- Bahasa Lidia
- Lidia (Anatolia)
- Alfabet Lidia
- Sardis
- Lidia (blok Unicode)
- Kroisos
- Orang Lidia
- Rumpun bahasa Anatolia
- Harta Karun
- Lidia Wysocka
- Netflix
- Portuguese people
bahasa lidia
Bahasa Lidia GudangMovies21 Rebahinxxi LK21
Bahasa Lidia (𐤮𐤱𐤠𐤭𐤣𐤶𐤯𐤦𐤳, transliterasi: Śfardẽtis, berarti: "[bahasa] bangsa Sardi") adalah bahasa Indo-Eropa punah yang merupakan cabang dari rumpun bahasa Anatolia yang pernah dituturkan di Lidia, Anatolia barat (sekarang Turki). Bahasa ini memiliki bukti tertulis dalam grafiti dan legenda koin dari akhir abad ke-8 atau awal abad ke-7 hingga abad ke-3 SM, tetapi prasasti dengan panjang signifikan yang terpelihara dengan baik sejauh ini terbatas pada abad ke-5 dan abad ke-4 SM, selama era kekuasaan Persia. Dengan demikian, naskah-naskah bahasa ini sezaman dengan naska-naskah berbahasa Likia.
Strabo menyebutkan bahwa sekitar masanya (abad ke-1 SM), bahasa Lidia tidak lagi digunakan di Lidia tetapi masih digunakan di antara penduduk multikultural Kibyra (sekarang Gölhisar) di Anatolia barat daya, oleh keturunan penjajah Lidia, yang mendirikan kota itu.
Prasasti
Pada tahun 1916, Prasasti Sardis, sebuah prasasti dwibahasa dalam bahasa Aram dan Lidia mempermudah Enno Littmann untuk menguraikan bahasa Lidia. Dari analisis dua naskah paralel, dia mengidentifikasi tanda-tanda alfabet, sebagian besar dengan benar, menetapkan kosa kata dasar, mencoba menerjemahkan selusin naskah per bahasa, memberikan garis besar tata bahasa Lidia, dan bahkan mengenali karakteristik puitis yang aneh dalam beberapa teks. Delapan tahun kemudian, William Hepburn Buckler mempersembahkan koleksi 51 prasasti yang kemudian dikenal.. 109 prasasti yang dikenal pada tahun 1986 telah diuraikan secara lengkap oleh Roberto Gusmani; prasasti terus ditemukan dari waktu ke waktu
Hampir semua prasasti Lidia telah ditemukan di Sardis dan sekitarnya, tetapi kurang dari 30 prasasti terdiri dari lebih dari beberapa kata atau cukup lengkap. Sebagian besar prasasti berada di atas marmer atau batu dan isinya kuburan, tetapi beberapa adalah dekrit dari satu atau lain jenis, dan beberapa setengah lusin teks tampaknya dalam syair, dengan metrum berbasis tekanan dan asonansi vokal di akhir baris. Prasasti makam mencakup banyak epitaf, yang biasanya dimulai dengan kata 𐤤𐤮 𐤥𐤠𐤫𐤠𐤮 (eś wãnaś, berarti "makam ini"). Teks pendek kebanyakan grafiti, legenda koin, segel, tanda tembikar, dan sejenisnya.
Klasifikasi
Dalam rumpun bahasa Anatolia, Lidian menempati posisi unik yang belum dapat dijelaskan. Salah satu penyebabnya adalah masih sangat terbatasnya bukti dan pemahaman bahasa tersebut. Alasan lainnya adalah sejumlah fitur yang tidak dimiliki oleh bahasa Anatolia lainnya. Masih belum diketahui apakah perbedaan-perbedaan itu mewakili perkembangan khas pra-Lidia atau retensi fitur-fitur kuno yang terlestarikan pada bahasa Lidia, tetapi telah hilang dalam bahasa-bahasa Anatolia lainnya. Sampai bukti yang lebih kuat ditemukan, status bahasa Lidia pada rumpun Anatolia tetap menjadi status "istimewa".
Aksara
Alfabet Lidia merupakan aksara berjenis alfabet murni, yang diturunkan dari Alfabet Yunani, seperti alfabet Anatolia di sekitarnya, hubungan pastinya masih belum jelas. Arah penulisan naskah lama adalah dari kiri ke kanan atau kanan ke kiri. Prasasti-prasasti yang dibuat lebih baru secara eksklusif menunjukkan arah baca dari kanan ke kiri. Penggunaan kata-pembagi adalah variabel. Prasasti itu ditemukan terutama di ibu kota kuno Sardis dan mencakup dekrit dan batu nisan, beberapa di antaranya disusun dalam syair; sebagian besar ditulis pada abad ke-5 dan abad ke-4 SM, tetapi beberapa mungkin telah dibuat pada awal abad ke-7.
