- Merbau
- Kerbau
- Kerbau (shio)
- Kebo-Keboan
- Pulau Merbau, Kepulauan Meranti
- Kabupaten Kepulauan Meranti
- Merbau Pantai
- Suku Toraja
- Sumatera Utara
- Pertamina New & Renewable Energy
- Intsia bijuga
- Merbau Pulas
- Merbau Island
- Lowe's
- Meranti Islands Regency
- Baling District
- Jurong Island
- List of national trees
- Lubok Merbau (state constituency)
- Intsia palembanica
- Merbau | The Wood Database (Hardwood)
- Merbau Wood | Uses, Advantages and Disadvantages
- The Ultimate Guide To Merbau Wood - Top Woodworking Advice
- Pros and Cons of Decking with Merbau Timber
- Merbau Wood: Properties, Colors, Uses, Workability, Advantages ...
- Merbau - WoodSolutions
- Merbau Hardwood Timber Specification - AnyOneWood
- Merbau Wood: Characteristics, Strength, and Applications
- Merbau Exotic Wood & Merbau Lumber | Bell Forest Products
- Merbua wood- Advantages and disadvantages
merbau
Video: merbau
Merbau GudangMovies21 Rebahinxxi LK21
Merbau atau ipil adalah nama sejenis pohon penghasil kayu keras berkualitas tinggi anggota suku Fabaceae (Leguminosae). Karena kekerasannya, di wilayah Maluku dan Papua barat kayu ini juga dinamai kayu besi. Di Papua Nugini, kayu ini dikenal sebagai kwila; sedangkan nama-namanya dalam bahasa Inggris adalah mirabow, Moluccan ironwood, Malacca teak, dan lain-lain.
Pengenalan
Pohon berperawakan sedang hingga besar, dapat mencapai tinggi 50m, dengan batang bebas cabang sekitar 20m dan gemang hingga 160(-250) cm. Dengan banir (akar papan) yang tinggi dan tebal. Pepagan berwarna abu-abu terang atau coklat pucat, halus dengan bintil-bintil kecil lentisel, mengelupas serupa sisik bulat-bulat.
Daun majemuk dengan 2 pasang anak daun, terkecuali daun-daun di ujung yang hanya memiliki sepasang anak daun. Anak daun bundar telur miring tak simetris, 2,5-16,5 × 1,8–11 cm, dengan ujung tumpul atau melekuk dan pangkal membundar, permukaannya gundul dan licin, tulang daun utama berambut panjang di sisi bawah.
Bunga-bunga terkumpul dalam karangan di ujung (terminal), panjang hingga 10 cm, berambut halus. Mahkota berwarna putih, yang berubah menjadi jambon atau merah; benangsari seluruhnya merah atau ungu. Buah polong, 10-28 × 2–4 cm, berbiji 1-8 butir, hitam dan besar, 2-3,5 × 1,5-3 × 0,7-0,8 cm.
Intsia bijuga kebanyakan tumbuh di daerah pantai, sering kali pada zona di belakang hutan bakau.
Sifat-sifat kayu
Kayu teras berwarna kelabu coklat atau kuning coklat sampai coklat merah cerah atau hampir hitam. Kayu gubal berwarna kuning pucat sampai kuning muda, jelas dibedakan dari kayu teras. Merbau memiliki tekstur kayu yang kasar dan merata, dengan arah serat yang kebanyakan lurus. Kayu yang telah diolah memiliki permukaan yang licin dan mengkilap indah.
Kayu merbau termasuk ke dalam golongan kayu berat (BJ 0,63-1,04 pada kadar air 15%) dan kuat (kelas kuat I-II). Kayu ini memiliki penyusutan yang sangat rendah, sehingga tidak mudah menimbulkan cacat apabila dikeringkan. Merbau juga awet: daya tahannya terhadap jamur pelapuk kayu termasuk kelas I dan terhadap rayap kayu kering termasuk kelas II. Kayu merbau termasuk tahan terhadap penggerek laut (teredo), sehingga acap digunakan pula dalam pekerjaan konstruksi perairan.
