Anafora dapat memiliki beberapa makna seperti di bawah ini.
Anafora (linguistik), yaitu pengulangan bunyi, kata atau struktur sintaksis pada larik-larik atau kalimat-kalimat yang berurutan untuk memperoleh efek-efek tertentu.
Anafora dapat ditemukan dalam puisi, biasanya pada awal dua larik puisi secara berurutan. Dalam konteks ini,
Anafora termasuk bagian gaya bahasa paralelisme bersama dengan epifora.
Anafora digunakan oleh penyair untuk meningkatkan kualitas ritme dan memperindah bunyi.
Anafora (wacana), yaitu rujukan atau subtistusi atas sesuatu yang terlah disebutkan sebelumnya dalam wacana (disebut anteseden). Contohnya yakni penggunaan kata 'itu' dalam "walaupun pesawat terbang tersebut mengalami kerusakan, itu tetap masih dapat terbang". Dalam hal ini, pronomina 'itu' menyubtitusikan anteseden 'pesawat terbang tersebut'.
Anafora (liturgi), istilah yang disebut juga Doa Syukur Agung dalam misa Gereja Katolik Roma.
Rujukan