Sintaksis
Urutan kalimat dasar dalam bahasa Lidua adalah subjek–objek–predikat, tetapi konstituen sintaksis dapat diekstraposisikan di sebelah kanan kata kerja. Seperti bahasa Anatolia lainnya, bahasa ini menampilkan partikel klausa-awal dengan kata ganti enklitik yang dilampirkan dalam rantai leksikon. Hal ini juga memiliki sejumlah praverba dan setidaknya satu posposisi. Pengubah kata benda biasanya mendahuluinya.
Contoh naskah dan kosakata
= Prasasti dwibahasa Sardis
=Pada Mei 1912, para ekskavator Amerika di nekropolis Sardis menemukan prasasti dwibahasa dalam bahasa Lidia dan Aram. Berada di antara prasasti-prasasti pertama yang ditemukan itu memberikan padanan yang terbatas dari Batu Rosetta dan memungkinkan pemahaman pertama tentang bahasa Lidia.
Baris pertama bagian bahasa Lidia telah dihancurkan, tetapi dapat direkonstruksi dari bahasa Aramnya.
= Kosakata
=Contoh kata dalam dwibahasa:
𐤬𐤭𐤠 – ora – "bulan"; bandingkan dengan ὥρα ("musim", "tahun", "momen") dalam bahasa Yunani, hora ("jam") dalam bahasa Latin,
𐤩𐤠𐤲𐤭𐤦𐤳𐤠 – laqrisa – "tembok", "dinding" (terjemahan tradisional); "huruf", "prasasti" (?)
𐤡𐤦𐤭𐤠 – bira – "rumah"
𐤲𐤦𐤭𐤠 – qira – "lapangan", tanah, "barang tidak bergerak"
𐤨 – -k (imbuhan) – "dan"; bandingkan dengan τε dalam bahasa Yunani, -que dalam bahasa Latin = keduanya berarti "dan"
Kata lain dengan bahasa Indo-Eropa lainnya yang serumpun modern:
𐤲𐤦𐤳 – qis – "siapa"; bandingkan dengan τίς dalam bahasa Yunani, quis dalam bahasa Latin, qui dalam bahasa Prancis
𐤡𐤭𐤠𐤱𐤭𐤮 – brafrś – "masyarakat", "persaudaraan"; bandingkan frater dalam bahasa Latin, brother dalam bahasa Inggris, frère dalam bahasa Prancis
𐤹𐤦𐤥𐤳 – ciws – "dewa"; bandingkan dengan θεός dalam bahasa Yunani, deus dalam bahasa Latin, dieu dalam bahasa Prancis
𐤠𐤷𐤠𐤮 – aλaś – "lainnya"; bandingkan dengan ἄλλος dalam bahasa Yunani ("lainnya"; lihat elemen dalam kata-kata ilmiah seperti alogami, alomorf, alopati, alotropi), alius dalam bahasa Latin ("lainnya"), alter dalam bahasa Inggris, autre dalam bahasa Prancis
Hanya sebagian kecil dari kosakata bahasa Lidia yang jelas merupakan murni dari bahasa Proto-Indo-Eropa. Gusmani menyediakan daftar kata-kata yang telah dikaitkan dengan bahasa Het, berbagai bahasa Indo-Eropa lainnya, dan bahasa Etruria.
= Kosakata Lidia yang masih digunakan
=Labrys (Greek: λάβρυς, lábrys) adalah istilah untuk kapak bergigi ganda simetris yang berasal dari Kreta di Yunani, salah satu simbol tertua peradaban Yunani. Para imam di Delfi di Yunani Klasik disebut sebagai Labryades (orang-orang dari kapak ganda).
Istilah labrys berarti "kapak ganda" tidak ditemukan dalam prasasti Lydia yang masih ada, tetapi pada subjeknya, Plutarkhos menyatakan bahwa "orang Lidia menyebut kapak dengan nama labry" (Λυδοὶ γὰρ ‘λάβρυν’ τὸν πέλεκυν ὀνομάζουσι).
Kata serapan lain dari bahasa Lidia yang mungkin adalah tiran berarti "penguasa mutlak", yang pertama kali digunakan dalam sumber-sumber berbahasa Yunani Kuno, tanpa konotasi negatif, untuk akhir abad ke-8 atau awal abad ke-7 SM. Hal ini mungkin berasal dari kota asli Raja Gyges, pendiri dinasti Mermnad, yang bernama Tyrrha pada Zaman Klasik dan sekarang terletak di Tire, Turki. Yang lain lagi adalah unsur kimia molibdenum, diserap dari bahasa Yunani Kuno: mólybdos, berarti "timbal", dari bahasa Yunani Mikenai: mo-ri-wo-do, yang dalam bahasa Lidia: mariwda- berarti "gelap".
Semua kata pinjaman tersebut mengkonfirmasi interaksi budaya yang kuat antara Lidia dan Yunani sejak era Peradaban Mikenai di Kreta (milenium ke-2 SM).
Referensi
= Catatan kaki
== Daftar pustaka
=Pranala luar
The Archaeological Exploration of Sardis (Sardis Expedition Project) (Retrieved 2021-02-13)