Berkat Episkopal atau
Berkat kepausan adalah
Berkat yang diberikan oleh seorang uskup, khususnya jika menggunakan formula yang diberikan dalam buku-buku liturgi resmi.
Istilah ini terkadang digunakan untuk rumus tersebut, alih-alih untuk
Berkat yang sebenarnya.
Gereja Katolik
= Rumus tradisional
=
Misale Romawi memberikan rumus untuk
Berkat Episkopal atau kepausan di akhir Misa dari Ritus Romawi yang dirayakan oleh seorang uskup: Terdiri dari salam liturgi biasa, dua ayat dari Mazmur ([https://alkitab.sabda.org/?Mazmur%3A113%3A2&version=tb Mazmur
113:2] dan [https://alkitab.sabda.org/?Mazmur%3A124%3A8&version=tb Mazmur
124:8]), masing-masing dibagi menjadi dua bagian, dan kemudian doa yang sebenarnya. Berikut rumusnya, beserta kata pengantar Dominus vobiscum:
In Missa pontificali celebrans accipit mitram et, extendens manus, dicit:
Dominus vobiscum.
Omnes respondent:
Et cum spiritu tuo.
Celebrans dicit:
Sit nomen Domini benedictum.
Omnes respondent:
Ex hoc nunc et usque in sæculum.
Celebrans dicit:
Adiutorium nostrum in nomine Domini.
Omnes respondent:
Qui fecit cælum et terram.
Tunc celebrans, accepto, si eo utitur, baculo, dicit:
Benedicat vos omnipotens Deus,
ter signum crucis super populum faciens, addit:
Pater, et Filius, et Spiritus Sanctus.
Omnes:
Amen.
Terjemahan bahasa Indonesia resminya adalah: :Dalam Misa Kepausan, selebran menerima mitra dan, sambil mengulurkan tangannya, berkata:
Tuhan besertamu.
Semua menjawab:
Dan beserta rohmu.
Pembawa acara berkata:
Terpujilah nama Tuhan.
Semua menjawab:
Sekarang dan selamanya.
Pembawa acara berkata:
Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan.
Semua menjawab:
Yang menciptakan langit dan bumi.
Kemudian pembawa acara menerima tongkat pastoral, jika ia menggunakannya, dan berkata:
Semoga Tuhan Yang Mahakuasa memberkatimu,
membuat Tanda Salib di atas umat tiga kali, ia menambahkan:
Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.
Semua:
Amin.
Upacara-upacara yang agak rumit kadang-kadang menyertai pemberian
Berkat kepausan, seperti yang ditunjukkan dalam The Ceremonies of the Roman Rite Described karya Adrian Fortescue. Agak lebih sederhana saat ini.
= Formula alternatif
=
Caeremoniale Episcoporum menunjukkan bahwa penggunaan rumus di atas tidak wajib bagi seorang uskup bahkan ketika merayakan Misa stasi. Ia juga dapat menggunakan rumus lain yang sesuai yang diberikan dalam Roman Missal, Pontifical atau Ritual, dengan membuat Tanda Salib tiga kali di atas people.
Di bawah tajuk "
Berkat Biasa", Caeremoniale Episcoporum memberikan dua rumus untuk digunakan dalam situasi yang kurang khidmat, seperti pada akhir Vesper atau Lauds, pada penutupan prosesi dengan Sakramen Maha Kudus, dan bahkan di luar perayaan liturgi. Ini menempatkan rumusan tradisional di urutan kedua setelah rumusan yang juga ditemukan dalam Misa Romawi di antara
Berkat-
Berkat khidmat yang bahkan seorang Imam dapat gunakan pada akhir Misa: :"Pax Dei, quae exsuperat omnem sensum, custodiat corda vestra et intellegentias vestras in scientia et caritate Dei et Filii eius Domini nostri Iesu Christi", diikuti oleh "Benedicat vos omnipotens Deus Pater, et Filius, et Spiritus Sanctus."
Dalam bahasa Indonesia:
"Semoga damai Allah, yang melampaui segala akal, memelihara hati dan pikiranmu dalam pengenalan dan kasih akan Allah dan akan Putra-Nya, Tuhan kita Yesus Kristus", diikuti dengan "Semoga Allah yang Mahakuasa memberkati kamu, Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus."
Lihat juga
Gereja Katolik Roma
Berkat Apostolik
Berkat Imamat
Referensi