Hasil Pencarian:
- Dana alokasi khusus
- Dak-galbi
- Provinsi Dak Nong
- Dak-kkochi
- Ban Dak-Lay
- Provinsi Dak Lak
- Dak-bokkeum-tang
- Kabupaten Landak
- Jawa Barat
- Aceh
- Bali
- Dak Jaya, Binjai Hulu, Sintang
- Jawa Timur
- Provinsi Kon Tum
- Da'i Bachtiar
- Muhammad Romahurmuziy
- Ngoko
- Jambi
- Politik Tiongkok
- Lampung
Artikel: Dak-galbi
Sejarah dan etimologi
Walaupun sebenarnya dak dan galbi diterjemahkan menjadi "ayam" dan "iga", kata Dak-galbi tidak merujuk pada iga ayam. Hidangan ini muncul pada tahun 1960-an sebagai anju (makanan pendamping alkohol) murah di kedai minuman kecil di pinggiran kota Chuncheon. Dak-galbi menjadi pengganti hidangan gui, yang dipanggang di atas arang, yang harganya relatif mahal. Dak-galbi kemudian menyebar ke berbagai distrik utama Chuncheon, tempat yang industri peternakannya berkembang dan menawarkan bahan-bahan segar tanpa perlu pendinginan. Dak-galbi terkenal dikalangan tentara dan mahasiswa, lantaran harganya relatif murah dan disajikan dalam porsi besar, sehingga mendapat sebutan "galbi orang biasa" atau "galbi para mahasiswa" pada tahun 1970an. Hidangan ini merupakan hidangan lokal kota Chuncheon, dan sering disebut sebagai Dak-galbi Chuncheon. Kota Chuncheon juga mengadakan festival tahunan yang bertujuan untuk mengenalkan makanan lokal yang mewakili Chuncheon, yaitu Dak-galbi. Di Chuncheon juga terdapat gang yang berisi banyak restoran Dak-galbi.Lihat pula
Hidangan Korea MakguksuRujukan
Pranala luar
Stream (2024)
My Boo (2024)
Milk (2024)
No More Posts Available.
No more pages to load.