Merbau termasuk tidak sulit digergaji, dapat diserut dengan mesin sampai halus, diamplas dan dipelitur dengan memuaskan, namun kurang baik untuk dibubut. Kayu ini juga biasanya pecah apabila dipaku, dan dapat menimbulkan noda hitam apabila berhubungan dengan besi atau terkena air.
Pemanfaatan
Merbau terutama dimanfaatkan kayunya, yang biasa digunakan dalam konstruksi berat seperti balok-balok, tiang dan bantalan pada bangunan rumah maupun jembatan. Oleh karena kekuatan, keawetan dan penampilannya yang menarik, sekarang kayu merbau juga dimanfaatkan secara luas untuk pembuatan kusen, pintu dan jendela, lantai parket (parquet flooring), papan-papan dan panel, mebel, badan truk, ukiran dan lain-lain.
Bahan pewarna coklat dan kuning dapat diekstrak dari substansi berminyak yang dikandung oleh kayu dan pepagannya. Pepagan dan daun juga digunakan sebagai bahan obat tradisional.
Pepagan yang mengelupas, ditumbuk dan dicampur dengan buah pinang yang tua, sebagai obat untuk menghentikan murus. Biji-bijinya dibembam dalam arang atau abu panas agar pecah kulitnya, lalu direndam dalam air garam selama 3-4 hari, sebelum direbus dan dimakan.
Kerabat dan perdagangan
Marga Intsia memiliki anggota 8 spesies, yang menyebar luas mulai dari Afrika timur dan Madagaskar di sebelah barat, ke timur hingga Melanesia, Mikronesia dan bagian utara Australia. Tiga spesiesnya terdapat di kawasan Malesia; Intsia bijuga adalah jenis yang tersebar paling luas, semenjak Tanzania dan Madagaskar, India bagian selatan, Burma, kawasan Malesia, sampai ke Australia dan Polinesia.
I. palembanica Miq. (berasal dari kata Palembang; sinonim I. bakeri, I. plurijuga) juga merupakan penghasil kayu merbau (nama perdagangan) yang baik dan banyak dieksploitasi. Kayu alai atau anglai (Mly.) ini menyebar mulai dari bagian selatan Burma, Thailand, Semenanjung Malaya, Palawan di Filipina, dan Kepulauan Nusantara hingga Papua; pada umumnya tumbuh lebih ke pedalaman hingga ketinggian 1.000 m dpl.
I. acuminata Merr. juga menghasilkan kayu bermutu baik, yang dalam perdagangan dimasukkan sebagai kayu merbau. Jenis ini menyebar terbatas di Filipina dan kemungkinan juga di Papua.
Pada masa lalu (1980-1992) kayu merbau terutama diproduksi dari Malaysia (termasuk Sabah dan Serawak), Indonesia dan Papua Nugini. Karena kualitasnya, kayu ini disukai konsumen baik domestik maupun internasional; dengan importir utama adalah negara-negara Eropa (Belanda dan Jerman), Jepang dan belakangan juga Cina. Tekanan perdagangan telah menyusutkan populasi kayu ini di alam, sehingga sejak tahun 1992 jenis ini telah diusulkan untuk diatur perdagangannya melalui Apendiks II CITES, akan tetapi ditolak oleh Malaysia.
Beberapa tahun terakhir ini importir terbesar kayu merbau adalah Cina, terutama terkait dengan persiapannya sebagai tuan rumah Olimpiade 2008 di Beijing. Kebutuhan yang besar terhadap kayu ini telah mendorong terjadinya penggelapan dan penyelundupan kayu merbau, terutama dari Papua.
Referensi
Pranala luar
(Belanda) BHL: Intsia amboinensis, Thouars @ K. Heyne. De Nuttige Planten van Ned. Indie, II: 235 (1916)
(Inggris) CIRAD Forestry Department: Merbau Diarsipkan 2007-09-27 di Wayback Machine.
