- Meutya Hafid
- Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia
- Daftar anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia 2024–2029
- Kabinet Merah Putih
- Budi Arie Setiadi
- Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia
- Daftar kementerian di Indonesia
- Satya Widya Yudha
- Koalisi Indonesia Maju (2024)
- Kampanye Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming dalam pemilihan umum Presiden Indonesia 2024
- Meutya Hafid
- Ministry of Communication and Digital Affairs
- Sundanese people
- Red and White Cabinet
- Budi Arie Setiadi
- Cabinet of Indonesia
- List of government ministries of Indonesia
- Golkar
- SMA Negeri 8 Jakarta
- First Commission of the House of Representatives of Indonesia
- Meutya Hafid - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
- Meutya Hafid - Wikipedia
- Meutya Hafid Ansyah (@meutya_hafid) - Instagram
- Pernah Disandera ISIS, Ini Sosok MenKominfo Meutya Hafid
- Profil Meutya Hafid, Mantan Jurnalis yang Kini Jadi Menteri …
- Profil Meutya Hafid, Mantan Jurnalis yang Jadi Menteri …
- Rekam Jejak Meutya Hafid: Mantan Jurnalis, Disandera di Irak, …
- Biodata, Profil, Agama Meutya Hafid Anak Siapa, Menikah …
- Profil Meutya Hafid: Menteri Komunikasi dan Digital - IDN Times
- Profil Meutya Hafid, Dari Jurnalis ke Calon Menteri - detikcom
meutya hafid
Meutya Hafid GudangMovies21 Rebahinxxi LK21
Meutya Viada Hafid (lahir 3 Mei 1978) adalah seorang wartawati dan politikus Indonesia. Saat ini ia menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia. Sebelumnya ia menjadi Anggota DPR-RI sejak 2010 menggantikan Burhanuddin Napitupulu yang meninggal dunia. Seorang kader Partai Golongan Karya, ia mewakili daerah pemilihan Sumatera Utara I.
Di DPR-RI, ia menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR sejak 2019. Sebelumnya, ia bekerja sebagai jurnalis di Metro TV serta menjadi pembawa acara di beberapa acara televisi.
Selain itu juga ia merupakan putri daerah Sulawesi Selatan yang berasal dari Soppeng.
Pendidikan
SD Negeri Menteng 02 (1984–1990)
SMP Negeri 1 Jakarta (1990–1993)
Crescent Girl's School (1994–1997)
S-1 Universitas New South Wales (1997–2001)
S-2 Universitas Indonesia (2015–2018)
Organisasi
Wakil Ketua Umum Bidang Polhukam dan MPO DPP Ormas MKGR (2020 - sekarang)
Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Partai Golkar (2019 - sekarang)
Wakil Ketua Dewan Pakar Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) (2019 - sekarang)
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma’ruf Amin (2018 - 2019)
Koordinator Bidang Hukum, HAM, Kebijakan Publik dan Kerjasama Publik Kesatuan Perempuan Partai Golkar (2016-2021)
Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri DPP Partai Golkar (2016-2019)
Ketua Bidang Strategi Opini dan Propaganda Ormas MKGR (2015-2020)
Tragedi penyanderaan
Pada 18 Februari 2005, Meutya dan rekannya juru kamera Budiyanto diculik dan disandera oleh sekelompok pria bersenjata ketika sedang bertugas di Irak. Kontak terakhir Metro TV dengan Meutya adalah pada 15 Februari, tiga hari sebelumnya. Mereka akhirnya dibebaskan pada 21 Februari 2005. Sebelum ke Irak, Meutya juga pernah meliput tragedi tsunami di Aceh.
Pada tanggal 28 September 2007, Meutya melaunching buku yang ia tulis sendiri, yaitu 168 Jam dalam Sandera: Memoar Seorang Jurnalis yang Disandera di Irak. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun turut menyumbangkan tulisan untuk bagian pengantar dari buku ini. Selain presiden, beberapa tokoh lainnya pun menyumbangkan tulisannya yakni Don Bosco Selamun (Pemimpin Redaksi Metro TV 2004-2005) dan Marty Natalegawa (Mantan Juru Bicara Departemen Luar Negeri).
Sebagai jurnalis televisi
Pada 11 Oktober 2007, Meutya Hafid terpilih sebagai pemenang Penghargaan Jurnalistik Elizabeth O'Neill, dari pemerintah Australia. Penghargaan ini dianugerahkan setiap tahun untuk mengenang mantan Atase Pers Kedutaan Australia Elizabeth O’Neill, yang gugur dalam tugasnya pada 7 Maret 2007 dalam kecelakaan pesawat di Yogyakarta.
Penghargaan diberikan kepada satu orang jurnalis Australia dan satu orang jurnalis Indonesia, diserahkan langsung oleh Duta Besar Australia untuk Indonesia Bill Farmer. Dari Australia, jurnalis ABC Radio Australia bernama Joanna McCarthy terpilih menjadi pemenang.
