan dan bahasa" target="_blank">bahasa Ewe. Cabang bahasa" target="_blank">bahasa yang utama dari rumpun bahasa" target="_blank">bahasa ini yakni adirumpun bahasa" target="_blank">bahasa Bantu yang mencakup wilayah penuturannya yang meluas dibandingkan sejumlah bahasa" target="_blank">bahasa lain dalam rumpun ini (lihat bagian Bantu atau Niger–Kongo B dari peta di atas).
Rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Niger–Kordofania diikutkan ke dalam rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Niger–Kongo dan bahasa" target="_blank">bahasa Kordofania di mana asal usulnya berada dari Sudan pernah dimintai oleh Joseph Greenberg agar tercakup dalam lingkup rumpun ini sejak tahun 1950-an. Pada waktu-waktu kini, para pakar bahasa" target="_blank">bahasa sering membahas istilah "Niger–Kongo" ini sebagai rujukan terhadap seluruh bahasa" target="_blank">bahasa yang termasuk rumpun ini tanpa mengecualikan bahasa" target="_blank">bahasa Kordofania sebagai anak rumpun dari rumpun bahasa" target="_blank">bahasa ini. Alasan diajukannya bahasa" target="_blank">bahasa Kordofania adalah belum ada kejelasan apakah bahasa" target="_blank">bahasa Kordofania merupakan cabang pertama yang keluar jauh dari lingkup Niger–Kongo. Mengenai bahasa" target="_blank">bahasa lain, telah ada dakwaan bahwa bahasa" target="_blank">bahasa Mande termasuk cabang jauh dari rumpun ini kendati hal tersebut masih tetap diperbantahkan. Pada galibnya, rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Niger–Kongo ini telah disepakati keberadaannya oleh pakar-pakar bahasa" target="_blank">bahasa biarpun ada segelintir persoalan tentang pengelompokan bahasa" target="_blank">bahasa Mande dan bahasa" target="_blank">bahasa Dogon dan masih belum terjawab mengenai penyertaan bahasa" target="_blank">bahasa Ubangi.
= Rumpun bahasa" target="_blank">bahasa lainnya
=Terdapat beberapa bahasa" target="_blank">bahasa yang dituturkan di benua Afrika di mana titik permulaannya dari luar benua Afrika.
Rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Austronesia
bahasa" target="_blank">Bahasa Malagasi tercantum ke dalam bagian rumpun bahasa" target="_blank">bahasa ini dan juga dijadikan sebagai bahasa" target="_blank">bahasa dalam negeri di Madagaskar.
Rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Indo-Eropa
bahasa" target="_blank">Bahasa Afrikaans termasuk rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Indo-Eropa karena hampir seluruh kosakatanya yang rupanya merupakan lingkup bahasa" target="_blank">bahasa kacukan orang Afrika. bahasa" target="_blank">Bahasa Afrikaans terus berkembang berkat pengaruh keberadaan bahasa" target="_blank">bahasa daerah Belanda berlogatkan Holan Selatan yang dituturkan oleh para pemukim Belanda di benua Afrika yang kini dikenal sebagai Afrika Selatan. Sebagian besar penutur bahasa" target="_blank">bahasa Afrikanas bertempat tinggal di Afrika Selatan. Di negara Namibia, bahasa" target="_blank">bahasa Afrikanas menjadi bahasa" target="_blank">bahasa pergaulan dan sebagai bahasa" target="_blank">bahasa bergolongan kecil di Botswana dan Zimbabwe yang jumlahnya hampir pasti ditaksir hingga sepuluh ribu orang. Secara menyeluruh, jumlah penuturnya di antara 15 hingga 20 juta jiwa.
