Shio GudangMovies21 Rebahinxxi LK21

    Shio (Hanzi: 生肖; Mandarin: shēngxiào, Hokkian: siⁿ-siùⁿ, seⁿ-siòⁿ) adalah dua belas hewan yang mewakili tahun, bulan, dan jam tertentu dalam astrologi Tionghoa. Berbagai kebudayaan yang terpengaruh adat Tionghoa juga memiliki tradisi shio, meski sebagian hewan dalam shio memiliki perbedaan.
    Sebuah kesalahpahaman umum bahwa lambang hewan shio hanya ditetapkan berdasarkan tahun. Nyatanya, penetapan lambang hewan shio ini juga didasarkan atas bulan, hari, dan jam.


    Etimologi


    Istilah shio dalam bahasa Indonesia adalah diambil dari lafal dialek Hokkian sheshio (Hanzi: 生肖, pinyin: shengxiao) yang lazim dituturkan di Indonesia.


    Lambang


    Secara tradisi, shio dimulai dari lambang hewan tikus. Berikut adalah dua belas lambang hewan shio (masing-masing dengan Cabang Bumi terkait) secara berurutan dan sifatnya. Kayu, Api, Tanah, Logam, dan Air sebagai lima elemen alam.

    Dalam astrologi Tionghoa, lambang hewan shio yang ditetapkan berdasarkan tahun menunjukkan cara orang lain memandang dirimu atau dirimu memandang dirimu sendiri. Sebuah kesalahpahaman umum bahwa lambang hewan shio hanya ditetapkan berdasarkan tahun. Nyatanya, penetapan lambang hewan shio ini juga didasarkan atas bulan (disebut "binatang dalam"), hari (disebut "binatang sejati"), dan jam (disebut "binatang rahasia"). Dengan kata lain, seseorang yang memiliki shio naga berdasarkan tahun juga bisa memiliki shio ular berdasar bulan kelahiran.


    Penanggalan Tionghoa




    = Tahun

    =
    Dalam Empat Pilar Nasib, tahun adalah pilar yang mewakili informasi tentang latar belakang keluarga seseorang dan masyarakat atau hubungan dengan kakek-nenek mereka. Tiap hewan dalam shio mewakili tahun tertentu dan 12 hewan shio membentuk satu periode yang selalu berulang 12 tahun sekali. Penetapan 100 tahun ini didasarkan pada pembulatan 11,85 tahun masa revolusi planet Yupiter terhadap matahari. Bersama dengan 10 batang surgawi, shio yang melambangkan 12 cabang bumi membentuk siklus seksagesimal/enam puluh tahunan yang disebut ganzhi (干支).
    Tabel di bawah menunjukkan siklus 60 tahunan yang dicocokkan dengan kalender masehi Gregorius dari tahun 1924 sampai 2043.


    = Bulan

    =
    Dalam Empat Pilar Nasib, bulan adalah pilar yang mewakili informasi tentang orang tua atau masa kecil orang tersebut. Banyak astrolog Tionghoa menganggap pilar bulan sebagai yang paling penting dalam menentukan keadaan kehidupan dewasa seseorang.
    12 hewan shio juga terkait dengan penanggalan pertanian tradisional Tionghoa, yang berjalan seiring kalender lunar yang sudah dikenal. Penanggalan ini dibagi menjadi 24 bagian (satu bagian terdiri atas dua pekan) yang dikenal dengan jieqi. Setiap hewan shio berkaitan dengan dua jieqi. Tidak seperti penanggalan lunar 60 tahunan yang jumlahnya berubah-ubah dalam satu bulan bila dikaitkan dengan penanggalan masehi, penanggalan pertanian tradisional ini hanya bervariasi satu hari, dimulai pada kalender masehi tanggal 3 atau 4 Februari setiap tahunnya. Tidak seperti siklus penanggalan lunar yang dimulai dari tikus, penanggalan pertanian dimulai dari macan sebagai hewan pertama musim semi.


