- Source: Saloka
- Arya Saloka
- Saloka
- Lembayung (film)
- Saloka Park
- Gadis Kretek (seri televisi)
- Paribasan
- Bebasan
- Puisi lama
- Pantai Jonggring Saloka
- Ikatan Cinta
- Cigarette Girl (TV series)
- Amanda Manopo
- Interlude in Prague
- Ikatan Cinta
- James Purefoy
- Salatiga
- Solovka
- Kabir
- Guru Granth Sahib
- 2024 Asia Contents Awards & Global OTT Awards
Artikel: Saloka GudangMovies21 Rebahinxxi
Saloka (Carakan: ꌹęŚęŚşęŚ´ęŚ, pengucapan bahasa Jawa: [salokÉ]) adalah suatu ungkapan dalam bahasa Jawa yang memiliki arti kiasan, bersifat tetap, dan mengandung ungkapan pengandaian. Adapun yang diandaikan adalah orang tersebut dengan diperumpamakan sebagai hewan ataupun barang. Di dalam bahasa Jawa, secara umum terdapat tiga macam peribahasa, di antaranya adalah paribasan, bebasan, dan saloka. Ketiganya memiliki ciri khas yang membedakan antara satu dengan yang lainnya.
Ciri-ciri
Ciri khusus yang dimiliki saloka, di antaranya adalah:
memiliki arti kiasan
bersifat tetap
mengandung ungkapan pengandaian (ngemu surasa pepindhan), adapun yang diandaikan adalah orang tersebut dengan diperumpamakan sebagai hewan ataupun barang
Paribasan, bebasan, dan saloka
Paribasan, bebasan, dan saloka sebenarnya masih saling berkaitan karena ketiganya termasuk dalam kelompok peribahasa dalam bahasa Jawa. Ketiganya memiliki makna kiasan, sehingga tidak dapat dimaknai secara leksikal. Perbedaan yang paling mendasar antara paribasan dengan bebasan dan saloka ialah di dalam paribasan menggunakan tembung wantah (kosakata murni) dan tidak memiliki ungkapan pengandaian. Sedangkan saloka sendiri mengandung ungkapan pengandaian dan yang diandaikan/diperumpamakan adalah orang tersebut dengan digambarkan sebagai hewan ataupun barang.
Daftar saloka
Berikut ini adalah beberapa contoh saloka:
"Asu belang kalung wang" (ꌲꌹꌸꌧꌟęŚęŚęŚęŚęŚ¸ęŚęŚŽęŚ), (artinya: orang jelek, rendah, atau jahat tetapi kaya).
"Asu gedhĂŠ menang kerahĂŠ" (ꌲꌹꌸęŚęŚźęŚęŚşęŚŠęŚźęŚ¤ęŚęŚęŚźęŚŤęŚęŚ˛ęŚş), (artinya: orang yang lebih tinggi derajat pangkatnya biasanya menang permasalahannya).
"Ati bĂŠngkong oleh oncong" (ęŚ˛ęŚ ęŚśęŚ§ęŚşęŚęŚęŚşęŚ´ęŚęŚ˛ęŚşęŚ´ęŚęŚşęŚęŚ˛ęŚşęŚ´ęŚę§ęŚęŚşęŚ´ęŚ), (artinya: orang yang punya niat buruk/jahat ada yang mendukung dan mendapat jalan).
"BaladĂŠwa ilang gapitĂŠ" (ꌧęŚęŚ˘ęŚşęŚŽęŚ˛ęŚśęŚęŚęŚęŚĽęŚśęŚ ę§ęŚ ꌺ), (artinya: orang yang kehilangan kekuatannya).
"Bathok bolu isi madu" (ꌧęŚęŚşęŚ´ęŚę§ęŚ§ęŚşęŚ´ęŚęŚ¸ęŚ˛ęŚśęŚąęŚśęŚŠęŚ˘ęŚ¸), (artinya: orang rendahan tetapi kaya pengetahuan).
