- Source: Asnawi Mangkualam
- Source: Asnawi Mangku Alam
Asnawi Mangkualam Bahar (lahir 4 Oktober 1999) adalah pesepakbola profesional Indonesia yang bermain untuk klub Liga 1 Thailand Port F.C. dan kapten tim nasional Indonesia. Berposisi sebagai bek kanan, ia juga bisa bermain di posisi bek sayap dan gelandang bertahan.
Karier
= Persiba Balikpapan
=Setelah menghabiskan bertahun-tahun di skuat yunior PSM Makassar, Asnawi bergabung dengan Persiba Balikpapan untuk Indonesia Soccer Championship A 2016 (turnamen sementara yang menggantikan Indonesia Super League yang sudah dibubarkan setelah skisma PSSI yang menyebabkan penangguhan FIFA terhadap Indonesia pada 2015). Ia segera menjadi pemain termuda yang mencetak gol di kompetisi tersebut, saat ia mencetak gol pada usia 17 tahun dan lima hari dalam pertandingan melawan Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta.
= PSM Makassar
=Setelah Liga 1 muncul sebagai kompetisi sepak bola yang stabil di negara tersebut, Asnawi pada 2017 kembali ke PSM Makassar, di mana ia melakukan debutnya melawan Persela Lamongan di Piala Presiden Indonesia, turnamen pra-musim liga. Pada 16 April, Asnawi melakukan debut Liga 1-nya bersama PSM dalam kemenangan 3–1 melawan lawan yang sama di mana ia bermain penuh selama 90 menit. Asnawi mengakhiri musim dengan hanya 9 penampilan.
Meskipun usianya masih muda, ia dengan cepat membuktikan dirinya sebagai salah satu pemain paling berbakat dan menjanjikan di klub, berkat fleksibilitas dan keterampilan teknisnya. Pada musim 2018, ia membuat 14 penampilan untuk klub, jauh lebih baik daripada musim sebelumnya.
Pada musim berikutnya, Asnawi melakukan penampilan internasional pertamanya untuk klub di babak penyisihan grup Piala AFC 2019 pada 17 April 2019 melawan klub Philippines Football League Kaya-Iloilo, ia bermain sebagai pemain pengganti dalam kemenangan 1–2. Pada 3 Mei 2019, Asnawi memberikan assist untuk rekannya Muhammad Rahmat dalam hasil imbang tandang 2–0 pada leg kedua perempat final Piala Indonesia 2018–19 melawan Bhayangkara. Dengan agregat 4–4, PSM menjadi tim pertama yang lolos ke semifinal Piala Indonesia, setelah menang dalam gol tandang atas Bhayangkara. Ia memenangkan trofi pertamanya bersama klub pada Agustus 2019, bermain penuh selama 90 menit dalam pertandingan melawan Persija Jakarta pada leg kedua final Piala Indonesia. Ia juga memenangkan penghargaan Pemain Muda Terbaik turnamen tersebut. Ia mencetak gol pertama Liga 1 (Indonesia) 2019-nya pada bulan yang sama, membuka skor dalam kemenangan 2–1 di kandang melawan PS Barito Putera. Selama musim liga 2019, ia membuat 18 penampilan liga dan mencetak satu gol untuk PSM Makassar.
Pada 26 Februari 2020, Asnawi memberikan assist untuk rekannya Giancarlo dalam kemenangan 3–1 di kandang pada babak penyisihan grup Piala AFC 2020 melawan klub Myanmar National League Shan United. Ia mencetak gol pertamanya di musim 2020 pada bulan yang sama, membuka skor dalam hasil imbang 1–1 melawan Persita Tangerang di Stadion Benteng Taruna, Tangerang. Manajemen PSM mengungkapkan bahwa mereka setuju untuk melepaskan Asnawi meskipun kontraknya masih tersisa satu musim. Keputusan ini diambil karena ia ingin melanjutkan kariernya di luar negeri. Selain itu, Liga 1 belum jelas kapan akan digulirkan. Asnawi mengakhiri musim dengan hanya satu gol dalam 3 penampilan liga, karena liga secara resmi dihentikan akibat pandemi COVID-19.
