kabupaten tulungagung

    Kabupaten Tulungagung GudangMovies21 Rebahinxxi LK21

    Kabupaten Tulungagung (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦠꦸꦭꦸꦁꦲꦒꦸꦁ, Pegon: تولوڠ أڮوڠ, translit. Tulung-agung; pengucapan bahasa Jawa: [ˈt̪ulʊŋ ˈaɡʊŋ]) adalah sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kecamatan Tulungagung. Tulungagung terkenal sebagai satu dari beberapa daerah penghasil marmer terbesar di Indonesia.


    Etimologi


    Ada dua versi cerita dalam penamaan nama Kabupaten Tulungagung.
    Versi pertama adalah nama "Tulungagung" dipercaya berasal dari kata "Pitulungan Agung" (Tulang Gunung). Nama ini berasal dari peristiwa saat seorang pemuda dari Gunung Wilis bernama Joko Baru mengeringkan sumber air di Ngrowo (Kabupaten Tulungagung tempo dulu) dengan menyumbat semua sumber air tersebut dengan lidi dari sebuah pohon enau atau aren. Joko Baru dikisahkan sebagai seorang pemuda yang dikutuk menjadi ular oleh ayahnya, orang sekitar kerap menyebutnya dengan Baru Klinthing. Ayahnya mengatakan bahwa untuk kembali menjadi manusia sejati, Joko Baru harus mampu melingkarkan tubuhnya di Gunung Wilis. Namun, malang menimpanya karena tubuhnya hanya kurang sejengkal untuk dapat benar-benar melingkar sempurna. Alhasil Joko Baru menjulurkan lidahnya. Disaat yang bersamaan, ayah Joko Baru memotong lidahnya. Secara ajaib, lidah tersebut berubah menjadi tombak sakti yang hingga saat ini dipercaya sebagai "gaman" atau "senjata sakti". Tombak ini masih disimpan dan dirawat hingga saat ini oleh masyarakat sekitar.
    Sedangkan, versi kedua nama Tulungagung berasal dua kata, "tulung" dan "agung", "tulung" artinya sumber yang besar, sedangkan "agung" artinya besar. Dalam pengertian bahasa Jawa , Tulungagung adalah daerah yang memiliki sumber air yang besar. Sebelum dibangunnya Terowongan Neyama di Tulungagung bagian selatan oleh tentara Jepang, di Tulungagung sangat mudah ditemui rawa. Pada masa lalu, karena terlalu banyaknya sumber air di sana, banyak kawasan yang tergenang air, baik di musim kemarau maupun musim hujan.
    Dugaan yang paling kuat mengenai etimologi nama kabupaten ini adalah versi kedua, penamaan ini dimulai ketika ibu kota Tulungagung mulai pindah ke tempat sekarang ini. Sebelumnya ibu kota Tulungagung bertempat di daerah Kalangbret dan diberi nama Kadipaten Ngrowo (Ngrowo juga berarti sumber air). Perpindahan ini terjadi sekitar tahun 1901 Masehi.


    Geografi




    = Batas Wilayah

    =
    Batas-batas wilayah Kabupaten Tulungagung secara administratif adalah sebagai berikut:

    Sebelah utara: Kabupaten Kediri dan Kabupaten Nganjuk
    Sebelah Selatan: Samudra Hindia
    Sebelah Timur: Kabupaten Blitar
    Sebelah Barat: Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Ponorogo


    = Topografi

    =
    Secara topografi, Tulungagung terletak pada ketinggian 85 m di atas permukaan laut (dpl). Bagian barat laut Kabupaten Tulungagung merupakan daerah pegunungan yang merupakan bagian dari pegunungan Wilis-Liman. Bagian tengah adalah dataran rendah, sedangkan bagian selatan adalah pegunungan yang merupakan rangkaian dari Pegunungan Kidul. Di sebelah barat laut Tulungagung, tepatnya di Kecamatan Sendang, terdapat Gunung Wilis sebagai titik tertinggi di Kabupaten Tulungagung yang memiliki ketinggian 2552 m. Di tengah Kota Tulungagung, terdapat Kali Ngrowo yang merupakan anak Kali Brantas dan seolah membagi Kota Tulungagung menjadi dua bagian: utara dan selatan. Kali ini sering disebut dengan Kali Parit Raya dari rangkaian Kali Parit Agung.


