Peluang (matematika) GudangMovies21 Rebahinxxi LK21

    Peluang atau kebolehjadian (bahasa Inggris: probability) adalah cara untuk mengungkapkan pengetahuan atau kepercayaan bahwa suatu kejadian akan berlaku atau telah terjadi. Konsep ini telah dirumuskan dengan lebih ketat dalam matematika, dan kemudian digunakan secara lebih luas dalam tidak hanya dalam matematika atau statistika, tetapi juga keuangan, sains dan filsafat


    Konsep Peluang



    Probabilitas suatu kejadian adalah angka yang menunjukkan kemungkinan terjadinya suatu kejadian. Nilainya di antara 0 dan 1. Kejadian yang mempunyai nilai probabilitas 1 adalah kejadian yang pasti terjadi atau sesuatu yang telah terjadi. Misalnya matahari yang masih terbit di timur sampai sekarang. Sedangkan suatu kejadian yang mempunyai nilai probabilitas 0 adalah kejadian yang mustahil atau tidak mungkin terjadi. Misalnya sepasang kambing melahirkan seekor sapi.
    Probabilitas/Peluang suatu kejadian A terjadi dilambangkan dengan notasi P(A), p(A), atau Pr(A).


    Peluang Komplemen


    Misalkan A adalah suatu kejadian pada semesta, sehingga P (A) adalah peluang dari kejadian A, maka komplemen A adalah kejadian selain dari kejadian A yang ada di semesta atau Ac dapat disebut juga kejadian komplemen (pelengkap) A.
    Probabilitas/Peluang [bukan A] atau komplemen A besarnya adalah 1-P(A). Sebagai contoh, peluang untuk tidak munculnya mata dadu enam bila sebuah dadu bersisi enam digulirkan adalah



    1



    1
    6


    =


    5
    6




    {\displaystyle 1-{\frac {1}{6}}={\frac {5}{6}}}



    Kejadian saling bebas


    Kejadian saling bebas antara kejadian A dan B akan terjadi jika kejadian A tidak mempengaruhi kejadian B dan sebaliknya.
    Dua kejadian



    A


    {\displaystyle A}

    dan



    B


    {\displaystyle B}

    dikatakan saling bebas apabila





    P

    (
    A

    B
    )
    =

    P

    (
    A
    )


    P

    (
    B
    )


    {\displaystyle \mathrm {P} (A\cap B)=\mathrm {P} (A)\cdot \mathrm {P} (B)}

    .
    atau





    P

    (
    A

    B
    )
    =

    P

    (
    A
    )


    P

    (
    B
    )


    P

    (
    A
    )
    =




    P

    (
    A

    B
    )



    P

    (
    B
    )



    =

    P

    (
    A

    B
    )


    {\displaystyle \mathrm {P} (A\cap B)=\mathrm {P} (A)\cdot \mathrm {P} (B)\Leftrightarrow \mathrm {P} (A)={\frac {\mathrm {P} (A\cap B)}{\mathrm {P} (B)}}=\mathrm {P} (A\mid B)}

    .
    setaranya





    P

    (
    A

    B
    )
    =

    P

    (
    A
    )


    P

    (
    B
    )


    P

    (
    B
    )
    =




    P

    (
    A

    B
    )



    P

    (
    A
    )



    =

    P

    (
    B

    A
    )


    {\displaystyle \mathrm {P} (A\cap B)=\mathrm {P} (A)\cdot \mathrm {P} (B)\Leftrightarrow \mathrm {P} (B)={\frac {\mathrm {P} (A\cap B)}{\mathrm {P} (A)}}=\mathrm {P} (B\mid A)}

    .


