The Great Dictator (1940) | Movie Poster | Kellerman Design
The Great Dictator (1940) | Movie Poster | Kellerman Design
THE GREAT DICTATOR (1940) | One Perfect Shot Database
The Great Dictator (1940) Review - The Movie Elite
1940 – The Great Dictator – Academy Award Best Picture Winners
1940 – The Great Dictator – Academy Award Best Picture Winners
1940 – The Great Dictator – Academy Award Best Picture Winners
1940 – The Great Dictator – Academy Award Best Picture Winners
1940 – The Great Dictator – Academy Award Best Picture Winners
The Great Dictator (1940) – The 411 From 406
Screening of Chaplin's "The Great Dictator" | The City Reliquary
The Great Dictator | Coolidge Corner Theater
The Great Dictator Original 1940 U.S. Half Sheet Movie Poster ...
No Title
No Title
No Title
No Title
No Title
No Title
No Title
No Title
No Title
No Title
No Title
No Title
No Title
No Title
No Title
No Title
No Title
No Title
No Title
No Title
No Title
No Title
No Title
No Title
No Title
No Title
No Title
The Great Dictator GudangMovies21 Rebahinxxi LK21
The GreatDictator (Diktator Agung) merupakan sebuah film epik hitam-putih pada tanggal 15 Oktober 1940. Dirilis ketika Perang Dunia Kedua mulai berkecamuk dan ketika Adolf Hitler sendiri sedang meniti jalan untuk mencapai puncak kejayaannya, The GreatDictator sukses memparodikan peristiwa tersebut. Plesetan-plesetan pun digunakan di dalamnya: Adenoid Hynkel untuk Adolf Hitler, negara Tomainia untuk Jerman, lambang tanda silang dobel yang menggantikan lambang swastika Nazi, Benzino Napaloni untuk Benito Mussolini, dan lain sebagainya. Parodi yang digunakan Chaplin tidaklah parodi yang bersifat kasar atau asal melucu, melainkan parodi yang memiliki kelasnya tersendiri alias elegan.
Charlie Chaplin memerankan tokoh rekaan Adolf Hitler, sang diktator fasis yang kejam. Di dalam plot cerita pula, Chaplin juga sekaligus memerankan seorang tukang cukur keturunan Yahudi, merepresentasikan wajah rakyat jelata yang lugu. Karakteristik keduanya yang sangat kontras ini dilibatkan ke dalam satu alur cerita dengan kisahnya masing-masing. Lihatlah parodinya: saat Hynkel yang bertindak semaunya sendiri dengan memberangus orang-orang Yahudi dan sangat ambisius untuk menguasai seluruh dunia, namun berubah menjadi pribadi yang tampak bodoh dan konyol, yaitu saat adegan Hynkel bermain-main sendiri dengan bola dunia, atau adegan saat Hynkel berpidato dalam bahasa Jerman yang “sangat Hitler”. Atau ketika si tukang cukur yang mencukur tuannya (sekaligus menari) sambil mengikuti irama musik Hungarian Dance No. 5 karya Johannes Brahms. Melihat adegan-adegan tersebut, rasanya pada zaman sekarang pun masih relevan parodi-parodi tersebut. Membuktikan bahwa parodi dalam The GreatDictator merupakan parodi yang memang berkelas.
Film berdurasi 124 menit yang dibuat satu tahun sebelum tentara Amerika Serikat mengikuti Perang Dunia Kedua ini seakan-akan mampu memberikan dampak propaganda kepada pemerintah AS untuk segera bergerak melawan Nazi Jerman. Film komedi drama ini adalah satire bagi Nazi Jerman yang ingin menguasai dunia dengan cara brutal. Sehingga pesan yang ingin disampaikan jelas: perdamaian. Akhir dalam film menegaskan hal itu. Pertukaran posisi antara si tukang cukur dan si diktator menjadi inti cerita dari The GreatDictator, bahwa diktator yang besar bukanlah diktator yang angkuh, kaku, kejam, penuh kebencian, dan tidak toleran. Diktator yang “besar” dalam artian memilih untuk menghentikan perang, memberi kebebasan bagi individu, berperikemanusiaan, dan menyatukan umat manusia dalam persaudaraan.
Referensi
Dictator Adenoid Hynkel tries to expand his empire while a poor Jewish barber tries to avoid persecution from Hynkel’s regime. The Great Dictator (1940)