    = Iklim

    =
    Wilayah Kabupaten Tulungagung menurut klasifikasi iklim Koppen beriklim tropis basah dan kering (Aw) dengan dua musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim penghujan di wilayah Tulungagung berlangsung pada periode November hingga April dengan bulan terbasah adalah Januari yang curah hujan bulanannya lebih dari 270 mm per bulan. Sedangkan, musim kemarau berlangsung pada periode Mei hingga Oktober dengan bulan terkering adalah Agustus yang curah hujan bulanannya kurang dari 20 mm per bulan. Suhu udara di wilayah Tulungagung bervariasi antara 21°–32 °C. Curah hujan tahunan di wilayah Tulungagung berkisar pada angka 1.400–1.800 mm per tahun dengan jumlah hari hujan berkisar antara 90–120 hari hujan per tahun.


    Sejarah



    Pada 1205 Masehi, masyarakat Thani Lawadan di selatan Tulungagung, mendapatkan penghargaan dari Raja Daha terakhir, Kertajaya, atas kesetiaan mereka kepada Raja ketika terjadi serangan musuh dari timur Daha. Penghargaan tersebut tercatat dalam Prasasti Lawadan dengan candra sengkala "Sukra Suklapaksa Mangga Siramasa" yang menunjuk tanggal 18 November 1205 M. Tanggal keluarnya prasasti tersebut akhirnya dijadikan sebagai hari jadi Kabupaten Tulungagung sejak tahun 2003.
    Di Desa Boyolangu, terdapat Candi Gayatri. Candi ini adalah tempat untuk mencandikan Gayatri (Sri Rajapatni), istri keempat Raja Majapahit yang pertama, Raden Wijaya (Kertarajasa Jayawardhana), dan merupakan ibu dari Ratu Majapahit ketiga, Sri Gitarja (Tribhuwanatunggadewi), sekaligus nenek dari Hayam Wuruk (Rajasanegara), raja yang memerintah Kerajaan Majapahit pada masa keemasannya. Nama Boyolangu itu sendiri tercantum dalam Kitab Nagarakertagama yang menyebutkan nama Bayalangu/Bhayalango (bhaya = bahaya, alang = penghalang) sebagai tempat untuk menyucikan dia.
    Berikut ini adalah kutipan Kitab Negarakertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca dan telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia:

    Prajnyaparamitapuri itulah nama candi makam yang dibangun
    Arca Sri Padukapatni diberkati oleh Sang Pendeta Jnyanawidi
    Telah lanjut usia, paham akan tantra, menghimpun ilmu agama
    Laksana titisan Empu Barada, menggembirakan hati Baginda
    (Pupuh LXIX, Bait 1)
    Di Bayalangu akan dibangun pula candi makam Sri Rajapatni
    Pendeta Jnyanawidi lagi yang ditugaskan memberkati tanahnya
    Rencananya telah disetujui oleh sang menteri demung Boja
    Wisesapura namanya, jika candi sudah sempurna dibangun
    (Pupuh LXIX, Bait 2)
    Makam rani: Kamal Padak, Segala, Simping
    Sri Ranggapura serta candi Budi Kuncir
    Bangunan baru Prajnyaparamitapuri
    Di Bayalangu yang baru saja dibangun

    (Pupuh LXXIV, Bait 1)


    Pemerintahan


    Kabupaten Tulungagung beribu kota di Kecamatan Tulungagung, yang terletak tepat di tengah Kabupaten Tulungagung. Kabupaten Tulungagung terbagi dalam 19 kecamatan, 257 desa, dan 14 kelurahan.


    = Daftar Bupati

    =

    Berikut adalah nama-nama Bupati Tulungagung dari masa Kadipaten Ngrowo hingga masa Kabupaten Tulungagung.

    Catatan

    Keterangan


    = Dewan Perwakilan

    =

    Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Tulungagung dalam empat periode terakhir.


