- Source: Ambiguitas
Ambiguitas atau ketaksaan adalah satuan gramatikal dalam bentuk frasa atau kalimat yang bermakna ganda atau mendua arti yang terjadi sebagai akibat dari penafsiran struktur gramatikal yang berbeda. Dalam bahasa lisan penafsiran ganda ini tidak akan terjadi karena struktur gramatikal yang diucapkan akan dibantu oleh unsur intonasi. Kata ambiguitas ini diserap dari bahasa Inggris yakni ambiguity yang berarti suatu konstruksi yang dapat ditafsirkan lebih dari satu arti.
Penyebab
Ada beberapa faktor yang memengaruhi terjadinya ambiguitas pada satuan gramatikal.
Tidak hadirnya konjungsi atau preposisi.
Urutan unsur-unsurnya menyimpang dari urutan yang sudah lazim.
Intonasi yang berbeda.
Penggunaan kata yang bersifat polisemi.
Struktur kalimat yang kurang tepat.
Ciri
Satuan gramatikal yang mengalami ambiguitas memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Kata yang digunakan dalam menyusun satuan gramatik memiliki makna ganda atau lebih dari satu makna.
Satuan gramatikal yang disusun sulit dimaknai atau membuat bingung pembaca karena tidak mudah dipahami.
Menimbulkan keraguan atau dapat mengakibatkan kesalahpahaman bagi pembaca yang berusaha memahaminya.
Jenis
Berdasarkan satuan gramatikal pembentuknya, ambiguitas dibagi menjadi tiga dengan rincian sebagai berikut.
Ambiguitas fonetik terjadi karena berbaurnya bunyi-bunyi bahasa yang dapat dilafalkan. Jenis ini terbentuk ketika suatu kata atau kalimat dilafalkan terlalu cepat sehingga mengakibatkan makna yang kurang meyakinkan. Ambiguitas fonetik terjadi saat adanya persamaan bunyi kata ketika terucap.
Ambiguitas gramatikal terjadi saat proses pembentukan di tingkat morfologi (morfem dan kata) dan sintaksis (frasa, klausa, kalimat). Pada tatanan morfologi, ambiguitas mengakibatkan perubahan makna. Sedangkan di tataran sintaksis, ambiguitas muncul pada frasa, klausa, dan kalimat yang memiliki tafsiran lebih dari satu pengertian ketika mengombinasikannya.
Ambiguitas leksikal meliputi polivalensi, ketidakjelasan batas makna suatu kata, dan penggunaan gaya bahasa. Ambiguitas ini menyebabkan makna dari teks utuh dapat berbeda tergantung pada konteks kalimat. Ambiguitas leksikal sering digunakan sengaja untuk membuat permainan kata yang bisa dilihat dari dua sisi yaitu polisemi dan homonim.
Contoh
Contoh pemaknaan ambiguitas dijelaskan sebagai berikut.
Dikutip dari sebuah surat kabar, yang terbit pada tanggal 22 Agustus 2007 dengan judul berita: "Nyawa Kedua Flu Burung". Judul tersebut dapat memiliki banyak arti seperti:
Arti 1: Flu burung memiliki dua nyawa.
Arti 2: Flu burung telah merenggut nyawa orang yang kedua. (telah ada korban kedua)
Diambil dari sebuah surat kabar, yang terbit pada tanggal 26 November 2007 dengan judul berita: "Anak Dipukuli Konglomerat Balas Dendam".
Arti 1: Anak konglomerat yang dipukuli lalu orang tuanya balas dendam.
Arti 2: Seorang anak biasa dipukuli oleh konglomerat dan kerabatnya balas dendam kepada konglomerat.
Diambil dari sebuah surat kabar, yang terbit pada tanggal 19 Juni 2007 dengan judul berita: "Petugas Periksa KTP Diamankan".
Arti 1: Petugas yang bertugas memeriksa KTP yang diamankan.
Arti 2: Petugas pemeriksa itu KTP-nya diamankan (disita).
Lihat pula
Singkatan
Toleransi ambiguitas
Amfibologi
Masalah keputusan
Disambiguasi
Entendre ganda
Pertentangan konsep dasar
Kesalahan
Kesalahan formal
Martil emas
Bahasa tidak tepat
Kesalahan informal
Rujukan diri
Semantik
Ketidaktentuan
Volatilitas, ketidaktentuan, kompleksitas dan ambiguitas
Disambiguasi makna
Referensi
Pranala luar
(Inggris) Entri Ambiguitas di Stanford Encyclopedia of Philosophy
(Inggris) Ambiguitas di Indiana Philosophy Ontology Project
(Inggris) Ambiguitas at PhilPapers
Collection of Ambiguous or Inconsistent/Incomplete Statements
Leaving out ambiguities when writing
Kata Kunci Pencarian:
- Ambiguitas
- Ambiguitas toleransi–intoleransi
- Sistem 24 jam
- Arti
- Asia Barat
- Markdown
- Bias kognitif
- Linguistik
- Ungu
- X (media sosial)
- Three-finger salute (pro-democracy)
- Forza Italia (2013)
- Palmiro Togliatti
- Paolo Gentiloni
- Arian creeds
- Maeror Tri
- South African contract law
- Roberto Fico
- Together for the Future
- Giuseppe Caglioti