daftar kata serapan dari bahasa jawa kuno dalam bahasa indonesia

    Daftar kata serapan dari bahasa Jawa Kuno dalam bahasa Indonesia GudangMovies21 Rebahinxxi LK21

    Berikut daftar kata serapan dari bahasa" target="_blank">Bahasa Jawa Kuno (bukan Sanskerta) dalam bahasa" target="_blank">Bahasa Indonesia.


    A


    ajar: petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut).
    ajaran:
    belajar:
    berpelajaran:
    keterpelajaran:
    membelajarkan:
    mempelajari:
    mengajar:
    mengajari:
    mengajarkan:
    pelajar:
    pelajaran:
    pembelajar:
    pembelajaran:
    pemelajar:
    pemelajaran:
    pengajar:
    pengajaran:
    sepelajar:
    terajarkan:
    terpelajar:
    aji: berharga sekali dan dianggap bertuah (tentang benda keramat), tidak ternilai kehormatan dan kedudukannya sehingga orang merasa wajib mengagungkan dan menghormati
    ajian: ilmu
    aji: baginda; raja
    alang (alaṅ): sesuatu yang melintang, kayu yang dipasang melintang (di antara dua tiang atau dua dinding perahu), dinding penyekat (bilik dan sebagainya)
    alangan:
    beralang:
    beralangan:
    mengalang:
    mengalang-alangi:
    mengalangi:
    mengalangkan:
    pengalang:
    teralang:
    teralang-alang:
    alas: hutan; rimba
    alih: pindah; ganti; tukar; ubah
    beralih:
    mengalih:
    mengalihkan:
    pengalih:
    pengalihan:
    peralihan:
    teralih:
    alis: kening (bulu di dahi, di atas mata)
    alun-alun: tanah lapang yang luas di muka keraton atau di muka tempat kediaman resmi bupati, dan sebagainya
    amis: anyir (berbau seperti bau ikan)
    ampas: sisa barang yang telah diambil sarinya atau patinya
    andika: kehormatan tertinggi yang diberikan kepada raja atau dimiliki raja atau penguasa dari zaman pra-Islam, kata sapaan hormat orang kedua.
    angan (aṅěn): pikiran; ingatan, maksud; niat
    angan-angan:
    berangan-angan:
    mengangan:
    mengangan-angan:
    mengangan-angankan:
    mengangankan:
    pengangan:
    terangan-angan:
    andong (andoṅ): perdu tanaman hias [Cordyline Fruticosa]
    angkuh (aṅkuh): sifat suka memandang rendah kepada orang lain
    keangkuhan:
    seangkuh:
    terangkuh:
    apak (apěk): berbau tidak sedap karena telah lama disimpan dan sudah berjamur, berbau tidak sedap karena lapuk, berbau tidak sedap karena belum kering benar (tentang pakaian)
    ayan: epilepsi
    ayem (ayěm): tenteram dan damai di hati
    ayu: cantik dan menawan; cantik dan anggun


    B


    babak: bagian besar dalam suatu drama atau lakon (terdiri atas beberapa adegan), bagian dari suatu keseluruhan proses, kejadian, atau peristiwa, bagian permainan yang waktunya tertentu
    pembabakan:
    sebabak:
    babak kualifikasi:
    babak tambahan:
    bagus: baik sekali; elok
    bagusan:
    kebagusan:
    membaguskan:
    memperbagus:
    sebagus:
    terbagus:
    bahan: barang yang akan dibuat menjadi satu benda tertentu; bakal, (segala) sesuatu yang dapat dipakai atau diperlukan untuk tujuan tertentu, seperti untuk pedoman atau pegangan, mengajar, atau memberi ceramah, sesuatu yang menjadi sebab (pangkal) atau sikap (perbuatan), barang yang akan dipakai untuk bukti (keterangan, alasan, dan sebagainya).
    berbahan:
    pembahan:
    perbahanan:
    bajing (bajiṅ): mamalia pengerat, memiliki badan relatif panjang, rambut halus, mata relatif besar, kaki belakang berjari empat, sedangkan kaki depan berjari tiga, rambut ekor lebat dan halus
    bajingan: penjahat; pencopet, kurang ajar (kata makian)
    bajul: buaya, penjahat; pencuri; pencopet
    bakal: yang akan dijadikan (dibuat), sesuatu yang akan menjadi; calon, bahan, akan
    bakar: panggang
    dibakar:
    kebakaran:
    keterbakaran:
    membakar:
    membakari:
    membakarkan:
    pembakar:
    pembakaran:
    terbakar:
    terbakarkan:
    balut: tebal seperti bengkak (ttg pelupuk mata)
    bantu: tolong, penolong
    bantu-membantu:
    bantuan; berbantu-bantuan:
    berbantuan:
    membantu:
    membantukan:
    memperbantukan:
    pembantu:
    pembantuan:
    terbantu:
    bandeng (banděṅ): ikan bandeng (Chanos chanos)
    banding (bandiṅ): persamaan; tara; imbangan, pertimbangan pemeriksaan ulang terhadap putusan pengadilan oleh pengadilan yang lebih tinggi atas permintaan terdakwa atau jaksa naik apel
    bandingan:
    berbanding:
    berbandingan:
    keterbandingan:
    membanding:
    membandingi:
    membandingkan:
    memperbandingkan:
    pembanding:
    pembandingan:
    perbandingan:
    sebanding:
    terbandingkan:
    bandung (banduṅ): benda yang dirangkaikan (dua buah)
    berbandung:
    sebandung:
    bangau (bango): burung bangau [Ciconia jav]
    banget (baṅět): sangat
    kebangetan: keterlaluan
    bangkit (baṅkit): bangun (dari tidur, duduk) lalu berdiri, bangun (hidup) kembali, timbul atau terbit (tentang emosi), kambuh (tentang penyakit), beterbangan ke udara (tentang debu dan sebagainya), mulai memuai (ttg adonan)
    bangkitan:
    berbangkit:
    kebangkitan:
    membangkit:
    membangkitkan:
    pembangkit:
    pembangkitan:
    terbangkit:
    terbangkitkan:
    membangkit-bangkit:
    banteng (baņṭeṅ): mamalia berkuku genap yang termasuk dalam keluarga sapi, masih liar, berukuran lebih besar daripada sapi ternak, memiliki punuk pada bagian pundak, serta terdapat warna putih pada bagian pantat dan warna putih melingkar pada kaki〔Bos javanicus〕
    bata: batu bata
    bata merah:
    bata ringan:
    batuk (watuk): penyakit pada jalan pernapasan atau paru-paru
    batuk-batuk:
    berbatuk:
    membatukkan:
    terbatuk-batuk:
    batuk berdahak:
    batuk darah:
    batuk kecil:
    batuk kering:
    batuk lelah:
    batuk rejan:
    batur: tumpukan batu yang dibuat agar ikan berkumpul di tempat itu
    bawal: ikan bawal
    bawang (bawaṅ): bawang [Allium sativum]
    bayan: burung bayan (Palaeornis longicauda)
    bayam (bayěm): bayam (Amaranthus)
    beber (běběr): '(subst) terbukanya, terbentangnya']
    beberan:
    membeber:
    membeberkan: menguraikan (menerangkan) dengan panjang lebar, membuka (rahasia dan sebagainya)
    pembeber:
    pembeberan:
    terbeber:
    terbeberkan:
    begal: perampas
    membegal:
    pembegalan:
    belek: penyakit yang menyebabkan mata merah dan berair serta banyak mengeluarkan kotoran mata, kotoran mata; tahi mata
    belekan:
    berbelek:
    belibis (waliwis): burung belibis
    belo (bělo): anak kuda yang berumur kurang dari satu tahun
    besok (besuk): hari sesudah hari ini; esok hari, waktu yang akan datang; kelak.
    besok lusa
    betok (bětok): ikan betok/betik
    bintang (bintaṅ): bintang
    berbintang:
    berbintang-bintang:
    bintangan:
    kebintangan:
    membintangi:
    perbintangan:
    sebintang:
    biru (birū): warna biru
    kebiru-biruan:
    kebiruan:
    membiru:
    membirukan:
    bisa: mampu (kuasa melakukan sesuatu); dapat
    bocah (boñcah): anak (kecil); kanak-kanak
    bogor: enau (Arenga pinnata), belinjo (Gnetum gnemon)
    bokong (waṅkoṅ): pantat
    bosan (bosên): jemu
    bosanan:
    kebosanan:
    membosankan:
    pembosan:
    botak (butak): gundul, tidak berbulu (tentang kepala binatang)
    kebotakan:
    membotak:
    membotaki:
    bubar: bercerai-berai ke mana-mana
    membubarkan:
    bubaran:
    pembubaran:
    budek (buděg): tuli
    bule: orang (binatang dan sebagainya) berkulit putih, orang kulit putih (terutama orang Eropa dan Amerika), orang Barat
    bulus: labi-labi
    bundar (bunděr): berbentuk lingkaran (melengkung) dengan jari-jari yang sama
    bundaran:
    membundar:
    membundarkan:
    pembundaran:
    buntek (buntěk): postur tubuh yang pendek dan kekar
    bungkil (buṅkil): ampas (kacang, kedelai, kelapa) yang sudah diambil minyaknya
    buntu (wuntu): tertutup (tidak dapat terus tentang pintu, jalan, pipa, dan sebagainya); tertutup salah satu ujungnya (jalan, pipa, dan sebagainya); terhalang (oleh sekatan dan sebagainya)
    kebuntuan:
    membuntukan:
    buruh: orang yang bekerja untuk orang lain dengan mendapat upah; pekerja
    buruhan:
    memburuh:
    perburuhan:
    butuh: perlu
    berkebutuhan:
    kebutuhan:
    membutuhi:
    membutuhkan:
    buyar: mengalir atau meresap mengembang (seperti tinta pada kertas yang kurang baik), terserak; tercerai; berantakan (tentang awan, barang-barang yang berkumpul, dan sebagainya), tidak terpusat lagi (tentang pikiran)
    membuyarkan:


    C


    cabar: hilang dayanya; tidak manjur (tentang guna-guna dan sebagainya), tawar (ttg hati, keberanian), kurang ingat; lalai, lengah, kurang (tidak) hemat; boros:
    kecabaran:
    mencabarkan:
    cacah¹: gambar pada kulit yang dibuat dengan cara melukai dengan barang tajam atau runcing yang kemudian diwarnai.
    bercacah:
    cacahan:
    mencacah:
    mencacah-cacah:
    pencacah:
    pencacahan:
    tercacah:
    cacah²: cencang
    mencacah: mencencang
    cadang (cadaṅ): persiapan
    bercadang:
    cadangan:
    mencadangkan:
    pencadang:
    pencadangan:
    percadangan:
    cagar (cagěr): barang yang dipakai sebagai tanggungan utang; barang yang digadaikan, panjar; uang muka
    cagaran:
    mencagarkan:
    cakar: kaki dan kuku yang panijang (pada ayam, itik, burung), kuku yang panjang dan tajam (pada harimau, kucing, dan sebagainya), gores (parut) bekas kena kuku atau digaruk, penggaruk.
    bercakar:
    bercakar-cakaran:
    bersicakar:
    cakar-cakaran:
    cakar-mencakar:
    cakaran:
    mencakar:
    mencakar-cakar:
    pencakar:
    pencakaran:
    tercakar:
    cakap¹ (cakěp): mempunyai kemampuan dan kepandaian untuk mengerjakan sesuatu dan sebagainya
    bercakap:
    berkecakapan:
    kecakapan:
    mempercakap:
    mempercakapkan:
    mencakapkan:
    secakap:
    calung (caluṅ): buluh bambu untuk membawa air
    candi (caņḍi): bangunan kuno yang dibuat dari batu (sebagai tempat pemujaan, penyimpanan abu jenazah raja-raja, pendeta-pendeta Hindu atau Buddha pada zaman dulu).
    percandian:
    candu: pohon besar, tingginya 4,5 m, kayunya rapuh, getah kering pahit berwarna cokelat kekuning-
    kuningan yang diambil dari buah bunga popi, dapat mengurangi rasa nyeri dan merangsang rasa kantuk serta menimbulkan rasa ketagihan
    bagi yang sering menggunakannya, cairan kental berwarna hitam yang melekat pada pipa yang keluar dari rokok saat diisap, sesuatu yang menjadi kegemaran