    = Kecamatan

    =

    Kabupaten Tulungagung terdiri dari 19 kecamatan, 14 kelurahan, dan 257 desa (dari total 666 kecamatan, 777 kelurahan, dan 7.724 desa di Jawa Timur). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 1.098.557 jiwa dengan luas wilayah 1.055,65 km² dan sebaran penduduk 1.040 jiwa/km².
    Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Tulungagung, adalah sebagai berikut:


    Penduduk


    Pada akhir 2006 jumlah penduduk di Kabupaten Tulungagung tercatat sebanyak 1.002.807 jiwa yang terbagi atas laki-laki
    498.533 (49,71%) jiwa dan perempuan 504.274 (50,29%). Kepadatan penduduk terkonsentrasi pada 3 kecamatan yaitu Kecamatan Tulungagung, Kecamatan Kedungwaru, dan Kecamatan Boyolangu.


    Pendidikan


    Tulungagung mempunyai sarana pendidikan dari TK sampai Perguruan Tinggi baik Negeri maupun Swasta.
    Beberapa di antara Perguruan tinggi yang ada Di Tulungagung:

    Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah ( UIN SATU TULUNGAGUNG ) Semenjak tahun 2021, Institut Agama Islam Negeri (IAIN Tulungagung), dulu Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN TULUNGAGUNG)
    Universitas Tulungagung (UNITA)
    Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP PGRI) Tahun 2020 Berubah Nama Menjadi UBHI (Universitas Bhineka PGRI Tulungagung)
    Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Tulungagung
    Sekolah Tinggi Agama Islam DIPONEGORO (STAI DIPONEGORO)
    Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan KARYA PUTRA BANGSA (STIKES KARTRASA)
    Beberapa di antara Sekolah Menengah Pertama (SMP) / Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) di Tulungagung:


    = SMP/MTs

    =


    = SMA/SMK/MA

    =


    Olahraga


    Tulungagung mempunyai beberapa Sarana Olahraga yang tersebar di sejumlah tempat, baik Indoor maupun Outdoor antara lain:


    = Fasilitas Olahraga

    =
    Stadion Rejoagung
    Stadion Beta
    Stadion Bandung
    Stadion Pema
    Stadion Wira Mandala
    GOR Sembung
    GOR Lembu Peteng
    GOR Seragam jaya
    GOR Putra Lawadhan
    GOR Menara Eva
    GOR Mandala Krida
    GOR Campurdarat
    Lapangan Tenis Pendopo Tulungagung
    Lapangan Tenis Ngunut


    Industri


    Tulungagung terkenal sebagai salah satu penghasil marmer terbesar di Indonesia, yang bersumber di bagian selatan Tulungagung. Tulungagung juga termasuk salah satu pusat industri marmer di Indonesia, dan terpusat di selatan Tulungagung, terutama di Kecamatan Campurdarat, yang di dalamnya banyak terdapat perajin marmer,sayangnya saat ini marmer kualitas terbaik sudah habis. Aset marmer dari Tulungagung telah menembus pasar internasional. Di daerah yang sama, juga terdapat industri onyx yang mempunyai kualitas mirip marmer.
    Selain industri marmer, di Tulungagung juga tumbuh dan berkembang berbagai industri kecil dan menengah antara lain memproduksi alat-alat/perkakas rumah tangga, batik, dan konfeksi termasuk bordir. Beberapa batik yang terkenal di Tulungagung diantaranya Batik Tulungagung (sangat minim), Batik Satriomanah, dan sebagainya. Di Kecamatan Ngunut terdapat industri peralatan Tentara seperti tas ransel, sabuk, seragam,tenda dan makanan ringan seperti kacang atom. Di Kecamatan Ngunut juga terdapat industri batu bata dan genteng yang berkualitas. Di kelurahan sembung juga di kenal sebagai pusat industri kerupuk rambak. Sedangkan di bagian pegunungan utara, yakni Kecamatan Sendang terdapat perusahaan air susu sapi perah dan teh. Industri perikanan, dan gula merah juga Tulungagung juga tidak kalah, ini telah dikenal secara nasional. salah satunya Pabrik Gula Modjopanggung di Kecamatan Kauman.


    Pariwisata




    = Wisata

    =


    Wisata Alam


    Terdapat perkebunan Teh Penampihan atau Penampean di kaki pegunungan Wilis tepatnya di Desa Geger, Kecamatan Sendang. Perkebunan teh seluas 2 hektar ini merupakan peninggalan kolonial Verenigde Oost-Indische Compagnie atau VOC.


