Codex Alexandrinus GudangMovies21 Rebahinxxi LK21

    Codex Alexandrinus (London, British Library, MS Royal 1. D. V-VIII; Gregory-Aland no. A or 02, Von Soden δ 4) adalah naskah Alkitab bahasa Yunani dari abad ke-5 M, memuat sebagian besar dari Perjanjian Lama (PL) versi Septuaginta, yaitu terjemahan bahasa Yunani dari Alkitab Ibrani, dan Perjanjian Baru (PB). Merupakan satu dari empat "Codex uncial agung" ("Great uncial codices"). Bersama dengan Codex Sinaiticus dan Vaticanus, merupakan naskah Alkitab yang tertua dan terlengkap. Brian Walton memberi kode Codex Alexandrinus dengan huruf besar Latin A dalam Polyglot Bible tahun 1657. Designasi ini dipertahankan ketika sistem pengkodean naskah dibakukan oleh Wettstein pada tahun 1751. Jadi, Alexandrinus menempati posisi pertama dalam daftar manuskrip.
    Namanya berasal dari kota Aleksandria tempat naskah ini disimpan selama bertahun-tahun sebelum dibawa oleh tokoh Gereja Ortodoks Timur Patriarkh Cyril Lucaris dari Alexandria ke Konstantinopel. Kemudian naskah itu diberikan kepada Charles I dari Inggris pada abad ke-17. Sampai pembelian Codex Sinaiticus di kemudian hari, naskah itu merupakan Alkitab Yunani terbaik yang disimpai di Britania Raya. Sekarang, naskah ini ditempatkan bersama-sama Codex Sinaiticus di kotak kaca Ritblat Gallery dalam British Library. Reproduksi fotografi lengkap volum Perjanjian Baru (Royal MS 1 D. viii) dapat dilihat di Situs web British Library.
    Karena tulisan di dalamnya berasal dari beberapa tradisi yang berbeda, maka nilai tekstual bagian-bagiannya pun tidak sama. Naskah ini telah disunting beberapa kali sejak abad ke-18.


    Isi


    Kodeks (codex) ini berukuran kuarto, dan sekarang terdiri dari 773 lembaran (vellum) folio (630 Perjanjian Lama dan 143 Perjanjian Baru), terjilid dalam empat volume (279 + 238 + 118 + 144 folio). Tiga volum memuat Septuaginta (LXX), versi Yunani dari PL (Alkitab Ibrani), dengan kehilangan hanya 10 lembar. Volum keempat memuat PB dengan 31 lembar hilang.
    Kodeks ini memuat hampir seluruh salinan LXX, termasuk kitab-kitab deuterokanonika Kitab 3 Makabe dan Kitab 4 Makabe, Mazmur 151 dan "Kitab Pujian" (Book of Odes) berisi sebanyak 14 Ode. "Surat kepada Marcellinus" ("Epistle to Marcellinus") yang diyakini ditulis oleh Santo Athanasius, serta ringkasan Kitab Mazmur karya Eusebius disisipkan sebelum Kitab Mazmur.
    Semua kitab Perjanjian Baru terdapat di dalamnya, dengan tambahan "Surat Klemens yang Pertama" (First Epistle of Clement atau "1 Clement"; bagian 57:7-63 hilang) dan sebuah khotbah (homily) yang dikenal sebagai "Surat Klemens yang Kedua" (Second Epistle of Clement atau "2 Clement"; sampai 12:5a).


    = Perjanjian Lama

    =
    Pembagian kitab-kitab Perjanjian Lama adalah:

    Volume I: Kitab Kejadian — Kitab 2 Tawarikh
    Volume II: Kitab Hosea — Kitab 4 Makabe
    Volume III: Kitab Mazmur — Kitab Sirakh.