= Ansan Greeners
=Pada Januari 2021, Asnawi bergabung dengan klub K League 2 Ansan Greeners dengan kesepakatan permanen. Dalam prosesnya, Greeners menjadi tim K League pertama yang mendaftarkan pemain Asia Tenggara, sementara Asnawi sendiri menjadi pemain sepak bola Indonesia pertama yang bermain di liga Korea.
Setelah bergabung dengan Greeners, Asnawi mengungkapkan bahwa Shin Tae-yong sendiri dilaporkan meyakinkannya untuk mengejar peluang di luar negeri. Transfer ini juga mendapat perhatian dari komunitas Indonesia lokal di Ansan serta para penggemar lokal, dengan akun media sosial resmi klub mengalami peningkatan pengikut yang signifikan.
Setelah tidak tersedia untuk pertandingan pertama musim ini karena aturan isolasi diri COVID-19, Asnawi melakukan debutnya untuk Greeners, bermain penuh dalam kemenangan 1–0 melawan klub K4 League Yangpyeong di Piala FA Korea pada 28 Maret 2021. Pada 3 April 2021, ia melakukan debut liga, bermain selama 61 menit dalam hasil imbang 1–1 melawan Busan IPark. Asnawi mampu membuat penampilan berturut-turut dalam lima pertandingan berikutnya dan mencatat assist liga pertamanya dalam kemenangan 1–0 Greeners atas Daejeon Hana Citizen pada 24 April 2021. Asnawi mengakhiri musim pertamanya dengan 1.004 menit bermain dalam 14 pertandingan liga.
Pada 23 Juli 2022, Asnawi mencetak gol pertamanya dalam kemenangan 3–1 di kandang melawan Gimpo. Delapan hari kemudian, ia mencetak gol lagi dalam kemenangan liga 3–0 melawan Jeonnam Dragons, di mana ia kemudian bergabung dari Ansan. Asnawi semakin berkembang di musim keduanya, mencatat 1.646 menit bermain dalam 27 pertandingan di dua kompetisi, serta mencetak dua gol dan menyumbang tiga assist.
= Jeonnam Dragons FC
=Pada 27 Januari 2023, Asnawi resmi bergabung dengan klub K League 2 Jeonnam Dragons dengan kesepakatan permanen. Pada 1 Maret, Asnawi melakukan debutnya dengan Jeonnam Dragons dalam pertandingan melawan FC Anyang di mana ia bermain selama 90 menit penuh sebagai gelandang kanan. Ia mendapatkan kartu merah pertamanya untuk klub dalam kekalahan 0–5 melawan Gyeongnam empat hari kemudian. Meskipun demikian, Asnawi kembali ke tim utama dan bermain selama 82 menit pada 8 April, di mana ia memberikan dua assist dan bermain sebagai bek kiri untuk pertama kalinya di bawah pelatih Lee Jang-kwan dalam hasil imbang 2–2 melawan Seongnam.
= Port FC
=Pada 26 Januari 2024, klub Thai League 1 Port mengumumkan penandatanganan Asnawi, yang dijadwalkan bergabung dengan tim setelah Piala Asia AFC 2023. Pada 14 Februari 2024, Asnawi melakukan debutnya untuk Port sebagai pemain pengganti dalam kemenangan 4–3 melawan Muangthong United.
Karier internasional
Asnawi sering menjadi pemain kunci bagi skuat U-16, U-19 dan U-23 Indonesia.
Asnawi melakukan debut internasionalnya untuk tim senior pada 21 Maret 2017, ketika ia masuk ke lapangan sebagai pemain pengganti selama pertandingan persahabatan melawan Myanmar. Dalam proses tersebut, ia memecahkan rekor sebagai pemain termuda yang memenangkan caps internasional senior untuk Indonesia, pada usia 17 tahun dan 167 hari. Kemudian, rekor ini dipecahkan oleh Ronaldo Kwateh pada usia 17 tahun dan 104 hari pada 27 Januari 2022. Ia adalah bagian dari skuat U-23 yang memenangkan perak di Pesta Olahraga Asia Tenggara 2019 di Filipina dan terpilih menjadi salah satu dari sebelas pemain terbaik turnamen tersebut.