    Wisata Pantai


    Kabupaten Tulungagung diuntungkan dengan letak geografis yang berada di tepi Samudera Hindia, sehingga memiliki banyak pantai yang menarik untuk dikunjungi diantaranya Pantai Popoh, Pantai Sidem, Pantai Brumbun, Pantai Sine, Pantai Molang, Pantai Klatak, Pantai Gerangan, Pantai Sanggar, Pantai Gemah, Pantai Ngalur, Pantai Coro, Pantai Pacar, Pantai Lumbung, Pantai Dlodo, Pantai Pathok Gebang dan Pantai Kedung Tumpang.


    Wisata Air


    Di kecamatan Bandung, tepatnnya di desa Sukoharjo terdapat beberapa wisata alam yang menawan, di antaranya "Sumber Ece", yang terletak di dusun Nglempung, Desa Sukoharjo, Kecamatan Bandung. Selain itu ada Bendungan Wonorejo, sebuah bendungan yang terletak di Kecamatan Pagerwojo.


    Wisata Goa


    Kabupaten Tulungagung juga memiliki wisata goa diantaranya Goa Tenggar di Desa Tenggarejo, Kecamatan Tanggung Gunung, Goa Pasir di Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol dan Goa Selomangleng di Desa Sanggrahan, Kecamatan Boyolangu.


    Wisata Air Terjun


    Selain objek wisata pantai, Tulungagung juga memiliki objek wisata alam lain, di antaranya Air Terjun Lawean di Kecamatan Sendang dan Air Terjun Alam Kandung di Kecamatan Rejotangan.


    = Wisata Candi

    =
    Selain itu Tulungagung juga mempunyai Beberapa Bangunan Candi yang tersebar di beberapa tempat, yaitu Candi Dadi yang terletak di Puncak bukit di Desa Sanggrahan Kecamatan Boyolangu, Candi Cungkup (Candi Sanggrahan) yang terletak di Desa Sanggrahan Kecamatan Boyolangu, Candi Gayatri (Boyolangu) yang terletak di Kecamatan Boyolangu, Candi Mirigambar terletak di Kecamatan sumbergempol, Candi Bodho terletak di Kecamatan Kalidawir, Candi Penampihan berada di Lereng Gunung Wilis Kecamatan Sendang. Di selatan Tulungagung tepatnya di Kecamatan Campurdarat sebuah Telaga yang bernama Telaga Buret, telaga ini tak pernah kering walaupun letaknya di Perbukitan kapur selatan yang terkenal kering dan panas saat musim kemarau datang. Arca Joko Budhek, adalah sebentuk batu yang ukurannya besar yang bentuknya seperti seorang pria yang bertapa,arca ini berada di puncakbukit, dan bisa dilihat dari jalan raya karena ukurannya yang besar.


    = Wisata Budaya

    =
    Tulungagung memiliki beberapa kesenian khas yang bisa dijadikan magnet untuk mengangkat pariwisata Tulungagung, di antaranya:

    Wayang Kulit Purwo/Ringgit Purwo
    Jaranan senterewe
    Reog Kendang
    Tiban
    Jedor
    Kentrung
    Manten kucing
    Langen Beksan
    Tayub Tulungagung
    Sendra Tari Setyo Budaya
    Reog Ponorogo Cahaya Budaya
    Kesenian jaranan dan reog kendang serta wayang kulit bahkan mendapat dukungan yang luas dari mayoritas masyarakat Tulungagung untuk maju dan berkembang.dan disukai masyarakat sekitar bahkan sering ditanggap


    = Wisata Kuliner

    =
    Tulungagung memiliki jajanan khas, yaitu:

    Sate dan Gule Kambing, Sate Tulungagung mirip dengan sate lainnya dan tampak sederhana, terdiri dari daging kambing yang ditusuk dalam sujen (tusuk sate) bambu, disajikan dengan bumbu kecap yang diberi merica dan petis, serta ditaburi dengan irisan bawang merah, di beberapa warung ditambah irisan daun jeruk, berbeda dengan tampilan Sate di kabupaten Trenggalek (Sate Bendo) yang dalam penyajiannya ditaburi kecambah sama seperti daerah Nganjuk, tidak seperti sate Madura dan sate Ponorogo dan Kediri, yang bumbu-nya mengandung kacang, Sehingga rasanya memang khas Tulungagung-an, pada dasarnya perbedaan rasa ini dikarenakan proses bakarnya dicelupkan dalam kuah gule dan pemakaian kecap manis tradisional merk kuda khas tulungagung-an.
    Nasi Lodho Tulungagung, sebenarnya kuliner ini mirip dengan kare ayam, hanya saja ayamnya dipanggang/diasap terlebih dulu dan disajikan bersama nasi/tiwul (tiwul adalah nasi yang terbuat dari gaplek/singkong) dengan pelengkap gudhangan (kudapan) sayur-sayuran, namun dalam perkembangannya lebih banyak yang disajikan (warung kaki lima) serupa dengan kare ayam. Lodho Tulungagung dibedakan dalam 2 genre,yaitu Lodho kuah kental dan encer, kekentalannya berasal dari konsentrasi santan, biasanya rasanya pedas,ayamnya ayam kampung.
    Sredek, Makanan yang terbuat dari gethuk singkong, kemudian digoreng. Biasa dimakan dengan tempe goreng dan cabe mentah (sebagai lalap), adalah makanan khas Tulungagung selatan.
    Kemplang, makanan yang terbuat dari ketela yang diparut dikasih bumbu-bumbu dibentuk pipih diatasnya diberi kacang lotho lalu di goreng itu juga makanan khas tulungagung
    Emping Melinjo, makanan ini terbuat dari biji belinjo yang dipipihkan dan kemudian dijemur seperti kerupuk.
    Kerupuk Gadung, kuliner yang untuk saat ini pembuatannya hanya dikuasai oleh sedikit orang (umumnya orang tua) karena pengolahannya harus diperam dulu menggunakan abu untuk menghilangkan kandungan getah gadung agar tidak menyebabkan efek mabuk/pusing ketika dimakan.
    Soto Ayam Kampung Tulungagung warung soto dengan aroma rempah yang kuat dan kemiri sebagai penguat rasa banyak ditemui disekitaran Kecamatan Kauman dan Kecamatan Gondang
    Nasi pecel Tulungagung, nasi pecel dengan karakter sambal pecel seperti di daerah Kabupaten Blitar, yang membedakan dengan pecel dari daerah lain seperti Madiun/Ponorogo adalah karakter sambal kacang yang pedas manis (karena penambahan gula jawa/gula aren) serta aroma daun jeruk yang kuat.
    Sompil, Lontong diiris kemudian disiram dengan sayur lodeh (umumnya lodeh kacang) dan diatasnya ditambahi dengan bubuk kedelai yang gurih-manis.
    Kerupuk Rambak Tulungagung, kerupuk yang terbuat dari kulit sapi/kerbau serupa kerupuk jangek di Padang-Sumatera Barat namun dengan karakter yang lebih renyah, sentra industri kerupuk ini ada di seputaran Botoran Panggungrejo kota,sembung.botoran