    = Perjanjian Baru

    =
    Volume IV berisi Perjanjian Baru dengan urutan:

    Injil
    Kisah Para Rasul
    Surat-surat Am
    Surat-surat Paulus (Surat kepada Orang Ibrani ditempatkan di antara Surat 2 Tesalonika dan Surat 1 Timotius)
    Kitab Wahyu
    Ada tanda lampiran (appendix) pada daftar isi (index), yang mencantumkan Mazmur Salomo dalam daftar dan mungkin masih berisi kitab-kitab apokrif/pseudopigrafa lain, tetapi rupanya dirobek dan dibuang, sehingga halaman-halaman yang berisi kitab-kitab ini hilang.


    = Bagian yang hilang

    =
    Karena adanya sejumlah folio yang rusak atau hilang, bagian-bagian Alkitab berikut ini hilang atau tidak lengkap:

    Hilang:
    Kitab 1 Samuel 12:17-14:9 (1 lembar);
    Kitab Mazmur 49:20-79:11 (9 lembar);
    Injil Matius 1:1-25:6 (26 lembar);
    Injil Yohanes 6:50-8:52 (2 lembar);
    Surat 2 Korintus 4:13-12:6 (3 lembar);
    1 Klemens 57:7-63 (1 lembar) dan
    2 Klemens 12:5a-habis. (2 lembar);
    Rusak:
    Kitab Kejadian 14:14-17, 15:1-5, 15:16-19, 16:6-9 (bagian bawah halaman yang terobek dan hilang);
    Rusak karena halaman robek:
    Kitab Kejadian 1:20-25, 1:29-2:3,
    Kitab Imamat 8:6,7,16;
    Kitab Sirakh 50:21f, 51:5;
    Lubang (Lacunae) di bagian tepi hampir setiap halaman Kitab Wahyu.
    Kolofon berhiasan dari Surat Filemon dipotong dan dibuang.


    Deskripsi



    Naskah ini berukuran 126 inci (320 cm) x 104 inci (260 cm) dan sebagian besar folio asalnya dikumpulkan dalam susunan (quire) yang masing-masing berisi 8 lembar. Di zaman modern, dijilid ulang dalam susunan yang masing-masing terdiri dari 6 lembar. Bahannya adalah vellum tipis, halus dan sangat bagus, sering terjadi pewarnaan di bagian tepinya, yaitu kerusakan karena waktu dan juga akitab keteledoran penjilid zaman modern, yang tidak selalu menyisakan tulisan, terutama yang berada di marjin dalam atas.
    Bahan vellum ini mempunyai sejumlah lubang di banyak tempat, dan karena tintanya mengelupas akibat usia jika lembaran itu digosok sedikit kasar, tak seorangpun diizinkan menyentuh naskah ini kecuali dengan alasan tertentu.
    Teks dalam kodeks ini tersusun dalam dua kolom dengan gaya tulisan uncial, dengan jumlah baris antara 49 dan 51 setiap kolom serta 20 sampai 25 huruf tiap baris. Baris awal setiap kitab ditulis dengan tinta merah dan bagian-bagian dalam suatu kitab ditandai dengan huruf yang ditulis lebih besar dan ditempatkan dalam marjin. Kata-kata dituliskan bersambungan dalam gaya tulis uncial besar, bulat dan terbentuk rapi (well-formed), tapa tanda aksen dan hanya beberapa tanda diakritik (kemungkinan ditambahkan oleh penyunting yang kemudian). Huruf-hurufnya lebih besar dari Codex Vaticanus. Tidak ada pembagian kata-kata, tetapi ada jeda di beberapa tempat yang seharusnya bertanda titik di antara dua kata. Kitab-kitab syair dalam Perjanjian Lama ditulis secara stichometrical. Tidak ada tanda aksen atau tanda napas, kecuali beberapa yang ditambahkan kemudian, tetapi tanda baca lainnya ditulis oleh penulis pertama. Kutipan ayat-ayat Perjanjian Lama dalam bagian Perjanjian Baru ditandai pada marjin dengan tanda 〉.
    Dekorasi pada manuskrip ini hanyanya hiasan tanda penutup (decorative tail-pieces) di akhir tiap kitab (lihat gambar akhir Injil Lukas) dan juga ada kecenderungan untuk membesarkan ukuran huruf pertama tiap kalimat. Huruf-huruf besar di awal bagian muncul menyolok pada marjin sebagaimana di Codex Ephraemi dan Basilensis. Codex Alexandrinus adalah naskah tertua yang menggunakan huruf-huruf besar untuk menandai pergantian bagian dalam suatu kitab.
    Pertukaran huruf hidup (vowel) untuk suara yang mirip sering terjadi dalam naskah ini. Huruf-huruf Ν dan Μ sering kali dirancukan, dan kelompok ΓΓ digantikan oleh ΝΓ. Ini menjadi argumen yang mengarah kepada sumber Mesir, tetapi tidak diakui secara umum. Banyak kesalahan iotacistic ditemukan dalam naskah; misalnya, αὶ digantikan oleh ε, εὶ menjadi ὶ dan η menjadi ὶ. Tidak memiliki lebih banyak iotacism dari naskah-naskah lain sezamannya.
    Tulisan tangan dari awal Injil Lukas sampai 1 Korintus 10:8, berbeda dengan bagian naskah lainnya. Beberapa huruf memiliki bentuk bahasa Koptik (misalnya Α, Μ, Δ, dan Π). Huruf-huruf ini berspasi lebih lebar dan sedikit lebih besar dari bagian lain. Delta memiliki dasar yang lebih panjang dan Pi memiliki garis melintang yang lebih panjang. Angka-angka juga tidak dituliskan dalam huruf-huruf kecuali pada Wahyu 7:4; 21:17. Di waktu silam, codex ini dianggap ditulis dengan teledor, mengandung banyak kesalahan penyalinan, tetapi tidak sebanyak yang dijumpai pada Codex Sinaiticus, dan tidak lebih banyak daripada Codex Vaticanus.
    Di samping koreksi-koreksi lain oleh penyunting kemudian, tidak sedikit dijumpai perbaikan yang dilakukan penulis pertama atas tulisannya sendiri.

