- Source: Banyan Group
Banyan Group, sebelumnya dikenal dengan nama Banyan Tree Group, adalah perusahaan penyantunan yang berkantor pusat di Singapura. Didirikan pada tahun 1994, perusahaan ini menjunjung tinggi kesejahteraan hidup dan keberlanjutan lingkungan untuk setiap properti yang dikelolanya. Berawal dari satu hotel di Phuket, Banyan Group saat ini mengelola lebih dari 80 hotel dan sanggraloka di seluruh dunia, meskipun mayoritas properti mereka terletak di Asia. Perusahaan ini saat ini dipimpin oleh Eddy See selaku Presiden dan CEO.
Sejarah
Sejarah Banyan Tree Group berawal dari pengalaman Ho Kwon Ping dan Claire Chiang, sepasang suami istri asal Singapura, ketika mereka berlibur di Phuket pada tahun 1984. Mereka menemukan sebuah lahan pantai bekas tambang timah yang kumuh, dan mendapatkan ide untuk mengubahnya menjadi sebuah sanggraloka ramah lingkungan. Lahan tersebut lantas dibeli dan dikembangkan menjadi hotel pertama Banyan Tree Group. Sepuluh tahun kemudian, Banyan Tree Phuket resmi dibuka.
Di tahun-tahun berikutnya, Banyan Tree Group terus berkembang dengan membuka properti di sepenjuru Asia. Mereka memperluas usaha mereka ke Afrika pada tahun 2007, disusul dengan Amerika pada tahun 2009 dan Eropa pada tahun 2021. Properti dikelola melalui beberapa merek yang menargetkan pasar tertentu. Banyan Tree adalah merek andalan mereka dan digunakan khusus untuk sanggraloka mewah. Angsana, diluncurkan pada tahun 2000, menargetkan wisatawan keluarga dan rombongan. Cassia, diluncurkan pada tahun 2015, adalah apartemen servis untuk wisatawan yang hendak menginap jangka panjang. Dhawa, diluncurkan pada tahun 2017, adalah hotel dengan rancangan luwes dan berseni. Garrya, diluncurkan pada tahun 2021, adalah hotel dengan rancangan minimalis dan terletak di destinasi perkotaan. Homm, diluncurkan pada tahun 2021, adalah hotel bergaya rumah, sesuai dengan namanya. Escape, diluncurkan pada tahun 2022, adalah sanggraloka "tanpa dinding dan tanpa pintu" yang bertujuan untuk mendekatkan tamu dengan alam. Folio, diluncurkan pada tahun 2023, adalah hotel budget untuk wisatawan hemat biaya. Veya, diluncurkan pada tahun 2024, menekankan unsur kesehatan tamu dalam pelayanannya.
Banyan Tree Group mulai melantai di Bursa Efek Singapura pada tahun 2006. Pada tahun 2010, mereka menjual sejumlah aset sebagai upaya restrukturasi setelah beberapa tahun rugi akibat dampak dari gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004 dan krisis keuangan 2007–2008. Krisis yang disebabkan oleh kudeta Thailand 2006 juga memaksa mereka untuk mencari potensi destinasi lain untuk dikembangkan.
Pada tahun 2016, Accor mengumumkan bahwa mereka telah membeli 5% saham Banyan Tree Group seharga $17,3 juta, dengan opsi untuk meningkatkannya menjadi 10% di kemudian hari. Tiga tahun kemudian, hotel-hotel Banyan Tree bergabung dengan program loyalitas Accor, Accor Live Limitless (sebelumnya Le Club AccorHotels), sehingga tamu dapat memperoleh dan menukarkan poin saat menginap di hotel Banyan Tree manapun.
Pada bulan Januari 2024, Banyan Tree Group bersalin nama menjadi Banyan Group untuk menegaskan perluasan bisnis mereka di luar merek Banyan Tree.
Properti
Per tahun 2024, Banyan Group mengelola 87 hotel, terdiri atas 74 hotel di Asia-Pasifik, 1 hotel di Eropa, 5 hotel di Afrika dan Timur Tengah, dan 7 hotel di Amerika.
Catatan kaki
Rujukan
Pranala luar
Situs resmi
Kata Kunci Pencarian:
- Banyan Group
- Buahan, a Banyan Tree Escape
- Banyan Tree Bintan
- Angsana Bintan
- Garrya Bianti Yogyakarta
- Tower Bersama Infrastructure
- InterContinental Hotels Group
- Umana Bali, LXR Hotels & Resorts
- Sistem operasi jaringan
- Windows 95
- Banyan Group
- Banyan VINES
- Banyan (band)
- Accor
- Ho Kwon Ping
- Banyan (disambiguation)
- Claire Chiang
- List of chained-brand hotels
- Ficus elastica
- Ficus microcarpa