Bahasa Bai (Baip‧ngvp‧zix; Hanzi sederhana: 白语; Hanzi tradisional: 白語; Pinyin: Báiyǔ) adalah suatu
Bahasa Sino-Tibet yang dituturkan di Tiongkok, terutama di Yunnan, oleh suku
Bai.
Bahasa ini memiliki lebih dari satu juta penutur dan dibagi menjadi empat dialek utama.
Asal-usul
Bahasa Bai tidak jelas karena sangat dipengaruhi dari
Bahasa-
Bahasa Tionghoa sejak lama. Para cendekiawan bebeda pendapat mengusulkan penggolongan
Bahasa ini, yaitu bahwa
Bahasa ini merupakan saudara dari
Bahasa Tionghoa, Lolo, ataupun cabang tersendiri dalam lingkup Sino-Tibet.
Dialek
Xu dan Zhao (1984) membagi
Bai menjadi tiga dialek, yang mungkin sebenarnya merupakan
Bahasa-
Bahasa tersendiri yang kesalingpahamannya sangat rendah: Jianchuan (Tengah), Dali (Selatan) dan Bijiang (Utara). Kabupaten Bijiang kemudian berganti nama menjadi Lushui. Jianchuan dan Dali memiliki hubungan dekat dan penutur dilaporkan dapat memahami satu sama lain setelah hidup bersama selama sebulan.
Dialek Utara yang lebih beragam dituturkan oleh sekitar 15.000 Laemae (lɛ21 mɛ21, Lemei, Lama), sebuah klan berjumlah sekitar 50.000 jiwa yang sebagian terasimilasi ke Suku Lisu. Dialek-dialek yang sekarang ditetapkan sebagai dua
Bahasa terpisah oleh ISO 639-3 adalah:
Panyi, dituturkan oleh suku yang disebut Lemo (勒墨) di daerah aliran Sungai Nu (Salween hulu) di Kabupaten Lushui.
Lama, dituturkan oleh suku yang disebut Lama (拉玛) di Sungai Lancang (Mekong hulu) di Kabupaten Lanping dan Kabupaten Weixi.
Wang Feng (2012) memberikan penggolongan dalam berikut untuk sembilan dialek
Bai:
Bai
Bai Barat
Gongxing (共兴), Kabupaten Lanping
(cabang inti)
Enqi (恩棋), Kabupaten Lanping County; Jinman (金满), Kabupaten Lushui
Tuoluo (妥洛), Kabupaten Weixi
Ega (俄嘎), Kabupaten Lushui
Bai Timur
Mazhelong (马者龙), Kabupaten Qiubei
(cabang inti)
Jinxing (金星), Kabupaten Jianchuan
Dashi (大石), Kabupaten Heqing
Zhoucheng (周城), Kota Dali
Wang (2012) juga mencatat sebuah dialek
Bai di Xicun, Desa Dacun, Kotapraja Shalang, Kota Kunming (昆明市沙朗乡大村西村).
Penggolongan
Hubungan kekerabatan
Bai dikaburkan selama lebih dari dua milenium oleh pengaruh dari
Bahasa-
Bahasa Tionghoa. Untuk menentukan asal-usulnya, pertama-tama para peneliti harus mengidentifikasi dan menghilangkan berbagai strata kata serapan dan kemudian memeriksa residunya. Dalam penelitiannya di lapangan, Wang (2006) mencatat bahwa penelitian awal terhambat oleh kurangnya data tentang
Bai dan ketidakpastian dalam rekonstruksi bentuk awal
Bahasa Tionghoa. Ahli
Bahasa berbeda berpendapat bahwa
Bai adalah cabang awal dari
Bahasa Tionghoa,
Bahasa saudara dari
Bahasa Cina, ataupun kerabat jauh dalam lingkup Sino-Tibet).
Ada pencocokan nada yang berbeda di berbagai strata. Banyak kata dapat diidentifikasi sebagai serapan
Bahasa Tionghoa belakangan, karena menampilkan perubahan bunyi
Bahasa Tionghoa dalam dua milenium terakhir:
Labiodental frikatif, yang berkembang dari konsonan letup labial dalam beberapa lingkup.
Palatal gesek dari konsonan letup velar di lingkup palatal.
Letup teraspirasi dari letup bersuara awal dalam kata-kata yang memiliki nada dasar Tionghoa Pertengahan.
Awalan /l/, yang berkembang dari *r- Tionghoa Kuno.
Beberapa dari perubahan ini berasal dari abad pertama Masehi.
Wang mencantumkan sekitar 250 kata dari strata tertua
Bahasa Bai yang berkerabat dengan
Bahasa Tionghoa, termasuk kata-kata umum
Bai yang juga umum dalam
Bahasa Tionghoa Klasik, tetapi tidak digunakan dalam
Bahasa-
Bahasa Tionghoa modern. Ciri-cirinya telah dibandingkan dengan gagasan terkini tentang fonologi
Bahasa Tionghoa Kuno:
Sengau nirsuara dan and postulat lateral
Bahasa Tionghoa Kuno tidak ada, meskipun dalam beberapa kasus konsonan refleks cocok dengan
Bahasa Tionghoa zaman Dinasti Han bagian barat, bukan
Bahasa Tionghoa Han Timur yang mana
Bahasa Tionghoa Pertengahan dan hampir seluruh ragamnya diturunkan dari itu.
Di mana
Bahasa Tionghoa Pertengahan memiliki l-,yang diyakini merupakan refleks dari *r
Bahasa Tionghoa Kuno, sedangkan
Bahasa Bai memiliki j sebelum i, n sebelum sengau akhir, dan ɣ di semua lingkup. However, in words where Middle Chinese l- corresponds to /s/ in inland Min dialects,
Bai often has a stop initial, providing support for Baxter and Sagart's suggestion that such initials derive from clusters.