    Huruf besar (majuscule) mempunyai bentuk elegan, tetapi sedikit lebih sederhana daripada Codex Sinaiticus dan Vaticanus. Huruf-huruf ini, di akhir setiap baris, sering kali berukuran sangat kecil, dan banyak tulisannya pucat dan pudar. Tanda baca terdapat lebih sering, biasanya setingkat dengan ujung atas huruf sebelumnya, sedangkan ruang kosong, sebanding dengan maksud pergantian alinea, mengikuti di akhir suatu paragraf. Pada akhir setiap kitab, colophon dihiasi dengan volute cantik dari prima manu. Terdapat bagian-bagian Amonia (Ammonian Sections) dengan Referensi kepada "Kanon Eusebius" (Eusebian Canons) berdiri pada marjin teks Injil. Bagian ini memuat pembagian atas bagian-bagian besar – κεφάλαια (kefalaia), judul bagian ini (τίτλοι, titloi) di atas halaman. Tempat permulaan bagian-bagian tersebut diindikasikan di seluruh Injil, dan dalam Injil Lukas serta Yohanes nomor-nomornya ditempatkan di dalam marjin setiap kolom. Semua Injil diawali dengan κεφάλαια, yaitu daftar isi, kecuali Injil Matius, karena ada lubang/bagian hilang (lacuna) di naskah pada bagian ini.

