pameungpeuk garut

    Pameungpeuk, Garut GudangMovies21 Rebahinxxi LK21

    Pameungpeuk adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kecamatan ini berjarak sekitar 86 Km dari ibu kota Kabupaten Garut dan 155 Km dari Kota Bandung, ibukota provinsi Jawa Barat ke arah selatan. Pusat pemerintahannya berada di Desa Mandalakasih. Kecamatan ini terletak di wilayah Garut bagian Selatan dan menjadi pusat kecamatan paling berkembang di kawasan ini.


    Sejarah


    Kecamatan Pameungpeuk sebelumnya disebut sebagai Nagara karena awalnya diduga akan ramai karena akan dibangun pelabuhan internasional seperti pelabuhan Sunda Kelapa di Jakarta (dahulu Batavia). Awalnya kecamatan ini merupakan bagian dari Kabupaten Sukapura sebelum menjadi bagian dari Kabupaten Garut.
    Pameungpeuk merupakan sebuah daerah yang terletak di kaki Gunung Nagara bagian selatan. Nama daerah ini berasal dari sebuah peristiwa pada masa pemerintahan Prabu Arbawisesa, penguasa Kerajaan Bones yang merupakan putra sulung dari Prabu Geusan Ulun. Setelah Prabu Geusan Ulun wafat dan dimakamkan di Ci Lautereun, Prabu Arbawisesa memimpin kerajaan dengan bijaksana. Suatu malam, ia bermimpi melihat makam ayahnya terendam luapan air Sungai Ci Lautereun akibat aliran dari Sungai Ci Mandalakasih. Menyadari potensi bencana yang dapat terjadi, ia memutuskan untuk mengalihkan aliran sungai tersebut.
    Bersama rakyatnya, Prabu Arbawisesa menyusuri Sungai Ci Mandalakasih hingga mencapai wilayah yang kini dikenal sebagai Cikoneng. Ia menilai daerah di sebelah timur lebih landai dan cocok untuk pengalihan aliran air. Para pengikutnya kemudian diperintahkan untuk membendung sungai dengan menyusun batu-batu besar. Namun, upaya ini masih menyisakan celah besar di tengah sungai, sehingga air tetap mengalir deras melalui celah tersebut.
    Untuk menyempurnakan bendungan, Prabu Arbawisesa menggunakan kesaktiannya dengan mengambil batu besar dan meletakkannya di celah tersebut hingga aliran air benar-benar tertutup. Dalam bahasa Sunda, tindakan menyumbat atau menutup aliran air disebut meungpeuk. Sejak saat itu, lokasi tempat bendungan tersebut berdiri dikenal sebagai Batu Pameungpeuk, yang lama-kelamaan berubah menjadi Pameungpeuk.
    Pameungpeuk pada awalnya merupakan wilayah yang lebih luas dikenal dengan Kawedanan Nagara. Sebelum menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Limbangan (Garut) pada saat itu, Kawedanan Nagara awalnya dimasukkan ke wilayah Kabupaten Sukapura (Tasikmalaya). Kewedanan ini berpusat di Pameungpeuk, memiliki wilayah administratif yang meliputi onderdistrik Pameungpeuk, Bodjong, Rantjaherang, dan Cisompet, sebelum akhirnya pada tahun 1882 dimekarkan menjadi empat sub distrik terpisah yakni Cisompet, Cikelet, Cibalong, dan Pameungpeuk itu sendiri.
    Pada zaman kolonial Belanda, Kawedanan Nagara (termasuk wilayah Kecamatan Pameungpeuk) merupakan salah satu daerah produksi perkebunan karet terbesar di wilayah Jawa Barat yang dikelola oleh pemerintah Belanda di Hindia Timur. Pada dekade tahun 1930-an wilayah Garut bagian selatan mengalami puncak perkembangan pesat di sektor perkebunan terutama produksi karet.
    Pabrik-pabrik karet berlokasi di Cibalong, Cikelet (Condong), Cisompet (Bunisari Lendra) dan Pameungpeuk (Bangbayang). Hasil karet diekspor hingga ke mancanegara untuk memenuhi permintaan pasar internasional pada saat itu.