    Jenang Syabun, jenang yang diolah dari beras ketan menjadi serupa dodol dengan penggabungan karakter rasa manis dari dua macam gula, gula jawa dan gula pasir,jenang ini mempunyai tektur lembut namun kenyal dan tidak lengket,originalnya jenang ini tidak menggunakan pengawet,sehingga jarang dipajang ditoko,jika berminat disarankan datang langsung ke pabriknya di desa Botoran.
    Jenang Grendol, makanan terbuat dari tepung kanji, biasanya disajikan bersama dengan Jenang Baning yang terbuat dari tepung beras serta Jenang Ketan dari bubur ketan hitam. Secara terpisah Jenang Grendol disajikan dengan kuah santan karena karakter jenang itu sendiri yang sudah manis namun apabila dicampur akan diberikan kuah gula jawa/gula aren yang umum disebut Juruh.
    Geti, adalah nuget terbuat dari wijen kadang-kadang dicampur kacang yang dimasak dengan gula sehingga memunculkan sensasi rasa yang manis-gurih.
    Kopi Cethe, ampas kopi yang dijadikan bahan pengoles rokok agar memiliki aroma yang lebih sedap.
    Punten Pecel, Punten serupa dengan Jadah cuma bedanya kalau Jadah terbuat dari bahan ketan sementara Punten dari bahan beras yang ditanak dengan santan gurih dan kemudian dijelu atau ditumbuk pelan dan umumnya ditambah parutan kelapa muda sehingga tercipta adonan kenyal dan gurih yang biasanya disajikan dengan pecel.
    Brondong Ketan, di Tulungagung umumnya disebut Bipang, dengan mengolah berondong dari beras ketan yang diolah dengan gula.
    Capar Tape, atau disebut tape pecel yang terbuat dari tape singkong (umumnya putih) dan disiram sayur pecel bahkan biasanya juga ditambahkan mentimun rebus.
    Glondhong Juruh,asli Sambitan, terbuat dari kukusan ketela pohon disiram juruh kental atau dibuat dengan memasukkan singkong kedalam ke jadi/wajan besar tempat orang memasak gula jawa/gula tebu sehingga menjadi manis, kadang-kadang disebut juga Cimplung yang mungkin karena dibuat dengan nyemplung/memasukan singkong ke wadah pengolahan gula.
    Sego Bantingan, nasi bungkus yang dijual secara murah meriah, pelengkapnya sederhana (lauk standar dan sambal/keringan) dan apabila ingin menambahkan sayur atau lauk ada disiapkan secara terpisah.
    Gembrot, kuliner khas yang terbuat dari beberapa jenis dedaunan yang dicampur dengan parutan kelapa yang telah dibumbui sedemikian rupa kemudian dibungkus dengan daun kelapa dan dikukus, kadang-kadang didalamnya juga ditambahkan sejenis ikan sungai atau udang.
    Gathot, makanan yang terbuat dari singkong yang direndam air garam kemudian dijemur hingga kering menjadi Gaplek, gaplek yang dicacah/diiris tipis apabila ditanak menjadi Gathot dan disajikan dengan parutan kelapa muda, sementara itu Gaplek yang ditumbuk menjadi Tiwul dan ditanak sebagai pengganti nasi
    Klethek, klethek merupakan makanan yang terbuat dari singkong yang dalam pengolahannya dicampur dengan bumbu-bumbu lainnya, seperti terasi dan kedelai. Klethek mirip dengan keripik singkong hanya saja dalam pemasakannya klethek digoreng sedikit lebih lama.