    Pembagian dalam Kisah Para Rasul, surat-surat dan Kitab Wahyu yang dibuat dengan Euthalian Apparatus dan lain-lain, tidak diindikasikan dalam naskah ini. Sebuah tanda silang (cross) muncul kadang kala sebagai pemisah dalam Kitab Kisah Para Rasul. Sebuah huruf berukuran besar pda marjin di seluruh Perjanjian Baru menandai permulaan alinea baru.
    Jumlah penulis menjadi perdebatan pada masa lampau. Menurut Kenyon, ada lima penulis, dua menulis Perjanjian Lama (diberi kode I dan II) dan tiga menulis Perjanjian Baru (III, IV, dan V). Skeat dan Milne, yang mempunyai bahan-bahan perbandingan yang lebih baik, berpendapat hanya ada dua atau mungkin tiga penulis. Pakar-pakar zaman sekarang setuju dengan hal ini.
    Banyak koreksi dilakukan pada naskah ini, beberapa di antaranya oleh penulis pertama, tetapi mayoritas oleh penulis-penulis kemudian. Bentuk yang dikoreksi sesuai dengan Codex Bezae (D), Codex Petropolitanus Purpureus (N), Codex Monacensis (X), Codex Macedoniensis (Y), Codex Tischendorfianus IV (Γ), Codex Koridethi (Θ), Codex Petropolitanus (Perjanjian Baru) (Π), Codex Rossanensis (Σ), Codex Beratinus (Φ) dan mayoritas besar naskah minuscule. Kenyon mengamati bahwa Codex Alexandrinus telah "dikoreksi besar-besaran, meskipun lebih banyak di kitab-kitab tertentu daripada yang lain". Dalam Pentateukh, terjadi beberap kali seluruh kalimat dihilangkan dan diganti teks yang baru. Kitab Raja-raja paling sedikit dikoreksi. Dalam Kitab Wahyu hanya 1 dari 84 pembacaan singular yang dikoreksi. Hal ini berbeda jauh dengan Codex Sinaiticus, di mana 120 dari 201 pembacaan singular dalam Kitab Wahyu dikoreksi pada abad ke-7.
    Tiap lembar memuat angka Arab, ditempatkan pada marjin bawah di halaman belakang. Lembar yang ada sekarang yang berisi Injil Matius berawal dari nomor 26. Sebanyak 25 lembar yang hilang sekarang tentunya ada ketika penomoran ini dituliskan.


    Ciri Tekstual



    Kritik Tekstual memiliki tantangan dalam mengklasifikasikan Codex ini, hubungan yang jelas dengan teks-teks dan famili (keluarga) naskah lain yang diketahui masih diperdebatkan. Teks Yunani codex ini merupakan jenis campuran. Merupakan contoh dari jenis Teks Bizantin untuk bagian Injil - yang tertua untuk jenis ini - dan bagian Perjanjian Baru selebihnya merupakan jenis Teks Alexandria, dengan sejumlah pembacaan jenis Teks Western (Barat). Kurt Aland menempatkannya pada Kategori III untuk Injil dan Kategori I untuk Perjanjian Baru selebihnya. Teks Bizantin pada Injil memiliki sejumlah ciri Teks Alexandria, beberapa kedekatan dengan tekstual Family Π. Hermann von Soden mengasosiasikan teks Injil dengan Family Π, meskipun bukan anggota murni famili ini. Menurut Streeter, naskah ini merupakan manuskrip Yunani tertua yang memberi perkiraan teks yang ada pada Lucian dari Antiokhia, tetapi sejumlah kecil pembacaan tampaknya lebih awal.
    Codex Alexandrinus mengikuti pembacaan Alexandria pada bagian Perjanjian Baru di luar Injil, tetapi teks ini lebih mirip dengan Codex Sinaiticus untuk surat-surat Paulus, kemudian lebih mirip Papirus





    P




    {\displaystyle {\mathfrak {P}}}

    74 untuk Kisah Para Rasul, dan Papirus





    P




    {\displaystyle {\mathfrak {P}}}

    47 untuk Kitab Wahyu. Teks Kisah Para Rasul sering kali sepakat dengan kutipan Alkitab oleh Athanasius dari Alexandria.
    Injil-injil dikatakan "saksi yang secara konsisten dikutip dalam tingkat ketiga (third order)" dalam aparat kritikal (critical apparatus) Novum Testamentum Graece, sementara Perjanjian Baru selebihnya termasuk tingkat pertama (first order). Surat-surat Paulus lebih dekat dengan Sinaiticus daripada Vaticanus. Surat-surat umum (catholics; disingkat cath. atau CE/catholic epistles) menunjukkan subtipe berbeda dari Sinaiticus dan Vaticanus. Teks Kitab Wahyu lebih sesuai dengan Codex Ephraemi daripada Sinaiticus dan Papirus 47. Kitab Wahyu dan sejumlah kitab dalam Perjanjian Lama merupakan yang terbaik dari semua naskah yang ada. Bagian Perjanjian Lama sering kali sepakat dengan Codex Sinaiticus.


