linguistik fungsional sistemik

    Linguistik Fungsional Sistemik GudangMovies21 Rebahinxxi LK21

    Linguistik Sistemik Fungsional (LSF), atau Systemic Functional Linguistic (SFL), adalah sebuah pendekatan linguistik yang bertujuan untuk memahami bagaimana sebuah teks membentuk maknanya dalam sebuah konteks.
    Definisi Linguistik Sistemik-Fungsional (SFL) yaitu teori bahasa yang berpusat pada gagasan fungsi bahasa.
    Teks merujuk pada semua fenomena kebahasaan dalam media apapun yang dapat dimengerti oleh orang yang mengetahui bahasa yang digunakan dalam teks tersebut. Untuk membantu analisanya, LSF membagi konteks di mana bahasa muncul ke dalam dua jenis: konteks situasi dan konteks budaya. Konteks situasi merujuk pada tiga hal dalam suatu tindakan berbahasa: siapa saja yang terlibat, situasi apa yang sedang terjadi, dan fungsi apa yang dimiliki oleh bahasa dalam situasi tersebut. Konteks budaya dalam LSF merujuk pada berbagai unsur yang dapat digunakan atau dilakukan oleh suatu anggota budaya tertentu untuk membuat makna, misalkan melalui gestur, kualitas vokal, raut wajah, dll.


    Sejarah


    Linguistik Fungsional Sistemik bermula dari asumsi J.R. Firth tentang bahasa bahwa bahasa kembali pada dirinya (Language turned back on itself). J.R. Firth (sekitar tahun 1930-1950) meyakini bahasa akan kembali pada kealamiannya (nature) yakni berkaitan langsung dengan posisi filosofis dari bahasa itu sendiri. Pemikiran ini berbeda dengan aliran Leonard Bloomfield yang condong menyelidiki bahasa dan strukturnya. M.A.K Halliday sebagai murid J.R. Firth nantinya mengembangkan asumsi ini dan menaruh perhatian yang besar terhadap bahasa dan makna, serta bahasa dan fungsi sosialnya. Sebelum Linguistik Fungsional Sistemik muncul, M.A.K Halliday mengembangkan teori Language as a social semiotic (bahasa sebagai semiotika sosial).


    Karakteristik


    Berbeda dengan cabang linguistik lain, Linguistik Fungsional Sistemik memiliki orientasi yang berbeda dengan Syntax, Semantics, dan Pragmatics. Apabila ketiganya menyelidiki kedalam bentuk (a study of forms) dan arti bentuknya (what the forms mean), Linguistik Fungsional Sistemik lebih memperhatikan aspek diluar bahasa yakni konteks.
    Ada prinsip dasar yang digunakan dalam Linguistik Fungsional Sistemik, yaitu:

    Social Semiotics
    Bahasa sebagai sumber (resource)
    Teks, bukan Kalimat
    Teks dan Konteks Sosial
    Construing Meaning
    Linguistik Fungsional Sistemik memiliki tiga metafungsi: Ideational, Interpersonal, dan Textual. Ketiga metafungsi ini nantinya berguna untuk menyelidiki makna yang terbentuk atau bagaimana makna itu nanti terbentuk dalam sebuah konteks situasi.

    Ideational (construing experience function), Fungsi ideasional dalam Linguistik Fungsional Sistemik menjabarkan bagaimana bahasa bisa mewakili pengalaman dan mengekspresikan persepsi tentang dunia atau suatu kejadian. Dalam fungsi ini, ada tiga aspek yang saling berkaitan: proses (process), partisipan (participant), dan keadaan (circumstance). Ketiga aspek tersebut nantinya yang membentuk realita. Realitas ini dijelaskan lebih lanjut dalam transitivitas (transitivity).
    Interpersonal , Fungsi interpersonal menggarisbawahi bagaimana bahasa digunakan dalam berinteraksi dengan pasangan (partner) bahasa kita (listener). Apabila komunikasi saling dimengerti oleh kedua pihak (speaker dan listener).
    Textual (Tekstual), Fungsi tekstual berkaitan dengan makna tekstual, atau bagaimana teksture berperan dalam sebuah teks. Tekstur adalah yang membuat teks menjadi bagian yang menyeluruh dalam sebuah bahasa. Semakin kohesif dan koheren sebuah teks, maka semakin besar tekstur tersebut.


    Tokoh yang Berkaitan


    Linguistik Fungsional Sistemik berdiri dari banyak pandangan tokoh linguistik. Termasuk diantaranya M.A.K Halliday dan J.R. Firth. Halliday berjasa sebagai akademisi yang mengembangkan lebih jauh mengenai teori ini.
    M.A.K Halliday adalah tokoh yang mendominasi teori ini sebagaimana juga terlihat dalam bukunya yang lain: Language, Context, and Text, Language as a verbal art, dan Language as social semiotic. Linguistik Fungsional Sistemik juga berkaitan langsung dengan bukunya “Functional Grammar”.
    Linguistik Fungsional Sistemik berkaitan erat dengan cabang linguistik Register.
    Teori Linguistik Fungsional Sistemik juga ikut berperan mengembangkan teori lainnya seperti Analisis Wacana serta Critical Language yang ikut menyelidiki bahasa dan kaitannya dengan aspek diluar bahasa.
    Linguistik Fungsional Sistemik dianggap menjadi teori yang sangat aplikatif dalam menjawab masalah kebahasaan sehari-sehari. Teori ini juga membantu analisis sebuah diskursus (discourse) dan bidang yang lain seperti pendidikan dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa.


    Rekomendasi Literatur


    "Bahasa, Konteks, dan Teks: Aspek-Aspek Bahasa dalam Pandangan Semiotik Sosial" karya M.A.K Halliday dan Ruqaiya Hasan, 1992, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
    The Cambridge Handbook of Systemic Functional Linguistics disunting oleh: Geoff Thompson, Wendy L. Bowcher, Lise Fontaine, David Schöntal, 2019, Cambridge University Press
    The Routledge Handbook of Systemic Functional Linguistics disunting oleh: Tom Barlett dan Gerard O'Grady, 2017, Routledge, New York
    Halliday's Introduction to Functional Grammar, M.A.K. Halliday edisi keempat disunting oleh Christian M.I.M Matthiessen, 2014, Routledge, New York
    Key Terms in Systemic Functional Linguistics oleh Christian M.I.M Matthiessen, Kazuhiro Teruya, dan Marvin Lam, 2010, Continuum International Publishing Group, New York
    Interviews with M.A.K Halliday: Language Turned Back on Himself disunting oleh J.R Martin, 2013, Penerbit Bloomsbury


    Referensi

Kata Kunci Pencarian: linguistik fungsional sistemik

linguistik fungsional sistemiklinguistik sistemik fungsional pdfteori linguistik fungsional sistemikbuku linguistik sistemik fungsionalkajian linguistik sistemik fungsionalpengantar ringkas linguistik sistemik fungsional pdfapa itu linguistik sistemik fungsional