Basrur / Basroor adalah suatu desa yang terletak di taluk Kundapur, di distrik Udupi dari Karnataka. Secara historis
Basrur juga disebut sebagai Barcelor, Barcalor, Basnur, Bares, Abu-Sarur dan Barsellor.
Sejarah
Basrur, pernah juga disebut Wasupura, adalah sebuah kota pelabuhan bersejarah di tepi Sungai Warahi di pesisir Kanara di Karnataka, India. Hampir sepanjang abad ke-18 dan paruh pertama abad ke-17,
Basrur merupakan pelabuhan beras yang paling menonjol di pesisir tersebut. Pelabuhan ini digunakan oleh para pedagang dari beberapa negara asing yang utamanya untuk memenuhi kebutuhan Samsthana Keladi, di dekat Shimoga. Kota tersebut memiliki beberapa ruas jalan, yang masing-masing secara khusus menjadi pemukiman berbagai komunitas masyarakat seperti pedagang, pengrajin, penari, penenun, dan lainnya. Selain itu juga dikenal karena kelompok yang ahli dalam menyanyi dan menari, yang mana kesenian itu telah terlupakan dan tidak ada lagi. Kota tersebut samar-samar telah menjadi sebuah desa kecil, dan sudah tidak ada lagi aktivitas perdagangan.
Dalam kisah perjalanannya, pengembara Maroko Ibnu Batutah (Abu Abdullah Mohammed (1304–1358)) yang mengunjungi Kanara dalam perjalanannya ke Malabar dari Honnawar mengatakan, "Kota pertama di tanah Mulaybar (Malabara) yang kami masuki adalah kota Abu-Sarur (
Basrur), suatu tempat kecil pada sebuah ceruk (teluk kecil) yang besar dan dipenuhi pohon-pohon kelapa." Pimpinan Insinyur Britania James Rennel telah membuat kesimpulan berdasarkan analisis bahwa bagian tertentu Peta Ptolemaeus menunjukkan Barcelor atau
Basrur.
Lihat pula
Distrik Udupi
Mangalore
Referensi