    = Bagian yang tidak dimuat oleh jurutulis

    =
    Ayat-ayat yang tidak dicantumkan oleh jurutulis:

    Markus 15:28 seperti di kodeks א, B, C, D, Ψ, Lect, d, k, syrs, copsa, bo, fay;
    Pergumulan Kristus di taman Getsemani (Lukas 22:43–44), seperti di kodeks p75, א*, B, T, 1071;
    Yesus dan perempuan yang berzina (Yohanes 7:53–8:11);
    Kisah Para Rasul 8:37; 15:34; 24:7; 28:29;
    Roma 16:24.
    Dijadikan saksi penting tiadanya kisah "Yesus dan perempuan yang berzina" (Pericope Adulterae; Yohanes 7:53–8:11). Gregory menyatakan bahwa dalam 2 lembar yang hilang (Yohanes 6:50–8:52), "dengan menghitung jumlah baris, kita dapat membuktikan bahwa bagian itu tidak ada dalam naskah karena tidak cukup tempat".


    Nilai penting


    Merupakan naskah pertama yang bernilai sangat penting dan kuno yang paling sering dipakai dalam kritik tekstual, tetapi nilai codex ini dihargai secara berbeda oleh para pengarang di waktu silam. Wettstein, yang membuat sistem katalog modern untuk naskah Perjanjian Baru, memberi Codex Alexandrinus simbol A dan membuka daftar naskah uncial PB. Wettstein mengumumkan dalam karyanya Prolegomena ad Novi Testamenti Graeci (1730) bahwa Codex A adalah yang tertua dan terbaik untuk Perjanjian Baru, dan seharusnya menjadi dasr setiap rekonstruksi teks Perjanjian Baru. Codex Alexandrinus menjadi dasar untuk mengkritik Textus Receptus (Wettstein, Woide, Griesbach).


    Foto

















    Lihat pula



    Codex Sinaiticus
    Codex Vaticanus
    Daftar Uncial Perjanjian Baru
    Naskah Alkitab


    Catatan




    Referensi




    Pustaka tambahan




    = Teks codex

    =
    Cowper, B. H. (1860). Codex Alexandrinus. Η ΚΑΙΝΗ ΔΙΑΘΗΚΗ. Novum Testamentum Graece. Ex Antiquissimo Codice Alexandrino a C. G. Woide (PDF). London. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2010-12-12. Diakses tanggal 2013-02-25.
    Kenyon, Frederick G. (1909). Codex Alexandrinus, Genesis-Ruth. London: British Museum (Facsimile edition).
    Kenyon, Frederick G. (1915). Codex Alexandrinus in Reduced Photographic Facsimile. London: British Museum (Facsimile edition).
    Thompson, Edward Maunde (1879–1883). Facsimile of the Codex Alexandrinus (4 vols.). London. Pemeliharaan CS1: Format tanggal (link)
    Woide, Carl Gottfried (1779–1786). Novum Testamentum Graecum e codice ms. alexandrino. London. Pemeliharaan CS1: Format tanggal (link)