    = Hari

    =
    Empat Pilar Nasib juga dapat digunakan untuk menentukan hewan shio dalam hari. Namun karena hanya ada 7 hari dalam sepekan dan ada 12 binatang dalam shio, maka ada satu hari yang memiliki lebih dari satu lambang hewan shio.

    Minggu: Monyet
    Senin: Kambing
    Selasa: Naga, Babi
    Rabu: Kuda, Ayam
    Kamis: Tikus
    Jum'at: Kelinci, Ular, Anjing
    Sabtu: Kerbau, Macan


    = Jam

    =
    Shio juga digunakan untuk mengenali waktu dalam satu hari. Satu hari terdiri dari dua belas bagian. Dengan demikian, satu bagian waktu (dalam bahasa Mandarin disebut shichen - 時辰) terdiri dari dua jam.
    Waktu berikut adalah dalam waktu standard Beijing (UTC+8).

    23:00 - 01:00: tikus
    01:00 - 03:00: kerbau
    03:00 - 05:00: macan
    05:00 - 07:00: kelinci
    07:00 - 09:00: naga
    09:00 - 11:00: ular
    11:00 - 13:00: kuda
    13:00 - 15:00: kambing
    15:00 - 17:00: monyet
    17:00 - 19:00: ayam
    19:00 - 21:00: anjing
    21:00 - 23:00: babi


    Legenda



    Dua belas binatang dalam shio terbentuk pada masa awal peradaban Tiongkok, sehingga sangat sulit menelusur asal-muasalnya. Banyak kisah dan cerita yang menceritakan mengenai penetapan dua belas hewan ini menjadi bagian dari shio.
    Salah satu legenda mengisahkan bahwa Kaisar Giok menitahkan bahwa tahun-tahun dalam penanggalan akan dinamai dengan nama-nama hewan berdasar urutan mereka sampai ke kediamannya. Untuk mencapai tempat tujuan, hewan-hewan tersebut harus menyeberang sebuah sungai. Kucing dan tikus tidak bisa berenang, tetapi mereka pandai, dan meminta tumpangan pada kerbau. Kerbau yang baik hati dan naif mempersilakan mereka naik di punggungnya. Dalam legenda lain dikatakan bahwa kerbau bersedia memberi tumpangan agar bisa mendengar nyanyian tikus. Saat kerbau sudah hampir sampai ke tepi, tikus mendorong kucing hingga jatuh ke sungai, kemudian segera turun dari punggung kerbau dan mendahuluinya menemui Kaisar Giok. Hal ini menjadikan tikus menjadi hewan pertama dalam shio, diikuti kerbau. Meski kuat, macan sempat terseret arus ke hilir sehingga dia datang di urutan ketiga.
    Hewan keempat yang datang adalah kelinci yang menyeberang dengan melompati batu-batu yang ada. Dia sempat kehilangan pijakan di tengah jalan, tetapi beruntung menemukan kayu yang mengapung untuk pegangan yang mengantarkan kelinci ke tepi. Meski dapat terbang dengan cepat, naga baru tiba setelah kelinci lantaran harus menurunkan hujan terlebih dulu di suatu desa, juga membantu kelinci yang saat itu berpegangan di kayu dengan menghembuskan napas sehingga kelinci dapat terdorong ke tepi.
    Kuda tiba setelah naga, tetapi dia terkejut melihat ular yang bersembunyi di tapal kuda tiba-tiba muncul, menjadikannya jatuh dan memberi ular tempat keenam. Kuda sendiri berada di urutan ketujuh. Setelahnya, kambing, monyet, dan ayam tiba bersama-sama. Ayam menemukan rakit untuk menyeberang, sedangkan monyet dan kambing menyeret dan menarik rakitnya, berusaha menyingkirkan semua rumput liar. Kaisar Giok berkenan atas kerja sama mereka, kemudian menyatakan kambing sebagai hewan kedelapan, monyet sebagai hewan kesembilan, dan ayam sebagai hewan kesepuluh.
    Hewan kesebelas yang datang adalah anjing. Meski pelari dan perenang yang baik, anjing menghabiskan waktunya untuk bermain di air. Babi tiba di urutan kedua belas yang sebelumnya dia makan terlebih dahulu dan jatuh tertidur di tengah perjalanan. Kucing yang sudah tenggelam tidak dimasukkan menjadi anggota dua belas shio, dan dikatakan ini menjadi alasan kucing selalu memburu tikus.
    Sebuah legenda lain mengisahkan bahwa pada suatu hari, dewa mengumumkan akan mengadakan jamuan yang dilangsungkan esok hari. Namun tikus membohongi kucing dan mengatakan bahwa jamuan dilangsungkan lusa. Pada hari yang ditetapkan, dua belas hewan mendatangi jamuan dewa, tidak termasuk kucing yang mengira bahwa jamuan masih dilangsungkan besok.


