Alat batu adalah
Alat yang dibuat sebagian atau seluruhnya dari
batu. Istilah ini dikenal pula dengan nama Industri Litik. Walaupun kebudayaan dan masyarakat yang menggunakan
Alat batu masih bertahan hingga saat ini, kebanyakan dari
Alat batu dikaitkan dengan masyarakat prasejarah, terutama kebudayaan Zaman
batu yang telah musnah.
Arkeolog sering kali mempelajari masyarakat prasejarah, dan mengacu kepada ilmu yang mempelajari
Alat batu sebagai analisis litik.
batu telah dipergunakan untuk membuat berbagai macam variasi
Alat yang berbeda dalam catatan para peneliti sebelumnya, termasuk diantaranya untuk mata panah, mata tombak, dan
batu penggiling. Bahan pembuatan
Alat batu, dapat berupa
batu inti atau kepingan
batu. Sedangkan orang yang membuat
Alat batu disebut sebagai pemangkas
batu.
Alat batu yang terbuat dari kepingan
batu, biasanya terbuat dari bahan Kriptokristalin, seperti chert, rijang, radiolarit, kalsedon, basalt, Qwartz, dan obsidian melalui proses yang dinamakan reduksi litik. Salah satu cara yang sederhana dari proses reduksi adalah dengan memukul
batu inti menggunakan
batu palu atau benda yang mirip dengannya. Tujuan dari proses reduksi adalah untuk memproduksi kepingan
batu yang lebih kecil, dan sisa dari inti
batu tersebut akan dibuang setelah menjadi terlalu kecil untuk dipergunakan. Dalam beberapa cara, seorang pemangkas
batu mengurangi inti
batu menjadi sebuah
Alat unifasial atau bifasial yang kemudian dikurangi kembali dengan dipukul menggunakan
batu palu yang lunak atau dengan menekan ujungnya agar terpecah menjadi serpihan. Proses reduksi yang lebih kompleks termasuk diantaranya pembuatan pisau dengan standar tinggi, yang dapat dipergunakan untuk berbagai
Alat seperti pengikis, pisau, sabit dan mikrolit. Secara umum,
Alat batu kikisan terdapat di banyak tempat pada masyarakat manapun sebelum penggunaan logam, karena mudah untuk dibuat, dan
batu sumbernya didapatkan dengan mudah. Selain itu, mereka dapat dibawa dengan mudah dan dapat ditajamkan kembali.
Perkembangan evolusi teknik (teknokompleks)
Sejak abad ke-19 Masehi, arkeolog telah membagi-bagi
Alat batu masa prasejarah menjadi beberapa klasifikasi berdasarkan tipologi. Mereka menyebut kelompok tipologi ini sebagai industri, dan menamakannya berdasarkan situs tempat mereka ditemukan. Sebagai contoh: Industri Acheulean merupakan teknik
Alat batu yang pertama kali ditemukan di Saint Acheul. Contoh kedua adalah Oldowan, yang berasal dari Lembah Olduvai. Pada awal abad ke-20, industri ini menjadi lebih rumit dan menjadi sebuah teknologi. Pada akhirnya, disebut sebagai teknokompleks.
Pada tahun 1969 dalam buku edisi kedua World Prehistory yang ditulis oleh Grahame Clark, proses pemecahan
batu dibagi menjadi Mode 1 hingga Mode 5. Dia membaginya berdasarkan penanggalan: Mode 1 dan 2 berada pada masa Paleolitikum bawah, Mode 3 kepada Paleolitikum tengah, Mode 4 ke masa Paleolitikum lanjut, dan Mode 5 ke Mesolitikum. Masyarakat ilmiah yang membaca, tidak sepenuhnya setuju dengan pernyataan ini, karena di beberapa daerah tidak terdapat keseragaman periode. Sebagai contoh, Mode 1 digunakan di Eropa lama setelah Mode 2 menggantikan Mode 1 di Afrika.
Namun, skema Clarke diadopsi dengan baik oleh komunitas arkeologi. Salah satu keuntungannya adalah penggunaan terminologi yang mudah. Sebagai konsekuensinya,
Alat batu pada periode Paleolitikum terbagi menjadi 4 mode dengan tingkat kerumitan yang berbeda dan di beberapa kasus berdasarkan susunan kronologis.
= Mode I: Industri Oldowan
=
Alat batu paling awal yang dipergunakan oleh genus Homo adalah Mode 1, berasal dari Industri Oldowan, yang dinamakan berdasarkan situs di Lembah Olduvai, Tanzania.