    Kejadian majemuk dan bersyarat




    = Kejadian majemuk

    =
    Gabungan dua kejadian





    P

    (
    A

    B
    )
    =

    P

    (
    A
    )
    +

    P

    (
    B
    )


    P

    (
    A

    B
    )


    {\displaystyle \mathrm {P} (A\cup B)=\mathrm {P} (A)+\mathrm {P} (B)-\mathrm {P} (A\cap B)}


    Kejadian saling lepas





    P

    (
    A

    B
    )
    =

    P

    (
    A
    )
    +

    P

    (
    B
    )


    {\displaystyle \mathrm {P} (A\cup B)=\mathrm {P} (A)+\mathrm {P} (B)}


    Kejadian saling bebas





    P

    (
    A

    B
    )
    =

    P

    (
    A
    )


    P

    (
    B
    )


    {\displaystyle \mathrm {P} (A\cap B)=\mathrm {P} (A)\cdot \mathrm {P} (B)}



    = Kejadian bersyarat

    =





    P

    (
    A

    B
    )
    =




    P

    (
    A

    B
    )



    P

    (
    B
    )





    {\displaystyle \mathrm {P} (A\mid B)={\frac {\mathrm {P} (A\cap B)}{\mathrm {P} (B)}}}

    dimana P(B) ≠ 0





    P

    (
    B

    A
    )
    =




    P

    (
    A

    B
    )



    P

    (
    A
    )





    {\displaystyle \mathrm {P} (B\mid A)={\frac {\mathrm {P} (A\cap B)}{\mathrm {P} (A)}}}

    dimana P(A) ≠ 0


    Frekuensi harapan


    Rumus frekuensi harapan sebagai berikut:





    F

    (
    A
    )
    =

    n

    (
    A
    )


    P

    (
    A
    )


    {\displaystyle \mathrm {F} (A)=\mathrm {n} (A)\cdot \mathrm {P} (A)}

    .
    Contoh

    Dalam sebuah kotak terdapat 5 bola merah, 4 bola biru dan 3 bola hitam. Tiga bola diambil sekaligus dari dalam kotak secara acak. Berapakah peluang bahwa bola yang terambil adalah 2 bola merah dan 1 bola hitam?




    P
    =




    C

    2


    5




    C

    1


    3




    C

    3


    12




    =






    5
    !


    2
    !

    3
    !







    3
    !


    1
    !

    2
    !






    12
    !


    3
    !

    9
    !




    =


    3
    22




    {\displaystyle P={\frac {C_{2}^{5}\,C_{1}^{3}}{C_{3}^{12}}}={\frac {{\frac {5!}{2!\,3!}}\,{\frac {3!}{1!\,2!}}}{\frac {12!}{3!\,9!}}}={\frac {3}{22}}}


    Seorang pedagang telur memiliki 20 butir telur yang diletakkan didalam peti. Karena kurang berhati-hati, 2 butir telur pecah. Jika 2 butir telur diambil secara acak. Berapa peluang terambilnya salah satu telur yang pecah?




    P
    =




    C

    1


    2




    C

    1


    18




    C

    2


    20




    =






    2
    !


    1
    !

    1
    !







    18
    !


    1
    !

    17
    !






    20
    !


    2
    !

    18
    !




    =


    18
    95




    {\displaystyle P={\frac {C_{1}^{2}\,C_{1}^{18}}{C_{2}^{20}}}={\frac {{\frac {2!}{1!\,1!}}\,{\frac {18!}{1!\,17!}}}{\frac {20!}{2!\,18!}}}={\frac {18}{95}}}


    Dalam sebuah keranjang terdapat 7 bola merah, 5 bola biru dan 8 bola hitam. Jika diambil 3 bola secara acak dengan syarat bola yang diambil dikembalikan lagi ke dalam keranjang, berapa peluang bahwa bola yang terambil secara berturut-turut berwarna merah, hitam dan biru?




    P
    =


    7
    20





    8
    20





    5
    20


    =


    7
    200




    {\displaystyle P={\frac {7}{20}}\,{\frac {8}{20}}\,{\frac {5}{20}}={\frac {7}{200}}}


    Dalam sebuah kotak terdapat 5 bola merah, 6 bola hijau dan 4 bola kuning. Jika diambil 3 bola secara acak tanpa pengembalian, berapakah peluang bola yang terambil secara berturut-turut adalah merah, hijau, kuning?




    P
    =


    5
    15





    6
    14





    4
    13


    =


    4
    91




    {\displaystyle P={\frac {5}{15}}\,{\frac {6}{14}}\,{\frac {4}{13}}={\frac {4}{91}}}


    Dua buah dadu dilempar undi bersama satu kali. Berapakah peluang muncul jumlah kedua mata dadu 4 atau 7?





