Bahasa Persia Kuno (endonim: 𐎠𐎼𐎡𐎹, Ariyâ) adalah salah satu dari dua
Bahasa Kuno Iran.
Persia Kuno muncul terutama pada prasasti-prasati era Dinasti Akhemeniyah (600 SM sampai 300 SM). Bukti-bukti perkembangan
Bahasa Persia Kuno tertulis ditemukan di Iran, Irak, Turki dan Mesir.
Nama dan penyebutan
Seperti
Bahasa-
Bahasa Iran
Kuno lainnya, penutur jati
Bahasa ini menyebutnya sebagai ariya. Sedangkan kata "
Persia" merupakan penyebutan belakangan untuk membedakan dengan
Bahasa Iran lainnya, karena
Bahasa ini dikenal awalnya banyak dituturkan di Persis, suatu daerah di Iran bagian selatan.
Asal
Sebagai
Bahasa tertulis,
Persia Kuno dibuktikan dalam prasasti-prasasti Kekaisaran Akhemeniyah. Bukti tertulis tertua yang diketahui terdapat dalam Prasasti Behistun.
Persia Kuno merupakan
Bahasa Indo-Iran yang memiliki bukti tertulis tertua secara langsung.
Waktu penggunaan
Bahasa Persia Kuno sebagai
Bahasa lisan tidak diketahui secara pasti. Menurut asumsi sejarah tertentu tentang sejarah awal dan asal usul
Persia Kuno di Iran Barat Daya (tempat Akhemeniyah berasal),
Bahasa Persia Kuno awalnya dituturkan oleh suku bernama Parsuwash, yang tiba di Dataran Tinggi Iran pada awal milenium pertama SM dan akhirnya bermigrasi turun ke daerah yang sekarang bagian dari Provinsi Fars (sesuai dengan eksonim nama
Bahasa ini).
Persia Kuno kemudian menjadi salah satu
Bahasa resmi Kekaisaran Akhemeniyah, selain
Bahasa Aram. Catatan oleh bangsa Asyur, yang pada kenyataannya memberikan bukti paling awal untuk kehadiran bangsa Iran
Kuno (
Persia dan Media) di Dataran Tinggi Iran, memberikan catatan rentang waktu yang baik tetapi hanya perkiraan petunjuk letak penggunaan kedua
Bahasa tersebut. Dalam catatan abad ke-9 SM ini, Parsuwash (bersama dengan Matai, yaitu bangsa Media) pertama kali disebutkan di wilayah tepian Danau Urmia dalam catatan-catatan Shalmaneser III. Identitas pasti Parsuwash tidak diketahui secara pasti, tetapi dari sudut pandang linguistik kata tersebut sepadan dengan kata
Persia Kuno, yaitu pārsa yang diturunkan dari
Bahasa Proto-Iran, yaitu *pārćwa. Juga, karena
Bahasa Persia Kuno mengandung banyak kata serapan dari
Bahasa Iran lain yang telah punah, yaitu
Bahasa Media, menurut P. O. Skjærvø kemungkinan
Bahasa Persia Kuno telah dituturkan sebelum pembentukan Kekaisaran Akhemeniyah, yaitu sejak awal milenium pertama SM.
Aksara
Aksara paku
Persia Kuno berjenis silabis ditulis dari kiri ke kanan, terdiri dari 36 karakter fonetik dan 8 logogram. Penggunaan logogram tidak wajib. Aksara tersebut diduga hanyalah terinsipirasi dari aksara paku Sumeria ketimbang diturunkan secara langsung. Aksara paku
Persia Kuno kemungkinan dikembangkan pada abad ke-6 SM. Bagian dari DB (IV baris 88–92) dari Darius Agung yang berbicara tentang "bentuk tulisan baru" yang dibuat oleh dirinya sendiri yang dikatakan "dalam
Bahasa Arya":
Raja Darius berkata: "Atas karunia Ahuramazda, inilah prasasti yang telah kubuat. Selain itu, itu dalam aksara Arya (ariyâ), dan disusun di atas lempengan tanah liat dan di atas perkamen. Selain itu, sosok pahatan diriku yang telah kubuat."
Juga, analisis prasasti
Persia Kuno tertentu "diduga atau diklaim" sebelum Darius Agung. Meskipun benar bahwa prasasti
Persia Kuno yang tertua berasal dari prasasti peringatan Behistun dari Darius, penciptaan "jenis tulisan baru", menurut Schmitt, "sudah dimulai di bawah Koresh Agung".
Aksara tersebut menunjukkan beberapa perubahan bentuk karakter selama masa itu digunakan. Hal ini dapat dilihat sebagai pembakuan ketinggian baji, yang pada awalnya (diterangkan dalam Prasasti Behistun) hanya mengambil setengah dari tinggi garis.
Kosakata
Referensi
= Catatan kaki
=
= Daftar pustaka
=
= Pustaka lanjutan
=