Burung yang bisa bicara adalah
Burung yang dapat menirukan ucapan manusia. Ada perdebatan dalam komunitas ilmiah mengenai apakah beberapa
Burung beo
yang bisa berbicara juga memiliki pemahaman kognitif tentang bahasa
yang diucapkannya.
Burung memiliki berbagai tingkat kemampuan berbicara: beberapa
Burung, seperti corvidae, hanya mampu meniru beberapa kata dan frasa, sementara beberapa
Burung kesturi dapat memiliki kosakata hingga hampir 2.000 kata. Hill myna, hewan peliharaan umum, terkenal karena kemampuan berbicaranya, kerabatnya, jalak Eropa, juga mahir meniru. Sementara Kakatua liar di Australia dilaporkan telah mempelajari bahasa manusia melalui transmisi budaya dari
Burung bekas penangkaran
yang telah menyatu dengan kawanannya.
Referensi tertua tentang
Burung yang bisa berbicara berasal dari Ktesias pada abad ke-5 SM.
Burung yang ia sebut Bittacus, kemungkinan adalah sejenis
Burung parkit atau bayan berkepala plum.
Anak-anak dari beberapa spesies
Burung belajar berkomunikasi secara vokal melalui pembelajaran sosial, meniru orang tua mereka, serta
Burung dominan dari kawanan mereka. Karena tidak memiliki pita suara,
Burung diperkirakan membuat nada dan suara menggunakan otot dan membran tenggorokan – khususnya syrinx. Kemungkinan ada batasan pada bahasa manusia
yang dapat ditiru
Burung karena perbedaan struktur anatomi, seperti ketiadaan bibir pada
Burung.
Peniruan suara di antara
Burung adalah hal
yang lazim dijumpai, semua spesies
Burung kemungkinan terbukti memiliki beberapa kemampuan untuk meniru suara ekstra-spesifik (tetapi tidak harus ucapan manusia). Kemampuan peniruan ucapan manusia tidak terbatas hanya pada
Burung penangkaran.
Burung murai liar,
Burung lyrebirds dan namdur
yang berinteraksi dengan manusia di alam bebas masih dapat meniru ucapan manusia.
Burung penyanyi dan
Burung beo adalah dua kelompok
Burung yang mampu belajar dan meniru
bicara manusia. Namun,
Burung mynah, sejenis jalak, juga dapat diajari untuk
bicara seperti manusia.
Burung peliharaan dapat diajari berbicara oleh pemiliknya dengan menirukan suaranya. Jika kemudian diperkenalkan ke
Burung liar,
Burung liar juga dapat meniru suara baru tersebut. Fenomena ini telah diamati di taman umum di Sydney, Australia, di sana beberapa
Burung beo liar
yang tidak pernah diajari
bicara secara langsung
bisa mengucapkan kalimat seperti "Hello darling!" ("Halo sayang!") dan "What's happening?" ("Apa
yang terjadi?")
Referensi
Bacaan lebih lanjut
Smith, Fran (2008). Friendly Feathers: Life with Pierre, an African Grey Parrot. Frances L. Smith. ISBN 978-0-615-22232-5
Pranala luar
Media tentang Birds talking di Wikimedia Commons
Recordings Diarsipkan 2011-07-16 di Wayback Machine. of a grey parrot talking