    P

    (
    4
    )
    =


    3

    6

    2





    =


    3
    36





    {\displaystyle \mathrm {P} (4)={\frac {3}{6^{2}}}\,={\frac {3}{36}}\,}






    P

    (
    7
    )
    =


    6

    6

    2





    =


    6
    36





    {\displaystyle \mathrm {P} (7)={\frac {6}{6^{2}}}\,={\frac {6}{36}}\,}






    P

    (
    4

    7
    )
    =

    P

    (
    4
    )
    +

    P

    (
    7
    )
    =


    3
    36



    +


    6
    36



    =


    1
    4




    {\displaystyle \mathrm {P} (4\cup 7)=\mathrm {P} (4)+\mathrm {P} (7)={\frac {3}{36}}\,+{\frac {6}{36}}\,={\frac {1}{4}}}


    Satu set kartu dimainkan satu kali. Berapakah peluang muncul kartu bergambar?





    P

    (
    G
    a
    m
    b
    a
    r
    )
    =


    12
    52



    =


    3
    13





    {\displaystyle \mathrm {P} (Gambar)={\frac {12}{52}}\,={\frac {3}{13}}\,}


    Dua koin dilempar satu kali. Berapakah peluang muncul koin bergambar?





    P

    (
    G
    a
    m
    b
    a
    r
    )
    =


    1

    2

    2





    =


    1
    4





    {\displaystyle \mathrm {P} (Gambar)={\frac {1}{2^{2}}}\,={\frac {1}{4}}\,}


    Ada sekelompok terdiri dari 3 anak. Berapakah peluang muncul lebih dari satu anak laki-laki?





    P

    (
    2
    L

    1
    P
    )
    =


    3

    2

    3




    =


    3
    8




    {\displaystyle \mathrm {P} (2L\cap 1P)={\frac {3}{2^{3}}}={\frac {3}{8}}}






    P

    (
    3
    L
    )
    =


    1

    2

    3




    =


    1
    8




    {\displaystyle \mathrm {P} (3L)={\frac {1}{2^{3}}}={\frac {1}{8}}}






    P

    (
    >
    1
    L
    )
    =

    P

    (
    2
    L

    1
    P
    )
    +

    P

    (
    3
    L
    )
    =


    3
    8



    +


    1
    8



    =


    1
    2




    {\displaystyle \mathrm {P} (>1L)=\mathrm {P} (2L\cap 1P)+\mathrm {P} (3L)={\frac {3}{8}}\,+{\frac {1}{8}}\,={\frac {1}{2}}}



    Lihat pula


    Teori peluang


    Referensi

Kata Kunci Pencarian:

peluang matematikapeluang matematika kelas 12peluang matematika kelas 6peluang matematika adalahpeluang matematika kelas 8peluang matematika kelas 10peluang matematika sdpeluang matematika wajib kelas 12peluang matematika kelas 10 kurikulum merdekapeluang matematika pdf
Matematika - Pengertian Peluang

Matematika - Pengertian Peluang

Peluang (Matematika) - Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas | PDF

Peluang (Matematika) - Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas | PDF

Rumus Peluang, Kombinasi dan Permutasi Matematika

Rumus Peluang, Kombinasi dan Permutasi Matematika

Soal dan Pembahasan UN SMP Peluang Matematika - Aku, Kamu, dan SBMPTN

Soal dan Pembahasan UN SMP Peluang Matematika - Aku, Kamu, dan SBMPTN

Materi Peluang

Materi Peluang

Konsep Peluang Matematika: Materi, Rumus & Contoh Soal » reezuls

Konsep Peluang Matematika: Materi, Rumus & Contoh Soal » reezuls

Matematika Peluang - Homecare24

Matematika Peluang - Homecare24

Matematika Peluang - Homecare24

Matematika Peluang - Homecare24

Peluang matematika

Peluang matematika

Cara Menghitung Peluang, Rumus, Konsep & Latihan Soalnya

Cara Menghitung Peluang, Rumus, Konsep & Latihan Soalnya

Cara Menghitung Peluang, Rumus, Konsep & Latihan Soalnya

Cara Menghitung Peluang, Rumus, Konsep & Latihan Soalnya

Cara Menghitung Peluang, Rumus, Konsep & Latihan Soalnya

Cara Menghitung Peluang, Rumus, Konsep & Latihan Soalnya