    = Pengantar kepada Textual Criticism PB

    =
    Gregory, C. R. (1900). Textkritik des Neuen Testaments (dalam bahasa Jerman). 1. Leipzig: J.C. Hinrichs'sche Buchhandlung. hlm. 29–32. Diakses tanggal 2010-03-18.
    Gregory, C. R. (1907). Canon and Text of the New Testament. 1. Edinburgh: T. & T. Clark. hlm. 340–343. Diakses tanggal 2010-12-25.
    Kenyon, Frederick G. (1939). Our Bible and the Ancient Manuscripts (edisi ke-4th). London: British Museum. hlm. 128–132.
    Metzger, Bruce M. (2005). The Text of the New Testament: Its Transmission, Corruption, and Restoration (edisi ke-4th). New York - Oxford: Oxford University Press.
    Scrivener, Frederick Henry Ambrose (1894). A Plain Introduction to the Criticism of the New Testament. 1 (edisi ke-4th). London: George Bell & Sons. hlm. 342.
    Streeter, Burnett Hillman (1924). The Four Gospels. A Study of Origins the Manuscripts Tradition, Sources, Authorship, & Dates. Oxford: MacMillan and Co Limited.


    = Other works

    =
    Burkitt, F. C., Codex Alexandrinus, JTS XI (Oxford, 1909–1910), pp. 663–666.
    Calkins, Robert G. (1983). Illuminated Books of the Middle Ages. Ithaca, New York: Cornell University Press.
    Goswell Greg, Early Readers of the Gospels: The Kephalaia and Titloi of Codex Alexandrinus, JGRChJ 66 (2009), pp. 134–174
    Hernández, Juan (2006). Scribal Habits and Theological Influences in the Apocalypse: The Singular Readings of Sinaiticus, Alexandrinus, and Ephraemi. Tübingen: Mohr Siebeck.
    Mc Kendrick, S. (2003). The Codex Alexandrinus: Or the dangers of being a named manuscript, in: The Bible as a Book: The Transmission of the Greek text. London: S. Mc Kendrick & O. A. O'Sullivan.
    Lake, Silva (1936). Family Π and the Codex Alexandrinus. The Text According to Mark. London.
    Milne, H. J. M. and T. C. Skeat (1951, 1963). The Codex Sinaiticus and the Codex Alexandrinus. London.
    Silberstein, Siegfried (1893). Über den ursprung der im Codex alexandrinus und vaticanus des dritten Königsbuches der alexandrinischen übersetzung überlieferten textgestalt. Giessen: Giessen : J. Ricker.
    Scrivener, F. h. a. (1875). Six Lectures on the Text of the New Testament and the Ancient Manuscripts which contain it. Deighton, Bell, and Co: Cambridge; London.
    Skeat, T. C. The Provenance of the Codex Alexandrinus, JTS VI (Oxford, 1955), pp. 233–235.
    Swete, Henry Barclay (1902). An Introduction to the Old Testament in Greek. Cambridge: Macmillan and Co. hlm. 125–126.


    Pranala luar




    = Gambar

    =
    Volume 4 (the New Testament) on the British Library's Digitised Manuscripts website
    Volume 4 (the New Testament) Diarsipkan 2011-07-18 di Wayback Machine. at the CSNTM (fascimile of 1880s edition)


    = Artikel

    =
    Codex Alexandrinus: information, zoomable image British Library website
    Waltz, Robert. "An Introduction to New Testament Textual Criticism". A Site Inspired By: The Encyclopedia of New Testament Textual Criticism. Diakses tanggal 2010-12-25.

Kata Kunci Pencarian:

codex alexandrinuscodex alexandrinus pdfcodex alexandrinus datecodex alexandrinus english translationcodex alexandrinus biblecodex alexandrinus old testament onlinecodex alexandrinus read onlinecodex alexandrinus mark 16codex alexandrinus pdf free downloadcodex alexandrinus english translation pdf
Codex Alexandrinus | PDF