Sejak zaman penjajahan, rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Indo-Eropa seperti bahasa" target="_blank">bahasa Afrikanas, bahasa" target="_blank">bahasa Inggris, bahasa" target="_blank">bahasa Italia, bahasa" target="_blank">bahasa Prancis, bahasa" target="_blank">bahasa Portugis dan bahasa" target="_blank">bahasa Spanyol telah menempati kedudukan sebagai bahasa" target="_blank">bahasa resmi di berbagai negara dan terlebih lagi dituturkan secara meluas sebagai bahasa" target="_blank">bahasa pergaulan. (Lihat bahasa" target="_blank">Bahasa Prancis di Afrika dan bahasa" target="_blank">Bahasa Portugis di Afrika.) bahasa" target="_blank">Bahasa Jerman pernah sekali dituturkan di berbagai wilayah jajahan Jerman sejak penghujung tahun 1880-an hingga di zaman Perang Dunia Ke-1 yakni saat-saat diambilalihnya jajahan Jerman oleh bangsa Inggris dan Prancis dan pencabutan kedudukan bahasa" target="_blank">bahasa Jerman sebagai bahasa" target="_blank">bahasa resmi. Kendati akan hal demikian, bahasa" target="_blank">bahasa Jerman masih bisa dituturkan di negara Namibia—paling sering di kalangan warga kulit putih di Namibia. Meski sudah kehilangan tempat sebagai bahasa" target="_blank">bahasa resmi di sana sejak tahun 1990-an, bahasa" target="_blank">bahasa ini kembali dicanangkan sebagai bahasa" target="_blank">bahasa dalam negeri di Namibia. Macam-macam bahasa" target="_blank">bahasa di negara India seperti bahasa" target="_blank">bahasa Gujarati dituturkan oleh orang nir-pribumi asal Asia Selatan secara terpisah dari asal aslinya. Pada zaman sejarah yang terlampau silam, terdapat rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Indo-Eropa lainnya yang dijumpai pada berbagai ranah lingkungan di benua Afrika seperti bahasa" target="_blank">bahasa Farsi Kuno dan bahasa" target="_blank">bahasa Yunani Iskandariah di Mesir, bahasa" target="_blank">bahasa Latin dan bahasa" target="_blank">bahasa Vandal di daerah-daerah Afrika Utara dan bahasa" target="_blank">bahasa Farsi terkini di daerah Tanduk Afrika.
Rumpun bahasa" target="_blank">bahasa yang kecil
Ada ketiga rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Khoisa dari Afrika bagian selatan yang belum bisa diyakini bersangkut-paut dengan sejumlah rumpun bahasa" target="_blank">bahasa besar lainnya di benua Afrika. Untuk lebih diketahui lagi, terdapat banyak macam rumpun bahasa" target="_blank">bahasa lain yang belum sekalipun memiliki kenyataan yang meyakinkan termasuk ke dalam seluruh rumpun bahasa" target="_blank">bahasa yang ada. (Cabang rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Nilo—Sahara yang menjadi persoalan utama dijelaskan di atas, penjelasannya tidak akan diulangi lagi di sini.)
bahasa" target="_blank">Bahasa MandeMemiliki 70 macam bahasa" target="_blank">bahasa yang meliputi bahasa" target="_blank">bahasa-bahasa" target="_blank">bahasa utama di Mali dan Guinea. Pada umumnya, bahasa" target="_blank">bahasa ini sudah pasti ditetapkan merupakan bagian lingkup rumpun Niger–Kongo yang berlainan, tapi hal tersebut menyulut perbantahan yang berkelanjutan.
bahasa" target="_blank">Bahasa UbangiMemiliki 70 macam bahasa" target="_blank">bahasa di mana titik aslinya bermula dari bahasa" target="_blank">bahasa-bahasa" target="_blank">bahasa di negara Republik Afrika Tengah, diduga kuat tergolong ke dalam rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Niger–Kongo.
bahasa" target="_blank">Bahasa Khoe (dulunya bahasa" target="_blank">bahasa Khoisa Tengah)Jumlahnya lebih kurang ialah 10 macam bahasa" target="_blank">bahasa, merupakan perindukan hulu dari berbagai bahasa" target="_blank">bahasa Khoisa yang ada di negara Namibia dan Botswana.
bahasa" target="_blank">Bahasa SandaweBahasa terkucil di negara Tanzania, bisa jadi lebih besar keterkaitannya dengan bahasa" target="_blank">bahasa Khoe.
bahasa" target="_blank">Bahasa Kx'aBahasa yang dituturkan di Afrika bagian selatan.
bahasa" target="_blank">Bahasa Tuu atau bahasa" target="_blank">bahasa Taa-!Kwidua bahasa" target="_blank">bahasa yang masih aman dari kepunahan.
bahasa" target="_blank">Bahasa HadzaBahasa terkucil di negara Tanzania.
bahasa" target="_blank">Bahasa BangimeBahasa terkucil yang kemungkinan besarnya ada di negara Mali.
bahasa" target="_blank">Bahasa Cen Tuum atau bahasa" target="_blank">bahasa JalaaBahasa terkucil yang kemungkinan besarnya ada di negara Nigeria.
bahasa" target="_blank">Bahasa LaalBahasa terkucil yang kemungkinan besarnya ada di negara Chad.
