pm tangkilisan pet
PM Tangkilisan Pet GudangMovies21 Rebahinxxi LK21
P.M. Tangkilisan (19 Mei 1919 – 07 November 1984), dikenal dengan nama Pet Tangkilisan, adalah seorang Tokoh Pemimpin Pergerakan Demonstrasi dan Boikot dari Komite Indonesia Merdeka (KIM), Sydney, Australia, 1945.
Riwayat Hidup
= Kehidupan Awal
=P.M. Tangkilisan yang biasa dipanggil Pet adalah seorang putra Bantik, salah satu suku di Minahasa. Lahir pada tanggal 19 Mei 1919 di Singkil, Manado Utara, yang ketika itu diseluruh dunia juga sedang terjadi wabah Flu Spanyol.
= Keluarga
=P.M. Tangkilisan adalah Putra Pertama dari Pernikahan Pieter Willem Tangkilisan dengan Getruida Kullit (Oma Singkil), lahir pada tanggal 19 Mei 1919 di Singkil Wowonasa Manado Utara, meninggal di Tebet Jakarta pada tanggal 7 November 1984, dan kemudian dibawa kembali ketempat kelahirannya serta di kuburkan pada Pekuburan Adat Bantik di Singkil Wowonasa Manado.
Pet Tangkilisan memiliki adik kandung perempuan yaitu Petronella Maas Tangkilisan, yang menikah dengan S.D. Wuisan salah Seorang Pejuang Peristiwa Heroik Merah Putih 14 Februari 1946. Selain memiliki adik kandung perempuan, Pet Tangkilisan juga memiliki kakak tiri yaitu DR. Peils/Phill Maurits Tangkilisan (Hukum Besar Distrik Amurang, Anggota Minahasa Raad, Anggota Senat NIT, dan pernah dua kali menjadi Kepala Daerah Minahasa/KDM).
Pet Tangkilisan menikah di Gereja Imannuel Jakarta dengan Julien Magda Marie Sarapung (Lahir 5 July 1927 di Tebing Tinggi, Sumatera), puteri kedua dari hasil pernikahan pasangan Wouter Cloudius Sarapung dengan Magdalena Tumundo. Dari pernikahan dengan Julien M.M. Sarapung, memiliki 5 (lima) anak yaitu:
Raymond Robert Tangkilisan
Rewung Ringking Tangkilisan (Reny)
Rhonda Rosalina Tangkilisan
Renata Rachele Tangkilisan
Petrus M. Tangkilisan Jr. (Perry)
= Awal Karier
=Memiliki pendidikan, HIS 1932 dan Mulo B, Manado, July 1935. Juga mengikuti Kursus Business dan Commercial College di Surabaya. Setelah menyelesaikan sekolah Mulo B, bekerja di Kantor Distrik (Kantor Walikota) Manado, di Tata Usaha dari bulan Juli 1935 sampai Februari 1936.
Pet Tangkilisan keluar dari kota Manado pergi merantau pada Maret tahun 1936, umur 17 tahun pergi sendiri dengan Kapal Laut bekerja di Bosch Exploratie di Balikpapan, dari bulan Juni 1936 sampai January 1938, di bagian Tata Usaha. Setelah itu meneruskan perjalanan ketanah Jawa di kota Surabaya, tinggal beberapa bulan di Surabaya untuk kursus dan kemudian meneruskan perjalanan ke Jakarta. Bekerja di Jakarta pada NV. K.P.M. dari bulan Oktober1938 sampai April 1944. Ketika di Surabaya dan Jakarta mengikuti Sekolah Mualim Pelayaran Terbatas dan Mualim Pelayaran Indonesia, selama 2 tahun dari Januari 1939 sampai Januari 1941. Setelah itu berlayar di kapal-kapal KPM ke pelbagai Negara-negara. Tiba dan menetap di Sydney tahun 1942, tetap bekerja di NV. K.P.M. Sydney sebagai HoofdKlerk sampai Agustus 1945. Mulai 19 Agustus 1945, berjuang bersama Teman-teman KPM-ers dan mendirikan Komite Indonesia Merdeka (KIM) bersama Chris Tampenawas, Jan Walandouw, Piet Pongay, Jimmy Imawan dan kawan-kawan lainnya sesama KPM-ers. Saat Rapat di Randwick Sydney, sepakat memilih Jimmy Imawan sebagai Ketua Komtie Indonesia Merdeka (KIM).
