- Pakaian Adat Jawa Timur
- Busana tradisional
- Pesa'an
- Daerah Khusus Ibukota Jakarta
- Kendang
- Jawa
- Ma’nene
- Budaya Indonesia
- Sumba
- Kerajaan Kadiri
- Japanese occupation of West Sumatra
- Lampung people
- Prabowo Subianto
- Bugis
- National Intangible Cultural Heritage of Indonesia
- Culture of Indonesia
pakaian adat jawa timur
Pakaian Adat Jawa Timur GudangMovies21 Rebahinxxi LK21
Pakaian adat resmi Jawa Timur adalah pakaian kerakyatan yang digunakan masyarakat Jawa Timur. bagi pria terdiri ikat kepala kaos bergaris dengan setelan luar dan celana warna hitam, sedangkan perempuan kebaya dengan sewek batik dibawah lutut. Pakaian adat Jawa timur ini mengadopsi dari suku Madura dan sub suku Panaraga. [1]
Meski terlihat sama, akan tetapi pakaian kedua suku ini berbeda. Pakaian adat Madura digunakan masyarakat Madura yang berada di pulau Madura dan masyarakat Pendalungan di kawasan Tapal kuda Jawa, sedangkan pakaian adat suku Panaraga digunakan oleh masyarakat Panaraga yang berada di Kareidenan Madiun, Kerasidenan Kediri dan Kerasidenan Surakarta dan Tapal Kuda.[2]
meskipun demikian, masing-masing suku memiliki pakaian bangsawan tersendiri. Akan tetapi dalam konteks pakaian adat jawa timur yang ditetapkan adalah pakaian kerakyatan yang digunakan oleh 2 komunitas kebudayaan yang besar di Jawa Timur yakni suku Madura dan Sub Suku Panaraga, meskipun terdapat komunitas kebudayaan lainnya seperti sub suku Arekan, Osing, Mataraman, Tengger, Bawean dan Samin.[3]
Pakaian Adat Sub Suku Panaraga
Pakaian Pria
Ikat kepala udeng warna hitam
Kaos bergaris warna merah dan putih, Hitam dan Putih, Merah dan hitam
Setelan luar warna hitam disebut Penadon
Celana longgar terdiri Kombor kolor, Kombor Ubet, kombor belek.
Sabuk Othok bagi kiai Warok abangan, Sabuk othok ijo atau Haji Bagi Kiayi Warok Santri
Tali Kolor besar dan panjang
Kain batik dengan warna hitam
Senjata Keris Panaraga atau Golok Mothik
Pakaian Perempuan
Kebaya warna hitam
Batik sewek warna kehitaman
Sedangkan untuk pakaian adat resmi perempuan Panaraga, selama beberapa dekade mengalami perubahan seperti mengenakan kebaya lurik, kebaya warna kuning, hijau hingga pink magenta yang kurang matching dan cocok dengan setelan adat pria, Penadon. Sehingga Anas Arrosyid Hanafi berasal Plalangan yang merupakan seniman Reog di Gresik juga sebagai pengurus Parogo, Paguyuban Reyog Ponorogo membuat beberapa desain pakaian untuk perempuan sebagai pendamping penadon pria, karena banyak senimanwati reog mengenakan Penadon pria saat kegiatan seni Reog. kemudian tahun 2018 akhir, salah satu desain tersebut dijahit oleh Wenas Sudirman Paju, seorang seniman Reog Jathil Lanang yang juga pengurus Parogo, sehingga kebaya Penadon adat Panaraga tercipta yang kemudian digunakan berbagai acara Parogo.[4]
Pada tahun 2023 PKK Ponorogo membuat lomba pakaian pendamping penadon, kemudian ditetapkanlah sebagai pakaian adat Panaraga yang digunakan kegiatan resmi pemerintah Ponorogo.[5]
Dalam budaya Modern, Penadon tampak pada berbagai film bernuansa Ponorogo seperti Warok Singo Kobra, Suromenggolo.
Pakaian Adat suku Madura
Pakaian Pria
Ikat kepala Odheng warna merah
kaos bergaris warna merah dan putih
Setelan luar warna hitam disebut Pesak
Celana longgar disebut komboran
sabuk Haji Panaraga
Kain batik dengan warna merah atau sarung celebes
senjata Celurit
Pakaian Perempuan
Kebaya warna merah disebur Rancongan
Batik sewek warna cerah
Pada umumnya pakaian adat madura lebih dikenal dengan pakaian Sakera dan Marlena, merujuk pada tokoh keturunan Madura di tapal kuda.[6]