    Dalam berbagai budaya


    Shio digunakan tidak hanya terbatas di kalangan Tionghoa. Shio biasanya muncul di kartu Tahun Baru Korea dan Tahun Baru Jepang. Shio juga digunakan di negara-negara Asia yang terpengaruh dengan kebudayaan Tionghoa, meski terdapat perbedaan sebagian binatang dalam shio.
    Shio Korea pada dasarnya serupa dengan shio Tionghoa. Namun huruf Hanja-eo 양 (yang) biasanya secara khusus mengacu pada domba dalam bahasa Korea, sedangkan untuk kambing adalah 염소 (yeomso).
    Dalam shio Jepang, domba (hitsuji) digunakan menggantikan kambing (yagi) dan celeng (inoshishi, i) menggantikan babi (buta). Sejak 1873, Jepang merayakan tahun baru pada 1 Januari mengikuti penanggalan masehi Gregorius.
    Dalam shio Vietnam, hewan keempat dalam shio bukanlah kelinci, tetapi kucing. Dalam shio Cham, penyu (disebut kra dalam bahasa setempat) menggantikan monyet. Di Shio Melayu, hewan kancil menggantikan kelinci dan kura-kura menggantikan babi. Naga terkadang disebut juga ular besar, sedangkan hewan keenam disebut "ular kedua" atau "ular sani".
    Dalam shio Thailand, awal tahun dimulai pada hari pertama bulan kelima penanggalan lunar Thailand atau pada perayaan Songkran.
    Di Kazakhstan, siklus binatang tahunan yang mirip digunakan oleh bangsa Tionghoa juga digunakan, tetapi mengganti naga dengan siput.


    Budaya populer


    Manga berjudul Fruits Basket karya Takaya Natsuki mengisahkan mengenai seorang gadis bernama Honda Tohru dan anggota keluarga Soma yang bisa berubah menjadi hewan dalam shio saat sakit, tertekan, atau dipeluk lawan jenis. Manganya terdiri dari 136 bab, dikumpulkan dan diterbitkan dalam 23 volume tankōbon oleh Hakusensha mulai tanggal 19 Januari 1999; volume terakhir terbit pada 19 Maret 2007. Dikepalai oleh Daichi Akitaro, Studio Deen mengadaptasi Fruits Basket ke dalam 26 episode anime yang tayang di TV Tokyo pertama kali pada 5 Juli 2001 dan terakhir pada 27 Desember 2001. Adaptasi anime terbaru dari manga ini diumumkan pada November 2018. Funimation mengumumkan bahwa adaptasi terbaru Fruits Basket ditayangkan mulai April 2019 dan akan mencakup keseluruhan manga.
    Selain Manga berjudul Fruits Basket anime original berjudul Etotama juga menggunakan 12 shio sebagai ceritanya.


    Rujukan




    Pranala luar


    (Indonesia) Tradisi dan Budaya Tionghoa - 12 Shio

Kata Kunci Pencarian:

shiokambingshio togelshio 2024shio88shio 2025shiokambing5shiokambing2shiowlashio tahun 2025shio togel 2024
Shio [Trailers] - IGN