(Inggris) ICRAF Agroforestry Database: Intsia bijuga
(Inggris) Physical Properties of Merbau Wood Diarsipkan 2008-07-25 di Wayback Machine.
(Inggris) Tropical Building Systems Ltd.: Merbau Properties Diarsipkan 2010-02-06 di Wayback Machine.
(Inggris) BBC News: On illegal importation into China
Kayu Merbau Papua Kembali disita Diarsipkan 2016-03-05 di Wayback Machine., Beritalingkungan.com
Penyelamatan Hutan Surgawi: Merbau Papua sampai Jauh, artikel Harian Kompas Rabu, 10 Mei 2006.
(Inggris) BINTUNI BAY NATURE RESERVE MANAGEMENT PLAN - IRIAN JAYA BARAT PROVINCE 2006-2030 Diarsipkan 2011-09-30 di Wayback Machine., Part 2, page 8.
Kata Kunci Pencarian: merbau
merbau
Daftar Isi
Merbau | The Wood Database (Hardwood)
Merbau (Intsia spp.) Common Name(s): Merbau, Kwila, Ipil. Scientific Name: Intsia spp. (I. bijuga, I. palembanica) Distribution: From East Africa to Southeast Asia and Australia; (primarily New Guinea) Tree Size: 130-200 ft (40-60 m) tall, 4-5 ft (1.2-1.5 m) trunk diameter. Average Dried Weight: 51 lbs/ft 3 (815 kg/m 3) Specific Gravity (Basic ...
Merbau Wood | Uses, Advantages and Disadvantages
Dec 25, 2022 · Merbau Wood is a dense, durable, and strong hardwood native to the Indo-Pacific. It is one of the most popular woods for making furniture and decks. Where does Merbau wood come from? Merbau wood comes from the large-sized Merbau tree. It is native to Southeast Asia, especially Indonesia, Malaysia, and the Philippines.
The Ultimate Guide To Merbau Wood - Top Woodworking Advice
Merbau wood is highly durable and resistant to rot, making it ideal for outdoor projects. It’s also a popular choice for decking, flooring, and other applications due to its ability to hold up against moisture and wear.
Pros and Cons of Decking with Merbau Timber
Decking experts and carpenters choose merbau for a variety of reasons; the main reasons being its unique beauty, resilience compared to other timber decking, and the variety of uses of merbau, along with its comparatively high resistance to termites and weathering.
Merbau Wood: Properties, Colors, Uses, Workability, Advantages ...
Merbau is a popular hardwood in Australia, Southeast Asia, the Pacific islands, and Papua New Guinea. It is popular because it is naturally durable and robust. Besides, it has an excellent appearance that you would love to have in wood.
Merbau - WoodSolutions
Merbau is a popular hardwood derived largely from areas in South East Asia, Papua New Guinea, the Pacific islands, and northern Queensland. With its high degree of natural durability and strength it is used externally in engineering, construction and marine applications.
Merbau Hardwood Timber Specification - AnyOneWood
Merbau is a highly versatile timber, suitable for a wide range of applications, from furniture and joinery to boatbuilding and much more. If you can source it from sustainable and legal sources, you can use Merbau as a beautiful, durable addition to your project.
Merbau Wood: Characteristics, Strength, and Applications
Sep 4, 2024 · Merbau Wood: Characteristics, Strength, and Applications Introduction. Merbau wood, also known scientifically as Intsia spp., primarily I. palembanica (Leguminosae family), is one of the most recognized woods in Malaysia and across Southeast Asia.
Merbau Exotic Wood & Merbau Lumber | Bell Forest Products
Naturally resistant to decay, insects, and moisture, merbau is a popular choice for flooring, decking, furniture, cabinetry, and musical instruments. Its strength, durability, and striking appearance make it a versatile and sought-after wood for both structural and decorative woodworking projects.
Merbua wood- Advantages and disadvantages
Merbau wood is a hardwood species that is known for its strength, durability, and unique color and texture. It is primarily found in Southeast Asia and Australia, with its natural range extending from East Africa to New Guinea.