Alat batu Oldowan memiliki karakteristik konstruksi yang sederhana, dan didominasi dengan penggunaan
batu inti.
batu inti ini dibuat dari
batu kerakal sungai atau
batu yang memiliki kemiripan karakteristik, dan dipukul menggunakan
batu palu untuk menciptakan patahan konkoidal yang memisahkan serpihan dari satu permukaan, sehingga menciptakan pinggiran yang tajam. pada
Alat batu ini biasanya terdapat dua sisi, satu sisi yang tajam, dan sisi lainnya yang membulat dan tumpul. Teknologi Oldowan merupakan teknologi perkusi.
Bukti awal penggunaan
Alat batu diperkirakan memiliki penanggalan sekitar 3,4 juta tahun yang lalu. Namun
Alat batu Oldowan yang tertua diperkirakan berasal dari 2,6 juta tahun yang lalu, yang berasal dari masa paleolitik bawah, yang ditemukan di Gona, Etiopia. Setelah masa ini, Industri Oldowan menyebar di seluruh Afrika, walaupun arkeolog belum dapat memutuskan Hominid mana yang menyebarkannya. Beberapa berspekulasi bahwa Australopithecus garhi yang menyebarkan, sementara lainnya berpendapat bahwa teknologi tersebut disebarkan oleh Homo habilis. Homo habilis merupakan hominin yang menggunakan
Alat batu dengan teknologi Oldowan yang paling banyak di Afrika. Sekitar 1,9-1,8 juta tahun lalu, teknologi tersebut diwariskan kepada Homo erectus. Industri ini kemudian keluar dari Afrika dan dibawa oleh Homo erectus hingga pulau Jawa pada 1,8 juta tahun lalu dan Tiongkok utara pada 1,6 juta tahun lalu.
= Mode II: Industri Acheulean
=
Mode 2 yang lebih kompleks mulai berkembang melalui Industri Acheulean, yang dinamakan berdasarkan situs Saint-Acheul, di Prancis. Teknologi ini dikarakterisasi bukan oleh inti, tetapi oleh bifasial, yang merupakan bentuk yang umum terdapat pada kapak genggam. Teknologi ini berkisar pada 1,7 juta tahun yang lalu dari Lembah Turkana di Kenya dan Afrika Selatan.
= Mode III: Industri Mousterian
=
Industri Acheulean di Eropa digantikan oleh teknologi litik yang dikenal dengan nama Industri Mousterian, yang dinamakan berdasarkan situs Le Moustier di Prancis yang ditemukan pada tahun 1860-an. Teknologi ini memproduksi peralatan yang mirip dengan pisau, dengan bentuk yang lebih kecil dan lebih tajam. Teknologi ini dikembangkan dan dipergunakan oleh Neanderthal, sebuah spesies hominin yang berasal dari Eropa dan Timur Tengah.
= Mode IV: Industri Aurignacian
=
Pisau
batu panjang yang merupakan industri Mode 4, muncul pada masa Paleolitik akhir. Budaya Aurignacian merupakan contoh yang baik untuk produksi
Alat dari Mode 4.
= Mode V: Industri Mikrolit
=
Alat batu Mode 5 melibatkan industri mikrolit, yang digunakan dalam
Alat, biasanya diikatkan ke tangkai atau tongkat. Contohnya adalah budaya Magdalenia.
= Industri Neolitik
=
Pada masa Neolitik,
batu padasan menjadi sangat penting.
batu ini biasanya dibuat dari
batu basalt, giok, dan beberapa bentuk rhyolite yang tidak sesuai untuk proses pengelupasan. Industri ini sangat penting pada Distrik Danau Inggris, dan lebih dikenal dengan nama Industri Kapak Langdale. Perkakas yang menggunakan
batu padasan termasuk diantaranya beliung dan kapak genggam, dibuat dengan menggunakan metode yang membutuhkan banyak tenaga dan waktu dengan berulang kali menggosok salah satu sisi
batu tersebut dengan
batu penggosok (
batu kasar) dan sering kali menggunakan air sebagai pelumas. Karena permukaannya yang kasar, beberapa
batu padasan digunakan untuk menggiling makanan yang berasal dari tumbuhan dan
batu tersebut digosok bukan hanya untuk dibentuk saja, tetapi juga karena penggunaan yang berulang kali. Penggosokan
batu secara berulang kali, meningkatkan tingkat ketajaman dan kekuatan kapak. Kapak
batu yang digosok sangat penting untuk pembersihan lahan dan hutan pada periode neolitik, terutama ketika tanaman pangan dan hewan ternak mulai berkembang dalam tingkatan yang lebih besar.