Pada November 2021, pelatih Indonesia, Shin Tae-yong memanggil Asnawi ke tim nasional penuh, untuk pertandingan persahabatan di Turki melawan Afghanistan dan Myanmar. Pada Desember 2021, ia masuk dalam skuat Indonesia untuk Kejuaraan AFF 2020 di Singapura. Pada 12 Desember 2021, Asnawi mencetak gol internasional pertamanya dengan penalti melawan Laos di Kejuaraan AFF 2020 dan Asnawi juga memberikan assist untuk Irfan Jaya mencetak gol kedua Indonesia dalam kemenangan 1–5. Namun, selama pertandingan melawan Singapura pada 25 Desember 2021, Asnawi mendapat kritik dari kedua belah pihak setelah ia tertangkap mengejek pemain sayap Singapura Faris Ramli yang jelas-jelas kecewa setelah gagal mengeksekusi penalti pada waktu tambahan, dengan Asnawi diperingatkan oleh Shin bahwa ia akan dikeluarkan dari tim nasional jika hal itu terjadi lagi.
Asnawi berpartisipasi dalam pertandingan persahabatan untuk Indonesia melawan Argentina dengan skor 0–2 untuk Argentina, ia mendapatkan perhatian karena terus-menerus menekel Alejandro Garnacho sepanjang pertandingan.
Pada 19 Januari 2024, Asnawi mencetak penalti melawan Vietnam sebagai satu-satunya gol dalam kemenangan 1-0, dalam pertandingan penyisihan grup Piala Asia AFC 2023. Gol ini terbukti menentukan dalam kualifikasi Indonesia ke babak 16 besar, karena memberi 3 poin yang diperlukan untuk lolos sebagai salah satu tim peringkat ketiga terbaik.
Statistik karier
= Klub
=Per 8 April 2023.
= Internasional
=Per pertandingan yang dimainkan pada 15 Oktober 2024.
= Gol internasional
=Per pertandingan yang dimainkan pada 28 November 2019.
Per pertandingan yang dimainkan pada 19 Januari 2024.
Penghargaan
= Klub
=SSB Hasanuddin FC
Kompetisi Nasional Aqua-Danone Nations Cup tempat ke-3: 2010
Kompetisi Nasional Aqua-Danone Nations Cup: 2011
Kompetisi Dunia Aqua-Danone Nations Cup tempat ke-33: 2011, Spanyol
PSM Makassar
Piala Indonesia: 2019
= Internasional
=Indonesia U-16
AFF U-16 runner-up: 2013
Indonesia U-19
AFF U-19 tempat ke-3: 2017, 2018
Indonesia U-23
SEA Games perunggu: 2017
SEA Games perak: 2019
AFF U-22: 2019
Indonesia
AFF Championship runner-up: 2020
= Individu
=Pemain Muda Terbaik Piala Indonesia: 2019
Team of the Season Liga 1: 2019
Player of the Month K League 2: April 2021
Referensi
Pranala luar
Profil dan statistik Asnawi Mangkualam di situs web Soccerway.com
Asnawi Mangkualam di Instagram
"Asnawi Mangku Alam" beralih ke halaman ini, yang berisikan artikel tentang politikus Indonesia. Untuk pemain sepak bola Indonesia dengan nama yang sama, lihat Asnawi Mangkualam.
Brigadir Jenderal TNI (Purn.) H. Asnawi Mangku Alam (27 April 1921 – 27 Oktober 2001) adalah Gubernur Sumatera Selatan untuk periode 1968–1978. Periodenya dimulai pada saat transisi kepemimpinan menuju Orde Baru. Selama dua periode, Asnawi dianggap melakukan banyak perbaikan terutama di sektor infrastruktur dan pertanian.