Dengan kemenangan itu, Meutya menjalani program 3 minggu di daerah pedalaman untuk mengembangkan pengertian dan apresiasi lebih baik terhadap isu kontemporer yang dihadapi Australia dan Indonesia.
Dubes Farmer menilai Meutya yang saat itu menjadi pembawa acara berita unggulan Metro TV dan acara perbincangan seperti Top Nine News, Today’s Dialogue dan Metro Hari ini, adalah pilihan “paling tepat” sebagai pekerja keras, profesional dan jurnalis yang berdedikasi dengan pengalaman luar biasa.
Pada 19 Februari 2008, Meutya meraih penghargaan alumni Australia 2008 untuk kategori Jurnalisme dan Media, bersamaan dengan pemilik grup Lippo Dr. James Tjahaja Riady (alumni University of Melbourne) yang menerima penghargaan serupa untuk kategori kewiraswastaan.
Meutya sempat kuliah di University of New South Wales, sebelum kemudian mengabdikan diri sebagai jurnalis Metro TV. Finalis lain di kategori yang sama adalah Avian Tumengkol (William Angliss Institute) yang menjadi wakil khusus urusan kepresidenan dan luar negeri, Wishnutama Kusubandio (Kooralbyn International School) yang saat itu menjadi Direktur Utama Trans7, Mohammad Sobary (Monash University) yang menduduki Direktur Eksekutif Kemitraan; dan Rahmad Nasution (University of Queensland), kepala biro Antara.
Meutya menjadi satu dari 30.000 pelajar dan mahasiswa di Malaysia. dari Indonesia di Australia dalam 50 tahun terakhir yang menunjukkan prestasi gemilang dan berkontribusi besar membuat lingkungan sosial Australia lebih berwawasan dan mendekatkan kedua bangsa.
Penghargaan diberikan di hadapan sekitar 700 alumnus Australia dan kalangan diplomat RI yang pernah bertugas di Australia. Turut hadir mantan menteri Hartarto dan pengusaha ternama Noke Kiroyan.
Pada 9 Februari 2012, Meutya menjadi satu di antara lima Tokoh Pers Inspiratif Indonesia versi Mizan, karena dianggap sebagai tokoh besar di balik perkembangan pers nasional.
Meutya menjadi satu-satunya perempuan yang duduk di antara tokoh pers inspiratif tersebut, dan juga yang termuda meraih penghargaan tersebut. Dia terpilih bersama Tirto Adhi Soerjo. Tirto Adhi Soerjo, perintis pertama surat kabar di Indonesia melalui “Medan Prijaji” pada 1 Januari 1907 di Bandung.
Selain itu, juga sastrawan dan pendiri Majalah Tempo Goenawan Mohamad, tokoh pers Indonesia Rosihan Anwar, serta Andy F. Noya yang menjadi host acara "Kick Andy" di Metro TV.
“Kita juga semakin sadar bahwa wartawan tak hanya butuh intelektualitas dan wawasan, tetapi juga keberanian dan kegigihan. Dan, yang tak kalah pentingnya, Meutya juga menyadarkan pada kita bahwa wartawan bukan hanya profesi kaum pria,” demikian Mizan menyebutkan.
Karier politik
Pada 2010, Meutya berpasangan dengan H. Dhani Setiawan Isma S.Sos sebagai calon Wali kota dan Wakil Wali kota Binjai periode 2010-2015, diusung Partai Golkar, Demokrat, Hanura, PAN, Patriot, P3I, PDS serta 16 partai non-fraksi DPRD Binjai.
Deklarasi pasangan Dhani-Meutya didukung Partai Golkar sebagai calon Wali kota dan Wakil Wali kota dilaksanakan di Gedung Patar Hall, Jalan Tuanku Imam Bonjol, Binjai Kota, pada 15 Desember 2009.
Acara deklarasi tersebut dihadiri ribuan massa dengan pengawalan ketat petugas kepolisian kota Binjai.
Sayangnya, Meutya kalah. Saat itu, diduga ada kesalahan rekapitulasi penghitungan suara di Tingkat PPK Binjai Barat, Binjai Utara, Binjai Timur, Binjai Selatan dan Binjai Kota. Suara Dhani-Meutya juga diduga berkurang 200, dari seharusnya 22.287 menjadi 22.087 suara.
Perolehan suara Dhani-Meutya juga banyak yang dibatalkan karena kertas suara dicoblos hingga bagian belakang secara simetris, dan banyaknya dan kertas suara yang robek di bagian tengah sehingga menguntungkan calon pasangan tertentu.
Meutya berupaya mencari keadilan ke Mahkamah Konstitusi dan meminta penghitungan kembali kotak suara sekaligus mencari kebenaran pelaksanaan Pilkada di Kota Binjai karena diduga ada kesalahan penghitungan suara di beberapa TPS, Kecamatan Binjai Barat berdasarkan temuan-temuan saksi di tiap-tiap TPS.
Sayangnya, MK memutuskan menolak permohonan Meutya dengan alasan tidak cukup bukti.
Pada bulan Agustus 2010, ia dilantik menjadi Anggota DPR antar waktu dari Partai Golkar menggantikan Burhanudin Napitupulu yang meninggal dunia.