    Kesehatan


    Rumah Sakit Pemerintah :
    RSUD dr. ISKAK
    RSUD dr. KARNENI Campurdarat
    Rumah Sakit POLRI :
    RS Bhayangkara Tulungagung
    Rumah Sakit swasta :
    RSU Era Medika
    RSU Madinah
    RSU Satiti
    RSU Muhammadiyah
    RSUI Orpeha
    RSU Putra Waspada
    RSIA Fausiyah
    RSIA Amanda
    RSIA Cita Sehat
    Klinik Nita Jaya Husada
    Klinik DKT


    Transportasi


    Transportasi di Kabupaten Tulungagung cukup banyak pilihan mulai dari Bus dan Kereta Api dan agen agen travel lokal di Tulungagung sehingga warga Kota Tulungagung mudah untuk melakukan perjalanan keluar kota.Berikut Transportasi yang ada di Tulungagung:
    Terminal Gayatri

    Pelita Indah AC Tarif Biasa via Tol Panjang & Via Arteri: Trenggalek–Kertosono–Surabaya
    Pelita Indah PATAS via Arteri: Trenggalek–Kertosono–Surabaya
    Harapan Jaya AC Tarif Biasa: Tulungagung–Kertosono / Pare–Surabaya
    Harapan Jaya AC Tarif Biasa via Tol Panjang: Tulungagung–Kertosono–Surabaya
    Harapan Jaya PATAS via Arteri: Tulungagung–Kertosono–Mojokerto–Surabaya
    Harapan Jaya PATAS via TOL: Tulungagung–Kediri–Surabaya
    Harapan Jaya Bus Malam: Tulungagung–Ngawi–Semarang–Jakarta–Lampung–Palembang
    Harapan Jaya Bus Malam: Tulungagung–Ngawi–Bandung
    Harapan Jaya Bus Malam Patas: Tulungagung–Ngawi–Yogyakarta–Magelang
    Damri Perintis: Tulungagung–Pagerwojo–Bendungan–Sooko–Pulung–Ponorogo
    Damri KSPN: Stasiun Tulungaugng–Panggul–Pacitan
    Gunung Harta: Tulungagung–Denpasar
    Gunung Harta: Tulungagung–Jakarta
    Restu Mulya: Tulungagung–Denpasar
    Antar Lintas Sumatra: Tulungagung–Medan
    Bagong AC Tarif Biasa: Trenggalek–Tulungagung–Blitar–Malang
    Bagong AC Tarif Biasa via Tol Panjang & via arteri: Tulungagung–Kediri–Surabaya
    Bagong PATAS via Tol : Tulungagung–Kediri–Surabaya
    Bagong PATAS : Tulungagung–Blitar–Kesamben–Penarukan–Kendalpayak–Hamid Rusdi–Malang (Arjosari)
    Setiawan: Trenggalek–Tulungagung–Denpasar
    MTrans: Ponorogo–Trenggalek–Tulungagung–Blitar–Malang–Denpasar
    Harapan Baru: Trenggalek–Banyuwangi
    Arimbi: Tulungagung–Tangerang (Tidak beroperasi)
    Rosalia Indah: Tulungagung–Jakarta
    Rosalia Indah: Tulungagung–Lampung
    Stasiun Tulungagung dan Ngunut

    Jalur selatan Jawa
    Kahuripan: Kiaracondong–Blitar
    Malabar: Bandung–Malang
    Jalur tengah Jawa
    Kertanegara dan Malioboro Ekspres: Purwokerto–Malang
    Singasari: Pasar Senen–Blitar
    Gajayana: Gambir–Malang
    Jalur utara Jawa
    Brantas: Pasar Senen–Semarang Tawang–Blitar
    Brawijaya: Gambir–Semarang Tawang–Malang
    Majapahit dan Matarmaja: Pasar Senen–Semarang Tawang–Malang
    Lokal Commuter
    Rapih Dhoho: Blitar–Kertosono–Surabaya
    Selain rel aktif Tulungagung juga rel nonaktif ke Tugu Trenggalek


    Tokoh Terkenal


    Berikut ini sebagian tokoh terkenal asal Tulungagung:

    Wahono, mantan Ketua MPR-RI (1992-1997)
    Brigadir Jenderal Polisi (Purn.) Dra. Rumiyah Kartoredjo, S.Pd. (Kepala Kepolisian Daerah Banten 2008-2010)
    Komisaris Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Putut Eko Bayu Seno, S.H. (Inspektur Pengawasan Umum POLRI 2017-2019)
    Inspektur Jenderal Polisi, Drs. Istiono, M.H., KAKORLANTAS POLRI
    Ali Masykur Musa, politikus
    Sri Somantri, pakar hukum tata negara Universitas Padjadjaran
    Yogi Sugito, rektor Universitas Brawijaya (2006–2010)
    Inspektur Jenderal Polisi Drs. Mudji Waluyo, SH, MM. (Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan 2012-sekarang)
    Inten Suweno, Mantan Menteri Peranan Wanita (UPW)
    Triyogi Yuwono, Guru besar, Rektor (2011-2015) ITS-Surabaya
    Pangeran Adipati Soejono, politikus Belanda
    Yongki Ariwibowo, Pesepak bola timnas Indonesia AFF cup 2010
    Prof.Dr.H.Suparno, Rektor Universitas Negeri Malang 2007-2014
    Ardian Syaf, Komikus DC Comics (2012-sekarang), Marvel Comics (2009), dan Dynamite (2007)
    Arsyad Yusgiantoro, Pesepak bola Persegres Gresik United, Danone Cup


    Referensi




    Pranala luar


    (Indonesia) Situs web resmi

Kata Kunci Pencarian: kabupaten tulungagung

kabupaten tulungagungkabupaten tulungagung ada berapa kecamatankabupaten tulungagung provinsikabupaten tulungagung dalam angka 2024kabupaten tulungagung terdiri dari berapa kecamatankabupaten tulungagung adalahkabupaten tulungagung dalam angka 2023kabupaten tulungagung dalam angka 2020kabupaten tulungagung logokabupaten tulungagung termasuk salah satu wilayah yang memiliki sumber daya alam di sektor