- Source: Bangladesh Petroleum Corporation
- Bangladesh Petroleum Corporation
- Biman Bangladesh Airlines
- Krisis bahan bakar Sri Lanka 2017
- Ophir Energy
- Sarawak
- Ekonomi Uni Emirat Arab
- Micromax Informatics
- Ekonomi Britania Raya
- Hubungan luar negeri Arab Saudi
- Bangladesh Petroleum Corporation
- Natural gas and petroleum in Bangladesh
- MJL Bangladesh Limited
- Meghna Petroleum Limited
- Eastern Refinery Limited
- List of largest oil and gas companies by revenue
- Padma Oil Company
- Jamuna Oil Company
- List of oil and gas companies of Bangladesh
- Occidental Petroleum
Bangladesh Petroleum Corporation (বাংলাদেশ কর্পোরেশন) (BPC) adalah lembaga pemerintah di Bangladesh yang bergerak di bidang impor, distribusi, dan memasarkan produk minyak bumi. Amin-Ul-Ahsan adalah presiden dari Bangladesh Petroleum Corporation.
Sejarah
Didirikan pada tahun 1976 berdasarkan Peraturan Presiden untuk mengimpor dan mendistribusikan minyak mentah, bahan bakar, minyak pelumas, dan produk minyak bumi di Bangladesh. Perusahaan ini dikelola oleh Kementerian Tenaga Listrik, Energi, dan Sumber Daya Mineral Bangladesh.
Perusahaan Perminyakan Bangladesh memiliki tingkat impor tahunan sebanyak 29 juta barel pada tahun 2009.
Survei Ekonomi pada tahun 2017 mengumumkan bahwa Bangladesh Petroleum Corporation sebagai perusahaan milik negara yang paling menguntungkan. Perusahaan ini memperoleh lebih dari 90 miliar taka pada tahun fiskal 2015-2016. Bangladesh Petroleum Corporation memutuskan untuk tidak menjual minyak kepada Biman Bangladesh, maskapai penerbangan milik negara, secara kredit karena utang maskapai tersebut telah melampaui ৳16 miliar taka pada Desember 2017.
Pada tahun 2020, Pemerintah Bangladesh mengubah undang-undang yang mengharuskan badan usaha milik negara untuk menyetorkan dana surplus ke kas negara. Bangladesh Petroleum Corporation menyetorkan ৳50 miliar taka ke kas negara. Bangladesh Petroleum Corporation decided to use private oil tanks to store oil as its own tanks were near full capacity in 2020.