Riwayat Hidup
= Pendidikan
=Asnawi mengenyam pendidikan dasar di HIS Baturaja. Selama bersekolah di HIS, ia juga bekerja membantu pekerjaan ayahnya sebagai pedangang serta menjadi pemungut bola tenis dengan gaji tiga gulden tiap bulannya. Kemudian ia menyelesaikan pendidikan MULO di Palembang tahun 1938.
Sebagai catatan, Asnawi adalah salah satu dari sedikit orang pribumi dari keluarga miskin yang bisa menyelesaikan sekolahnya hingga tahap MULO. Setelah itu, ia melanjutkan sekolahnya di Sekolah Dagang Bandungsche Handelschool atau BHS. Ijazahnya sempat tertahan karena ia belum melunasi pembayaran sekolahnya sehingga ia harus mencari pekerjaan untuk membayar biaya tersebut.
Pada kurun waktu 1941 hingga 1943, Asnawi muda kemudian menjadi guru di beberapa sekolah. Ia menjadi guru di Sekolah Islam Netherlandsche Islamitische School atau NIS (setara HIS) di Pendopo, Empat Lawang serta mengajar di Particuliere Schakelschool sebuah sekolah swasta di Air Itam, daerah PALI. Selanjutnya ia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Hewan di kota Bogor namun tidak selesai karena terlibat keributan dengan atasannya seorang Jepang yang bernama Iwamoto.
= Karier Militer
=Saat penjajahan Jepang, Asnawi kemudian terjun ke dunia militer. Pada tahun 1944, ia bergabung dengan Gunsei Gakko, suatu sekolah militer bidang pegawai dan pertanian selama empat bulan di kota Batusangkar. Pada tahun 1945, ia masuk dalam susunan Tentara Republik Indonesia (TRI) dan menjabat sebagai Kepala Staf Batalyon TPKA Resimen XVII dengan pangkat letnan. Asnawi ikut terlibat dalam Perang Lima Hari Lima Malam pada tahun 1947 di kota Palembang saat pasukan Republik menghadapi NICA. Selanjutnya, ia terlibat dalam banyak perang gerilya bersama pasukannya melawan Belanda di daerah Kayu Agung.
Setelah Indonesia berhasil mempertahankan kemerdekaannya, karier militer Asnawi meningkat dengan cepat. Awalnya, ia menjadi Kepala Dinas Angkutan Angkatan Darat (DAAD) dengan pangkat kapten, kemudian menjadi Wakil Direktur Angkutan Darat saat ia berpangkat kolonel sebelum namanya didaftarkan dalam pencalonan Gubernur Sumatera Selatan dari pihak militer.
= Gubernur
=Nama Asnawi dicalonkan ke DPRD Provinsi Sumsel bersama dengan AKBP Abdullah Kadir (Wali Kota Palembang), Mayor (Purn.) Nurdin Pandji dan Mr. Makmun Sulaiman. Dalam pemilihan yang berlangsung di Gedung DPRD Tk. 1 pada bulan April 1967, Asnawi berada di posisi kedua di belakang Abdullah Kadir. Namun oleh Pemerintah Pusat, Asnawi tetap dipilih sebagai Gubernur Sumsel dikarenakan berbagai pertimbangan. Salah satunya karena figur militer sangat dibutuhkan dalam memulihkan keadaan dan ketertiban akibat peristiwa Gerakan 30 September dua tahun sebelumnya serta peralihan kekuasaan dari orde lama menuju orde baru. Pada tanggal 10 Januari 1968, Asnawi akhirnya diresmikan menjadi Gubernur Sumatera Selatan oleh Mendagri Basuki Rachmat.