"Bèbèk mungsuh mliwis" (ꌧꌺꌧꌺęŚę§ęŚŠęŚ¸ęŚęŚąęŚ¸ęŚęŚŠę§ęŚęŚśęŚŽęŚśęŚąę§), (artinya: orang pandai bermusuhan dengan orang pandai tetapi yang satu kalah tekun dan terampil).
"Belo mèlu seton" (ꌧꌟęŚęŚşęŚ´ęŚŠęŚşęŚęŚ¸ęŚąęŚźęŚ ꌺꌴꌤę§), (artinya: orang yang ikut-ikutan tetapi tidak tahu maksud dan tujuannya).
"Beras wutah arang bali marang takerĂŠ"(ꌧꌟꌍꌹę§ęŚŽęŚ¸ęŚ ęŚęŚ˛ęŚŤęŚęŚ§ęŚęŚśęŚŠęŚŤęŚęŚ ęŚęŚźęŚęŚŤęŚş), (artinya: sesuatu yang sudah berubah dari asal mulanya mustahil bisa pulih seperti sediakala).
"CĂŠbol nggayuh lintang" (ęŚęŚşęŚ§ęŚşęŚ´ęŚę§ęŚ˛ęŚęŚęŚŞęŚ¸ęŚęŚęŚśęŚ¤ę§ęŚ ęŚ), (artinya: orang miskin yang mempunyai keinginan yang mustahil tercapai).
"Cecak nguntal empyak/cagak" (ęŚęŚźęŚęŚę§ęŚęŚ¸ęŚ¤ę§ęŚ ęŚę§ęŚęŚęŚę§), (artinya: keinginan/cita-cita yang tidak sesuai dengan kemampuannya).
"Dhandhang diunèkakĂŠ kuntul, kuntul diunèkakĂŠ dhandhang" (ęŚęŚ¤ę§ęŚęŚęŚ˘ęŚśęŚ˛ęŚ¸ęŚ¤ęŚşęŚę§ęŚęŚęŚşęŚęŚ¸ęŚ¤ę§ęŚ ꌸęŚę§ęŚęŚ¸ęŚ¤ę§ęŚ ꌸęŚę§ęŚ˘ęŚśęŚ˛ęŚ¸ęŚ¤ęŚşęŚę§ęŚęŚęŚşęŚęŚ¤ę§ęŚęŚ), (artinya: buruk dikatakan baik dan baik dikatakan buruk).
"Dhemit ora ndulit, sĂŠtan ora doyan" (ęŚęŚźęŚŠęŚśęŚ ę§ęŚ˛ęŚşęŚ´ęŚŤęŚ˛ęŚ¤ę§ęŚ˘ęŚ¸ęŚęŚśęŚ ę§ęŚąęŚşęŚ ꌤę§ęŚ˛ęŚşęŚ´ęŚŤęŚ˘ęŚşęŚ´ęŚŞęŚ¤ę§), (artinya: orang yang selalu diberi keselamatan serta tidak ada yang mengganggu).
"Dom sumurup ing banyu" (ꌢꌺꌴꌊę§ęŚąęŚ¸ęŚŠęŚ¸ęŚŤęŚ¸ęŚĽę§ęŚ˛ęŚśęŚęŚ§ęŚęŚ¸), (artinya: melakukan sesuatu secara diam-diam untuk menutupi keburukan).
"Emprit abuntut bedhug", (artinya: permasalahan kecil menjadi besar menjadi-jadi).
"Endhas gundhul dikepeti" (ꌲꌟꌤę§ęŚęŚąę§ęŚęŚ¸ęŚ¤ę§ęŚęŚ¸ęŚę§ęŚ˘ęŚśęŚęŚźęŚĽęŚźęŚ ę§ęŚ ꌜ), (artinya: orang yang sudah enak ditambah enak lagi).
"Gagak nganggo elaring merak" (ęŚęŚęŚę§ęŚęŚęŚęŚşęŚ´ęŚęŚ˛ęŚźęŚęŚęŚŤęŚśęŚęŚŠęŚźęŚŤęŚę§), (artinya: orang miskin yang bertindak seperti orang besar/luhur).