Black Armada
Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, diterima di Sydney Australia pada 19 Agustus 1945, maka mulai tanggal 20 Agustus sampai awal Oktober 1945, memimpinAksi Pemogokan dan Boikot Kapal-kapal Belanda (Black Ban) yang berada di Sydney, dalam kapasitas sebagai Ketua Bidang Penerangan dan Propaganda Komite Indoensia Merdeka Komite Indoensia Merdeka. Akhir Agustus 1945 bertemu dan melakukan rapat dengan Joris Ivens secara rahasia (karena status dari Joris Ivens yang masih bekerja/kontrak dengan Pemerintah Kerajaan Belanda) guna pembuatan Film Dokumenter "Indonesia Calling" di Sydney, dan film ini diselesaikan bersama Joris Ivens (Sutradara) dan kawan-kawan dengan tim teknis dari KPM-ers dalam waktu dua minggu, selesai di akhir September 1945. Editing dari film itupun dirahasiakan dan baru di edarkan secara terbatas pada tahun 1946. Di bulan Oktober 1945, bersama kurang lebih 1500 orang ex KPM-ers dan masyarakat Indonesia lainnya, melakukan repatriasi dengan kapal Inggris Ms. Esperance Bay, kembali ke Indonesia di Pulau Jawa tepatnya di Jogja. Tiba di Jogjakarta langsung bergabung dengan rekan-rekan laskar seberang yaitu Laskar Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi (KRIS), dan juga bekerja di Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dari bulan Maret 1946 sampai Februari 1950. Dimulai dengan pangkat kepegawaian PMN III sampai PMN, disini Pet Tangkilisan memiliki teman-teman bekerja yang dekat antara lain Mr. Sudjono, Iljas Hamzah, dll.
Karier Militer
Sejak tanggal 10 Desember 1947 sampai dengan Februari 1950. Selain bekerja pada Kementerian Luar Negeri dan melakukan Field Intelegence Works untuk Pemerintah RI juga diperbantukan pada Anggota Delegasi Republik Indonesia sebagai Liaison Officer pada Perundingan Linggarjati dan Renville, disini bertemu dengan Mr. Ali Budiadrjo yang kemudian menjadi atasannya di Kementerian Pertahanan. Merangkap aktif sebagai TNI dengan Pangkat Mayor pada Brigade XII kemudian Brigade XVI KRUX. Bersamaan dengan proses penyerahan Kedaulatan RI pada Desember 1949, tepatnya 16 December 1949, Pet Tangkilisan bersama-sama dengan Letkol. Jacob Frederick Warouw dan Arnold Moonutu (yang dikenal baik dan pernah bersama berkumpul dengan apa yang disebut Pejuang Gank Kalasan, jalan Kalasan No. 10, Menteng, tempat berkumpulnya Pejuang-pejuang dan Tokoh-tokoh asal Minahasa untuk mengatur strategi berjuang dll, yaitu rumah dari Pet Tangkilisan, menjemput dan mengeluarkan S.D. Wuisan (Mais) dari Penjara Cipinang, yang juga adalah Ipar dari Pet Tangkilisan, sampai kemudian Rapat di Kementerian Pertahanan. Diawal Januari 1950 dipanggil kembali dan mendapat tugas khusus dari YM. Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai Menteri Pertahanan bersama Sekjend Mr. Ali Budiardjo menjadi Koordinator Komisi Penghubung Militer pada Kementerian Pertahanan yang memiliki tugas-tugas khusus mengatur dan mengajak para tentara-tentara ex KNIL untuk kembali masuk di TNI/APRIS. Disinilah direncanakan Pembentukan beberapa Batalion-batalion baru guna menampung semua ex tentara KNIL yang tersedia bergabung dengan TNI/APRIS. Resmi bekerja di Kementerian Pertahanan RIS sebagai Ketua Tata Usaha sejak Januari 1950 sampai September 1950. Saat terjadi Peristiwa Lembong atau Peristiwa Kudeta APRA di Bandung pada tanggal 23 January 1950, Pet Tangkilisan sedang bersama dengan rekannya Letkol. Adolf Lembong di mobil ketika serangan tembakan2 dilakukan oleh tentara-tentara KNIL yang masih terpengaruh dan tergabung dengan Westerling, yang mengakibatkan gugurnya Letkol. Adolf Lembong, yang bersama sama dari Kementerian Pertahanan di Jakarta. Pada saat itu Pet Tangkilisan berhasil meloloskan diri dan keesokan harinya langsung kembali ke Jakarta untuk melapor di Kementerian Pertahanan. Pada awal April 1950 sampai dengan Mei 1950, juga ditugasi oleh Kementerian Pertahanan untuk ke Manado sebagai Komisi Penghubung Militer untuk mengatur pengembalian Tentara-tentara ex KNIL masuk pada TNI/APRIS. Sekaligus membantu Letkol. Kawilarang (khusus dibidang Intelejen dan penyusupan) dalam proses penumpasan Pemberontakan RMS. Pet Tangkilisan bersama sama dengan Joop Warouw, Arnold Mononutu dan Wuisan, beliau mencetus ide rencana untuk Pembentukan Batalion-batalion baru di Sulawesi Utara dan Maluku serta daerah lainnya guna menampung segenap tentara ex KNIL di Sulawesi, Maluku dan sekitarnya. Salah satunya adalah Batalion 3 Mei di Manado. Setelah selesainya tugas-tugas yang di emban dari Kementerian Pertahanan, dan juga berubahnya Kabinet, maka Pet Tangkilisan sejak September 1950 sampai dengan 1955, kembali kepada bidangnya di Perkapalan/Shipping dan aktif bekerja pada Kementerian Perhubungan khususnya pada Jawatan Perhubungan Laut, sebagai Reperendaris, Ketua Tata Usaha Djawatan Pelayaran. Pada tahun 1954 menjabat sebagai Ketua Departemen Pemuda Partai Buruh, dimana Asrarudin dan Prof. Abidin sebagai Pimpinan Partai Buruh. Untuk kemudian pada tahun 1955 Pet Tangkilisan terpilih sebagai Anghota DPR dan tahun 1956 sebagai Anggota Konstituante. Setelah Pembubaran Konstituante tahun 1959, Pet Tangkilisan aktif mengurus Perusahan Perikanan Dua Saudara bersama beberapa anggota Keluarga Tangkilisan dan Lumempouw. Hampir sepanjang tahun 1960an bekerja dan membantu Kol. TNI Suhardiman, Kol. TNI Santoso, dan lain-lain atasan rekan kerja di PT. USINDO, PN. DJAYA BHAKTI, PN. PEMBANGUNAN NIAGA II dan PT. PP Berdikari, PT. OCEANIC; mengurus Angkutan Laut dan Niaga. Diakhir tahun 1959 dan awal tahun 1960an, Pet Tangkilisan juga dekat dengan Mayjen Suprayogi dan Letkol. Suhardiman dari BANAS serta SOKSI, juga berkaitan dengan tugas-tugas Pekerjaan di USINDO maupun di PN DJAYA BHAKTI. Juga bersama Nyoo Han Siang maupun Suhardiman bersama sama membangun PT. DELTA BARU.