Ketika organisasi massa yang didirikan Surya Paloh, yakni Nasional Demokrat, berganti baju menjadi partai politik pada 25 Juli 2011, Meutya yang dekat dengan Surya Paloh (atasannya ketika berkarya di Metro TV) termasuk di antara kader Golkar yang mundur dari Nasdem.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan seluruh anggota Fraksi Partai Golkar memilih mundur dari Nasional Demokrat. Pengunduran diri kader Golkar itu diumumkan pada Kamis, 11 Agustus 2011 yang merupakan tenggat bagi kader Golkar untuk memilih bertahan di partai berlambang beringin tersebut, atau pindah ke Nasdem.
Selain Meutya, kader Golkar lain yang sempat bergabung di Nasdem adalah Jeffrie Geovanie dan Ferry Mursyidan Baldan. Pada hari itu, Meutya Hafid menyatakan di akun Twitternya dengan tegas mengatakan, "sangatlah tak mungkin jika saya menjadi anggota parpol lain."
Sejarah elektoral
Rujukan
Pranala luar
Situs resmi Diarsipkan 2016-12-02 di Wayback Machine.
Kata Kunci Pencarian: meutya hafid
meutya hafid
Daftar Isi
Meutya Hafid - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pada 11 Oktober 2007, Meutya Hafid terpilih sebagai pemenang Penghargaan Jurnalistik Elizabeth O'Neill, dari pemerintah Australia. Penghargaan ini dianugerahkan setiap tahun untuk mengenang mantan Atase Pers Kedutaan Australia Elizabeth O’Neill, yang gugur dalam tugasnya pada 7 Maret 2007 dalam kecelakaan pesawat di Yogyakarta .
Meutya Hafid - Wikipedia
Meutya Viada Hafid (born 3 May 1978 in Bandung, West Java) is an Indonesian newscaster and politician.Since October 2019, she has been Chair of the First Commission of the People's Representative Council, responsible for matters regarding national defense, foreign affairs, information, communications, and intelligence.She is a member of the Golkar Party.
Meutya Hafid Ansyah (@meutya_hafid) - Instagram
249K Followers, 667 Following, 2,188 Posts - Meutya Hafid Ansyah (@meutya_hafid) on Instagram: "Menteri Komunikasi & Digital RI. SMPN 1 Cikini, SMAN 8 Jkt, Crescent Girls School Spore, Bachelor of Engineering UNSW Sydney, Master Ilmu Politik UI."
Pernah Disandera ISIS, Ini Sosok MenKominfo Meutya Hafid
Oct 21, 2024 · Meutya Hafid memiliki peran penting dalam mendorong keterwakilan perempuan di parlemen dan memperjuangkan isu-isu gender. Ia menjadi salah satu suara terdepan dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak, serta mendorong peran lebih besar bagi perempuan di berbagai sektor, termasuk politik.
Profil Meutya Hafid, Mantan Jurnalis yang Kini Jadi Menteri …
Oct 22, 2024 · Dari jurnalis menjadi menteri, berikut riwayat pendidikan Meutya Hafid, Menteri Komunikasi dan Digital di Kabinet Merah Putih.
Profil Meutya Hafid, Mantan Jurnalis yang Jadi Menteri …
Oct 20, 2024 · Meutya Hafid ditunjuk Presiden Prabowo sebagai Menteri Komunikasi dan Digital. Ia pernah menjadi jurnalis TV yang disandera di Irak.
Rekam Jejak Meutya Hafid: Mantan Jurnalis, Disandera di Irak, …
Oct 24, 2024 · Politisi Partai Golkar yang jadi Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid, resmi gantikan Budi Arie sebagai Menteri Komunikasi dan Digital.
Biodata, Profil, Agama Meutya Hafid Anak Siapa, Menikah …
Oct 24, 2024 · PORTAL PURWOKERTO - Meutya Hafid dilantik menjadi Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia di hadapan Presiden Prabowo Subianto pada Senin, 21 Oktober 2024. Sebelum berada di Kabinet Merah Putih, Meutya Hafid aktif …
Profil Meutya Hafid: Menteri Komunikasi dan Digital - IDN Times
Jan 14, 2025 · Meutya Hafid dilantik sebagai Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia pada 21 Oktober 2024 oleh Presiden Prabowo Subianto. Ia menjadi perempuan pertama yang memegang posisi tersebut. Berikut profil Meutya Hafid yang akan menjadi pembicara di Program "Semangat Awal Tahun 2025".
Profil Meutya Hafid, Dari Jurnalis ke Calon Menteri - detikcom
Oct 16, 2024 · Meutya Hafid, Ketua DPP Golkar sekaligus Ketua Komisi I DPR, digadang akan menjabat sebagai Menteri Luar Negeri (Menlu) dalam kabinet Prabowo-Gibran. Menanggapi hal ini, Meutya menyatakan bahwa keputusan terkait penunjukan menteri sepenuhnya berada di tangan Prabowo dan para ketua umum partai politik.