Perkataan Khoisa ini menjadi suatu istilah mudahnya serta sebagai rujukan bagi sejumlah tiga puluh bahasa" target="_blank">bahasa yang dituturkan lebih kurang sebanyak 300.000–400.000 jiwa. Terdapat lima macam rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Khoisa yang tampak tidak ada kena-mengenanya atau keterkaitan yang erat terhadap satu sama lain, di antaranya yakni bahasa" target="_blank">bahasa Khoe, bahasa" target="_blank">bahasa Tuu dan bahasa" target="_blank">bahasa Kx’a yang keberadaannya lebih tersebar-luas di negara Namibia dan Botswana seperti halnya pada bahasa" target="_blank">bahasa Sandawe dan bahasa" target="_blank">bahasa Hadza yang berada di negara Tanzania yang mana termasuk bahasa" target="_blank">bahasa terkucil. Keistimewaan yang mencolok pada bahasa" target="_blank">bahasa Khoisa dan penyebabnya kerap kali termasuk segolongan adalah karena menggunakan banyak huruf mati yang berdecak atau ada ceklikannya (click consonant). Bahkan, ada pula beberapa rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Bantu yang saling berjiran seperti bahasa" target="_blank">bahasa Xhosa dan bahasa" target="_blank">bahasa Zulu yang memiliki ciri khas yang demikian, tetapi bunyi tersebut ditiru dari bahasa" target="_blank">bahasa Khoisan secara sah. bahasa" target="_blank">Bahasa-bahasa" target="_blank">bahasa Khoisa juga terdengar berbeda-beda dari ragam suaranya.
bahasa" target="_blank">Bahasa kacukan (kreol)
Berhubung terhadap masa lalu penjajahan dan peran bahubahasa di benua Afrika, maka mulailah muncul ragam-ragam bahasa" target="_blank">bahasa kacukan di dunia yang amat kasatmata di benua Afrika. Ada beberapa bahasa" target="_blank">bahasa yang termasuk rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Indo-Eropa, berikut merupakan contohnya:
• bahasa" target="_blank">Bahasa kacukan Inggrisbahasa Krio di negara Sierra Leone dan termasuk jenis bahasa" target="_blank">bahasa pasaran Inggris yang amat mirip di negara Nigeria dan sebagian daerah negara Kamerun.
• bahasa" target="_blank">Bahasa kacukan PortugisBahasa Kacukan Tanjung Verde di negara Tanjung Verde dan bahasa" target="_blank">bahasa kacukan Guinea-Bissau di negara Guinea-Bissau dan negara Senegal.
• bahasa" target="_blank">Bahasa kacukan PrancisBahasa Kacukan Seychelles di negara Seychelles dan bahasa" target="_blank">bahasa kacukan Mauritius di negara Mauritius.
• bahasa" target="_blank">Bahasa kacukan ArabBahasa Arab Juba di wilayah selatan Sudan dan bahasa" target="_blank">bahasa Nubi di sebagian wilayah Uganda dan Kenya.
• bahasa" target="_blank">Bahasa kacukan setempat Afrikabahasa Sango merupakan bahasa" target="_blank">bahasa utama di negara Republik Afrika Tengah.
Di negara Kamerun, ada bahasa" target="_blank">bahasa kacukan yang telah mulai tenar di negara tersebut yang dikenal dengan sebutan Camfranglais yang mencampuradukkan bahasa" target="_blank">bahasa Inggris, Prancis dan bahasa" target="_blank">bahasa-bahasa" target="_blank">bahasa setempat asli Afrika.
bahasa" target="_blank">Bahasa-bahasa" target="_blank">bahasa tanpa penggolongan
Terdapat sejumlah bahasa" target="_blank">bahasa-bahasa" target="_blank">bahasa di benua Afrika yang dilaporkan tidak memiliki keterkaitan dengan rumpun bahasa" target="_blank">bahasa manapun. Banyak bahasa" target="_blank">bahasa di benua Afrika yang tetap dianggap tidak ikut ke dalam rumpun bahasa" target="_blank">bahasa manapun hanya lantaran kurangnya bahan keterangan tersebut. Berikut ini adalah bahasa" target="_blank">bahasa-bahasa" target="_blank">bahasa Afrika yang terus diselidiki lebih jauh lagi agar semakin jelasnya asal usul atau pengelompokan rumpun bahasanya:
bahasa" target="_blank">Bahasa Ongota dan bahasa" target="_blank">bahasa GombaLebih cenderung berpeluang masuk ke rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Afro-Asia.
bahasa" target="_blank">Bahasa ChabuLebih cenderung berpeluang masuk ke rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Nilo–Sahara.
bahasa" target="_blank">Bahasa Jalaa, bahasa" target="_blank">bahasa Mbre dan bahasa" target="_blank">Bahasa BayotLebih cenderung berpeluang masuk ke rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Niger–Kongo.
bahasa" target="_blank">bahasa KwadiLebih cenderung berpeluang masuk ke rumpun bahasa" target="_blank">bahasa Khoe.
bahasa" target="_blank">Bahasa Laal dan bahasa" target="_blank">bahasa Mpre tidak diketahui
Di antara kesemuanya, bahasa" target="_blank">bahasa Jalaalah yang tampaknya bisa jadi tidak termasuk rumpun bahasa" target="_blank">bahasa manapun.