    Pelabuhan Santolo (Cilautereun) dibangun pada tahun 1920-an berfungsi sebagai pelabuhan ekspor karet dan komoditas pertanian lainnya dari Kawedanan Nagara (Pameungpeuk). Kapal-kapal pengangkut komoditas ini berlayar dari Batavia (Jakarta) melalui rute Laut Jawa - Selat Sunda - Pulau Tinjil - Pelabuhan Ratu (Sukabumi) - Pelabuhan Santolo, sebelum kembali ke Batavia.


    Geografi




    = Batas Wilayah

    =
    Kecamatan Pameungpeuk terletak di wilayah selatan Kabupaten Garut dengan batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:


    = Penggunaan Lahan

    =
    Mayoritas ketinggian wilayah di Kecamatan Pameungpeuk, Garut berada pada 0 - 80 meter di atas permukaan laut. Sebagian besar permukaan tanah berada pada lanskap dataran rendah yang langsung berhadapan dengan garis pantai selatan Jawa (Samudera Hindia) dan beberapa wilayah di utara Pameungpeuk terutama yang berbatasan dengan Kecamatan Cikelet dan Cisompet sebagian kecil memiliki lanskap perbukitan yang cukup curam.
    Ketinggian yang bervariasi dengan sebagian besar berada di dataran rendah, membuat komoditas yang ditanam adalah komoditas dataran rendah seperti padi, cabai rawit, bayam dan kacang panjang.
    Penggunaan lahan di wilayah Kecamatan Pameungpeuk mayoritas oleh sektor pertanian dengan luas 1.117,01 Ha terutama di kawasan Pameungpeuk timur yakni persawahan di desa Mandalakasih (Tegal Buleud) lahan komoditas padi luas dan unggul di wilayah Jawa Barat bagian selatan sejak zaman kolonial Belanda, sisanya perkebunan kelapa di wilayah yang berbatasan dengan kecamatan Cibalong dan perkebunan karet di wilayah yang berbatasan dengan kecamatan Cisompet dan Cikelet.
    Sisa dari penggunaan lahan di Kecamatan Pameungpeuk digunakan juga sebagai perkampungan dan pemukiman warga. Dengan kemajuan dan perkembangan wilayah saat ini, Kecamatan Pameungpeuk menjadi kecamatan dengan kepadatan penduduk terpadat di wilayah Kabupaten Garut bagian selatan.


    = Iklim

    =
    Kecamatan Pameungpeuk menurut klasifikasi iklim Koppen termasuk daerah yang memiliki iklim tropis basah (Af). Sebagian besar wilayah kecamatan Pameungpeuk memiliki kontur dataran rendah yang landai dan berhadapan langsung dengan samudera Hindia (garis pantai bagian selatan Jawa Barat).
    Rentang suhu rata-rata tahunan di Kecamatan Pameungpeuk yakni 26°C hingga 32°C, dengan rata-rata curah hujan 2000 s.d 2500 mm per tahun.


    Kelurahan/desa


    Kecamatan Pameungpeuk memiliki 8 (delapan) desa antara lain sebagai berikut:

    Bojong
    Bojong Kidul
    Jatimulya
    Mancagahar
    Mandalakasih
    Paas
    Pameungpeuk
    Sirnabakti


    Ekonomi


    Sebagian besar masyarakat Pameungpeuk Kabupaten Garut bekerja sebagai petani, nelayan, dan juga pedagang. Hasil komoditas pertanian utama dari kecamatan Pameungpeuk adalah padi yang dikelola untuk konsumsi pribadi dan dikirim ke berbagai wilayah lainnya.
    Kecamatan ini memiliki pasar tradisional utama yakni pasar Pameungpeuk, Garut sebagai tempat jual beli dan juga pusat ekonomi terpenting bagi masyarakat di kecamatan Pameungpeuk dan sekitarnya.
    Selain pasar tradisional Pameungpeuk, terdapat juga Plaza Mandalakasih sebagai pusat perdagangan lainnya di Kecamatan Pameungpeuk. Kecamatan Pameungpeuk juga memiliki beberapa cabang ritel minimarket nasional seperti Indomaret, Alfamart dan Yomart yang tersebar di berbagai wilayah di dalam kecamatan Pameungpeuk.