Codex Alexandrinus | PDF

Codex Alexandrinus — A. P. Manuscripts

Codex Alexandrinus — A. P. Manuscripts

Codex Alexandrinus - BibleBulldog - Antiquarian Bibles

Codex Alexandrinus - BibleBulldog - Antiquarian Bibles

Codex Alexandrinus — A. P. Manuscripts

Codex Alexandrinus — A. P. Manuscripts

Codex Alexandrinus

Codex Alexandrinus

NT Textual Criticism: Codex Alexandrinus - palaeographic dating of the text

NT Textual Criticism: Codex Alexandrinus - palaeographic dating of the text

Codex alexandrinus hi-res stock photography and images - Alamy

Codex alexandrinus hi-res stock photography and images - Alamy

Codex Alexandrinus Table of Contents

Codex Alexandrinus Table of Contents

Codex Alexandrinus (Juan).pdf

Codex Alexandrinus (Juan).pdf

Codex Alexandrinus - Conservapedia

Codex Alexandrinus - Conservapedia

Codex Alexandrinus

Codex Alexandrinus

Codex Alexandrinus, 5th century CE | Center for Online Judaic Studies

Codex Alexandrinus, 5th century CE | Center for Online Judaic Studies

Search Results

codex alexandrinus

Daftar Isi

Codex Alexandrinus - Wikipedia

The Codex Alexandrinus (London, British Library, Royal MS 1. D. V-VIII) is a manuscript of the Greek Bible, [n 1] written on parchment. It is designated by the siglum A or 02 in the Gregory-Aland numbering of New Testament manuscripts, and δ 4 in the von Soden numbering of New Testament manuscripts. [1]

Codex Alexandrinus : Free Download, Borrow, and Streaming : …

Sep 23, 2013 · The Codex Alexandrinus (London, British Library, MS Royal 1. D. V-VIII; Greroty-Aland no. A or 02, Soden δ 4) is a 5th-century manuscript of the Greek Bible, containing the majority of the Septuagint and the New Testament. It is one of the four great uncial Codices.

New Testament from Oldest Complete Bible Available Online

Dec 17, 2012 · Codex Alexandrinus, which translates simply as ‘the book from Alexandria’, dates from the 5th century and is the most complete Bible preserved from early Christian times.

Codex Alexandrinus: An Index - The Text of the Gospels

Jan 22, 2021 · Codex Alexandrinus is one of the most important manuscripts of the Greek New Testament. Produced in the first half of the 400s, its readings have been known to European researchers ever since 1627, when it was entrusted to the king of England by Cyril Lucar.

The Story of Codex Alexandrinus | Zondervan Academic

Jun 12, 2019 · Codex Alexandrinus was originally from the city of Alexandria in modern-day Egypt before it was brought to Constantinople. From there, Alexandrinus was given to the King of England in 1627 by Cyril Lucaris, the patriarch of Constantinople.

Codex Alexandrinus [facsimile] - Archive.org

Codex Alexandrinus is a fifth century manuscript of the Greek Old Testament, the New Testament, and the Clementine Epistles on parchment. Images are from the 1879–1883 and 1909 full-sized black and white facsimiles produced by the British Museum.

Codex Alexandrinus | ancient Greek manuscript | Britannica

A, Codex Alexandrinus, is an early-5th-century manuscript containing most of the New Testament but with lacunae (gaps) in Matthew, John, and II Corinthians, plus the inclusion of the extracanonical I and II Clement.

CODEX ALEXANDRINUS: One of the Jewels of the British Library

Jun 25, 2020 · The Codex Alexandrinus (London, British Library, Royal MS 1. D. V-VIII; Gregory-Aland no. A or 02, Soden δ 4) is a fifth-century Christian manuscript of a Greek Bible, containing the majority of the Greek Old Testament and the Greek New Testament. It …

Codex Alexandrinus - OrthodoxWiki

Feb 18, 2012 · Along with the Codex Sinaiticus and the Codex Vaticanus, it is one of the earliest and most complete manuscripts of the Bible. It derives its name from Alexandria where it resided for a number of years before being given to the British in the seventeenth century.

Codex Alexandrinus - Textus Receptus

The Codex Alexandrinus (London, British Library, MS Royal 1. D. V-VIII; Gregory-Aland no. A or 02, Soden δ 4) is a 5th century manuscript of the Greek Bible, [n 1] containing the majority of the Septuagint and the New Testament. [1] It is one of the four Great uncial codices.