Utusan Resmi Mewakili Pemerintahan Indonesia/Kementerian
= Sebagai Wakil dari Kementerian
=Perburuhan untuk mempelajari Industrial Relations dalam rangka Colombo Plan di London UK, dari Juli-Oktober 1953.
Mewakili Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia sebagai anggota Fact Finding Mission, ke Canberra, Sydney dll di Australia pada bulan Agustus 1957. Dua kali mewakili Kementrian Perhubungan dalam Rapat-rapat Perundingan di Luar Negeri. Diutus oleh Pemerintah Republik Indonesia, untuk mewakili Perusahan-perusahan Pelayaran Niaga di Indonesia, sebagai Ketua Delegasi dalam Konferensi International Chamber of Commerce di Naples Italy, pada Mei 1957. Utusan dari Kementerian Perdagangan, Menteri Perdagangan Adam Malik pada Desember tahun 1963 guna melakukan perjalanan keluar negeri melakukan perundingan-perundingan Pelayaran Niaga Indonesia dengan pihak-pihak Shipping (Perkapalan) di kota Paris, Hamburg, Oslo dan New York.
Bintang Kehormatan
Pet Tangkilisan dianugerahkan 11 Tanda Jasa sebagai Pahlawan dan Pejuang Kemerdekaan, oleh Pemerintah Republik Indonesia, antara lain:
Satya lencana Bintang Gerilya
Satya lencana Peristiwa aksi militer ke I
Satya lencana Peristiwa aksi militer ke II
Satya lencana Gerakan Operasi Militer / GOM I
Satya lencana Gerakan Operasi Militer / GOM II
Satya lencana Gerakan Operasi Militer / GOM III
Satya lencana Gerakan Operasi Militer / GOM IV
Satya lencana Dharma Pemuda
Satya lencana Sapta Marga
Satya lencana Satya Dharma
Satya lencana Penegak
= Pengalaman Mengajar
=Pada Tahun 1960 sebagai Dosen untuk Mata Kuliah Shipping Administration dan Port Terminal Operations, di Akademi Maritim Indonesia. Membantu Departemen Perdagangan untuk mengajar Petugas-petugas dari Atase perdagangan yang akan di tempatkan di Kedubes-kedubes Indonesia di luar negeri, Mata pelajaran Shipping Administration. Sebagai Guest Lecturer, untuk up grading Staff-staff pada PN. Aneka Niaga, PT. PP. Berdikari dan PN. Pancake Niaga. Mata Kuliah Shipping Administration dan Port Terminal Operations.
Akhir Hayat
Dari tahun 1957-1961, menjadi anggota Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Pusat (P4P).
Setelah bebas tugas sebagai Anggota Konstituante, aktif mengurus POR Maesa, Persidja, Gabsi bersama Fred Amelen dan Amram Zamzami dan kawan-kawan juga sebagai Komda Gabsi DKI Jakarta. Kemudian di awal tahun 70-an sebagai salah satu Pendiri Kerukunan Keluarga Kawanua bersama Jan Walandouw dan kawan-kawan sesama Kawanua di Jakarta. Disaat sebelum masuk pada akhir kehidupan, Pet Tangkilisan aktif melayani jemaat-jemaat sebagai Gembala Sidang (Pendeta) Gereja Sidang Jemaat KGPM Singkil, di Manado Utara, sekaligus membantu penggembalaan di Gereja KGPM Sidang Sejahtera, akhir 1970-an sampai 1983. Pada tanggal 7 November 1984 Pet Tangkilisan meninggal di Tebet Jakarta, dan dibawa untuk di Kebumikan dengan Upacara Militer tanggal 9 November 1984 di Pekuburan Adat Bantik di Singkil Manado Utara.
Referensi
Lihat Pula
Daftar Tokoh-Tokoh Minahasa
Servius Dumais Wuisan