"Gajah alingan suket teki" (ęŚęŚęŚęŚ˛ęŚęŚśęŚęŚęŚęŚ¤ę§ęŚąęŚ¸ęŚęŚźęŚ ę§ęŚ ꌟęŚęŚś), (artinya: sifat/kelakuan lahir maupun batin biarpun tidak kelihatan pasti akan terlihat).
"Gajah ngidak rapah" (ęŚęŚęŚęŚęŚęŚśęŚ˘ęŚę§ęŚŤęŚĽęŚ), (artinya: orang besar yang melanggar aturannya sendiri).
"Gajah tumbuk karo gajah, kancil mati ing tengah" (ęŚęŚęŚęŚ ꌸꌊę§ęŚ§ęŚ¸ęŚę§ęŚęŚŤęŚşęŚ´ęŚęŚęŚę§ęŚęŚę§ęŚęŚśęŚę§ęŚŠęŚ ꌜꌲꌜęŚęŚ ꌟęŚęŚ), (artinya: orang yang berkedudukan saling bertengkar, rakyat kecil yang menjadi korban).
"Gong lumaku tinabuh" (ęŚęŚşęŚ´ęŚęŚęŚ¸ęŚŠęŚęŚ¸ęŚ ꌜꌤꌧꌸęŚ), (artinya: orang yang selalu dimintai petuah atau dimintai ilmu pengetahuan).
"Idu didilat manèh", (artinya: orang yang sudah memberi kemudian meminta kembali pemberiannya atau membatalkan janji yang diucapkan).
"Iwak klebu ing wuwu", (artinya: orang yang mudah dibohongi).
"Jati ketlusuban ruyung", (artinya: kumpulan orang-orang baik yang kemasukan orang yang buruk sifatnya).
"Jaran kerubuhan empyak", (artinya: orang yang sudah kapok dan tidak akan mengulangi lagi).
"Kacang mangsa ninggala lanjaran", (artinya: kebiasaan anak biasanya meniru perbuatan orang tua).
"Kebo bulĂŠ mati sĂŠtra", (artinya: orang pandai tapi kepandaiannya tidak ada yang membutuhkan karena berada di tempat yang tidak semestinya).
"Kebo ilang tombok kandhang", (artinya: orang yang sudah kehilangan tapi masih membutuhkan biaya untuk mencari barang yang hilang tadi).
"Kebo mulih ing kandhangĂŠ", (artinya: orang yang sudah pergi lama dan kembali lagi ke asalnya).
"Kebo kabotan sungu", (artinya: orang yang kehidupannya susah/menderita karena kebanyakan anak).
"Kebo nusu gudèl", (artinya: orang tua yang meminta bantuan kepada pemuda).
"KemladhĂŠyan ngajak sempal", (artinya: pendatang yang mengajak berbuat onar/keburukan).
"KĂŠrĂŠ munggah balĂŠ", (artinya: orang miskin yang diangkat jadi orang berkedudukan atau dijadikan istri/suami orang yang berkedudukan/orang besar).
"Kethèk serangon", (artinya: segerombolan orang yang berbuat kejahatan).
"Klenthing wadhah masin", (artinya: orang yang berat meninggalkan kebiasaan buruk).
"Kriwikan dadi grojogan", (artinya: permasalahan kecil menjadi besar dan menjadi-jadi).
"Kutuk marani sunduk", (artinya: orang yang bermain-main dengan bahaya).
"Lahang karoban manis", (artinya: orang yang wajahnya cantik atau ganteng serta berbudi pekerti luhur).
"LambÊ satumang kèri samerang", (artinya: orang yang diberi tahu berkali-kali tetap saja tidak percaya).
"Legan golèk momongan", (artinya: orang yang sudah enak hidupnya tetapi malah mencari kesulitan).
"Opor bèbèk mentas awakÊ dhÊwÊ", (artinya: orang yang menyelesaikan permasalahan karena usahanya sendiri).
