- Tujuh kebajikan
- Kasih (kebajikan)
- Kebajikan teologal
- Harapan (kebajikan)
- Iman dalam Kekristenan
- Thomas Aquinas
- Sepuluh Perintah dalam teologi Katolik
- Kesombongan
- Indulgensi
- Jangan ada padamu Allah lain di hadapan-Ku
kebajikan teologal
Kebajikan teologal GudangMovies21 Rebahinxxi LK21
Kebajikan teologal (bahasa Inggris: theological virtues), atau disebut juga kebajikan ilahi, dalam teologi dan filsafat Kristen adalah kualitas karakter yang dikaitkan dengan keselamatan, dihasilkan dari rahmat Allah, yang mana menerangi budi manusia.
Dalam Kitab Suci
Terdapat tiga kebajikan teologal:
Iman: kepercayaan pada Allah, dan dalam kebenaran wahyu-Nya sebagaimana ketaatan kepada-Nya (lih. Roma 1:5, 16:26)
Harapan: pengharapan dan hasrat untuk menerima; menjauhkan diri dari keputusasaan dan presumsi yang salah. Keyakinan bahwa Allah senantiasa hadir dalam setiap aspek kehidupan manusia, dan tidak pernah berhenti mengharapkan cinta kasih-Nya.
Kasih: suatu kebajikan adikodrati yang membantu manusia untuk mengasihi Allah dan orang lain, lebih daripada dirinya sendiri.
Kebajikan-kebajikan ini diberikan kepada manusia melalui pembaptisan (1 Timotius 2:4, Yohanes 3:5) dan membantu setiap orang bertumbuh dalam hubungannya dengan Allah dalam setiap tindakan yang mencerminkan kebajikan-kebajikan ini.
Teologi Katolik
Dalam teologi Katolik, dinyatakan bahwa kebajikan-kebajikan ini berbeda dengan kebajikan pokok karena kebajikan-kebajikan ini tidak dapat diperoleh dengan usaha manusia. Seseorang hanya memilikinya melalui rahmat Ilahi yang "menanam"-nya di dalam diri orang tersebut.
Dinamakan kebajikan teologal karena objek kebajikan-kebajikan ini adalah makhluk ilahi (theos). Kebajikan lainnya memiliki keburukan atau cacat cela di sisi-sisi ekstremnya, dan hanya merupakan kebajikan jika dipertahankan di antara kedua sisi ekstrem yang berlawanan. Dalam kasus Kebajikan Teologal, tidak menjadikannya cacat cela pada sisi ekstrem positif; bukanlah suatu keburukan jika memiliki iman, harapan, atau kasih yang tanpa batas ketika Allah merupakan objek kebajikan-kebajikan ini.
Masing-masing kebajikan teologal dapat saja memiliki lebih dari satu cacat cela yang berlawanan dengan kebajikan tersebut:
Kurangnya iman dapat mengakibatkan keraguan atau ketidakpercayaan (sebagaimana dalam ateisme dan agnostisisme), penghujatan, ataupun murtad.
Kurangnya harapan dapat mengakibatkan sikap sinis atau putus asa.
Kurangnya kasih dapat mengakibatkan kebencian, kemarahan, atau ketidakpedulian.
Paus Benediktus XVI menulis tiga ensiklik tentang kebajikan-kebajikan teologal ini: Deus caritas est (mengenai kasih), Spe Salvi (mengenai harapan), dan Lumen fidei (mengenai iman: ensiklik ini ditulis bersama oleh Paus Benediktus XVI dan Paus Fransiskus).
Lihat pula
Etika Kristen
Tujuh dosa pokok
Tujuh kebajikan
Kebajikan pokok
Referensi
Bacaan lanjuta
Paradise Restored: The Social Ethics of Francis of Assisi, A Commentary on Francis's "Salutation of the Virtues", by Jan Hoebrichts, Franciscan Institute Publications, 2004. ISBN 978-0-8199-1008-0.
Pranala luar
The Virtues - Catechism of the Catholic Church
Contrary, Heavenly, and Cardinal Virtues Diarsipkan 2015-03-15 di Wayback Machine.