Burung tak terbang (Flightless birds) merupakan
Burung yang melalui proses evolusi kehilangan kemampuan untuk
terbang. Ada 60 spesies
Burung yang
tak mampu
terbang yang masih hidup, termasuk
Burung-
Burung ratite (
Burung unta, emu, kasuari, rhea, kiwi) dan penguin.
Burung terkecil yang tidak mampu
terbang adalah Mandar Pulau Inaccessible (panjang 12.5 cm, berat 34.7 g) sementara yang paling besar adalah
Burung unta (2.7 m, 156 kg), yang juga menjadi
Burung terbesar yang masih hidup secara umum.
Banyak
Burung domestik, seperti ayam domestik dan bebek domestik kehilangan kemampuan untuk
terbang dalam waktu lama, meski spesies ancestral mereka, ayam hutan merah dan itik melewar mampu untuk
terbang dalam waktu lama. Beberapa
Burung hasil kawinan, seprti kalkun dada lebar putih kehilangan kemampuan terbangnya karena hasil seleksi buatan, yang dimana
Burung yang dikawini menumbuhkan dada yang besar, sehingga terlalu berat untuk didukung sayap
Burung itu sendiri.
Ketidakmampuan
terbang sudah berevolusi pada berbagai jenis
Burung secara independen. Ada famili dari
Burung tak terbang, seperti Phorusrhacidae yang sudah punah, yang berevolusi menjadi predator darat yang kuat. Famili lain yang mengembangan adaptasi lebih jauh yaitu
Burung teror (dan kerabatnya, bathornithidae), eogruidae, geranoididae, gastornithiform dan dromorithinidae (semuanya punah), mengembangkan bentuk tubuh yang mirip, namun tidak satupun dari mereka yang berkerabat dekat. Lebih jauh, mereka juga memiliki kesamaan, yaitu berukuran besar, dengan sayap vestigial, kaki panjang, dan leher panjang, dengan beberapa ratites, meski tidak berkerabat.
Referensi