    Demografi




    = Kependudukan

    =
    Total jumlah penduduk Kecamatan Pameungpeuk pada tahun 2022 mencapai 44.970 jiwa, terdiri dari 22.729 laki-laki dan 22.241 perempuan. Wilayah ini memiliki kepadatan penduduk sebesar 318 jiwa per kilometer persegi, dengan rincian data penduduk per masing-masing desa yakni sebagai berikut

    Kecamatan Pameungpeuk didominasi oleh penduduk dari Suku Sunda, dengan persentase mencapai 95,12% dari total populasi. Sementara itu, kelompok etnis lainnya tersebar dalam proporsi kecil, di antaranya Suku Jawa, Batak, Minangkabau, Madura, Melayu dan bersama dengan suku-suku lainnya dalam jumlah yang lebih kecil.
    Sebagai salah satu wilayah yang paling berkembang di kawasan selatan Kabupaten Garut, mayoritas penduduk Kecamatan Pameungpeuk menggantungkan mata pencahariannya pada sektor perdagangan, pertanian dan agrobisnis lainnya. Hal ini sejalan dengan karakteristik geografis dan ekonomi wilayah yang didominasi oleh kegiatan pertanian.


    = Bahasa

    =
    Bahasa yang dituturkan oleh masyarakat Kecamatan Pameungpeuk adalah bahasa Sunda dialek Priangan Timur dengan logat Pameungpeuk sebagai bahasa ibu dan bahasa komunikasi.
    Bahasa Indonesia juga aktif dituturkan sebagai bahasa kerja, pendidikan dan komunikasi antar-suku bagi masyarakat di Kecamatan Pameungpeuk.


    = Agama

    =
    Mayoritas penduduk kecamatan Pameungpeuk menganut Agama Islam (99,85%), dengan sebagian kecil masyarakat dari suku bukan Sunda beragama lainnya yakni Kristen Protestan dan Katolik.


    Telekomunikasi


    Kecamatan Pameungpeuk merupakan wilayah yang dapat dijangkau oleh sinyal telekomunikasi seluler 4G dari berbagai operator telepon seluler nasional Indonesia (Telkomsel, Indosat dan XL Axiata).
    Selain itu, jaringan telepon dan internet kabel dari Telkom Indonesia dapat menjangkau wilayah kecamatan Pameungpeuk dan sekitarnya dengan kode nomor telepon +62 262 - (521/522/2520-xxx).
    Kecamatan Pameungpeuk memiliki cabang kantor Pos Indonesia dan jasa pengiriman logistik dari penyedia jasa lainnya dengan kode pos 44175.


    Pendidikan


    Pada tahun ajaran 2022/2023 data-data sarana pendidikan di Kecamatan Pameungpeuk secara umum yakni sebagai berikut


    = Sekolah Dasar

    =
    Sekolah Dasar tersebar di 8 (delapan) desa seluruh Kecamatan Pameungpeuk, rata-rata masing-masing desa memiliki 4 s.d 5 Sekolah Dasar Negeri/Swasta.


    = Sekolah Menengah Pertama

    =
    Kecamatan Pameungpeuk memiliki dua sekolah menengah pertama negeri yakni sebagai berikut:

    SMP Negeri 1 Pameungpeuk
    SMP Negeri 2 Pameungpeuk


    = Sekolah Menengah Atas

    =
    Kecamatan Pameungpeuk memiliki satu sekolah menengah atas dan satu madrasah aliyah negeri yakni sebagai berikut:

    SMA Negeri 5 Garut (dahulu SMA Negeri 1 Pameungpeuk)
    MA Negeri 3 Garut (dahulu MA Negeri 1 Pameungpeuk).


    Kesehatan


    Kecamatan Pameungpeuk memiliki beragam sarana kesehatan untuk melayani kebutuhan masyarakatnya. Terdapat 1 (satu) Puskesmas Daerah Tingkat Pertama yaitu Puskesmas DTP Kecamatan Pameungpeuk dan 6 (enam) Puskesmas Pembantu (Pustu) yang tersebar di berbagai desa.
    Terdapat rumah sakit umum daerah tingkat Provinsi di Kecamatan Pameungpeuk yakni RSUD Pameungpeuk yang menjadi pusat rujukan utama masyarakat dari wilayah selatan Kabupaten Garut dan sekitarnya.


