Candi Agung adalah sebuah situs
Candi Hindu beratap yang terletak di Kelurahan Sungai Malang, kecamatan Amuntai Tengah, Kota Amuntai, Kalimantan Selatan. Di sekitar
Candi pernah ditemukan tiang kayu ulin dan pecahan genteng.
Candi ini diperkirakan peninggalan Kerajaan Negara Dipa yang keberadaannya sezaman dengan Kerajaan Majapahit.
Candi Agung di Amuntai merupakan peninggalan Kerajaan Negara Dipa yang dibangun oleh Empu Jatmika abad ke-14 Masehi. Dari kerajaan ini akhirnya melahirkan Kerajaan Negara Daha di Negara dan Kesultanan Banjar. Menurut cerita, Kerajaan Hindu Negara Dipa berdiri tahun 1438 di persimpangan tiga daerah aliran sungai yaitu sungai Tabalong, sungai Balangan, dan sungai Negara. Cikal bakal Kerajaan Banjar itu diperintah oleh Maharaja Suryanata dan Puteri Junjung Buih dengan kepala pemerintahan Patih Lambung Mangkurat. Negara Dipa kemudian berkembang menjadi Kota Amuntai.
Pada tahun 1967 di Kota Amuntai, saat dilakukan penggalian situs kepurbakalaan, ditemukan bagian dasar
Candi dan benda-benda kepurbakalaan. Tempat yang digali itu disebut penduduk Gunung
Candi (Bukit
Candi) dan
Candi yang dasarnya itu disebut
Candi Agung. Menurut cerita rakyat yang hidup disana
Candi Agung dibangun oleh Mpu Jatmika.
Luas bangunan
Candi Agung berukuran 40 meter x 50 meter.
Candi Agung diperkirakan telah berusia 740 tahun. Bahan material
Candi Agung ini didominasi oleh batu dan kayu yang masih sangat kokoh. Di
Candi ini juga ditemukan beberapa benda peninggalan sejarah yang usianya kira-kira sekitar 200 tahun sebelum masehi. Batu yang digunakan untuk mendirikan
Candi ini pun masih terdapat di sana. Batunya sekilas sangat mirip dengan batu bata merah. Namun bila disentuh terdapat perbedaannya, lebih berat dan lebih kuat dari bata merah biasa. Batu bata yang ditemukan berukuran besar mirip dengan batu bata yang juga ditemukan situs
Candi Kayen di Dusun Buloh Desa Kayen di Jawa Tengah.
Di dalam kompleks
Candi terdapat bangunan yang digunakan sebagai museum. Bangunan museum berbentuk rumah adat Banjar dan berada di depan kompleks.
Koleksi yang terdapat di dalam museum adalah benda-benda peninggalan zaman kerajaan. Salah satunya adalah batu bata yang diduga merupakan material untuk membangun situs
Candi. Selain itu juga terdapat berbagai macam tembikar dengan aksara China. Sedangkan di dinding museum ini terpajang dokumentasi saat ditemukannya
Candi Agung.
Telaga Darah
Telaga darah adalah area yang menyerupai sumur. Dinamakan demikian karena pernah dijadikan tempat pembunuhan Sukmaraga dan Patmaraga pada zaman kerajaan, sedangkan pelakunya adalah paman mereka sendiri yang bernama Lambung Mangkurat.
Galeri
Rujukan
Pranala luar
(Indonesia) https://www.kompasiana.com/dhani_irwanto/55546fc66523bdaa1d4aef85/atlantis-kota-yang-hilang-ada-di-laut-jawa
(Indonesia) Video di YouTube Museum Lambung Mangkurat:
Candi Agung
(Indonesia) http://syx-gf.blogspot.co.id/2016/07/leluhur-orang-madagaskar-dari-banjar.html