    kecanduan:
    mencandu:
    mencandui:
    mencandukan:
    pecandu:
    pencandu:
    percanduan:
    cangak (caṅak): burung cangak [Ardea cinerea rectirostris]
    cangak abu:
    cangak besar:
    cangak merah:
    canggih (caṅgih): banyak cakap; bawel, cerewet, suka mengganggu (ribut), tidak dalam keadaan yang wajar, murni, atau asli, kehilangan kesederhanaan yang asli (seperti sangat modern, rumit, ruwet, atau terkembang), banyak mengetahui atau berpengalaman (dalam hal-hal duniawi), bergaya intelektual
    kecanggihan:
    mencanggihkan:
    pencanggihan:
    secanggih:
    cangking (caṅkiṅ): jinjing; bawa
    cangkingan: jinjingan; bawaan
    mencangking: menjinjing; membawa
    pencangking:
    cangkok (caṅkok): cabang (dahan) yang dijadikan akar untuk ditanam, sambungan atau pengganti anggota badan yang rusak, palsu; gadungan
    cangkokan:
    mencangkok:
    pencangkok:
    pencangkokan:
    carik¹: cabik; robek, kata penggolong untuk surat, kertas, helai, dan sebagainya.
    bercarik-carik:
    carikan:
    mencarik:
    mencarik-carik:
    mencarik-carikkan:
    secarik:
    carik³: sawah
    catur: permainan catur, nama papan catur
    bercatur:
    pecatur:
    percaturan:
    cawat (cawêt): kain dan sebagainya penutup kemaluan, yang bagian atasnya bertali untuk diikatkan di pinggang.
    bercawat:
    mencawatkan:
    cekik (cěkuk): cekam leher
    cekikan: cekaman leher
    mencekik: mencekam leher
    pencekik:
    pencekikan:
    tercekik:
    celeng (celeṅ): babi hutan [Sus scrofa]
    cengkir (cěṅkir): buah kelapa yang masih muda; mumbang.
    cengkok (ceṅkok): bengkok; kelok, logat (bahasa" target="_blank">bahasa), irama lagu
    cepak (cěpak): pendek (tentang potongan rambut)
    cicit (cicik): generasi keempat atau keturunan ketiga; anak dari cucu (secara berurutan: anak, cucu, cicit atau buyut, piut atau canggah, anggas); buyut
    cikal: tunas buah kelapa; pohon kelapa yang masih kecil
    cikal bakal:
    cilik: kecil
    cindil: anak tikus (tikus masih bayi)
    ciri: tanda khas yang membedakan sesuatu dari yang lain, tanda pada organisme yang merupakan interaksi antargen atau antargen dan lingkungan, tanda atau sifat suatu bentuk kebahasaan.
    berciri:
    bercirikan:
    mencirikan:
    pencirian:
    colong (coloṅ): curi
    colongan:
    kecolongan:
    mencolong:
    colot:
    mencolot: meloncat; melompat (seperti katak dan sebagainya)
    condong (coņḍoṅ): miring (tentang barang yang tegak), bergeser dari titik kulminasi (tentang matahari), cenderung (kepada); memihak (kepada); suka atau tertarik hatinya (kepada)
    berkecondongan:
    condong-mondong:
    congkak (caṅkak): sombong
    tercongkak:
    kecongkakan:
    contoh (conto): contoh
    mempercontohkan:
    mencontoh:
    mencontohi:
    mencontohkan:
    pemercontoh:
    pemercontohan:
    percontoh:
    percontohan:
    cumbu: senda gurau; lelucon (kelakar, olok-olok, dan sebagainya), kata-kata manis yang dipakai untuk membujuk (waktu berkasih-kasihan dan sebagainya)
    bercumbu:
    bercumbu-cumbu:
    bercumbu-cumbuan:
    cumbuan:
    mencumbu:
    mencumbui:
    percumbuan:
    cupang (cupaṅ): ikan cupang 〔Betta splendens〕


    D


    dadap (ḍaḍap): perisai yang terbuat dari kulit atau rotan, berbentuk bulat
    dadu: merah muda
    dalang (ḍalaṅ): orang yang memainkan wayang, orang yang mengatur (merencanakan, memimpin) suatu gerakan dengan sembunyi-sembunyi.
    mendalang:
    mendalangi:
    mendalangkan:
    pedalang:
    pedalangan:
    damba (dambha): sangat ingin; rindu
    mendamba:
    mendambakan:
    dambaan:
    dandan: mengenakan pakaian dan hiasan serta alat-alat rias, memperbaiki; menjadikan baik (rapi)
    berdandan:
    mendandani:
    dandanan:
    dara: burung merpati〔Columba domestica〕
    dasar (ḍasar): tanah di bawah air (tentang kali, laut, dan sebagainya), bagian terbawah (tentang kuali, botol, dan sebagainya) di sebelah dalam atau luar, memang begitu (tentang adat, tabiat, kelakuan, dan sebagainya).
    dawet (dawêt): minuman berupa campuran air gula, santan, dan cendol (biasanya dicampur es)
    berdasar:
    berdasarkan:
    dasaran:
    mendasar:
    mendasari:
    mendasarkan:
    dayung (dayuṅ): pengayuh, sirip pada dada ikan sebagai alat untuk berenang
    berdayung:
    dayung-mayung:
    mendayung:
    mendayungkan:
    pedayung:
    pendayung:
    dedemit (damit): makhluk halus yang jahat dan suka mengganggu manusia; roh jahat
    demang (děmaṅ): kepala distrik, gelar kepala daerah
    demen (děměn): senang; suka
    dendeng (deṅ): daging sayatan yang dibumbui dan dikeringkan.
    mendendeng:
    dodol: penganan dodol
    mendodol:
    dolan: pergi bersenang-senang
    dolanan:
    duga: kira; sangka
    terduga:
    terduga-duga:
    penduga:
    dugaan:
    menduga:
    menduga-duga:
    dukuh (ḍukuh): dusun atau kampung bagian dari desa
    dukun (ḍukun): orang yang mengobati, menolong orang sakit, memberi jampi-jampi (mantra, guna-guna, dan sebagainya), pemimpin upacara agama Hindu Tengger; pandita; sulinggih
    berdukun:
    mendukunkan:
    pendukunan:
    perdukunan:
    dukun bayi:
    dukun beranak:
    dukun jampi:
    dukun santet:
    'dulang'¹ (ḍulaṅ): baki yang biasanya berbibir pada tepinya dan berkaki, dibuat dari kayu
    dulang-dulang:
    mendulang:
    pendulang:
    pendulangan:
    dulang² (dulaṅ): memasukkan makanan ke dalam mulut orang lain; suap
    mendulang: menyuapi (anak kecil, orang sakit, dan sebagainya)
    dulur: saudara
    dumung (dumuṅ): jenis ular berbisa yang berwarna hitam, suka menyemburkan bisa dengan menegakkan leher
    dusun (ḍusun): dukuh, kampung


    E


    edan: gila
    edan-edanan:
    keedanan:
    seedan:
    emban (ěmban): inang pengasuh
    mengemban:
    empal (ěmpal): daging (sapi dan sebagainya) yang dipotong agak pipih dan digoreng (setelah direbus dan dibumbui)
    empal gentong:
    enak (inak): sedap, lezat (tentang rasa), nyaman (tentang perasaan), pulas; lelap (tentang tidur)
    berenak-enak:
    enak-enak:
    enakan:
    keenakan:
    memperenak:
    mengenakkan:
    enek (ěněk): berasa hendak muntah; mual


    G


    gabah: butir padi yang sudah lepas dari tangkainya dan masih berkulit; antah
    gabus: kayu yang lunak, biasanya dari pohon Alstonia scholaris (biasa dipakai untuk mengasah pisau, taji, dan sebagainya)
    menggabus:
    penggabus:
    gabung (gabuṅ): ikat; berkas
    bergabung:
    gabungan:
    ketergabungan:
    menggabung:
    menggabungkan:
    penggabungan:
    pergabungan:
    segabung:
    tergabung
    gadai (gaḍay): meminjam uang dalam batas waktu tertentu, barang yang diserahkan sebagai tanggungan utang, kredit jangka pendek dengan jaminan yang berlaku tiga bulan.
    bergadai:
    gadaian:
    menggadai:
    menggadaikan:
    pegadai:
    pegadaian:
    penggadai:
    penggadaian:
    tergadai:
    tergadaikan:
    gading (gaḍiṅ): taring gajah, tulang keras dari gading, (warna) putih kekuning-kuningan seperti gading
    bergading:
    menggading:
    gagah: kuat; bertenaga, besar dan tegap (ttg badan), tampak mulia (megah)
    bergagah-gagahan:
    kegagahan:
    menggagah:
    menggagahi:
    menggagahkan:
    segagah:
    tergagah:
    gaji (gajih): upah kerja, balas jasa yang diterima pekerja dalam bentuk uang.
    bergaji:
    gajian:
    menggaji:
    penggajian:
    gajih: gemuk; lemak
    galah: lembing; tongkat, tombak untuk memburu babi dsb
    bergalah:
    menggalah:
    menggalahkan:
    sepenggalah:
    galak: buas dan suka melawan (menyerang, menggigit, menanduk, dan sebagainya tentang binatang), suka marah, mencaci maki, dan sebagainya
    kegalakan:
    menggalak:
    menggalakan:
    penggalak:
    penggalakan:
    segalak:
    gambar: tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan, dan sebagainya) yang dibuat dengan coretan pensil dan sebagainya pada kertas dan sebagainya; lukisan
    bergambar:
    gambar-menggambar:
    gambaran:
    menggambar:
    menggambari:
    menggambarkan:
    penggambar:
    penggambaran:
    segambar:
    tergambar:
    tergambarkan:
    gambang (gambaṅ): alat musik pukul tradisional (bagian dari perangkat gamelan)
    gambang keromong:
    gamelan (gamělan): perangkat alat musik Jawa (Sunda, Bali, dan sebagainya) yang terdiri atas saron, bonang, rebab, gendang, gong, dan sebagainya
    gamelan bumbung:
    gamelan sekaten:
    gamelan tanjidor:
    gampang (gampaṅ): mudah; tidak sukar, enteng; remeh; sepele
    gampang-gampangan:
    gampangan:
    menggampangkan:
    segampang:
    gaman: senjata
    ganjar (gañjar): beri hadiah; imbal
    ganjaran:
    mengganjar:
    mengganjari:
    mengganjarkan:
    gantung (gantuṅ): sangkut; kait
    bergantung:
    bergantungan:
    bergelantung:
    bergelantungan:
    gantungan:
    gelantung:
    kebergantungan:
    ketergantungan:
    mempergantungi:
    menggantung:
    menggantungi:
    menggantungkan:
    menggelantung:
    penggantungan:
    pergantungan:
    tergantung:
    tergelantung:
    garam: senyawa kristalin NaCl, hasil reaksi asam basa, pupuk yang rupanya seperti garam
    bergaram:
    menggaram:
    menggarami:
    pegaram:
    penggaraman:
    garan: tangkai, gagang (dari payung, alat dan lain-lain)
    garap: kerja
    tergarap:
    menggarap:
    garapan:
    penggarap:
    penggarapan:
    gede (gěḍe): besar
    gedean:
    kegedean:
    penggede:
    segede:
    gedong (gěḍoṅ): gedung
    bergedong:
    geger: riuh ramai tidak karuan; gempar; heboh; ribut
    kegegeran:
    menggeger:
    menggegerkan:
    segeger:
    gelar (gělar): hampar, penempatan dan penyebaran kekuatan
    mempergelarkan:
    menggelar:
    menggelarkan:
    pegelaran:
    pergelaran:
    tergelar:
    gelung (gěluṅ): lingkar atau gulung (tali, rotan, ular), keluk (setengah bulatan), sanggul perempuan yang dilingkarkan di kepala bagian belakang; konde, lekuk-lekuk permukaan otak; girus
    bergelung:
    gelungan:
    menggelung:
    menggelungkan:
    tergelung:
    tergelung-gelung:
    gelut (gělut): gulat
    bergelut:
    menggelut:
    menggeluti:
    gempor: timpang; pincang; hampir tidak dapat berjalan karena sebelah kakinya sakit
    gempur (gěmpur): menggempur
    gempur-menggempur:
    gempuran:
    menggempur:
    penggempur:
    penggempuran:
    genjot (gěñjot): kayuh
    genjot-genjotan:
    genjotan:
    menggenjot:
    penggenjot:
    penggenjotan:
    gendam (gěndam): mantra atau guna-guna untuk menguasai dan mengendalikan kesadaran orang lain
    gendaman:
    menggendam:
    penggendam:
    gendar (gěndar): penganan yang dibuat dari nasi yang dibentuk lempeng (seperti kerupuk) dikeringkan lalu digoreng, nasi padat
    gendar janur:
    gendar pecel:
    gending (gěņḍiṅ): lagu, lagu atau tarian tradisional masyarakat Palembang dan Jawa, biasanya untuk menyambut tamu istimewa
    genting (gěņṭeṅ): tutup atap rumah yang terbuat dari tanah liat yang dicetak dan dibakar, bermacam-macam bentuknya
    gerah (gěrah): berasa panas badan (karena hari hendak hujan, tidak ada angin, dan sebagainya)
    kegerahan:
    gereget (gěrěgět): nafsu (semangat, kemauan) untuk berbuat
    geregetan:
    gregetan:
    gering (gěriṅ): sakit
    penggering:
    gigil: gemetar karena kedinginan, demam, ketakutan (tentang sikap tubuh atau suara)
    menggigil:
    gilir: ganti; pindah
    bergilir:
    bergilir-gilir:
    bergiliran:
    gilir-bergilir:
    giliran:
    mempergilirkan:
    menggilir:
    penggiliran:
    pergiliran:
    giliran:
    girang (giraṅ): riang; gembira
    bergirang:
    gemirang:
    kegirang-girangan:
    kegirangan:
    menggirangkan:
    penggirang:
    gondok (goņḍok): gemuk pendek (tentang badan, leher, barang), penyakit bengkak pada leher depan karena kelenjar yang menjadi besar
    gondong (goņḍoṅ): bengkak (radang) pada kelenjar ludah leher
    gotong (goṭoṅ): bawa bersama-sama
    menggotong:
    gong (goṅ): alat musik pukul paling besar di antara peranti gamelan sejenis, berbentuk bundar dengan tonjolan di tengahnya (tempat memukul), acara dan sebagainya yang terakhir (yang menarik perhatian)
    gubuk (gubug): rumah kecil (biasanya yang kurang baik dan bersifat sementara)
    gubukan:
    gudik (guḍig): kurap; kudis
    gulai (gulay): lauk berkuah santan dan berbumbu khusus (biasanya dicampur dengan ikan, daging kambing, daging sapi, dan sebagainya)
    menggulai:
    gulung (guluṅ): benda yang berlembar-lembar atau berutas-utas yang dilipat menjadi berbentuk bulat, kata penggolong untuk benda berlembar-lembar atau berutas yang dilipat menjadi bulat
    bergulung:
    bergulung-gulung:
    gemulung:
    gulung-menggulung:
    gulungan:
    menggulung:
    penggulung:
    penggulungan:
    tergulung:
    gundik (guņḍik): istri tidak resmi; selir, perempuan piaraan (bini gelap)
    mempergundik:
    mempergundikkan:
    pergundikan:
    gunung (gunuṅ): bukit yang sangat besar dan tinggi (biasanya tingginya lebih dari 600 m)
    bergunung:
    bergunung-gunung:
    gunung-ganang:
    gunung-gemunung:
    gunung-gunungan:
    gunungan:
    menggunung:
    pegunungan:
    pergunungan:
    segunung:
    gurih: enak rasanya (seperti ikan goreng)
    guruh: suara menggelegar di udara (disebabkan oleh halilintar); guntur
    gemuruh:
    mengguruh:
    gusti: sebutan untuk bangsawan, sebutan untuk Tuhan (atau yang dianggap sebagai Tuhan)