Shio [Trailers] - IGN

Where Shio At? — Shio the Shiba

Where Shio At? — Shio the Shiba

Shio Review – Gamecritics.com

Shio Review – Gamecritics.com

Shio Day :: Beeeeeeach!! — Shio the Shiba

Shio Day :: Beeeeeeach!! — Shio the Shiba

StarChefs - Shio Ramen | Chef Scott LaChapelle of Pickerel

StarChefs - Shio Ramen | Chef Scott LaChapelle of Pickerel

Shio__’s Music Profile | Last.fm

Shio__’s Music Profile | Last.fm

Venerable Shio Mgvime - Orthodox Church in America

Venerable Shio Mgvime - Orthodox Church in America

12 Kinds Of Shio, The Symbol Of The Chinese Animal Shio Tiger ...

12 Kinds Of Shio, The Symbol Of The Chinese Animal Shio Tiger ...

Shio slated for August 23 on Switch

Shio slated for August 23 on Switch

Shio | Hot Sex Picture

Shio | Hot Sex Picture

Zodiac Shio Stock Illustrations – 3,043 Zodiac Shio Stock Illustrations ...

Zodiac Shio Stock Illustrations – 3,043 Zodiac Shio Stock Illustrations ...

TABEL SHIO TERBARU 2021

TABEL SHIO TERBARU 2021

Search Results

shio

Daftar Isi

Guide to ramen broth: shio, shoyu, miso and tonkotsu - Umami Days

Jan 15, 2020 · Shio Ramen. Shio means salt. Shio ramen’s broth is made with chicken or fish bones (pork bones are sometimes added too), vegetables and salt. Shio ramen broth is pale to golden yellow depending on what bones and vegetables are used, and in what proportion.

What Is Shio Ramen? One of the Best Lesser-Known Ramen Types

Jun 17, 2022 · Ever wondered what “shio” is? Shio means salt in Japanese. So this ramen is a noodle dish with a salt-based broth. The word before ramen usually refers to the type of soup it is. Let’s look at other examples: Shoyu ramen soup is made of soy sauce, miso ramen soup is made of miso, And tonkotsu ramen soup is made of tonkotsu (pork bone).

What's The Difference Between Shio And Shoyu Ramen? - The …

Jan 18, 2025 · Two popular ramen seasonings, shio and shoyu, may sound similar, but their flavors are worlds apart. Here's everything you need to know about them.

From-Scratch Shio Ramen Recipe - Serious Eats

May 28, 2023 · A light, clear broth and a nuanced lemon-and-salt seasoning result in a beautiful yet flavorful bowl of shio ramen.

Types of Ramen Broth: Shio, Shoyu, Miso and Tonkotsu

Apr 28, 2023 · What is Shio Ramen? Shio ramen is a type of Japanese noodle soup that is seasoned with salt (shio in Japanese). The broth for shio ramen is typically clear and light, and made from chicken, pork, or seafood. The noodles used in shio ramen are usually thin, straight noodles that are firm.

Shio Ramen 塩ラーメン - Just One Cookbook

Sep 1, 2022 · Shio Ramen (or Salt-Flavored Ramen) is one of the most popular styles of ramen in Japan! Toothsome noodles are nestled in a base of dashi and clear chicken broth and topped with seasoned bamboo shoots, sliced chicken chashu, and jammy ramen eggs.

Shio, Shoyu, Tonkotsu and Miso: Everything to know about …

May 21, 2024 · Shio is the most basic style of ramen, typically made with a clear broth, with salt as its base. After all, “shio” means salt in Japanese. Takebe’s restaurants sell a dish called the Yuzu Shio...

The Ramen Showdown: Shio VS Shoyu Ramen [Which One's …

Aug 13, 2021 · Here's a full breakdown of two major ramen flavors, Shio and Shoyu ramen. Find out what makes them great and which one's better. Free U.S Shipping on Orders Over $60 🍜

What Is the Difference Between Ramen Broths: Shio, Shoyu

May 21, 2024 · “Shio ramen is seasoned with salt, creating a light and savory flavor.” Shio is the most basic style of ramen, typically made with a clear broth, with salt as its base. After all, “shio”...

Home-made Shio Ramen - RecipeTin Japan

Mar 12, 2019 · One of the three basic ramen flavourings, Shio Ramen is made with a salty flavour base that is packed with umami. You will need to soak some ingredients overnight, but the process of making the flavouring base is quite simple.