Periode awal kepemimpinan Asnawi ditandai dengan rusaknya infrastruktur jalan, bencana kelaparan di beberapa kabupaten serta ketimpangan harga antara kota dan daerah. Asnawi lantas mengeluarkan kebijakan Operasi Stabil, suatu operasi untuk menanggulangi masalah kekurangan beras dan busung lapar di Sumsel. Pembelian beras dari luar negeri melalui ADO (Alokasi Devisa Otomatis) kemudian disalurkan lewat Tim Operasi Stabil yang bekerjasama dengan para bupati dan camat. Hasilnya harga beras yang semula Rp. 120,- per kg turun menjadi Rp. 40,- per kg sehingga dapat meningkatkan daya beli masyarakat. Pada bidang infrastruktur, jaringan jalan yang awalnya rusak berat sebesar 80 % berkurang menjadi 25 % saja di tahun 1974.
Dalam bidang politik, Asnawi melakukan konsolidasi antar jajaran demi menciptakan stabilitas di Sumatera Selatan. Namun demonstrasi yang dilakukan kelompok mahasiswa masih tetap terjadi. Saat itu, Gubernur bekerja sama dengan Pangdam Sriwijaya, Brigjen Ishak Djuarsa, Kapolda Sumsel Brigjen Sukarmin dan Jaksa Tinggi Harahap. Pemekaran wilayah juga disahkan di periode kepemimpinan Asnawi. Provinsi Bengkulu diresmikan pada tanggal 18 November 1968 lewat Peraturan Pemerintah no. 20 tahun 1968.
= Pasca Gubernur
=Setelah menyelesaikan tugasnya menjadi Gubernur Sumsel, Asnawi lantas menjadi pejabat rektor IAIN Raden Patah Palembang selama beberapa tahun. Kemudian, pada tahun 1981 beliau diangkat menjadi Dubes RI untuk Birma dan Nepal dan menjabat selama empat tahun.
Sekolah dan Kursus
HIS (1930–1935) di Baturaja
MULO (1935–1938) di Palembang
BHS (Dagang, 1938–1939) di Palembang
Dokter Hewan (1944/ Tidak Lulus) di Bogor
Gunsei Gakko (1945) di Batusangkar
Reuni Tentara Terr. II (1953) di Palembang
Transp. Officer Adv. Course (1954–1955) di Fort Eustis, U.S.A
Latihan Pembangunan Ketatalaksanaan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1960) di Puncak Bogor
SMA-C (1961) di Jakarta
Defence Serv. Staff College (1963–1964) di Wellington, India
Ujian Persiapan Jurusan Administrasi Negara (1964) di Jakarta
Bintang dan Tanda Jasa
Bintang Gerilya
Bintang Kartika Eka Paksi
Bintang Bhayangkara Nararya
Bintang Sewindu
Satyalancana Kesetiaan XXIV
Satyalancana Agresi I
Satyalancana Agresi II
Satyalancana Sapta Marga
Satyalancana Dharma
Satyalancana Penegak
Satyalancana Wira Dharma
Riwayat Pekerjaan
Guru HIS Schakel Air Itam PALI, Palembang (1940–1942)
Camat Kantor Resimen Palembang (1945)
Wadan Yon XXXIV Kayu Agung OKI (1947)
Kepala D.A.A.D (1952–1954)
KSU IV TT II Sumsel (1955–1958)
Wa Dir Angkutan AD (1961–1962)
Gubernur Sumatera Selatan (1968–1978)
Anggota MPR RI (1972–1977)
Pejabat Rektor IAIN Raden Patah Palembang (1977)
Dubes RI untuk Birma dan Nepal (1981–1985)
Doctor of Philosophy (1999)
Referensi
Daftar Pustaka
Government of South Sumatra (1996), Sejarah perkembangan pemerintahan di daerah Sumatera Selatan
Kata Kunci Pencarian:
- Asnawi Mangkualam
- Asnawi Mangku Alam
- Sainan Sagiman
- Cempaka, Ogan Komering Ulu Timur
- Tari tanggai
- Daftar Gubernur Sumatera Selatan
- Daftar tokoh Melayu-Indonesia
- Santika Indonesia Hotels & Resorts
- Universitas Islam Negeri Raden Fatah
- Wahono
- List of governors of South Sumatra