    Transportasi


    Kecamatan Pameungpeuk memiliki lokasi strategis tepat di tengah wilayah pantai selatan Jawa Barat. Kecamatan ini dilintasi Jalan Nasional Pantai Selatan (Pansela) Jawa Barat, yang menghubungkan Pangandaran hingga Pelabuhan Ratu (Kabupaten Sukabumi).
    Pameungpeuk menjadi pusat jalur utama Jalan Raya Pameungpeuk - Garut Kota, yaitu rute jalan Kabupaten yang menghubungkan antara Garut bagian utara dengan Garut bagian selatan. Jarak dari Ibukota Kabupaten Garut menuju Kecamatan Pameungpeuk adalah 84 km yang dapat ditempuh dalam 3-4 jam perjalanan darat.
    Terdapat cukup banyak transportasi umum dari dan menuju wilayah Kecamatan Pameungpeuk yakni Bus dan Mikro (Minibus) dari Terminal Kecamatan Pameungpeuk dengan rute-rute sebagai berikut:

    Pameungpeuk - Cikajang, Garut - Garut Kota, Garut
    Pameungpeuk - Garut Kota, Garut - Kota Bandung (Terminal Cicaheum)
    Pameungpeuk - Garut Kota, Garut - Kota Bandung (Terminal Leuwipanjang)
    Pangandaran - Cipatujah, Tasikmalaya - Pameungpeuk - Rancabuaya, Garut - Sindangbarang, Cianjur
    Pameungpeuk - Cipatujah, Tasikmalaya - Karangnunggal, Tasikmalaya - Kota Tasikmalaya
    Selain transportasi umum antar kota, terdapat transportasi lokal antar wilayah sekitar kecamatan Pameungpeuk yang dikenal dengan Angkutan Desa dengan rute yakni sebagai berikut:

    Pameungpeuk - Desa Depok, Cisompet
    Pameungpeuk - Desa Sukanagara - Desa Panyindangan, Cisompet
    Pameungpeuk - Desa Cisompet, Cisompet
    Pameungpeuk - Cibalong, Garut
    Pameungpeuk - Cibalong - Desa Sancang, Cibalong
    Pameungpeuk - Cibalong - Maroko, Cibalong
    Pameungpeuk - Cikelet, Cikelet
    Transportasi lokal di sekitar Kecamatan Pameungpeuk melayani beberapa rute setiap hari dari pukul 05.00 hingga 13.00 WIB, serta tersedia Pangkalan Ojek yang tersebar di berbagai desa untuk menghubungkan antar desa di wilayah kecamatan Pameungpeuk.


    Pariwisata


    Kecamatan Pameungpeuk merupakan salah satu wilayah yang cukup terkenal dan menjadi pusat objek wisata di Kabupaten Garut, meskipun banyak objek wisata terletak di luar wilayah Kecamatan Pameungpeuk tetapi menurut beberapa orang dari luar daerah, banyak yang menganggap tempat wisata tersebut berada di Kecamatan Pameungpeuk. Objek wisata yang berada tepat di dalam wilayah kecamatan Pameungpeuk adalah sebagai berikut:

    Pantai Sayang Heulang
    Bukit Telettubies
    Muara Cilautereun


    Lihat pula


    Bandar Udara Pameungpeuk


    Pranala luar


    Perda Kabupaten Garut Tentang Pembentukan Desa Bojong Kidul di Kecamatan Pameungpeuk
    Sejarah Pameungpeuk


    Referensi

Kata Kunci Pencarian: pameungpeuk garut

pameungpeuk garutpameungpeuk garut berapa jampameungpeuk garut jawa baratpameungpeuk garut kode pospameungpeuk garut gempapameungpeuk garut dapil berapapameungpeuk garut ke bandungpameungpeuk garut ke bandung berapa jamgarut pameungpeuk berapa kilopantai pameungpeuk garut