Penggunaan oleh Pribumi Australia
Kapak
batu yang berasal dari 35.000 tahun yang lalu adalah penggunaan
Alat batu tertua yang diketahui di Australia.
Alat-
Alat batu lainnya bervariasi jenis dan penggunaannya di antara berbagai suku Pribumi Australia, tergantung pada wilayah geografis, dan jenis serta struktur
Alat-
Alat tersebut bervariasi di antara kelompok budaya dan linguistik yang berbeda. Lokasi berbagai artefak ini, serta fitur geologi yang utuh, menandai batas-batas wilayah dan budaya dari berbagai kelompok bahasa dan budaya. Mereka mengembangkan jaringan perdagangan dan menunjukkan kecakapan dalam mengolah berbagai jenis
batu untuk berbagai keperluan, termasuk sebagai
Alat, peralatan makan, senjata, dan memodifikasi
Alat batu mereka selama ribuan tahun untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Tradisi lisan mewariskan keterampilan ini dari generasi ke generasi.
Alat batu kompleks digunakan oleh suku Gunditjmara di bagian barat Victoria sampai saat yang relatif baru. Banyak contoh sekarang ada di museum-museum.
Alat batu terkelupas dibuat dengan cara mengekstrak pecahan tajam dari
batu yang lebih besar, yang disebut inti, dengan memukulnya dengan "
batu palu". Baik pecahan maupun
batu palu dapat digunakan sebagai
Alat. Jenis
batu terbaik untuk
Alat-
Alat ini adalah
batu keras dan rapuh, kaya akan silika, seperti kuarsit, kerikil, flint, silikat dan kuarsa (terutama di Kimberleys di Australia Barat).
batu-
batu ini diperoleh dari batuan dasar atau diambil sebagai kerikil dari aliran air dan pantai, dan seringkali dibawa dalam jarak yang jauh. Pecahan ini bisa langsung digunakan untuk memotong atau mengikis, tetapi terkadang dimodifikasi dalam proses yang disebut reduksi untuk mengasah atau mengasah ulang pecahan tersebut.
Di seluruh Australia utara, terutama di Tanah Arnhem, "Leilira blade", sejenis pecahan
batu persegi panjang yang dibentuk dengan memukul
batu kuarsit atau silikat, digunakan sebagai ujung tombak dan juga sebagai pisau, kadang-kadang berukuran 30 cm (12 in) panjang. Tasmania tidak memiliki tombak atau kapak
batu, tetapi suku-suku di sana menggunakan
Alat-
Alat yang diadaptasi untuk iklim dan lingkungan, seperti penggunaan spongolit. Di bagian barat laut Australia, "Kimberley point", sebuah titik
batu segitiga kecil, dibuat menggunakan tulang kanguru yang telah dibentuk dengan
batu menjadi sejenis jarum, untuk membuat serrasi kecil pada bilah.
Selain digunakan sebagai senjata dan untuk pemotongan, penghalusan (
batu gerinda), menembus dan meremukkan, beberapa
batu, terutama ochre, digunakan sebagai pigmen untuk melukis.
Penggunaan modern
Penemuan mekanisme Kancing
batu-api senjata pada abad ke-16 masehi membuat permintaan yang tinggi terhadap senjata yang menggunakan
batu api. Industri senjata ini bertahan hingga pertengahan abad ke-20 di beberapa tempat, termasuk kota di Inggris bernama Brandon.
Untuk tujuan khusus, pisau kaca masih dibuat dan dipergunakan hingga saat ini, terutama untuk memotong lapisan tipis untuk Mikroskop elektron dengan teknik yang disebut mikrotom. Pisau ini digunakan karena ketajamannya sangat bagus. Pisau ini dibuat dari kaca yang dibuat dengan kualitas tinggi. Pisau operasi yang terbuat dari obsidian masih dipergunakan pada operasi tertentu.
Di arkeologi,
batu Alat adalah sebuah tipe
batu yang digunakan untuk membuat
Alat batu.
batu Alat juga dapat mengacu kepada
batu yang dipergunakan sebagai bahan mentah dari
Alat.
Lihat pula
Rantai operasi (Arkeologi)
Arkeologi
Referensi
Pranala luar