Konsonan *l- dalam
Bahasa Tionghoa Kuno umumnya memiliki refleks palatal dan gigi yang mirip dalam
Bahasa Bai dan Tionghoa Pertengahan, tetapi tampaknya dipertahankan dalam beberapa kata
Bai.
Akhiran *-aw dan *-u dalam
Bahasa Tionghoa Kuno menjadi bergabung dalam suku kata Tionghoa Pertengahan tanpa sisipan tengah palatal pada abad ke-4 M, tetapi masih dibedakan dalam
Bahasa Bai.
Beberapa kata dengan *-ts dalam
Bahasa Tionghoa Kuno, yang berkembang menjadi -j dengan nada angkat dalam
Bahasa Tionghoa Pertengahan, menghasilkan refleks nada dalam
Bahasa Bai yang sesuai dengan letup auslaut asli.
Sergei Starostin berpendapat bahwa fakta-fakta di atas menunjukkan perpecahan dari
Bahasa Tionghoa Kuno umum pada sekitar abad ke-2 SM, sesuai dengan periode Han Barat. Wang berpendapat bahwa beberapa kesesuaian antara Proto-
Bai dan Tionghoa Kuno yang direkonstruksi tidak dapat dijelaskan oleh bentuk Tionghoa Kuno, dan oleh karena itu Tionghoa dan
Bai membentuk kelompok Sino-
Bai. Namun, Gong menyarankan bahwa setidaknya beberapa dari kasus ini dapat dipertanggungjawabkan dengan menyempurnakan rekonstruksi
Bahasa Proto-
Bai untuk memperhitungkan distribusi komplementer dalam
Bahasa Bai.
Starostin dan Zhengzhang Shangfang secara terpisah berpendapat bahwa lapisan Tionghoa tertua menyumbang semua kecuali sisa kosa kata
Bai yang tidak utama, dan oleh karena itu
Bai adalah percabangan awal dari
Bahasa Tionghoa.
Di sisi lain, Lee and Sagart (1998) berpendapat bahwa berbagai stratum kosa kata adalah serapan dari Tionghoa, dan ketika dihapus, residu non-Tionghoa yang utama tetap ada, termasuk 15 entri dari 100 kata dalam daftar Swadesh. Mereka berpendapat bahwa residu ini menunjukkan kemiripan dengan
Bahasa Proto-Lolo. James Matisoff (2001) berpendapat bahwa perbandingan dengan Loloish kurang persuasif ketika mempertimbangkan varietas
Bai lainnya daripada dialek Jianchuan yang digunakan oleh Lee dan Sagart, dan lebih aman menganggap
Bai sebagai cabang tersendiri dari Sino-Tibet, meskipun mungkin dekat dengan tetangganya yaitu
Bahasa Lolo. Lee dan Sagart (2008) menyempurnakan analisis mereka, menghadirkan residu sebagai bentuk non-Tionghoa dari Sino-Tibet, meski tidak harus
Bahasa Lolo. Mereka juga mencatat bahwa residu ini termasuk kosa kata
Bai yang berkaitan dengan beternak babi dan pertanian padi.
Analisis oleh Lee dan Sagart telah dibahas lebih lanjut oleh List (2009). Gong (2015) menunjukkan bahwa stratum sisa mungkin Qiangik, menunjukkan bahwa
Bai, seperti Qiang, juga menyebut diri mereka "putih" (seperti nama
Bai itu sendiri), sedangkan Lolo menyebut "hitam".
Catatan penjelas
Referensi
= Catatan kaki
=
= Daftar pustaka
=
= Pustaka lanjutan
=
Allen, Bryan and Zhang Xia. 2004.
Bai Dialect Survey. Yunnan Nationalities Publishing House. ISBN 7-5367-2967-7. CLDF Dataset at Zenodo: DOI:10.5281/zenodo.3534931.
Edmondson, Jerold A.; Li, Shaoni. "Voice quality and voice quality change in the
Bai language of Yunnan Province" (PDF). Linguistics of the Tibeto-Burman Area. 17 (2): 49–68.
Wāng, Fēng. 2013. Báiyǔ yǔ báizú de liúbiàn: Duōjiǎodù jiéhé de shìyě 白語與白族的流變:多角度結合的視野. In Fēng Shí and Gāng Péng, editors, Dàjiāng Dōngqù: Wāng Shìyuán Jiàoshòu Bāshísuì Hèshòu Wénjí. 大江東去:王士元教授八十歲賀壽文集. City University of Hong Kong Press.
Xú, Lín and Yǎnsūn Zhào. 1984. Báiyǔ Jiǎnzhì 白语简志. Mínzú Chūbǎnshè.
Yuán, Míngjūn. 2006. Hànbáiyǔ diàochá yánjiū 汉白语调查研究. Zhōngguó Wénshǐ Chūbǎnshè.
Zhào, Yǎnsūn and Lín Xú. 1996. Bái-Hàn Cídiǎn 白汉词典. Sìchuān Mínzú Chūbǎnshè.
Dali Prefecture
Bai Cultural Studies Editorical Committee [大理白族自治洲白族文化研究所编]. 2008. Dali series:
Bai language, vol. 3: Vocabulary of the dialects of the
Bai people [大理丛书·白语篇 卷3 白族方言词汇]. Kunming: Yunnan People's Press [云南民族出版社]. ISBN 9787536738799 [Contains word lists of 33
Bai language datapoints.]
Pranala luar
Kamus dasar
Bai di Global Lexicostatistical Database (dalam
Bahasa Inggris dan Rusia)