"Palang mangan tanduran", (artinya: orang dipercayai menjaga sesuatu tetapi malah merusaknya).
"Pecruk tunggu bara", (artinya: orang yang diberi kepercayaan menjaga barang/sesuatu yang disukainya).
"Pitik trondhol diumbar ing padaringan", (artinya: orang jahat yang diberi kepercayaan menjaga barang yang disukainya akhirnya malah merusak dan merugikan).
"Satru munggwing cangklakan", (artinya: memusuhi orang yang sebenarnya masih sanak saudaranya sendiri).
"Sumur lumaku tinimba", (artinya: orang yang harus dimintai pertanyaan).
"Tekèk mati ulunÊ", (artinya: orang yang celaka karena omongannya sendiri).
"Tumbu oleh tutup", (artinya: orang yang sudah cocok dengan keinginannya).
"Timun mungsuh durèn", (artinya: orang miskin yang bermusuhan dengan orang yang berkuasa).
"Timun wungkuk jaga imbuh", (artinya: orang bodoh lagi jelek dipakai hanya untuk menutup kekurangan saja).
"Tunggak jarak mrajak, tunggak jati mati", (artinya: keturunannya orang kecil atau buruk menjadi banyak, sedangkan keturunan orang baik malah habis).
"Yuyu rumpung mbarong rongĂŠ", (artinya: rumahnya besar tetapi sebenarnya orang yang miskin).
Budaya modern
Ungkapan saloka memengaruhi kebudayaan modern yang berkembang saat ini. Salah satu taman hiburan (theme park) bertajuk "Saloka Park" dibangun di Semarang, Jawa Tengah. Taman hiburan ini bertemakan aneka macam satwa dan memiliki sebuah maskot bernama 'Loka' yang berwujud naga berwarna hijau. Nama Loka diambil dari nama tokoh dalam cerita rakyat Rawa Pening.
Lihat pula
Paribasan
Bebasan
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
Artikel Terkait "saloka"
Saloka
SALOKA hadir sebagai salah satu destinasi wisata Pesona Indonesia yang berbentuk taman rekreasi tematik keluarga di Jawa Tengah yang mengusung konsep kearifan lokal. Berlokasi di persimpangan antara kota Semarang, Salatiga, Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Saloka
pesan tiket taman bermain saloka theme park dan bermain sepuasnya bersama keluarga.
Saloka
maps and zone in saloka theme park / peta dan zona di saloka theme park. PROMO. ZONA. SHOW & EVENT. RESTO & CAFE. ROMBONGAN. MEMBERSHIP. TIKET. Peta Zona. Lihat Peta Download Peta. 5 Zona di Saloka Theme Park. Pesisir. Zona yang akan membawamu merasakan sensasi seperti berada di pantai dan disambut wahana Cakrawala yang ikonik. ...
Saloka
reservasi online tiket by saloka.
Saloka
saloka theme park, taman bermain terbaik dan terbesar di jawa tengah
Login Dashboard Saloka
Please fill in your username Password. please fill in your password
Detail Zona - Saloka
Seperti namanya, kamu akan disambut dengan suasana seperti memasuki hutan belantara yang dipenuhi berbagai wahana. Nikmati kebersamaan dengan teman dan keluarga di zona ini!
Membership - Saloka
Membership Saloka bisa digunakan untuk diskon di partner Saloka, sesuai program yang sedang berlaku. 7. Membership Saloka berbentuk kartu digital yang akan dikirim ke nomor WhatsApp & e-mail yang terdaftar.
Detail Zona - Saloka - salokapark.com
Seperti namanya, kamu akan disambut dengan suasana seperti memasuki hutan belantara yang dipenuhi berbagai wahana. Nikmati kebersamaan dengan teman dan keluarga di zona ini!
Ticket - Saloka - salokapark.com
Jl. Fatmawati No.154, Tuntang, Semarang, Jawa Tengah 50773. marketing@salokapark.com. (0298) 322266