Beo nias (Gracula robusta) adalah sejenis burung anggota famili Sturnidae (jalak dan kerabatnya) yang hanya dapat ditemukan di Pulau
nias, Sumatera Utara, Indonesia. Habitat alaminya yaitu hidup di hutan-hutan basah, terutama di bukit-bukit dataran rendah sampai dengan dataran tinggi 1.000 sampai 2.000 di atas permukaan laut. Burung ini merupakan fauna endemik dari daerah
nias yang dikenal dengan nama magiao.
Penyebaran
Wilayah persebaran alaminya burung ini adalah mulai dari Sri Lanka, India, Himalaya, ke timur hingga Filipina dan Pulau
nias, Sumatera Utara, Indonesia.
Deskripsi
Beo nias, yang memiliki ukuran tubuh dengan mencapai 40 sentimeter, merupakan jenis burung
Beo yang paling besar di antara jenis burung
Beo lainnya. Selain itu,
Beo nias mempunyai bulu yang cukup pendek di bagian kepala di mana terdapat sebuah garis melengkung berwarna kuning di bagian belakang kepalanya. Hampir seluruh badan
Beo nias diselimuti bulu yang berwarna hitam kecuali di beberapa bagian seperti bagian belakang kepala yang berwarna kuning dan juga di beberapa bagian sayapnya yang berwarna putih.
Beo nias ini merupakan hewan yang memakan buah-buahan dan serangga-serangga kecil. Dan yang menjadikan
Beo nias unik, berbeda dengan jenis burung
Beo lainnya adalah adanya sepasang gelambir cuping telinga yang berwana kuning.
Tempat hidup
Tempat tinggal atau habitat
Beo nias adalah hutan dan tinggal pada pepohonan yang tinggi.
Beo nias hidup secara berpasangan, tetapi terkadang juga membentuk kelompok kecil. Burung ini memanfaatkan lubang pada batang pohon yang menjulang tinggi sebagai sarangnya sekaligus juga sebagai tempat bertelur.
Makanan
Beo nias ini merupakan burung yang suka dengan jenis makanan berupa buah-buahan, biji-bijian, dan juga serangga.
Perkembangbiakan
Musim bertelur untuk
Beo nias ini antara bulan Desember dan Mei. Kebiasaan
Beo nias ini ketika akan bertelur adalah mencari pohon-pohon tua atau pohon-pohon yang sudah lapuk, yang batangnya tegak dan tinggi, tetapi ada juga yang mencari tempat untuk bertelur di pohon enau atau aren.
Beo nias menggunakan ranting, serat pohon dan daun-daunan untuk membuat sarangnya. Induk
Beo nias mengerami telurnya yang berjumlah 2-3 butir selama lebih kurang 3 minggu atau 21 hari. Warna telur biru muda dengan bercak-bercak warna coklat dan ungu muda. Ukuran telur rata-rata 37–26 mm.
Referensi