    H


    halang (halaṅ): rintang, lintang
    berhalangan:
    halangan:
    menghalang:
    menghalang-halangi:
    menghalangi:
    penghalang:
    penghalangan:
    terhalang:
    terhalangi:
    halus (alus): lumat; kecil-kecil, tidak kasar; lembut; licin, baik; sopan; beradab; tidak kasar, berupa roh, bermutu; baik (tentang barang)
    kehalusan:
    memperhalus:
    menghalusi:
    menghaluskan:
    pemerhalus:
    penghalus:
    penghalusan:
    hamba: abdi; budak belian, saya (untuk merendahkan diri)
    berhamba:
    diperhamba:
    memperhamba:
    memperhambakan:
    menghamba:
    menghambai:
    menghambakan:
    penghamba:
    penghambaan:
    perhambaan:
    hangat (haṅět): agak panas, sedikit lebih (bobot) dari timbangan yang sebenarnya, gembira, genting; tegang, baru saja terjadi; masih baru (tentang peristiwa, kabar)
    kehangatan:
    menghangat:
    menghangati:
    menghangatkan:
    penghangat:
    sehangat:
    terhangat:
    harap (harěp): mohon; minta; hendaklah, keinginan supaya sesuatu terjadi.
    berharap:
    berharap-harap:
    berharapan:
    berharapkan:
    berpengharapan:
    harap-harap:
    harap-harapan:
    harapan:
    mengharap:
    mengaharapkan:
    pengharapan:
    terharap-harap:
    hening (hěněṅ): jernih; bening; bersih, sunyi; sepi; lengang; diqm.
    keheningan:
    menghening:
    mengheningkan:
    pengheningan:


    I


    Idep (iděp): bulu mata
    Iga (igā): tulang yang pipih dan melengkung di bagian dada yang bersambung dengan tulang dada dan tulang
    punggung untuk melindungi rongga dada; tulang rusuk.

    Imbuh: tambahan (tidak banyak) pada barang yang ditimbang, dibeli, dimakan, dan sebagainya:
    berimbuh:
    berimbuhan:
    imbuhan:
    mengimbuh:
    mengimbuhi:
    mengimbuhkan:
    peimbuh:
    pengimbuh:
    pengimbuhan:
    perimbuhan:
    Inap (iněp): tidur bukan di rumah sendiri, biasanya malam hari.
    menginap:
    menginapkan:
    penginap:
    penginapan:
    Indah: peduli (akan); menaruh perhatian (akan)
    mengindahkan:
    Ingin (iṅin): hendak; mau; berhasrat
    berkeinginan:
    keinginan:
    memperingin:
    mengingini:
    menginginkan:
    Iri (hiri): kurang senang melihat kelebihan orang lain (beruntung dan sebagainya)
    keirian:
    mengiri:
    pengiri:
    Iris: penggal kecil, kerat; potong
    beriris-iris:
    iris-irisan:
    irisan:
    mengiris:
    mengiris-iris:
    mengiriskan:
    pengiris:
    pengirisan:
    teriris:
    teriris-iris:
    Irit: hemat; tidak boros
    keiritan:
    mengirit:
    pengiritan:
    Irus: sendok besar yang cekung, terbuat dari tempurung
    kelapa dan sebagainya untuk menyendok sayur dan sebagainya dari kuali (belanga, periuk, panci)

    Isak (isěk): suara tangis yang tertahan-tahan; sedu sedan
    terisak-isak
    Isap (isêp): tarik sampai masuk; sedot; hirup
    isapan:
    mengisap:
    mengisapkan:
    pengisap:
    pengisapan:
    terisap:
    Isi: ['isi, apa yang terdapat (hidup, dan lain-lain) dalam sesuatu tempat, isi yang khas, inti atau esensi, hiasan untuk, cita-cita dari']
    berisi:
    berisikan:
    isian:
    keterisian:
    mengisi:
    mengisikan:
    pengisi:
    pengisian:
    seisi:
    terisi:


    J


    jagal: orang yang bertugas menyembelih (memotong) binatang ternak (seperti lembu, kambing, kerbau) di rumah pemotongan hewan; pembantai, orang yang berusaha di bidang potong-memotong hewan atau sebagai agen penjual daging hewan, pembunuh orang yang tidak bersalah.
    menjagal:
    pejagalan:
    penjagal:
    penjagalan:
    jagung (jaguṅ): tanaman jagung, buah atau biji jagung
    berjagung-jagung:
    menjagung:
    jahe: tumbuhan jahe, umbi jahe
    jajah: pergi, kuasai daerah
    jajahan:
    jelajah:
    jelajahan:
    menjajah:
    menjajahi:
    menjelajah:
    menjelajahi:
    penjajah:
    penjajahan:
    penjelajah:
    penjelajahan:
    terjajah:
    jajal: coba; uji; tes
    menjajal: mencoba
    jajar: baris; deret; banjar
    berjajar:
    berjajar-jajar:
    bersejajar:
    jajaran:
    menjajarkan:
    mensejajarkan:
    menyejajarkan:
    penjajaran:
    penyejajaran:
    persejajaran:
    sejajar:
    jalak: burung jalak
    jamah: sentuh; raba; pegang
    jamahan:
    menjamah:
    penjamah:
    penjamahan:
    terjamah:
    jamah-jamahan:
    jamur: cendawan; kulat
    berjamur:
    jamuran:
    menjamur:
    jembut (jěmbut): rambut kemaluan
    jenggot (jeṅgot): janggut
    berjenggot:
    jengkang (jěṅkaṅ): jatuh terjengkang
    terjengkang:
    menjengkang:
    jingga (jiṅga): kuning kemerah-merahan; oranye
    kejingga-jinggaan:
    jiwa: ['hidup, eksistensi; prinsip hidup, jiwa individu']
    berjiwa:
    kejiwaan:
    menjiwai:
    penjiwaan:
    jiwa raga:
    jungkir (juṅkir): tungging
    berjungkir:
    menjungkir:
    menjungkirkan"
    terjungkir:
    jurang (juraṅ): lembah yang dalam dan sempit, serta curam dindingnya; lurah
    jurit: perang; peperangan
    jurit malam: kegiatan uji nyali yang dilakukan pada malam hari dalam acara inaugurasi anggota baru
    juru: orang yang pandai dalam suatu pekerjaan yang memerlukan latihan, kecakapan dan kecermatan (keterampilan)
    kejuruan:


    K


    kaca: benda yang keras, biasanya bening dan mudah pecah (untuk jendela, botol, dan sebagainya), cermin; kaca muka, contoh; teladan
    berkaca:
    berkaca-kaca:
    kekacaan:
    memperkaca:
    mengaca:
    kacang (kacaṅ): tanaman yang ditanam di sawah atau di ladang, berbuah polong (macamnya banyak sekali)
    kacang-kacangan:
    kacangan:
    mengacangi:
    kadal (kaḍal): binatang kadal〔Tachyadromus seclineatus〕
    mengadali: menipu; membohongi
    kakap: penjahat kakap, perusahaan kakap, ikan kakap〔Lates calcarifer〕
    kakang (kakaṅ): abang; kakak
    kaki: kakek
    kakaktua (kakatu): burung kakatua〔Cacatua〕
    kaku: keras tidak dapat dilenturkan, janggal, tumpul (tentang pikiran), berserat kasar tidak lembut
    kekakuan:
    mengaku: menjadi kaku (tentang daging)
    kala: jerat; perangkap
    kalah (alah): tidak menang, kehilangan atau merugi karena tidak menang, tidak lulus, tidak menyamai, tidak sekuat
    kekalahan:
    mengalah:
    mengalahkan:
    pengalah:
    terkalahkan:
    kalah gertak:
    kalah laki:
    kalah suara:
    kalang (kalaṅ): ['lingkaran, lingkungan, daerah, lingkaran sinar atau nyala, lingkaran tempat meletakkan batu suci']
    kalangan: lingkaran; gelanggang, lingkungan
    kalong (kaloṅ): kelelawar berukuran besar, pemakan buah-buahan, tidur di siang hari dengan menggantungkan diri pada dahan pohon; keluang〔Pteropus spp.〕
    kalong hitam:
    kalong kapuk:
    kalung (kaluṅ): perhiasan yang dilingkarkan pada leher sebagai hiasan.
    berkalung:
    mengalungi:
    mengalungkan:
    sekalung:
    kali: saluran air yang dalam, pelung, terusan; sungai
    kali mati:
    kambang (kambaṅ): terapung di air
    mengambang:
    kancil (kañcil): pelanduk yang berukuran paling kecil
    kancing (kañciṅ): alat untuk menutup bagian pakaian, alat untuk merapatkan daun pintu, jendela sehingga terkunci
    berkancing:
    mengancing:
    mengancingkan:
    pengancing:
    terkancing:
    kandi (kaņḍi): pundi-pundi; kampil
    kandut (kaņḍut):
    kandutan:
    mengandut: mengandung; hamil
    kapulaga: kardamunggu〔Elletaria cardamomum〕
    karang (karaṅ): susun; rangkai; jalin
    berkarang:
    karang-mengarang:
    karangan:
    kepengarangan:
    mengarang:
    mengarang-ngarang:
    pengarang:
    kasih (kāsih): perasaan sayang; suka; cinta
    berkasih:
    berkasih-kasihan:
    kasihan:
    kekasih:
    mengasihani:
    mengasihi:
    pekasih:
    pengasih:
    pengasihan:
    terkasih:
    kasih mesra:
    kasih sayang:
    kasur: alas tidur yang terbuat dari kain atau plastik, berisi kapuk, karet busa, dan sebagainya.
    berkasur:
    katak (kaṭak): binatang amfibi pemakan serangga yang hidup di air tawar atau di daratan, berkulit licin, berwarna hijau atau merah kecokelat-cokelatan, kaki belakang lebih panjang daripada kaki depan, pandai melompat dan berenang.
    kayak: seperti; sebagai
    kayang (kayaṅ): sikap melentingkan badan bertumpu pada kedua telapak tangan dan kaki hingga menyerupai busur (pada olahraga senam)
    kecap (kěcap): gerakan mulut (membuka dan mengatup) seperti ketika makan (hingga menimbulkan bunyi “cap, cap”)
    kecapan:
    mengecap:
    pengecap:
    pengecapan:
    terkecap-kecap:
    kecambah (kacambah): tumbuhan kecil yang baru tumbuh dari biji kacang-kacangan yang disemaikan
    berkecambah:
    mengecambahkan:
    pengecambah:
    pengecambahan:
    perkecambahan:
    kecubung (kacubuṅ): cubung〔Datura metel〕 , warna ungu seperti kecubung, batu kuarsa digunakan sebagai batu mulia.
    kedelai (kaděle): tumbuhan kedelai, biji kedelai
    kedut (kêḍut): gerak jaringan karena tarikan urat
    berkedut:
    berkedut-kedut:
    kedutan:
    kejang (kějaṅ): kaku dan menegang (tentang urat atau otot), pengerutan otot yang berlebihan di luar kehendak
    berkejang:
    berkejang-kejang:
    kekejangan:
    mengejang:
    mengejangkan:
    keluih (kalěwih): pohon keluih, buah keluih
    kembang (kěmbaṅ): bunga (dipakai juga untuk menyebut berbagai macam bunga)
    berkembang:
    mengembang:
    kembung (kěmbuṅ): ikan kembung
    kembul (kěmbul): bersama-sama makan; kumpul bersama
    kemiri (kamiri): pohon kemiri [Aleurites triloba], buah kemiri
    kencur (kěcur): terna berimpang yang berdaun hijau muda lonjong melebar, berbunga putih atau ungu, rimpangnya berkulit cokelat, berdaging putih, beraroma khas biasanya digunakan sebagai bahan rempah〔Kaempferia galanga〕, umbi kencur, belum banyak pengalaman, belum dewasa; di bawah umur
    kendang (kěndaṅ): gendang
    kentong (kěntoṅ): kentung
    kepiting (kapitiṅ): kepiting〔Brachyura〕
    kepiting bakau:
    kepiting alaska:
    keponakan (kaponakan): anak saudara; kemenakan
    kepung (kěpuṅ): kitari hingga tidak lolos
    berkepung
    kepungan:
    mengepung:
    pengepung:
    pengepungan:
    terkepung:
    keramas (karamas): mencuci rambut dengan sampo (dengan cara mengguyur dan membersihkannya).
    berkeramas:
    mengeramasi:
    pengeramasan:
    keranjang (karañjaṅ): bakul besar yang anyamannya kasar-kasar
    berkeranjang:
    kerik (kěrik): kikis dengan benda tajam, gosok dengan uang logam
    kerikan:
    mengerik:
    kerikil (karikil): butiran batu lebih besar daripada pasir, endapan batuan yang komponennya bulat
    berkerikil:
    mengerikil:
    mengerikili:
    pengerikilan:
    kerupuk (kurupuk): makanan yang dibuat dari adonan tepung dicampur dengan lumatan udang atau ikan, setelah dikukus disayat-sayat tipis atau dibentuk dengan alat cetak, dijemur agar mudah digoreng
    kerupuk rambak
    kerupuk udang
    kerupuk kulit
    kerut (kěrut): lipatan kulit (pada dahi dan sebagainya)
    berkerut:
    berkerut-kerut:
    kerutan:
    mengerut:
    mengerutkan:
    mengkerut:
    pengerut:
    pengerutan:
    terkerut:
    ketapang (katapaṅ): pohon ketapang [Terminalia catappa], biji ketapang, minyak ketapang
    ketapang pasir:
    ketan (kětan): beras pulut, kalau dimasak biasanya menjadi lengket atau lekat; pulut〔Oryza satifa glutinosa〕
    ketan hitam:
    kidal (kiḍal): bersifat lebih terampil tentang anggota badan (tangan) bagian kiri daripada bagian kanan
    kidul: selatan (arah mata angin)
    kijang (kidaṅ): kijang〔Muntiacus spp.〕
    kijing (kijiṅ): kepah (remis) yang agak besar, tetapi lebih kecil daripada kerang, halal dimakan, cangkangnya agak pipih〔Tellina〕
    kikil: daging pada kaki kerbau, sapi, atau kambing; tunjang2
    kikir: alat dari besi baja yang bergerigi, dipakai untuk meratakan (menajamkan dan sebagainya) sesuatu
    kikuk: canggung; belum pandai; belum biasa
    kekikukan:
    kilan: jengkal
    mengilan:
    kili: pertapa perempuan
    kinang (kinaṅ): sekapur sirih
    kinangan:
    menginang: makan sirih (dengan rempah-rempahnya)
    penginangan:
    kirab:
    mengirabkan: mengelilingkan (seseorang, sesuatu) dalam bentuk iring-iringan
    pengiraban: proses, cara, perbuatan mengirabkan
    kirik (kirig): mengirik
    mengirik: berdiri bulu roma
    kirik: anak asu
    kisik: bisik
    kisikan: bisikan
    mengisiki: membisiki
    mengisikan: membisikan
    kisut: berkedut karena kering, tua dan sebagainya; keriput
    mengisut:
    kodok: katak, mobil kecil merk VW
    kokok: tiruan bunyi ayam jantan
    berkokok:
    kokokan:
    kucir (kuñcit): ['hiasan bagian atas (rambut) pada bagian belakang kepala']
    berkucir:
    mengucir:
    kucing (kuciṅ): mamalia karnivor〔Felidae〕
    kucing-kucing:
    kucing-kucingan:
    kucur: pancur
    berkucur:
    kucuran:
    mengucur:
    mengucuri:
    mengucurkan:
    pengucuran:
    kudung (kuḍuṅ): kain selubung penutup kepala
    berkudung:
    kerudung:
    mengudungkan:
    kuku: zat tanduk tipis yang tumbuh melekat pada ujung jari tangan atau kaki, bagian ujung tangan (kaki), panjang-panjang dan tajam (terbentuk dari zat tanduk), pada ayam, kucing, harimau, dan sebagainya; cakar, bagian ujung kaki kuda, kerbau, dan sebagainya yang besar dan keras (terbentuk dari zat tanduk)
    berkuku:
    sekuku:
    kukuh: kuat, tidak mudah roboh atau rusak, teguh (tentang pendirian hati dsb)
    berkukuh:
    bersikukuh:
    kekukuhan:
    memperkukuh:
    mengukuhi:
    mengukuhkan:
    pengukuh:
    pengukuhan:
    kulon: barat (arah mata angin)
    kumal (kuměl): renyuk dan kotor (pakaian dan sebagainya); berkerut-kerut (seperti kertas direnyuk), kotor dan lusuh
    mengumalkan:
    kumbah: cuci
    mengumbah:
    kuna: lama; dahulu kala, kolot; tidak modern
    kunang-kunang (kunaṅ-kunaṅ): kunang-kunang (ordo Coleoptera)〔Lampyridae〕
    berkunang-kunang: berpendar-pendar; berkelip-kelip, seakan-akan melihat cahaya berkilap-kilap pada mata (ketika kepala pening, akan pingsan, dan sebagainya)
    kungkang (kukaṅ): primata berukuran sedang, tidak berekor, berwarna abu-abu keputihan dan kuning kecoklatan, matanya bulat dan besar, aktif di malam hari〔Nycticebus spp.〕
    kungkang (kuṅkaṅ): katak besar
    kungkung (kuṅkuṅ): kayu atau besi berlubang yang dipasang atau digantungkan di leher (sebagai hukuman atau supaya yang dipasung jangan melarikan diri); pasung
    keterkungkungan:
    kungkungan:
    mengungkung:
    pengungkungan:
    terkungkung:
    kunir: kunyit; kurkuma; temu kuning〔Curcuma domestica〕
    kuncung (kuñcuṅ): jambul (pada ayam, burung, bunga, dan sebagainya); jambak (rambut di dahi kuda); rambut di atas dahi (yang ditinggalkan sehabis berpangkas)
    kuncup (kuñcup): tertutup (tidak kembang, tidak mekar tentang bunga, payung, dan sebagainya), kuntum (tentang bunga yang masih kuncup, tetapi hampir mekar)
    menguncup:
    menguncupkan:
    penguncupan:
    kuntul: burung kuntul
    kupat: ketupat
    kurung (kuruṅ): tanda baca (...) yang mengapit tambahan keterangan atau penjelasan, tanda untuk mengumpulkan beberapa unsur menjadi satu kelompok, lingkung; lingkar
    berkurung:
    keterkurungan:
    terkurung:
    mengurung:
    pengurungan:
    kurungan:
    kutil: bintil merah kecil, seperti jerawat pada kulit, sisa kecil kelapa yang diparut
    kutil kelamin:
    kutil plantar:


    L


    laden (ladi): melayani, menanggapi undangan atau tantangan
    ladenan:
    meladeni:
    peladen:
    peladenan:
    laga: perkelahian (tentang binatang)
    berlaga:
    melaga:
    melagakan:
    memperlagakan:
    pelaga:
    perlagaan:
    lagi: sedang (dalam melakukan sesuatu); masih
    lagi-lagi:
    lagian:
    selagi:
    lalap (lalab): ulam
    melalap:
    lalapan:
    lamar: pinang
    melamar:
    pelamar:
    melamarkan:
    lamaran:
    lancang (lañcaṅ): tidak tahu adat, terlalu berani mengambil keputusan sendiri.
    kelancangan:
    langgeng (laṅgěṅ): kekal; abadi
    kelanggengan:
    melanggengkan:
    pelanggeng:
    pelanggengan:
    lanjar (lañjar): bertambah panjang (karena diulurkan, dijulurkan)
    lanjaran:
    melanjar:
    lantar¹:
    lantaran:
    melantarkan:
    pelantar:
    pelantaran:
    lara: sedih; susah hati, sakit
    terlara-lara:
    laras: pembuluh senapan (bedil) tempat lewat peluru, kata penggolong untuk senapan.
    laras inti:
    laris: cepat laku, amat laku
    terlaris:
    melariskan:
    pelaris:
    penglarisan:
    larut: hanyut makin jauh, menjadi cair; luluh; hancur
    berlarut-larut:
    keberlarut-larutan:
    kelarutan:
    larutan:
    melarut:
    melarutkan:
    pelarut:
    pelarutan:
    terlarut:
    terlarutkan:
    laron (laru): rayap yang bersayap, jantan dan betina yang bersayap terbang untuk memulai perkawinan dan membuat koloni baru
    larung (laruṅ): peti mayat yang tidak berdasar
    layan: melayani
    kelayan:
    layanan:
    melayani:
    melayankan:
    pelayan:
    pelayanan:
    terlayani:
    layar: kain tebal pada kapal untuk menadah angin, tirai penutup jendela pintu, tirai dipakai pada pertunjukan gambar hidup seperti wayang, drama, bidang tempat menayangkan gambar film, televisi, dan sebagainya.
    berlayar:
    berpelayaran:
    melayari:
    melayarkan:
    pelayar:
    pelayaran:
    layat: melawat
    pelayat:
    melayat:
    layu: tidak segar lagi (ttg tumbuhan, bunga), pucat dan lemah karena sudah tua, tidak sehat dan sebagainya
    kelayuan:
    melayu:
    layu-layuan:
    pelayuan:
    layur: ikan layur [Triciurus haumela]
    layung (layuṅ): sinar senja
    lebar (lěbā): tidak sempit; lapang, lintang suatu bidang, luas.
    kelebaran:
    melebar:
    melebarkan:
    memperlebar:
    pelebar:
    pelebaran:
    pemerlebar:
    selebar:
    lebih (lěwih): lewat dari semestinya (ttg ukuran, banyaknya, besarnya), (ber) sisa; ada sisanya, bertambah; makin
    berkelebihan:
    berlebih:
    berlebih-lebih:
    berlebih-lebihan:
    berlebihan:
    kelebihan:
    lebih-lebih:
    lebihan:
    melebih:
    melebih-lebihi:
    melebih-lebihkan:
    melebihi:
    melebihkan:
    selebihnya:
    terlebih:
    terlebih-lebih:
    lega (lěga): tidak sempit; lapang; luas, tidak sesak; kosong, berasa senang; tidak gelisah, tidak sibuk; senggang
    kelegaan:
    melegakan: menentramkan, melapangkan (menyenangkan) perasaan
    lele: ikan lele [Clarias punctatus]
    leleh (lělěh): cair dan mengalir pelan-pelan
    berlelehan:
    meleleh: mengalir perlahan-lahan (seperti air mata, getah dsb)
    melelehkan:
    meleleh-leleh:
    pelelehan:
    lemas (lěměs): mudah dilentukan (tidak kaku); lentur, susah bernapas karena terkena gas dsb, lemah
    melemaskan:
    lembur (lěmbur): bekerja sampai larut malam
    melembur:
    melemburkan:
    lempung (lěmpuṅ): ringan (lunak) dan mudah patah (tentang kayu dan sebagainya), lemah sekali; tidak berguna sedikit pun
    lengser (liṅsir): melengser
    melengser:
    melengserkan:
    pelengseran:
    lesung (lěsuṅ): lumpang kayu panjang (untuk menumbuk padi dan sebagainya)
    lesung gening:
    lesung kincir:
    lesung pinang:
    lesung pipi:
    licin: tidak kasar; halus, tidak di tumbuhi apa-apa (kepala yang botak), tidak berkerut (tentang pakaian), tidak mudah tertangkap, habis sama sekali (tentang harta dan sebagainya), pandai menipu; licik
    kelicinan:
    melicinkan:
    pelicin:
    terlicin:
    lihat: melihat
    berlihat-lihatan:
    kelihatan:
    kelihatannya:
    melihat:
    melihat-lihat:
    melihati:
    melihatkan:
    memperlihatkan:
    pelihat:
    pelihatan:
    penglihat:
    penglihatan:
    perlihatkan:
    terlihat:
    limas¹: limas
    limasan
    limpa: organ tubuh, terletak di dalam rongga perut sebelah kiri atas, yang menghasilkan cairan yang membantu pencernaan makanan dan membersihkan darah
    berlimpa:
    lincah (liñcak): selalu bergerak; tidak dapat diam; tidak tenang, tidak tetap (tempat tinggal, pikiran, dan sebagainya); selalu bertukar (pekerjaan dan sebagainya)
    kelincahan:
    melincah-lincah:
    terlincah-lincah:
    lindas (liņḍěs): gilas
    keterlindasan:
    melindas:
    pelindas:
    pelindasan:
    terlindas:
    lindu (liņḍū): gempa bumi
    linggis (liṅgis): sepotong besi yang tajam ujungnya (untuk menggali tanah yang keras, membelah batu, dan sebagainya); perejang; alabangka
    melinggis:
    lintang (lintaṅ): lebar (suatu bidang), menurut lebar suatu bidang (ruangan, bumi, dan sebagainya); malang; melintang, garis atau lingkaran yang dibuat dari arah timur ke barat pada peta bumi dan globe sebagai salah satu ordinat untuk menentukan letak tempat pada permukaan bumi.
    lintangan:
    melintang:
    melintangi:
    melintangkan:
    terlintang:
    lirik (lirih): melirik
    melirik: melihat dengan tajam ke samping (kiri atau kanan), mengincar.
    lirikan:
    selirik:
    loloh: suap
    meloloh: menyuapi (burung dsb)
    lolohan: makanan burung yang terbuat dari campuran beberapa bahan
    lor: utara (arah mata angin)
    lubang (luwaṅ): ilang, lekuk di tanah dan sebagainya, lowongan yang ditinggalkan oleh elektron yang berpindah dalam zat padat dan bermuatan positif dan dapat menghantar arus listrik.
    berlubang:
    berlubang-lubang:
    melubangi:
    pelubang:
    pelubangan:
    lubuk: bagian yang dalam di sungai (laut, danau, dan sebagainya), berlekuk dalam
    lubuk dalam:
    lubuk hati:
    lubuk jiwa:
    lubuk panas:
    lubuk dingin:
    lucu: menggelikan hati; menimbulkan tertawa
    berlucu:
    kelucuan:
    melucu:
    terlucu:
    lugas: lugu; serba bersahaja; serba sederhana, objektif, tidak berbelit-belit
    kelugasan:
    lukis: melukis
    berlukisan:
    lukis-melukis:
    lukisan:
    melukis:
    melukiskan:
    pelukis:
    pelukisan:
    terlukis:
    terlukiskan:
    lulur: bedak (kuning) dengan wangi-wangian untuk membersihkan badan dan menghaluskan kulit; lulut
    berlulur: memakai lulur
    luluran: hasil melulur
    melulur: menggosok badan dengan lulur
    lulut: jinak (tentang binatang); tidak takut-takut lagi (tentang anak); tidak melawan lagi, jatuh hati
    lumer: encer; leleh
    melumer:
    melumerkan:
    pelumer:
    pelumeran:
    lumba-lumba (lumba): ikan lumba-lumba
    lumrah: biasa; lazim
    kelumrahan:
    terlumrah:
    lung (luṅ): ranting muda dan lemas, pucuk (khususnya tumbuhan menjalar.
    lungsur (luṅsur):
    melungsur: meluncur turun; longsor
    lurah: kepala pemerintahan tingkat terendah; kepala desa
    lurah: lembah; jurang, alur (lekuk memanjang) di tepi papan
    lusuh: renyuk dan kotor (tentang pakaian); kumal, sudah usang atau hilang warnanya (tentang pakaian, kain, dan sebagainya)
    kelusuhan:
    melusuh:
    melusuhkan:
    luwes (luwês): pantas dan menarik, tidak kaku; tidak canggung; mudah disesuaikan.
    keluwesan:
    meluweskan:


    M


    macan: harimau
    madu: istri sah yang lain dari seorang suami berdasarkan pandangan istri pertamanya, orang yang menjadi saingan dalam percintaan; pesaing dalam percintaan
    bermadu:
    memadui:
    mempermadukan:
    pemaduan:
    permaduan:
    maju (paju): berjalan (bergerak) ke muka; tampil ke muka, mendesak ke depan (tentang pasukan); pergi atau keluar ke medan perang, menjadi lebih baik (laku, pandai, dan sebagainya); berkembang, lulus (dalam ujian), telah mencapai atau berada pada tingkat peradaban yang tinggi, cerdas; berkembang pikirannya; berpikir dengan baik.
    berkemajuan:
    kemajuan:
    memaju:
    memajukan:
    pemajuan:
    semaju:
    makin: kian bertambah, lebih-lebih; apalagi
    mancung (mañcuṅ): seludang kelapa yang telah kering
    mandik (maņḍěg): berhenti, terhambat; terhenti; tertahan; macet, menemui jalan buntu.
    manten (dari anti, aṅanti, apaṅantenan): pengantinan
    mantu: menantu, mengawinkan anak; mengadakan pesta perkawinan anak
    mangap (maṅap): membuka mulut; menganga (tentang mulut), berbicara
    manggis (maṅgis): pohon manggis, buah manggis〔Garcinia mangostana〕
    marah (rah): berang; gusar
    kemarah-marahan:
    kemarahan:
    marah-marah:
    marahan:
    memarahi:
    memarahkan:
    pemarah:
    marem (marěm): puas hati; senang
    matang (matěṅ): sudah masak, sudah matang
    kematangan:
    mematangkan:
    pematangan:
    megah (wěgah): tampak mengagumkan (karena besarnya, indahnya, dan sebagainya); gagah kuat; mulia, masyhur
    bermegah:
    bermegah-megah:
    kemegahan:
    memegahkan:
    mempermegah:
    megar (měkar): mekar; berkembang
    menang (mênaṅ): unggul, lulus (dalam ujian), dapat melebihi; lebih dari, dinyatakan benar (dalam perkara)
    kemenangan:
    memenangi:
    memenangkan:
    mempermenangkan:
    pemenang:
    pemenangan:
    mendung (měņḍuṅ): awan yang mengandung hujan, dalam keadaan langit yang agak gelap, tidak ada sinar matahari (karena tertutup awan):
    menjangan (mañjaṅan): rusa; kijang
    mentah (měntah): belum matang; belum masak; belum mantap benar
    kementahan:
    mementahkan:
    mentah-mentah:
    termentahkan:
    menir (měnir): pecahan beras halus yang terjadi ketika ditumbuk
    mekar (měkar): (mulai) berkembang; menjadi terbuka; mengurai, menjadi besar dan gembung; menjadi banyak, menjadi bertambah luas (besar, ramai, bagus, dan sebagainya), (mulai) timbul dan berkembang
    bermekaran:
    memekarkan:
    pemekaran:
    melar (wělar): dapat menjadi besar (memanjang); bengkar; mulur
    melas (wělas): belas kasihan
    memelas: menimbulkan rasa belas kasihan, memohon belas kasih
    merak (mrak): burung merak〔Pavo muticus〕
    mercon (měrcu): peledak berupa bubuk yang dikemas dalam kertas dan sebagainya, biasanya bersumbu, digunakan untuk memeriahkan berbagai peristiwa, komponen cabai berjumlah banyak dalam suatu olahan masakan atau penganan yang menimbulkan sensasi sangat pedas dan seperti meledak dalam mulut
    mesem (mesěm): tersenyum
    'mimis: peluru (senjata api) yang bentuknya bulat
    miring (miriṅ), berkenaan dengan sisi yang satu lebih tinggi daripada sisi yang lain (tentang garis atau permukaan) rendah sebelah; tidak datar; landai, tidak tegak lurus; condong

    minggat (miṅgat): melarikan diri; pergi tanpa minta izin (berpamitan)
    minta (pinta): mohon, mempersilahkan, beli, meminang; melamar, memerlukan, membawa; menimbulkan.
    berminta:
    berminta-minta:
    meminta:
    meminta-minta:
    memintai:
    memintakan:
    minta-minta:
    peminta:
    peminta-minta:
    permintaan:
    mudik (muḍik): (berlayar, pergi) ke udik (hulu sungai, pedalaman), pulang ke kampung halaman
    memudik:
    memudikkan:
    pemudik:
    semudik:
    mujur: beruntung, bernasib baik; berbahagia
    kemujuran:
    pemujur:
    semujur:
    semujur-mujurnya:
    mulur (ulur): memanjang
    memulur: menjadi panjang; dapat menjadi panjang, dapat ditunda
    mulus: putih (bersih), halus; tanpa cacat, lancar; tidak ada halangan, dapat berjalan baik, jujur; suci hati; tulus
    kemulusan:
    mempermulus:
    memuluskan:
    mundur (undur): menarik diri
    Turunan

    kemunduran:
    memundurkan:
    pemunduran:
    muncul: menyembul; keluar menampakkan diri, timbul; terbit
    bermunculan:
    kemunculan:
    memunculkan:
    pemunculan:
    muring (uriṅ): marah
    murung (wuruṅ): mudah sedih
    kemurungan:
    memurungkan:
    mutiara (mutyara): permata berbentuk bulat dan keras, berasal dari kulit kerang mutiara, air mata, sesuatu yang sangat berharga
    mutiara buatan:
    mutiara hati:


    N


    nelangsa (nalaṅsa): sedih
    nini: nenek


    O


    opak:
    mengopak: mengupas; mengubak
    otot: jaringan kenyal dalam tubuh manusia dan hewan yang berfungsi menggerakkan organ tubuh, urat yang keras.
    berotot:
    mengotot:
    perototan:


    P


    pacar: inai, daun inai
    pacul: cangkul
    memacul:
    pada: satuan pola tekanan yang dipakai untuk mengukur struktur persajakan, satuan fonologis yang terjadi dalam sekelompok suku kata bertekanan dan/atau tidak bertekanan.
    padan: banding; imbangan, cocok; sesuai; patut benar
    berpadanan:
    bersepadan:
    kesepadanan:
    memadan:
    memadan-madan:
    memadankan:
    mempadankan:
    menyepadan:
    menyepadankan:
    padanan:
    pemadan:
    pemadanan:
    sepadan:
    padanan kata:
    padu: padat; pejal; kimpal (tentang logam dan sebagainya), sudah bercampur dan sudah menjadi satu benar, utuh dan kuat; kompak.
    berpadu:
    berpadu-padu:
    berpaduan:
    kepaduan:
    keterpaduan:
    memadu:
    memadukan:
    memperpadukan:
    paduan:
    pemadu:
    pemaduan:
    perpaduan:
    terpadu:
    pajang (pajaṅ): hias
    memajang:
    memajangkan:
    pajangan:
    pemajang:
    pemajangan:
    terpajang:
    pakan: makanan ternak (hewan, ikan piaraan)
    pakis: tumbuhan yang membiak dengan spora, biji atau tunas (anakan) yang muncul dari pangkal pohonnya, ada berbagai macam yang mempunyai ciri khas masing-masing; paku
    paksa (paķsa): mengerjakan sesuatu yang diharuskan walaupun tidak mau, kekerasan; perkosaan.
    keterpaksaan:
    memaksa:
    memaksa-maksa:
    memaksakan:
    mempaksa:
    paksaan:
    pemaksaan:
    terpaksa:
    paman: pakcik, kata sapaan kepada orang laki-laki yang belum dikenal atau yang patut dihormati
    berpaman:
    pamer: menunjukkan (mendemonstrasikan) sesuatu yang dimiliki kepada orang lain dengan maksud memperlihatkan kelebihan atau keunggulan untuk menyombongkan diri
    berpameran:
    memamerkan:
    mempamerkan:
    pameran:
    pemamer:
    pemameran:
    pamrih: maksud yang tersembunyi dalam memenuhi keinginan untuk memperoleh keuntungan pribadi
    berpamrih:
    kepamrihan:
    pamong (pamoṅmoṅ): pengasuh, pendidik (guru), pengurus
    pamong desa:
    pancal (pañcal): ['menjejakan kaki kepada']
    memancal: menyepak dengan menekan secara tiba-tiba
    pancing (pañciṅ): kail
    kepancingan:
    memancing:
    pancingan:
    pemancing:
    pemancingan:
    terpancing:
    pangan (paṅan): makanan
    pangeran (paṅeran): gelar anak raja atau gelar orang besar dalam kerajaan (keluarga raja)
    pangkas (paṅkas): potong
    berpangkas:
    memangkas:
    pangkasan:
    pemangkas:
    pemangkasan:
    terpangkas:
    panglima (paṅlima): pemimpin kesatuan tentara
    panglima laut:
    panglima pasukan:
    panglima tertinggi:
    panglima TNI:
    papas: jumpa
    berpapasan:
    memapas:
    papasan:
    para: kata penyerta yang menyatakan pengacuan ke kelompok
    paras: sejajar dengan permukaan; sama rata; rata
    paras: batu atau lapisan tanah keras yang berupa pasir padat; batu paras
    pare: pare〔Momordica charantia〕
    paru: organ tubuh yang berupa sepasang kantong berbentuk bulat toraks, terdapat dalam rongga dada, berfungsi sebagai alat pernapasan (untuk membersihkan darah dengan oksigen yang diisap dari udara pada manusia dan sebagian binatang)
    pasti (paṣṭi): sudah tepat; tidak boleh tidak; tentu; mesti
    berkepastian:
    kepastian:
    ketidakpastian:
    memastikan:
    pemastian:
    patil: duri sirip dada yang tajam dan berbisa (pada sebagian kelompok ikan bersungut).
    berpatil:
    mematil:
    patih: wazir; bendahara; mangkubumi, wakil bupati, sebutan untuk orang besar yang berarti tuan
    patuh: suka menurut (perintah dan sebagainya); taat (pada perintah, aturan, dan sebagainya); berdisiplin
    kepatuhan:
    mematuhi:
    pematuhan:
    terpatuh:
    pecat (pěcat): memecat
    memecat:
    memecatkan:
    pemecatan:
    terpecat:
    pedang (pěḍaṅ): parang panjang
    berpedang:
    memedang:
    pedet (pěḍet): anak sapi
    peking (pěkiṅ): burung peking
    pelus (pělus): mua raksasa pada umumnya hidup di laut dan memakan ikan lain yang lebih kecil, termasuk keluarga Muraenidae
    pencar (pěñcar): memencar
    memencar: berpisah-pisah ke mana-mana (tentang pergi, lari, dan sebagainya)
    berpencar:
    berpencar-pencar:
    berpencaran:
    memencar:
    memencar-mencar:
    memencarkan:
    pemencaran:
    terpencar:
    terpencar-pencar:
    penyek (pěñět): pipih karena terinjak, terimpit, dan sebagainya.
    penyu (pěñu): kura-kura yang hidup di laut
    perang (pěraṅ): pertempuran besar bersenjata antara dua pasukan (tentara, laskar, pemberontak, dan sebagainya) atau lebih, perkelahian; konflik, permusuhan antara dua negara (bangsa, agama, suku, dan sebagainya),cara mengungkapkan permusuhan
    berperang:
    berperang-perangan:
    memerangi:
    peperangan:
    terperangi:
    perak (pirak): logam berwarna putih (dalam keadaan murni) yang lunak dan lentuk sehingga mudah ditempa; argentum
    keperak-perakan:
    keperakan:
    perkutut (prakutut): merpati tanah bertubuh ramping, berwarna cokelat, kepala abu-abu, leher dan bagian sisi bergaris halus, ekor panjang, seperti perkutut jawa〔Geopelia spp.〕
    pesut (pěsut): ikan lumba-lumba air tawar〔Orcaella brevirostris〕
    prajurit: serdadu, pejuang, kesatria
    keprajuritan:
    prenjak (prěñjak): burung prenjak
    pijat (pijět): tekan; pencet, urut; pijit
    memijat:
    pemijat:
    pemijatan:
    pijatan:
    pikun: linglung; pelupa, tidak berfungsi dengan baik karena sudah lama atau tua (mesin, perkakas dan sebagainya)
    pilek (pilêg): selesma
    pinang (pinaṅ): ['memohon datang, mengundang, meminta bantuan']
    meminang:
    peminang:
    peminangan:
    pinangan:
    pincang (piñcaṅ): timpang kakinya dan sebagainya
    kepincangan:
    pemincangan:
    terpincang-pincang:
    pindah (piņḍah): beralih atau bertukar tempat
    berpindah:
    berpindah-pindah:
    kepindahan:
    memindah:
    memindahi:
    memindahkan:
    pemindah:
    pemindahan:
    perpindahan:
    pindahan:
    pipil: memipil
    memipil: melepas biji jagung dari tongkolnya
    pemipil:
    pipilan:
    piring (piriṅ): wadah berbentuk bundar pipih dan sedikit cekung, barang bulat pipih menyerupai piring, petak (sawah)
    berpiring:
    berpiring-piring:
    piringan:
    polah: tingkah laku; perbuatan; perilaku
    polah tingkah:
    pondong (poņḍoṅ): memapah dengan kedua lengan
    memondong:
    pondongan:
    pucuk: ujung yang runcing; puncak (pohon, ombak dan sebagainya), yang tertinggi,
    berpucuk: keluar pucuknya, ada pucuknya
    pulau (pulo): tanah (daratan) yang dikelilingi air (di laut, di sungai, atau di danau)
    kepulauan:
    memulaukan:
    pemulauan:
    terpulau:
    punah: hilang, musnah, rusak, hancur, binasa
    kepunahan:
    memunahkan:
    pemunahan:
    pundak (puņḍak): bahu
    punuk: daging yang menonjol pada tengkuk (unta, lembu, dan sebagainya)
    berpunuk:
    pupuh: pukulan, tamparan
    berpupuh:
    memperpupuhkan:
    memupuh:
    pupuk: obat dari tumbuh-tumbuhan yang digiling untuk diletakan di dahi sebelah atas, dekat pada ubun-ubun
    memupuk:
    pupur: bedak
    berpupur:
    memupuri:
    memupurkan:
    pemupuran:
    pupus: pucuk yang masih muda; daun muda
    putih: warna putih
    puyeng (puyěṅ): pening
    memuyengkan:
    puyuh: burung puyuh


    R


    racik: ramu
    meracik:
    peracik:
    peracikan:
    racikan:
    ragi¹: ragi
    beragi:
    meragi:
    meragikan:
    peragi:
    peragian:
    ragian:
    ragi²: warna (kain); corak (batik, anyaman)
    meragi:
    ragil (wuragil): anak paling terakhir
    rajah: rajah
    merajah:
    perajah:
    rajut: rajut
    berajut:
    merajut:
    perajut:
    perajutan:
    rajutan:
    terajut:
    rajungan (rajuṅ): kepiting laut, kakinya panjang-panjang dan dapat dimakan〔Portunus pelagicus〕
    rama (rāma): ayah, padri; pastor
    ramban:
    meramban:
    peramban:
    rambanan:
    rampok: orang yang mengambil dengan paksa dan kekerasan barang milik orang
    merampok:
    perampok:
    perampokan:
    rampokan:
    terampok:
    rampung (rampuṅ): selesai; beres; usai
    merampungkan:
    perampungan:
    terampungkan:
    ramping (rampiṅ): langsing; lampai
    meramping:
    merampingkan:
    seramping:
    teramping:
    randu (raņḍu): pohon randu, kayu randu
    rangka (raṅka): rancangan; rencana; skema, bentuk dasar tempat mesin atau alat yang berfungsi sebagai penyangga atau penguat kedudukan.
    kerangka:
    merangkakan:
    rapuh: mudah rusak, lemah, tidak teguh
    kerapuhan:
    merapuh:
    merapuhkan:
    perapuh:
    terapuh:
    rangga¹ (raṅgah): tanduk tajam dan bercabang-cabang (seperti tanduk rusa)
    berangga:
    rangga² (raṅga): kata sapaan pada pegawai kerajaan, pangkat pegawai kerajaan (pejabat tinggi istana kerajaan)
    rata (ratā): datar, sama rata dengan tanah, dibagi sama, dibagi sama rata.
    memperatakan:
    menyeratakan:
    merata:
    merata-ratakan:
    meratai:
    meratakan:
    pemerata:
    pemerataan:
    perata:
    perataan:
    purata:
    rata-rata:
    serata:
    ratu: raja perempuan, perempuan pemenang perlombaan yang menyangkut kegiatan khas kewanitaan, perempuan paling menonjol dalam bidangnya.
    rawit: keindahan, pesona
    kerawitan:
    pengrawit:
    rejasa (rājasa): pohon rejasa, kulit pohon rejasa, daun rejasa
    remang (rěměṅ): awan gelap yang mengandung hujan
    keremangan:
    remang-remang: agak gelap (kelam)
    remis (rěmis): kerang (kepah) yang dapat dimakan, cangkangnya kuat dan simetris, bentuknya agak bundar atau memanjang, bagian dalam berwarna putih dan bagian luar berwarna abu-abu kecokelatan〔Corbicula〕
    rempong (rempoṅ): terikat kakinya
    renggang (rĕṅgaṅ): ada celahnya (antaranya, sela-selanya); tidak rapat, kurang erat (tentang persahabatan dan sebagainya)
    kerenggangan:
    memperenggang:
    merenggang:
    merenggangi:
    merenggangkan:
    perenggang:
    perenggangan:
    renggangan:
    renggut (rěṅgut): tarik; ambil
    merenggut:
    perenggutan:
    renggutan:
    terenggut:
    repot: sibuk; ribut; banyak kerja, sukar; berabe; dalam kesukaran; kalut
    kerepotan:
    merepotkan:
    repot-repot:
    resah (rěsah): gelisah; tidak tenang; gugup; rusuh hati
    beresah-resah:
    keresahan:
    meresah:
    meresahkan:
    resap (rěsěp): masuk; meresap
    meresap:
    meresapi:
    meresapkan:
    peresap:
    peresapan:
    resapan:
    teresap:
    rindu (riḍu): sangat ingin dan berharap benar terhadap sesuatu, memiliki keinginan yang kuat untuk bertemu (hendak pulang ke kampung halaman)
    kerinduan:
    merindu:
    merindui:
    merindukan:
    perindu:
    rinduan:
    roboh (rubuh): runtuh, rebah, jatuh
    kerobohan:
    merobohkan:
    perobohan:
    rontok (rontog): jatuh atau gugur dalam jumlah yang banyak (tentang buah-buahan, daun-daunan), luruh, lepas, banyak tanggal, kalah.
    kerontokan:
    merontokkan:
    perontok:
    perontokan:
    rubung (rubuṅ): merubung
    merubung: mengelilingi; mengerumuni
    rujak: makanan yang dibuat dari buah-buahan kadang-kadang disertai sayuran yang diiris (ditumbuk dan sebagainya), kemudian diberi bumbu yang terdiri atas asam, gula, cabai, dan sebagainya
    merujak:
    rungu (ruṅu): pendengaran
    runtuh: roboh, jatuh; gugur (tentang buah), gugur atau longsor (tentang tanah), rusak atau hancur sama sekali (tentang kekuasaan, pertahanan, dan sebagainya)
    keruntuhan:
    meruntuh:
    meruntuhkan:
    peruntuhan:
    reruntuhan:
    runtuhan:
    rusuh: gangguan (tidak aman, kacau, tidak beraturan, tidak menurut aturan, dll)
    kerusuhan:
    merusuh:
    merusuhi:
    merusuhkan:
    perusuh:
    perusuhan:
    terusuh:


    S


    saban: tiap (-tiap)
    saban-saban:
    saban hari:
    sabet (sabět): menyabet
    menyabet:
    penyabet:
    sabetan:
    tersabet:
    sabuk: ikat pinggang; tali pengikat
    bersabuk:
    menyabuk:
    sahut: jawab (apabila dipanggil atau ditanya)
    bersahut:
    bersahut-sahutan:
    bersahutan:
    menyahut:
    menyahuti:
    penyahut:
    penyahutan:
    sahut-menyahut:
    sahut-sahutan:
    sahutan:
    salai (sale): ikan yang dikeringkan di atas api (dipanggang atau diasapi), pisang yang dikeringkan dengan panas matahari atau di atas api (dipanggang atau diasapi)
    salak: pohon salak, buah salak (Zalacca edulis)
    saling (saliṅ): kata untuk menerangkan perbuatan yang berbalas-balasan
    kesalingan:
    samar: sayup-sayup, kabur; tidak kelihatan nyata; agak gelap, tersembunyi, kurang jelas; tidak terang dan sebagainya
    bersamar:
    kesamaran:
    menyamar:
    menyamarkan:
    penyamar:
    penyamaran:
    samar-samar:
    samaran:
    tersamar:
    tersamarkan:
    sambi: menyambi
    menyambi:
    penyambian:
    sambil: kata penghubung untuk menandai peristiwa atau perbuatan bersamaan; seraya; sembari, dengan, sementara
    menyambilkan:
    sambilan:
    tersambil:
    sambit: menyambit
    menyambit:
    menyambiti:
    menyambitkan:
    penyambit:
    sambitan:
    tersambit:
    sambat: bersambat
    bersambat:
    sambatan:
    sesambat:
    sambang (sambaṅ): ronda
    bersambang:
    menyambang:
    menyambangi:
    sambung (sambuṅ): hubungkan; satukan
    berkesinambungan:
    bersambung:
    bersambungan:
    bersinambung:
    kebersambungan:
    kesinambungan:
    mempersambungkan:
    menyambung:
    menyambungkan:
    menyinambungkan:
    penyambung:
    penyambungan:
    persambungan:
    sambung-bersambung:
    sambung-menyambung:
    sambungan:
    sinambung:
    tersambung:
    sanak (sānak): saudara; keluarga
    bersanak:
    menyanak:
    sandung (saņḍuṅ): sentuh, menyandung bola selama belum turun di atas rumput (dalam pertandingan hoki); jegal
    kesandung:
    menyandung:
    sandungan:
    tersandung:
    tersandung-sandung:
    sanggah (saṅgah): bantah; sanggah
    menyanggah:
    penyanggah:
    penyanggahan:
    sanggahan:
    sanggar (saṅgar): tempat pemujaan yang terletak di pekarangan rumah, tempat untuk kegiatan seni (tari, lukis dan sebagainya).
    sanggaran:
    sanggup (saṅgup): bersedia; mau, mampu; dapat
    berkesanggupan:
    kesanggupan:
    menyanggupi:
    menyanggupkan:
    sesanggup:
    sangit (saṅit): berbau seperti bau kerak gosong atau hangus
    sangu (saṅu): bekal, biasanya berupa uang; sangon
    sangkur (saṅkur): senjata tajam atau pisau, biasanya ditempatkan pada ujung senapan; bayonet.
    sapa: perkataan untuk menegur (mengajak bercakap-cakap dan sebagainya)
    bersapa:
    bersapa-sapaan:
    bersapaan:
    disapa:
    menyapa:
    penyapa:
    penyapaan:
    sapa-menyapa:
    sapaan:
    tersapa:
    sapi: lembu〔Bos spp.〕
    sapih: henti
    menyapih:
    penyapihan:
    sapihan:
    saru: ['keras (suara); seru']
    saring (sariṅ): menyaring, menyuling
    menyaring:
    penyaring:
    penyaringan:
    saringan:
    tersaring:
    sawang (sawaṅ): sarang laba-laba, kotoran yang melekat di langit-langit rumah dan sebagainya
    sebal (sěběl): sial; tidak mujur
    seberang (sabraṅ): sisi di sebelah sana (sungai, jalan, laut, dan sebagainya), tempat yang berhadapan dengan tempat kita
    berseberangan:
    keseberangan:
    menyeberang:
    menyeberangi:
    menyeberangkan:
    penyeberang:
    penyeberangan:
    seberang-menyeberang:
    terseberang:
    terseberangi:
    sedang (sěḍaṅ): masih (dalam melakukan sesuatu); lagi; baru (saja), dalam pada (itu); sementara; dalam waktu (itu)
    sedap (sěḍěp): enak (nyaman, senang) tentang perasaan pada umumnya, harum, lezat
    kesedapan:
    menyedapkan:
    penyedap:
    sedap-sedapan:
    sedapan:
    tersedap:
    sedih (sěḍih): sedu; sedan; isak
    sedih (sěḍih): merasa sangat pilu dalam hati, menimbulkan rasa susah (pilu dan sebagainya) dalam hati
    bersedih:
    kesedihan:
    menyedihkan:
    penyedih:
    tersedih:
    selisih (salisih): beda; kelainan, hal tidak sependapat (sehaluan dan sebagainya); pertentangan pendapat; pertikaian
    berselisih:
    memperselisihkan:
    menyelisihkan:
    perselisihan:
    sebarang (baraṅ): apa (siapa, di mana, bilamana) saja; asal ... saja
    sembarang (baraṅ): sebarang ['bagaimanapun juga, biarpun demikian, tanpa pandang bulu, tanpa berpikir lebih lanjut, tanpa alasan yang kuat']
    menyembarangi:
    sembarangan:
    sendang (sěņḍaṅ): kolam di pegunungan dan sebagainya yang airnya berasal dari mata air yang ada di dalamnya, biasanya dipakai untuk mandi dan mencuci, airnya jernih karena mengalir terus; sumber air.
    sendal (sěņḍal): menyendal ['menarik dengan sentakan, menyentakkan, merenggut']
    kesendalan:
    menyendal:
    menyendalkan:
    sendalan:
    tersendal:
    sengit (sěṅit): tajam, keras, dan sangat menyakiti hati (tentang perkataan); pedas (tentang kata-kata), hebat dan dahsyat (tentang perkelahian dan sebagainya), bengis (tentang roman muka, perbuatan, dan sebagainya)
    kesengitan:
    menyengit:
    tersengit:
    sekar (sěkar): kembang; bunga
    menyekar: berziarah ke kubur (dengan membawa bunga untuk ditaburkan)
    selang (sělaṅ): antara atau sela (waktu, peristiwa, ruang, dan sebagainya), sesuatu yang mengantarai
    berselang:
    berselang-selang:
    menyelang:
    menyelang-nyelangkan:
    menyelangkan:
    penyelang:
    terselang:
    seling (sěliṅ): menyeling ['mengerjakan sesuatu untuk selingan, menyelingi tindakan untuk sementara waktu mengerjakan sesuatu yang lain, di antaranya, sementara itu']
    berseling:
    menyeling:
    menyelingi:
    menyelingkan:
    penyeling:
    selingan:
    selingkuh (siṅkuh): menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri; tidak berterus terang; tidak jujur; serong, menggelapkan uang; korup, menyeleweng.
    berselingkuh:
    menyelingkuhi:
    menyelingkuhkan:
    perselingkuhan:
    peselingkuh:
    selingkuhan:
    selir (sělir): gundik
    memperselir:
    memperselirkan:
    sepat (sěpat): ikan sepat
    sepi (sěpi): sunyi; lengang, tidak ramai; tidak ada apa-apa; tidak ada kegiatan, dianggap tidak ada apa-apa; tidak dihiraukan sama sekali.
    bersepi-sepi:
    kesepian:
    menyepi:
    menyepikan:
    penyepian:
    tersepi:
    sepuh (sěpuh): campuran sendawa, tawas, dan sebagainya yang dipakai untuk menuakan warna emas (menjadikan warna emas tua), sadur (emas, perak), cara mengeraskan sabit, pisau, dan sebagainya dengan membakar lalu mencelupkannya ke dalam air
    bersepuh:
    kesepuhan:
    menyepuh:
    penyepuh:
    penyepuhan:
    sepuhan:
    tersepuh:
    serang (sraṅ): menyerang ['saling bersaing, berlomba, saling melebihi, berusaha menjadi yang pertama']
    menyerang:
    penyerang:
    penyerangan:
    serang-menyerang:
    serang-serangan:
    serangan:
    terserang:
    serak (srak): parau (tentang suara karena banyak berkata-kata dan sebagainya),sendat jalan suaranya, sendat jalan pernapasannya (karena berlendir dan sebagainya)
    seret (sered): hela, tarik maju (barang yang dihela bergeser di tanah atau di air)
    menyeret:
    menyeret-nyeret:
    penyeret:
    penyeretan:
    terseret:
    serok (sruk): alat untuk menyauk atau meraup benda-benda yang di dalam air dan sebagainya; pencedok
    menyerok: menyauk atau meraup benda-benda yang terdapat dalam air dan sebagainya
    menyerok:
    seru (saru): panggilan (untuk memanggil, menarik perhatian, dan sebagainya); panggilan dengan suara nyaring, ujaran yang biasa digunakan dengan penegasan atau intonasi tinggi seperti ketika marah.
    berseru:
    berseru-seru:
    menyeru:
    menyeru-nyerukan:
    menyerukan:
    penyeru:
    penyeruan:
    seruan:
    seru (sěru): bengis, sengit; hebat
    keseruan:
    terseru:
    serut (sěrut): alat untuk melicinkan kayu, menyerut
    berserutan:
    menyerut:
    penyerut:
    penyerutan:
    serutan:
    sesal (sěsěl): perasaan tidak senang (susah, kecewa, dan sebagainya) karena telah berbuat kurang baik (dosa, kesalahan, dan sebagainya)
    bersesal:
    bersesalan:
    menyesal:
    menyesali:
    menyesalkan:
    penyesalan:
    sesal-menyesali:
    sesalan:
    siapa (syapa): kata tanya untuk menanyakan nomina insan, kata untuk menanyakan nama orang, seseorang yang tidak tentu
    siapa-siapa:
    siku: sendi tangan antara lengan atas dan lengan bawah, gagang (bedil); popor, sudut yang terjadi dari pertemuan dua garis yang tegak lurus satu sama lain; sudut 90°, perkakas tukang kayu yang berupa sudut 90° (berbentuk L dan T) untuk menentukan apakah bangunan dan sebagainya berdiri tegak lurus; siku-siku, belokan (kelokan) jalan yang merupakan sudut.
    bersiku:
    menyiku:
    menyikukan:
    siku-siku:
    sikut: siku
    bersikut-sikutan:
    bersikutan:
    menyikut:
    sikut-sikutan:
    sikutan:
    tersikut:
    silang (sělaṅ): kawin campur (bukan sesuku, segolongan, dan sebagainya), membibitkan dengan mencampur (tentang tumbuh-tumbuhan)
    menyilangkan:
    penyilang:
    penyilangan:
    persilangan:
    silir: sejuk karena ada angin yang bertiup perlahan-lahan
    bersilir-silir:
    semilir:
    silir-semilir:
    silir-silir:
    siliran:
    siluman: makhluk halus yang sering menampakkan diri sebagai manusia atau binatang, tersembunyi tidak kelihatan.
    singgah (siṅgah): berhenti sebentar di suatu tempat ketika dalam perjalanan; mampir.
    bersinggah:
    mempersinggah:
    menyinggahi:
    menyinggahkan:
    persinggahan:
    singgah-menyinggah:
    singgahan:
    singkir (siṅkir): menyingkir
    menyingkir:
    menyingkiri:
    menyingkirkan:
    penyingkir:
    penyingkiran:
    tersingkir:
    sirih (suruh): pohon sirih
    sirik: pantang
    menyirik: berpantang (makan makanan tertentu dan sebagainya)
    sirikan: sesuatu yang dihindari dengan sengaja untuk tidak dimakan atau diminum; pantangan
    sisip: menyisip
    kesisipan:
    ketersisipan:
    mempersisipkan:
    menyisip:
    menyisipkan:
    penyisip:
    penyisipan:
    sisipan:
    tersisip:
    sisir: susur jalan dan sebagainya
    menyisir:
    sisiran:
    sosok: bentuk wujud atau rupa; rangka (perahu dan sebagainya), bentuk (rupa) tubuh, bayangan badan
    bersosok:
    menyosok:
    sugih: kaya; berada
    pesugihan:
    suguh: menghidangkan makanan atau minuman kepada tamu
    menyuguhi:
    menyuguhkan:
    suguhan:
    tersuguh:
    suku: kaki, seperempat, tengahan rupiah, suku emas, bagian; sebagian dari, bilangan yang menjadi bagian dari perbandingan atau jajaran bilangan, suku sakat, golongan bangsa.
    bersuku:
    bersuku-suku:
    kesukuan:
    persukuan:
    sepersukuan:
    sesuku:
    suket (sukět): rumput
    sumbar: pembualan, sombong
    bersumbar:
    menyumbar:
    sesumbar:
    sumpah: pernyataan yang diucapkan secara resmi dengan bersaksi kepada Tuhan atau kepada sesuatu yang dianggap suci (untuk menguatkan kebenaran dan kesungguhannya dan sebagainya), pernyataan disertai tekad melakukan sesuatu untuk menguatkan kebenarannya atau berani menderita sesuatu kalau pernyataan itu tidak benar, janji atau ikrar yang teguh (akan menunaikan sesuatu)
    bersumpah:
    bersumpah-sumpahan:
    mempersumpahkan:
    menyumpah:
    menyumpahi:
    penyumpah:
    penyumpahan:
    persumpahan:
    tersumpah:
    sumpal (sumpěl): sumbat
    menyumpal:
    menyumpalkan:
    penyumpal:
    tersumpal:
    sumur: sumber air buatan, lubang yang sengaja dibuat untuk memperoleh air, minyak, atau gas, lubang hasil pengeboran, bangunan hidraulis berupa lubang.
    bersumur:
    sumuran:
    sumpek (sumpěk): sesak; sempit, pengap, merasa tidak enak (melihat dan sebagainya), risau (tentang hati dan sebagainya)
    kesumpekan:
    sumsum: benak tulang
    menyumsum:
    sumsum tulang belakang:
    sunduk: alat untuk menusuk (sate dsb)
    menyunduk:
    menyunduki:
    sundukan:
    sundul (soņḍol): menyundul
    menyundul:
    penyundul:
    penyundulan:
    sundulan:
    tersundul:
    sunggi (suṅgi): bawa
    penyunggi:
    menyunggi:
    sungut (suṅut): rambut panjang yang berfungsi sebagai indra atau perasa (di kepala atau hidung beberapa binatang, seperti jangkrik, ikan lele)
    sungkan (suṅkan): enggan, merasa tidak enak hati, segan
    kesungkanan:
    sungkem (suṅkěm): sujud (tanda bukti dan hormat)
    menyungkem:
    sungkeman:
    surung (suruṅ): tolak; dorong
    menyurung:
    surungan:
    susur: tembakau
    susuk: penyemat (dari kayu dan sebagainya); tusuk, jarum emas, intan, dan sebagainya yang dimasukkan ke dalam kulit, bibir, dahi, dan sebagainya disertai mantra agar tampak menjadi cantik, menarik, manis, dan sebagainya, implan
    bersusuk:
    menyusuk:
    susuk: sesak; asak
    bersusuk-susuk:
    bersusuk-susukan:


    T


    talang (talaṅ): saluran air (dari buluh, seng, dan sebagainya) pada cucuran atap
    tambak: ikan tambak〔Lutjanus synagris〕
    tampar (tampěr): pukul (dengan telapak tangan)
    bertampar:
    menampar:
    menampari:
    menamparkan:
    penampar:
    penamparan:
    tamparan:
    tertampar:
    tambang (tambaṅ): perahu tambang, tambangan; ongkos tambangan.
    menambang:
    menambangkan:
    penambang:
    tambangan:
    tanah: tanah, negeri, negara
    bertanah:
    mengetanahkan:
    pengetanahan:
    pertanahan:
    tancap (tañcěb): menancap
    menancap:
    menancapkan:
    penancap:
    penancapan:
    tancapan:
    tertancap:
    tandang (tandaṅ): bertandang
    bertandang:
    menandangi:
    petandang:
    tandur: tanam (padi dan sebagainya)
    menandur:
    tandur-menandur:
    tanggal (taṅgal): bilangan yang memyatakan hari bulan, perhitungan hari bulan
    bertanggal:
    menanggali:
    penanggalan:
    tanggalan:
    tertanggal:
    tanggap (taṅgap): segera mengetahui (keadaan) dan memperhatikan sungguh-sungguh, cepat dapat mengetahui dan menyadari gejala yang timbul.
    menanggap:
    menanggapi:
    menanggapkan:
    penanggap:
    tanggapan:
    tanggul (taṅgul): tambak (pematang besar) di tepi sungai dan sebagainya untuk menahan air
    menanggul:
    tapih: kain panjang untuk wanita
    tarung (taruṅ): menarung
    bertarung:
    bertarungan:
    mempertarungkan:
    menarung:
    menarungkan:
    penarung:
    pertarungan:
    petarung:
    tertarung:
    tawon: serangga bersayap membran, bersifat predator atau parasitoid, berburu mangsa dengan menggunakan sengatnya, tidak menghasilkan madu (Vespidae) atau (Pompilidae) atau (Chalcidoidea) atau (Ichneumonoidea)
    teluh (těluh): ilmu hitam untuk mencelakakan orang lain
    tempur (těmpur): saling bertubrukan, bertempur dan menjadikan satu tumpukan atau timbunan
    tempuran: tempat bertemu dua aliran sungai
    temu (těmu): tumbuh-tumbuhan yang umbinya untuk ramuan obat dan sebagainya〔Curcuma〕
    tenggiling (tiṅgiliṅ): mamalia bersisik dan tidak bergigi, pemakan serangga, biasanya menggulungkan badannya membentuk lingkaran apabila diserang musuh dan menggelinding sambil mengeluarkan bau busuk〔Manis javanica〕
    tengu (těṅu): kutu merah sangat kecil yang ada di buah zakar
    teratai (taratay): tumbuhan air yang indah, rimpangnya terbenam dalam lumpur, daunnya besar membundar, bunganya besar berwarna merah jambu atau putih, tegak mencuat ke atas permukaan air; lotus; seroja; padma〔Nelumbium nucifera〕
    terawang (tarawaṅ): ['tembus, tembus pandang']
    berterawang:
    menerawang:
    penerawang:
    penerawangan:
    tetangga (tataṅga/taṅga): jiran
    bertetangga:
    pertetanggaan:
    tetes: benda cair (air dan sebagainya) yang jatuh menitik karena berat, cairan kental hasil ikutan pemurnian gula yang merupakan sisa nira yang telah mengalami proses kristalisasi.
    tetesan:
    menetes:
    meneteskan:
    menetesi:
    penetesan:
    tilas: bekas dari sesuatu pada masa lampau (bangunan dan sebagainya)
    petilasan:
    timbal: timbang; imbang
    bertimbal:
    bertimbal-timbalan:
    bertimbalan:
    kesetimbalan:
    menimbal:
    menimbali:
    penimbal:
    setimbal:
    timbalan:
    timbal balik:
    timbil: bisul kecil pada tepi pelupuk mata
    titis: titik (air dan sebagainya)
    menitis:
    menitiskan:
    titisan:
    titis: lahir kembali (reinkarnasi)
    ketitisan:
    menitis:
    penitisan:
    titisan:
    tugu: tiang besar dan tinggi yang dibuat dari batu, bata, dan sebagainya, bagian pada bunga anggrek-anggrekan suku Orchidaceae yang merupakan penyatuan benang sari, tangkai putik, dan kepala putik.
    tular: bergerak ke tempat lain, berganti tempat, beralih, berpindah, menjalar, menular; meniru, menyalin, mengambil alih.
    ketularan:
    menular:
    menulari:
    menularkan:
    penular:
    penularan:
    tertular:
    tertulari:
    tulen: sejati (tidak bercampur); asli (bukan tiruan, tidak lancung)
    ketulen:
    tulup: sumpit, tiup
    menulup:
    tumbal: tolak bala, korban persembahan
    menumbalkan:
    pertumbalan:
    tumpeng (tumpěṅ): nasi yang dihidangkan dalam bentuk seperti kerucut, dilengkapi dengan lauk-pauk (untuk selamatan dan sebagainya)
    tumpengan:
    tungkak (tuṅkak): tumit
    tunggak (tuṅgak): tunggul, tonggak
    menunggak:
    penunggak:
    penunggakan:
    tertunggak:
    tunggakan: angsuran (pajak) yang belum dibayar, sisa pekerjaan.
    turi: pohon turi〔Sesbania grandiflora〕
    tutul: menyentuh sedikit
    menutulkan: mencelupkan (sedikit) ke dalam (kuah, kecap, tinta, dan sebagainya)


    U


    ulek (ulěk): giling
    mengulek: menggiling (melumatkan) cabai dengan ulek
    menguleki:
    pengulekan:
    ulekan:
    umbar: membuka, melepaskan, membebaskan, membiarkan bebas.
    mengumbar:
    terumbar:
    umbaran:
    unduh (uņḍuh): panen (buah), ambil berkas
    mengunduh: memanen (buah), mengambil berkas
    pengunduh:
    pengunduhan:
    terunduh:
    unduhan:


    W


    wetan: timur (arah mata angin)


    Daftar Pustaka


    KBBI
    Zoetmulder, P.J., dan Robson, $.0. (2006)
    Kamus Jawa Kuna-lndonesia. (Darusuprapta
    dan Sumarti Suprayitna, Penerjemah). Jakarta:
    Gramedia Pustaka Utama.

    Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870
    Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901
    Bausastra: Jarwa Kawi, Padmasusastra, 1903
    Têmbung Kawi Mawi Têgêsipun, Wintêr, 1928
    Kawi - Jarwa, Poerwadarminta, 1943
    Javanese-English Dictionary, Horne, 1974

Kata Kunci Pencarian: daftar kata serapan dari bahasa jawa kuno dalam bahasa indonesia